Oleh: Willi Ashadi, S.H.I., M.A.
Ahlan wahai Tamu Agung
Tidak beberapa lama lagi, umat Islam seluruh dunia akan kedatangan Tamu Agung yaitu bulan Ramadhan 1444 H. Bagi orang orang yang beriman, menyambut bulan Ramadhan laksana menyambut kedatangan kekasih yang sangat dirindukan yang telah berpisah sejak setahun lamanya. Tentunya bagi umat Islam, kedatangan bulan Ramadhan disambut dengan suka cita terlebih lagi kedatangan bulan Ramadhan merupakan bulan yang memang Allah SWT utus dan siapkan bagi orang orang yang beriman. Kehadirannya membawa kenikmatan dan kebahagiaan dan sudah selayaknya umat Islam menyambut dengan khidmat seraya mengumandangkan Ahlan Ya Ramadhan, Selamat datang bulan Ramadhan.
Sejarah dan perintah puasa bulan Ramadhan
Perintah puasa Ramadhan diberlakukan pada tahun kedua Hijrah Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman di surat Al baqoroh ayat 183:
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Perintah ibadah puasa bulan Ramadhan direspon oleh umat Islam sangat senang dan bahagia. Baru menjalankan ibadah puasa 8 hari, ada perintah Nabi SAW untuk berangkat pergi berperang melawan orang orang kafir dan munafik. Peperangan tersebut dinamai perang Badar. Perang Badar ini harus ditempuh dengan perjalanan sejauh 160 Km dengan berjalan kaki dibawah terik matahari yang panas serta melalui batu dan pasir dibawah terik matahari yang panas. Selain itu musuh yang dihadapi sejumlah 1050 pasukan dengan senjata yang memadai dan dalam kondisi tidak berpuasa. Dipihak umat Islam, pasukan Nabi SAW sejumlah 314 orang tanpa memiliki alat perang yang banyak dan dalam kondisi berpuasa. Atas izin Allah SWT peperangan badar dimenangi oleh Umat Islam tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan. Dari peristiwa tersebut, semakin bertambah keimanan umat Islam bahwa sedikit yang terorganisir dapat menakhlukan banyak yang tidak terorganisir. Allah SWT berfirman dalam surat Al baqoroh ayat 249:
Artinya: “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.
Hakekat Puasa Ramadhan
Berdasarkan penjelasan dalam Alqru’an, puasa disebut dengan istilah As shiyam. Secara Bahasa As shiyam diartikan menahan diri. Secara istilah, As shiyam merupakan sikap diri dan jiwa untuk bisa menahan dari makan, minum dan bersetubuh dengan isteri atau suami semenjak terbitnya fajar sampai waktu terbenamnya matahari karena mengharap ridha Allah SWT dan mempersiapkan diri menjadi pribadi yang bertakwa. Dari uraian pemaknaan diatas maka dapat diambil kesimpulan hakekat puasa Ramadhan adalah menahan diri dari makan dan minum serta tidak melakukan hubungan seksual mulai sejak fajar hingga tenggelam matahari.
Kata As shiyam sendiri disebutkan dalam Al qur’an sebanyak 14 kali. 7 kali disebutkan dalam surat Al baqoroh (183-187), 2 kali masing masing disebut dalam surat Al maidah (89) dan surat Al ahzab (35), surat An nisa (92)-surat Maryam (26) dan surat Al mujadalah (4) masing masing 1 kali. Sebelum ada perintah puasa Ramadhan, umat Islam hanya diperintahkan untuk berpuasa selama 3 hari. Setelah ada syariat untuk berpuasa yang disebutkan didalam surat Al baqoroh maka dapat disimpulkan bahwa puasa bulan Ramadhan diwajibkan bagi orang orang yang beriman. Perintah kewajiban puasa juga diwajibkan kepada umat yang terdahulu. Adapun tujuan berpuasa menghindarkan manusia dari kejahatan (takwa) dan puasa dilaksanakan selama 1 bulan lamanya.
Keistimewaan Puasa dan Keutamaan bulan Ramadhan
Mendiskusikan keistimewaan puasa dan keutamaan bulan Ramadhan adalah sangat banyak dan tidak terhingga. Diantara keistimewaan puasa dan keutamaan bulan Ramadhan antara lain:
- Karunia dari Allah SWT dan hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Pada bulan Ramadhan, umatku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang nabi pun sebelumnya. Pertama, bila datang awai malam Ramadhan, Allah azza wa jalla melihat mereka. Dan barangsiapa dilihat oleh Allah, dia tidak akan mendapatkan azab selamanya. Kedua, bau mulut mereka di sore hari (saat puasa) lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi. Ketiga, para malaikat memohonkan ampun untuk mereka siang dan malam. Keempat, Allah azza wa jalla telah menyuruh surga. Dia berfirman kepada surga-Nya itu, ‘Bersiap-siap dan berhiaslah untuk hamba-hamba- Ku. Sudah dekat waktunya mereka (hamba-hamba-Ku) itu berislirahat dari kesusahan dunia menuju rumah dan rahmat Ku.’ Kelima, bila telah tiba akhir malam (Ramadhan), Alla mengampuni dosa mereka semua. ’ Seorang sahabal bertanya ‘Apakah itu yang dimaksud dengan Lailatul Qadar mala keagungan)?’Jawab beliau, ‘Lain! Tidakkah kamu melihat para pegawai (buruh). Bukankah jika telah rampung pekerjaannya mereka disempurnakan gajinya (mendapatkan bonus).” (HR. Baihaqi)
- Allah SWT akan melipatgandakan kebaikan di bulan Ramadhan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan akan berlipat menjadi 10 kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah ta’ala berkata: ‘Kecuali puasa, maka Aku yang akan membalas orang yang menjalankannya karena dia telah meninggalkan keinginan-keinginan hawa nafsunya dan makannya karena Aku’.” (Shahih, HR. Muslim)
- Dibulan Ramadhan akan dibukakan pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Rasulullah SAW diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
“Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.”
Penutup
Setelah kita memahami begitu istimewanya dan banyaknya keutamaan dari bulan Ramadhan, sudah seyogyanya kita mempersiapkan diri dan jiwa kita dalam menyongsong dan menjalani ibadah di bulan Ramadhan tahun 2023/1444 H. Semoga Allah SWT menjadikan kita pribadi yang lebih baik dan bertakwa. Amin.
Self-perceptions as a Foundation of Self-development
/in Syiar Islam/by Widodo Hesti Purwantoroby : Rizki Farani — (Lecture of PBI UII)—
Learning is an essential part of human life, either it is learning in formal educational institutions or learning in community. In Islamic perspective, learning is a religious practice. Islam serves as a guide on how we should acquire knowledge, abilities, attitudes, and skills. As stated in Al-Hashr verse 18, “O believers! Be mindful of Allah and let every soul look to what ˹deeds˺ it has sent forth for tomorrow. And fear Allah, ˹for˺ certainly Allah is All-Aware of what you do” (https://quran.com/en/al-hashr/18). Read more
Krisis Kehidupan dan Jalan Pulang Menuju Tuhan
/in Syiar Islam/by Widodo Hesti PurwantoroOleh: Resnia Novitasari (Dosen Prodi Psikologi) —–
Pernahkah kita mendengarkan cerita atau curahan hati, baik secara langsung atau lewat media sosial melalui ungkapan semacam ini: “Aku kok merasa hidupku hambar ya akhir-akhir ini?”, “Kok rasanya ada yang kurang dalam hidupku padahal aku sudah mencapai banyak hal yang aku impikan?”, “Mengapa sih masalah hidupku kayak nggak habis-habis?”. Isu-isu personal ini kerap mengemuka dalam kehidupan manusia modern. Ada sesuatu yang hilang dalam hidup kita, namun terbatas sekali pengetahuan kita tentang hal itu. Read more
The 5th International Intensive Course on Islamic Psychology- IICIP
/in Agenda Kegiatan/by Widodo Hesti Purwantoro“Islamic Psychology: Foundations and Contemporary Topics”
Assalamu’alaykum Wr.Wb,
This year will mark the 5th International Intensive Course on Islamic Psychology (IICIP) held by the Department of Psychology, Universitas Islam Indonesia. Read more
Ayuk, Mari Bersedekah
/in Syiar Islam/by Widodo Hesti PurwantoroOleh: Enggar Furi Herdianto—
Muqoddimah
Seyogyanya manusia senantiasa dan selalu menyadari bahwa rezeki yang dikaruniakan Allah SWT kepadanya hanyalah sebagai titipan. Manusia tidak mempunyai hak secara mutlak terhadap rezeki tersebut melainkan hanya mempunyai hak untuk memanfaatkannya (haqqul intifa’). Hal ini dikarenakan bahwa harta yang dimiliki oleh seseorang sejatinya terkandung hak bagi orang lain seperti anak yatim, faqir-miskin, fi sabilillah dan sebagainya. Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan manusia dalam menyalurkan rezeki dan hartanya adalah melalui sedekah. Read more
PILMAPRES FPSB UII 2023
/in Agenda Kegiatan, Berita Sorotan/by Widodo Hesti PurwantoroAssalamu’alaikum Wr. Wb.
Bersama dengan ini, kami menginformasikan Anugerah Mahasiswa Berprestasi FPSB UII 2023. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian Milad FPSB ke-28. FPSB memberikan apresiasi penghargaan bagi para mahasiswa berprestasi dalam beberapa kategori berikut:
Adapun panduan dan formulir pendaftaran untuk masing-masing kategori dapat diakses melalui tautan berikut:
Read more
Belajar Politik Islami dan Inspiratif dari Kampung
/in Syiar Islam/by Widodo Hesti PurwantoroOLeh: Hasbi Aswar, S.IP., M.A., Ph.D—
Orang sering berpandangan bahwa saat ini politik itu harus kotor, harus punya uang, harus bisa berbohong, janji palsu dan pintar mempengaruhi orang dengan retorika politik. Orang juga berpandangan bahwa karena masyarakat sudah terbiasa dengan politik curang seperti ini, sehingga harapan politik yang sehat, berkualitas dan Islami sudah sangat jauh dari harapan. Bahkan sudah terkesan mimpi. Saya pun berpandangan seperti ini. Read more
FPSB UII Gelar Diskusi Buku Karya Dosen dalam Rangka Milad ke-28
/in Berita Sorotan/by Widodo Hesti PurwantoroDalam rangka milad Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) ke-28, Jum’at, 31 Mei 2023 lalu diadakan bedah buku karya dosen-dosen FPSB. Buku pertama yang dibedah berjudul Manajemen Pengembangan Karier 4.0 dalam Perspektif Islam karya Nur Pratiwi Noviati, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan Lifthya Ahadiati Akmala, S.Psi., M.Psi, Psikolog. Sedangkan buku kedua adalah Critical Reading and Literacy yang ditulis oleh Dr. Ista Maharsi, S.S., M.Hum., Willy Prasetya, S.Pd., M.A. dan Intan Pradita, S.S., M.Hum. Menurut Ketua Panitia pelaksana kegiatan ini, Mohammad Rezky Utama, S.IP., M.Si., kedua buku ini dipilih karena kebaruannya dan temanya yang dapat menjangkau berbagai kalangan dari berbagai disiplin ilmu.
Dekan FPSB UII, Dr.Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog dalam sambutannya menyatakan bahwa publikasi buku karya dosen-dosen FPSB UII merupakan salah satu bentuk upaya FPSB UII untuk memberikan manfaat kepada banyak orang dan menyebarkan hasil pemikiran dosen-dosen kepada masyarakat luas.
Pembedah buku di sesi satu adalah Dr. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog yang merupakan peneliti, pakar dan pengajar Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Islami, dan Prophetic Leadership. Menurut Dr. Sus, buku Manajemen Pengembangan Karier 4.0 dalam Perspektif Islam sangat berguna dalam memberikan panduan bagi siapapun yang ingin meniti karir namun tidak melupakan tugasnya sebagai hamba Allah yang harus senantiasa beribadah termasuk dalam pekerjaan.
FPSB UII SUkses Jadi Tuan Rumah MUnas IMAMUPSI XVII Tahun 2023
/in Berita Sorotan/by Widodo Hesti PurwantoroDalam rangka mewujudkan psikologi Islam yang semakin cemerlang, Ikatan Mahasiswa Muslim Psikologi Indonesia (IMAMUPSI) kembali menyelenggarakan agenda tahunan Musyawarah Nasional IMAMUPSI dan Simposium Nasional Psikologi Islam. Pada tahun ini, IMAMUPSI UII dipercaya menjadi tuan rumah dalam agenda Musyawarah Nasional Ikatan Mahasiswa Muslim Psikologi Indonesia (MUNAS IMAMUPSI) yang ke-XVII tahun 2023. Agenda ini merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh IMAMUPSI secara nasional dengan mengundang para delegasi dari setiap Regional IMAMUPSI dan Kelompok Studi Psikologi Islam (KSPI) di seluruh Indonesia. MUNAS IMAMUPSI dilaksanakan demi mewujudkan IMAMUPSI yang lebih baik dan sebagai wujud evaluasi para pengurus di dalamnya. Read more
Marhaban Ya Ramadhan 1444 H
/in Syiar Islam/by Widodo Hesti PurwantoroOleh: Willi Ashadi, S.H.I., M.A.
Ahlan wahai Tamu Agung
Tidak beberapa lama lagi, umat Islam seluruh dunia akan kedatangan Tamu Agung yaitu bulan Ramadhan 1444 H. Bagi orang orang yang beriman, menyambut bulan Ramadhan laksana menyambut kedatangan kekasih yang sangat dirindukan yang telah berpisah sejak setahun lamanya. Tentunya bagi umat Islam, kedatangan bulan Ramadhan disambut dengan suka cita terlebih lagi kedatangan bulan Ramadhan merupakan bulan yang memang Allah SWT utus dan siapkan bagi orang orang yang beriman. Kehadirannya membawa kenikmatan dan kebahagiaan dan sudah selayaknya umat Islam menyambut dengan khidmat seraya mengumandangkan Ahlan Ya Ramadhan, Selamat datang bulan Ramadhan.
Sejarah dan perintah puasa bulan Ramadhan
Perintah puasa Ramadhan diberlakukan pada tahun kedua Hijrah Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman di surat Al baqoroh ayat 183:
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Perintah ibadah puasa bulan Ramadhan direspon oleh umat Islam sangat senang dan bahagia. Baru menjalankan ibadah puasa 8 hari, ada perintah Nabi SAW untuk berangkat pergi berperang melawan orang orang kafir dan munafik. Peperangan tersebut dinamai perang Badar. Perang Badar ini harus ditempuh dengan perjalanan sejauh 160 Km dengan berjalan kaki dibawah terik matahari yang panas serta melalui batu dan pasir dibawah terik matahari yang panas. Selain itu musuh yang dihadapi sejumlah 1050 pasukan dengan senjata yang memadai dan dalam kondisi tidak berpuasa. Dipihak umat Islam, pasukan Nabi SAW sejumlah 314 orang tanpa memiliki alat perang yang banyak dan dalam kondisi berpuasa. Atas izin Allah SWT peperangan badar dimenangi oleh Umat Islam tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan. Dari peristiwa tersebut, semakin bertambah keimanan umat Islam bahwa sedikit yang terorganisir dapat menakhlukan banyak yang tidak terorganisir. Allah SWT berfirman dalam surat Al baqoroh ayat 249:
Artinya: “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.
Hakekat Puasa Ramadhan
Berdasarkan penjelasan dalam Alqru’an, puasa disebut dengan istilah As shiyam. Secara Bahasa As shiyam diartikan menahan diri. Secara istilah, As shiyam merupakan sikap diri dan jiwa untuk bisa menahan dari makan, minum dan bersetubuh dengan isteri atau suami semenjak terbitnya fajar sampai waktu terbenamnya matahari karena mengharap ridha Allah SWT dan mempersiapkan diri menjadi pribadi yang bertakwa. Dari uraian pemaknaan diatas maka dapat diambil kesimpulan hakekat puasa Ramadhan adalah menahan diri dari makan dan minum serta tidak melakukan hubungan seksual mulai sejak fajar hingga tenggelam matahari.
Kata As shiyam sendiri disebutkan dalam Al qur’an sebanyak 14 kali. 7 kali disebutkan dalam surat Al baqoroh (183-187), 2 kali masing masing disebut dalam surat Al maidah (89) dan surat Al ahzab (35), surat An nisa (92)-surat Maryam (26) dan surat Al mujadalah (4) masing masing 1 kali. Sebelum ada perintah puasa Ramadhan, umat Islam hanya diperintahkan untuk berpuasa selama 3 hari. Setelah ada syariat untuk berpuasa yang disebutkan didalam surat Al baqoroh maka dapat disimpulkan bahwa puasa bulan Ramadhan diwajibkan bagi orang orang yang beriman. Perintah kewajiban puasa juga diwajibkan kepada umat yang terdahulu. Adapun tujuan berpuasa menghindarkan manusia dari kejahatan (takwa) dan puasa dilaksanakan selama 1 bulan lamanya.
Keistimewaan Puasa dan Keutamaan bulan Ramadhan
Mendiskusikan keistimewaan puasa dan keutamaan bulan Ramadhan adalah sangat banyak dan tidak terhingga. Diantara keistimewaan puasa dan keutamaan bulan Ramadhan antara lain:
“Pada bulan Ramadhan, umatku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang nabi pun sebelumnya. Pertama, bila datang awai malam Ramadhan, Allah azza wa jalla melihat mereka. Dan barangsiapa dilihat oleh Allah, dia tidak akan mendapatkan azab selamanya. Kedua, bau mulut mereka di sore hari (saat puasa) lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi. Ketiga, para malaikat memohonkan ampun untuk mereka siang dan malam. Keempat, Allah azza wa jalla telah menyuruh surga. Dia berfirman kepada surga-Nya itu, ‘Bersiap-siap dan berhiaslah untuk hamba-hamba- Ku. Sudah dekat waktunya mereka (hamba-hamba-Ku) itu berislirahat dari kesusahan dunia menuju rumah dan rahmat Ku.’ Kelima, bila telah tiba akhir malam (Ramadhan), Alla mengampuni dosa mereka semua. ’ Seorang sahabal bertanya ‘Apakah itu yang dimaksud dengan Lailatul Qadar mala keagungan)?’Jawab beliau, ‘Lain! Tidakkah kamu melihat para pegawai (buruh). Bukankah jika telah rampung pekerjaannya mereka disempurnakan gajinya (mendapatkan bonus).” (HR. Baihaqi)
“Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan akan berlipat menjadi 10 kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah ta’ala berkata: ‘Kecuali puasa, maka Aku yang akan membalas orang yang menjalankannya karena dia telah meninggalkan keinginan-keinginan hawa nafsunya dan makannya karena Aku’.” (Shahih, HR. Muslim)
“Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.”
Penutup
Setelah kita memahami begitu istimewanya dan banyaknya keutamaan dari bulan Ramadhan, sudah seyogyanya kita mempersiapkan diri dan jiwa kita dalam menyongsong dan menjalani ibadah di bulan Ramadhan tahun 2023/1444 H. Semoga Allah SWT menjadikan kita pribadi yang lebih baik dan bertakwa. Amin.
Lembaga Mahasiswa dan HMJ FPSB UII Adakan Studi Banding ke Malang-Bali
/in Berita Sorotan, Kemahasiswaan dan Alumni, Kunjungan/by Widodo Hesti PurwantoroDalam rangka menambahn wawasan terkait pengelolaan organisasi dan juga untuk membangun jejaring antara lembaga mahasiswa, Lembaga Mahasiswa FPSB UII yang terdiri dari DPM, LEM, dan HMJ dari 4 Prodi di lingkungan FPSB UII melakukan kunjungan studi banding ke Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang dan juga Unniversitas Udaya-Bali, 16-17 Februari 2023. Read more