Kenali & Kelola Emosi Agar Hidup Lebih Bahagia

oleh: Dr. Esti Hayu Purnamaningsih, MS (Dosen Prodi Psikologi) —–

 

Pengantar     

Ketika seorang wanita merasa dirinya dianggap negatif oleh pasangannya mungkin berdampak kecewa dengan hubungan tersebut. Ketika seorang sahabat menyampaikan kekawatiran mengenai hubungannya dengan pacarnya, sahabat tersebut akan menanggapi. Pada saat itulah pertukaran pendapat yang berlangsung akan memperkuat hubungan persahabatan mereka. Kehidupan emosional memang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Emosi membuat hidup kita menjadi berwarna. Bisa dibayangkan kalau hidup tanpa emosi, semua datar. Namun demikian emosi yang tidak dikelola dengan baik dapat menganggu hubungan dengan sekitarnya, dapat mengganggu kesehatan, baik fisik maupun mental kita. Lantas, apa itu emosi?

Emosi adalah ungkapan perasaan positif atau negatif terhadap suatu stimulus atau peristiwa, yang memuat unsur penilaian, reaksi-reaksi fisiologis, & perilaku. Stimulus dapat berasal dari dalam (kondisi fisik, pikiran), maupun dari luar individu (lingkungan fisik, lingkungan sosial, atau peristiwa). Individu kemudian melakukan penilaian dan interpretasi terhadap stimulus, yang menghasilkan respon emosi positif atau negative. Reaksi fisiologis dalam tubuh, seperti gemetar, berkeringat, mual, jantung berdebar-debar dan otot tegang.

Pada umumnya diikuti kecenderungan bertindak atau perilaku dan perubahan ekspresi wajah. Perbedaan individu seperti sifat2 kepribadian, jenis kelamin, kecerdasan emosi, latar belakang sosial budaya, dapat mempengaruhi cara seseorang dalam mengelola emosinya. Contoh, orang yang memiliki kecerdasan emosi yg tinggi, dia akan memilih menggunakan penilaian kognitif dalam menghadapi konflik hub interpersonal atau dlm menanggapi masalah-masalah emosional. Wanita lebih banyak menggunakan berbagai cara mengelola emosi. dibanding pria. Individu yang latar belakang budaya-nya lebih menekankan hubungan sosial yang harmonis, cenderung menekan emosi negatif.

Emosi dan Hubungan antar Pribadi

Hubungan antar pribadi sudah ada sejak kecil hingga lanjut usia. Walau ikatan manusia yang dijalin sejak anak-anak merupakan kebutuhan dan sumber cinta, rasa aman dan kegembiraan, tetapi pada saat yang sama, juga merupakan sumber di mana seseorang merasakan emosi yang intens dan rumit seperti kecemburuan, rasa malu, dendam, kesedihan, dan amarah.

Emosi memainkan peran penting dalam hubungan antar pribadi, dan konteks relasional yang erat secara khusus membentuk pengalaman emosi kita. Dalam hubungan antar pribadi, seringkali kita tdk terhindarkan mengalami konflik. Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya ketegangan, atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik menyebabkan situasi dalam hubungan (pertemanan atau keluarga) menjadi tidak harmonis, karena diliputi emosi negatif dan tidak damai. Oleh sebab itu, konflik dalam keluarga harus diselesaikan.

Cara Mengelola Emosi

Ada banyak cara dalam mengelola emosi. Sebelum seseorang sepenuhnya memberikan respon, hendaknya dilakukan penilaian kembali terhadap situasi atau peristiwa emosional yang dihadapi.  Diantaranya dengan cara: 1. melakukan seleksi   situasi yang diperkirakan dapat merasakan emosi yang lebih baik. Contoh: meninggalkan tempat untuk menghindari pertengkaran. 2. mengubah situasi sehingga dapat merasakan emosi yang berbeda, contoh: mengganti topik pembicaraan; 3. mengubah pikiran, karena emosi sangat dipengaruhi oleh penilaian atau pikiran seseorang tentang situasi yang dihadapi; 4. melakukan penilaian kembali atas situasi yang dihadapi.

Cara lain dalam mengelola emosi yang sering muncul dalam hubungan interpersonal, antara lain menyelesaikan dengan kasih sayang. Islam mengajarkan umatnya untuk menyebarkan sikap kasih sayang kepada siapa pun itu di sekelilingnya, termasuk pasangan dalam rumah tangga. Saling memaafkan satu sama lain juga merupakan cara lain dalam mengelola emosi. Karena bertahan di posisi masing-masing itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Hal ini perlu disadari tidak ada manusia yang sempurna. Meminta maaf dan memaafkan bukan berarti menjatuhkan harga diri, tetapi justru menunjukkan kadar kedewasaan dalam rumah tangga, maupun dalam pergaulan sehari-hari.

Apabila emosi sedang berlangsung, maka seseorang masih dapat mengelola emosi dengan cara mengatur respon, seperti mengubah perilaku, menarik napas panjang, menurunkan volume suara, dan berhenti menyerang. Hal-hal demikian dapat membantu mengubah emosi negatif menjadi emosi positif, dan menjadikan perasaan lebih nyaman.

Penutup

Uraian di atas menunjukkan ada banyak cara mengelola emosi untuk membuat seseorang merasa lebih nyaman dan dapat menjaga hubungan dengan orang lain. Seseorang dapat memilih cara yang sesuai dengan situasi yang dihadapi, Apakah anda pernah menghadapi situasi yang tidak menyenangkan sehingga timbul emosi negatif? Dan apakah anda sudah mencoba mengelola emosi tersebut sehingga merasa lebih nyaman? Mengenal dan Mengendalikan Emosi pasti akan membuat hidup lebih bahagia.