Aku dengan Pilihanku, Kamu dengan Pilihanmu

Oleh: Nindiasari Agung Pangesti — Sebagai makhluk sosial, saya adalah seorang pengguna media sosial dan sering mengamati trend-trend apa yang sedang ngehype dan banyak diperbincangkan di dunia maya. Beberapa waktu yang lalu, baik di instagram, twitter, ataupun tiktok sedang hangat-hangatnya memperbincangkan seorang youtuber perempuan asal Indonesia dengan jutaan subscriber memiliki keputusan untuk childfree atau sikap untuk tidak memiliki keturunan. Namun berdasarkan keputusannya–yang dapat dikatakan tidak lumrah bagi warga Indonesia, ia mendapatkan banyak sekali hujatan dari netizen. Selain hujatan, ia juga mendapatkan doa dari netizen semoga segera memiliki keturunan. Warge net beranggapan bahwa childfree merupakan hal yang haram untuk dilakukan, lebih-lebih bagi umat muslim.  Read more

3 KUNCI KESEIMBANGAN DALAM KEHIDUPAN: DUNIA, TUGAS, DAN KELUARGA

Oleh: Ariyanto—Dalam kehidupan yang seringkali dipenuhi kesibukan, kita menemukan diri kita sering mengucapkan satu kata: “Sibuk.” Namun, kata ini kadang-kadang dijadikan alasan dalam berbagai situasi, termasuk dalam konteks kehidupan beragama. Apakah Anda pernah bertanya pada seseorang mengapa mereka absen dalam pertemuan warga, tidak hadir di masjid pada Jum’at, atau tampak kurang aktif dalam perayaan keagamaan? Jawaban yang seringkali kita dengar adalah, “Sibuk.” Read more

Pengejar Dunia: Akhirat Terlupakan?

Oleh : Suparyati —Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat menjadikan manusia yang hidup di era modern ini semakin bebas untuk berekspresi. Media sosial menjadi salah satu sarana yang paling sering digunakan untuk mengungkapkan ekspresi. Pengguna media sosial belakangan ini tidak segan-segan untuk mengungkapkan aspirasinya untuk mencapai kebahagiaan duniawi, baik kebahagiaan berupa kekayaan, kekuasaan maupun kepopuleran. Kehidupan yang seharusnya bersifat privasi namun dipertontonkan untuk khalayak umum, sebagai contoh ada orang yang menceritakan masalah pribadinya ke media sosial agar orang-orang memberinya nasihat atau perhatian kepadanya, padahal hal tersebut secara tidak langsung sudah mengumbar aibnya. Bagi sebagian orang media sosial merupakan segalanya, mereka berpikir hanya media sosial yang dapat mengerti dirinya. Padahal segala perbuatan yang ada di dunia ini suatu saat akan dimintai pertanggungjawaban sesuai QS. Al-Mudatstsir: 38 “Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya” Read more

Kenali & Kelola Emosi Agar Hidup Lebih Bahagia

oleh: Dr. Esti Hayu Purnamaningsih, MS (Dosen Prodi Psikologi) —–

 

Pengantar     

Ketika seorang wanita merasa dirinya dianggap negatif oleh pasangannya mungkin berdampak kecewa dengan hubungan tersebut. Ketika seorang sahabat menyampaikan kekawatiran mengenai hubungannya dengan pacarnya, sahabat tersebut akan menanggapi. Pada saat itulah pertukaran pendapat yang berlangsung akan memperkuat hubungan persahabatan mereka. Kehidupan emosional memang selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Emosi membuat hidup kita menjadi berwarna. Bisa dibayangkan kalau hidup tanpa emosi, semua datar. Namun demikian emosi yang tidak dikelola dengan baik dapat menganggu hubungan dengan sekitarnya, dapat mengganggu kesehatan, baik fisik maupun mental kita. Lantas, apa itu emosi? Read more

Kecintaan Dunia dan Gangguan Jiwa

Oleh: Novvaliant FT (Dosen Prodi Psikologi)—-

Mencintai kehidupan dunia adalah Sunnatullah serta hal yang sangat manusiawi. Kecintaan manusia terhadap harta, kekuasaan dan berbagai kesenangan hidup muncul dalam berbagai macam perilaku, seperti berusaha mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, berlomba-lomba mencapai kekuasaan atau sekedar jalan-jalan menikmati pemandangan alam. Sebagai mana yang tertulis dalam surat Ali Imran ayat 14 Allah Swt berfirman yang artinya:

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Read more

Nalar Keimanan

Oleh: Ahmad Rusdi (Dosen Prodi Psikologi)

Memahami dan Mendiskusikan mengenai iman, nampaknya tidak sesederhana yang dibayangkan. Banyak orang menganggap iman adalah dogmatik, padahal iman lebih kepada pembenaran atas kesimpulan nalar yang tak terbantahkan. Oleh karena itu, iman didefinisikan sebagai pembenaran (al-taṣdīq) dengan hati, pernyataan (al-iqrār) dengan lisan, dan tindakan nyata (al-‘amal bi al-arkān). Pembenaran dengan hati bukan berarti pembenaran buta, karena hati yang dimaksud adalah potensi tertinggi manusia untuk mencapai kebenaran, oleh karena itu inti di dalam hati adalah pengetahuan (intuisi) suci (al-af’idah) yang sebenarnya dapat diakses oleh seluruh manusia. Oleh karena itu, sebagian mufassir mengartikan al-af’idah adalah intelektualitas (al-‘aql). Sulit menemukan kontradiksi antara keimanan dengan nalar, sebaliknya, kesimpulan rasional justru membawa kepada keimanan yang semakin kuat. Read more

Strategi Dakwah untuk Generasi Z

OLeh: Nur Pratiwi Noviati (Dosen Prodi Psikologi) —-

Seorang remaja generasi Z tertarik dengan kajian agama yang dilakukan teman-temannya di kampus.  Ia pun memiliki banyak pertanyaan mengenai masalah yang dialami dalam kehidupan sehari-harinya. Namun ia malu dan enggan bertanya langsung dengan teman atau orang lain, akhirnya ia memutuskan untuk mencari informasi melalui artikel online ataupun video kajian online. Ia juga bergabung dengan kelompok diskusi online yang terdiri dari orang-orang yang mempelajari Islam dan Muslim yang lebih berpengalaman.

Read more

Pandangan Nabi Tentang Ibu Bekerja

Oleh: Lifthya Ahadiati Akmala (Dosen Prodi Psikologi) —–

Raut wajah penuh kelelahan sangat terlihat dari perempuan paruh baya yang duduk tepat di seberang meja kerja saya pagi itu. Hari masih pagi, bahkan masih terlalu pagi untuk menampakkan mimik muka penuh beban pada wajah yang masih tersirat rona cantik meski berdandan ala kadarnya. Sengaja saya memulai pembicaraan kepadanya dengan sedikit pertanyaan tentang kabarnya hari ini. Praktis dari satu pertanyaan yang sederhana keluarlah jawaban panjang kali lebar tentang betapa hiruk pikuknya pagi hari yang telah dilaluinya. Bangun lebih awal dari jadwal muadzin menyuarakan adzan subuh pun nampaknya masih belum cukup untuk mempersiapkan segal keperluan keluarganya tepat waktu sebelum jam sekolah anak-anak maupun jam kerjanya dimulai. Read more

HIKMAH BERINTERAKSI DENGAN AL QUR’AN

Oleh: Nizamuddin Sadiq, Ph.D. (Dosen Prodi PBI) —–

Dalam kesempatan memberikan sambutan ketika menerima kembali delapan belas doktor baru lulusan tahun 2022 dari universitas dalam dan luar negeri, Rektor Universitas Islam Indonesia mengawalinya dengan menyampaikan fakta bahwa satu diantara tiga mahasiswa doktoral tidak dapat menyelesaikan studinya. Oleh karena itu, rektor mengajak semua yang hadir untuk sejenak termenung dalam diam dan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas karuniaNya yang membahagiakan tersebut. Ajakan rektor tersebut saya sambut dengan khusyuk. Sembari mengucapkan do’a syukur karena dapat menuntaskan studi doktoral di Inggris yang harus harus ditempuh dalam waktu relatif panjang dan melelahkan. Sebuah perjalanan yang sejatinya mengikuti jalan takdir. Read more

ANAKKU DENGAN SEJUTA HARAPANKU

OLeh: Rr. Indahria Sulistyarini (Dosen Prodi Psikologi)—-

Sekolah itu dengan kekhasan bangunan tuanya telah mencetak cendikia-cendikia muda. Bangunan dengan ketinggian lebih dari 3 meter, dengan ventilasi udara yang sangat memadai menjadi saksi lahirnya anak-anak muda dengan pemikiran yang brilian. Persaingan demi persaingan membuat anak-anak harus berusaha keras untuk mencapai apa yang mereka inginkan. Mereka? Masih berupa sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban dengan mengulik sejarah hidup mereka. Di Pojok terlihat anak yang menahan diri untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Read more