MEMBANGUN GENERASI MUDA ADAPTIF DENGAN PENDIDIKAN ISLAM DAN MULTIKULTURALISME

Oleh: Ista Maharsi (Dosen Prodi PBI)—–

Anak:     “Bunda, sekolah di sekolah negeri itu gimana sih? Kalau mondok itu apa? Temanku Salsa disuruh Mamanya ke full day school. Aku sekolah di mana?”

Ibu:        “Kalau Nayla sekolah di sekolah negeri, itu artinya Nayla akan bertemu dengan teman-teman yang berasal dari keluarga dengan kebiasaan dan agama yang berbeda-beda. Kalau sekolah di pondok, itu adalah sekolah Islam tradisional, aturan-aturan Islam, teman semua Islam, dan semua kegiatan sesuai dengan aturan Islam. Sekolah ini dipimpin oleh seorang Kyai atau Bu Nyai yang bertanggungjawab atas pondok. Nah, jaman sekarang, ada yang namanya pondok modern atau kadang disebut sebagai full day school yakni sekolah umum dan sekolah agama Islam yang dijadikan satu.” (Nayla, 12 tahun)

Read more

Muslim Dewasa dan Tantangan Jiwa

Oleh: Fani Eka Nurtjahjo (Dosen Prodi Psikologi)—-

Konon katanya, usia 40 tahun merupakan penanda babak baru kehidupan seseorang yang lebih matang. Setiap akan melewati fase dasawarsa dalam hidup, pasti memberikan kesan yang sulit untuk dilewatkan begitu saja, minimal ada hal-hal yang muncul dalam lintasan pikiran. Seringkali bentuknya berupa refleksi laku hidup selama sepuluh tahun terakhir, memikirkan pencapaian, apa yang sudah dilalui, dan banyak hal lainnya. Begitu pula yang saya alami saat ini, ketika usia kronologis dalam kalender masehi telah berada di penghujung usia 30-an yang membuat saya lebih banyak berpikir reflektif terhadap hidup. Usia yang merupakan sebuah fase penting dalam perspektif Islam, di mana pada usia tersebut Nabi Muhammad shallallâhu ’alaihiwasallam diangkat menjadi Rasul. Usia yang juga menyiratkan batas kedewasaan seseorang yang dianggap telah matang dalam hal fisik, akal, intelektual, emosional, dan spiritual. Read more

Self-perceptions as a Foundation of Self-development

by : Rizki Farani — (Lecture of PBI UII)—

Learning is an essential part of human life, either it is learning in formal educational institutions or learning in community. In Islamic perspective, learning is a religious practice. Islam serves as a guide on how we should acquire knowledge, abilities, attitudes, and skills. As stated in Al-Hashr verse 18, O believers! Be mindful of Allah and let every soul look to what ˹deeds˺ it has sent forth for tomorrow. And fear Allah, ˹for˺ certainly Allah is All-Aware of what you do” (https://quran.com/en/al-hashr/18).  Read more

Krisis Kehidupan dan Jalan Pulang Menuju Tuhan

Oleh: Resnia Novitasari (Dosen Prodi Psikologi) —–

Pernahkah kita mendengarkan cerita atau curahan hati, baik secara langsung atau lewat media sosial melalui ungkapan semacam ini: “Aku kok merasa hidupku hambar ya akhir-akhir ini?”, “Kok rasanya ada yang kurang dalam hidupku padahal aku sudah mencapai banyak hal yang aku impikan?”, “Mengapa sih masalah hidupku kayak nggak habis-habis?”. Isu-isu personal ini kerap mengemuka dalam kehidupan manusia modern. Ada sesuatu yang hilang dalam hidup kita, namun terbatas sekali pengetahuan kita tentang hal itu. Read more

Ayuk, Mari Bersedekah

Oleh: Enggar Furi Herdianto—

Muqoddimah

Seyogyanya manusia senantiasa dan selalu menyadari bahwa rezeki yang dikaruniakan Allah SWT kepadanya hanyalah sebagai titipan. Manusia tidak mempunyai hak secara mutlak terhadap rezeki tersebut melainkan hanya mempunyai hak untuk memanfaatkannya (haqqul intifa’). Hal ini dikarenakan bahwa harta yang dimiliki oleh seseorang sejatinya terkandung hak bagi orang lain seperti anak yatim, faqir-miskin, fi sabilillah dan sebagainya. Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan manusia dalam menyalurkan rezeki dan hartanya adalah melalui sedekah. Read more

Belajar Politik Islami dan Inspiratif dari Kampung

OLeh: Hasbi Aswar, S.IP., M.A., Ph.D—

Orang sering berpandangan bahwa saat ini politik itu harus kotor, harus punya uang, harus bisa berbohong, janji palsu dan pintar mempengaruhi orang dengan retorika politik. Orang juga berpandangan bahwa karena masyarakat sudah terbiasa dengan politik curang seperti ini, sehingga harapan politik yang sehat, berkualitas dan Islami sudah sangat jauh dari harapan. Bahkan sudah terkesan mimpi. Saya pun berpandangan seperti ini. Read more

Marhaban Ya Ramadhan 1444 H

Oleh: Willi Ashadi, S.H.I., M.A.

Ahlan wahai Tamu Agung

Tidak beberapa lama lagi, umat Islam seluruh dunia akan kedatangan Tamu Agung yaitu bulan Ramadhan 1444 H. Bagi orang orang yang beriman, menyambut bulan Ramadhan laksana menyambut kedatangan kekasih yang sangat dirindukan yang telah berpisah sejak setahun lamanya. Tentunya bagi umat Islam, kedatangan bulan Ramadhan disambut dengan suka cita terlebih lagi kedatangan bulan Ramadhan merupakan bulan yang memang Allah SWT utus dan siapkan bagi orang orang yang beriman. Kehadirannya membawa kenikmatan dan kebahagiaan dan sudah selayaknya umat Islam menyambut dengan khidmat seraya mengumandangkan Ahlan Ya Ramadhan, Selamat datang bulan Ramadhan.

Sejarah dan perintah puasa bulan Ramadhan

Perintah puasa Ramadhan diberlakukan pada tahun kedua Hijrah Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman di surat Al baqoroh ayat 183:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Perintah ibadah puasa bulan Ramadhan direspon oleh umat Islam sangat senang dan bahagia. Baru menjalankan ibadah puasa 8 hari, ada perintah Nabi SAW untuk berangkat pergi berperang melawan orang orang kafir dan munafik. Peperangan tersebut dinamai perang Badar. Perang Badar ini harus ditempuh dengan perjalanan sejauh 160 Km dengan berjalan kaki dibawah terik matahari yang panas serta melalui batu dan pasir dibawah terik matahari yang panas. Selain itu musuh yang dihadapi sejumlah 1050 pasukan dengan senjata yang memadai dan dalam kondisi tidak berpuasa. Dipihak umat Islam, pasukan Nabi SAW sejumlah 314 orang tanpa memiliki alat perang yang banyak dan dalam kondisi berpuasa. Atas izin Allah SWT peperangan badar dimenangi oleh Umat Islam tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan. Dari peristiwa tersebut, semakin bertambah keimanan umat Islam bahwa sedikit yang terorganisir dapat menakhlukan banyak yang tidak terorganisir. Allah SWT berfirman dalam surat Al baqoroh ayat 249:

Artinya: “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

Hakekat Puasa Ramadhan

Berdasarkan penjelasan dalam Alqru’an, puasa disebut dengan istilah As shiyam. Secara Bahasa As shiyam diartikan menahan diri. Secara istilah, As shiyam merupakan sikap diri dan jiwa untuk bisa menahan dari makan, minum dan bersetubuh dengan isteri atau suami semenjak terbitnya fajar sampai waktu terbenamnya matahari karena mengharap ridha Allah SWT dan mempersiapkan diri menjadi pribadi yang bertakwa. Dari uraian pemaknaan diatas maka dapat diambil kesimpulan hakekat puasa Ramadhan adalah menahan diri dari makan dan minum serta tidak melakukan hubungan seksual mulai sejak fajar hingga tenggelam matahari.

Kata As shiyam sendiri disebutkan dalam Al qur’an sebanyak 14 kali. 7 kali disebutkan dalam surat Al baqoroh (183-187), 2 kali masing masing disebut dalam surat Al maidah (89) dan surat Al ahzab (35), surat An nisa (92)-surat Maryam (26) dan surat Al mujadalah (4) masing masing 1 kali. Sebelum ada perintah puasa Ramadhan, umat Islam hanya diperintahkan untuk berpuasa selama 3 hari. Setelah ada syariat untuk berpuasa yang disebutkan didalam surat Al baqoroh maka dapat disimpulkan bahwa puasa bulan Ramadhan diwajibkan bagi orang orang yang beriman. Perintah kewajiban puasa juga diwajibkan kepada umat yang terdahulu. Adapun tujuan berpuasa menghindarkan manusia dari kejahatan (takwa) dan puasa dilaksanakan selama 1 bulan lamanya.

Keistimewaan Puasa dan Keutamaan bulan Ramadhan

Mendiskusikan keistimewaan puasa dan keutamaan bulan Ramadhan adalah sangat banyak dan tidak terhingga. Diantara keistimewaan puasa dan keutamaan bulan Ramadhan antara lain:

  1. Karunia dari Allah SWT dan hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

 “Pada bulan Ramadhan, umatku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang nabi pun sebelumnya. Pertama, bila datang awai malam Ramadhan, Allah azza wa jalla melihat mereka. Dan barangsiapa dilihat oleh Allah, dia tidak akan mendapatkan azab selamanya. Kedua, bau mulut mereka di sore hari (saat puasa) lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi. Ketiga, para malaikat memohonkan ampun untuk mereka siang dan malam. Keempat, Allah azza wa jalla telah menyuruh surga. Dia berfirman kepada surga-Nya itu, ‘Bersiap-siap dan berhiaslah untuk hamba-hamba- Ku. Sudah dekat waktunya mereka (hamba-hamba-Ku) itu berislirahat dari kesusahan dunia menuju rumah dan rahmat Ku.’ Kelima, bila telah tiba akhir malam (Ramadhan), Alla mengampuni dosa mereka semua. ’ Seorang sahabal bertanya ‘Apakah itu yang dimaksud dengan Lailatul Qadar mala keagungan)?’Jawab beliau, ‘Lain! Tidakkah kamu melihat para pegawai (buruh). Bukankah jika telah rampung pekerjaannya mereka disempurnakan gajinya (mendapatkan bonus).” (HR. Baihaqi)

  1. Allah SWT akan melipatgandakan kebaikan di bulan Ramadhan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan akan berlipat menjadi 10 kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah ta’ala berkata: ‘Kecuali puasa, maka Aku yang akan membalas orang yang menjalankannya karena dia telah meninggalkan keinginan-keinginan hawa nafsunya dan makannya karena Aku’.” (Shahih, HR. Muslim)

  1. Dibulan Ramadhan akan dibukakan pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Rasulullah SAW diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

“Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.”

Penutup

Setelah kita memahami begitu istimewanya dan banyaknya keutamaan dari bulan Ramadhan, sudah seyogyanya kita mempersiapkan diri dan jiwa kita dalam menyongsong dan menjalani ibadah di bulan Ramadhan tahun 2023/1444 H. Semoga Allah SWT menjadikan kita pribadi yang lebih baik dan bertakwa. Amin.

Tuliskan dan Deklarasikan Cita-citamu

Oleh: Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., Psikolog–

Quote: Rumuskan dan tuliskan, bahkan bila perlu deklarasikan, cita-citamu. Suatu saat engkau akan sadar apa yang kau tulis telah tergenggam di tanganmu! Read more

Berita Gembira di Balik Pilunya Islamophobia di Barat

Oleh : Hasbi Aswar (Prodi Hubungan Internasional)——–

Awal tahun 2023 menjadi kisah kurang menyenangkan bagi umat Muslim sedunia karena peristiwa Pembakaran Quran yang dilakukan oleh seorang politisi Swedia, Rasmus Paludan. Politisi ini dikenal sejak lama membenci Islam, dan sudah beberapa kali didakwa oleh pengadilan karena ulahnya tersebut. Read more

MENJEMPUT REZKI DAN BERBAGI

Oleh : Giri Hadmoko —-

Alhamdulillah sebagai manusia, kita hidup di dunia ini tidak ada kata kekurangan. Semua yang kita butuhkan dalam menjalani hidup di dunia ini akan dijamin oleh Alloh Swt. Apalagi bagi orang yang berusaha. Kebutuhan manusia di dunia ini begitu banyak dan macam macam, dari kebutuhan pokok untuk keperluan bertahan hidup, seperti sandang pangan dan papan. Sandang layak untuk kita kenakan dalam kesehariannya, setelah itu pangan untuk yang berarti makanan dan minuman yang menjadi sumber energi bagi kita, dan papan sebagai hunian tempat tinggal untuk istirahat. Alhamdulillah kita dicukupkan dengan apa yang diperlukan di dunia ini, kita tinggal berusaha untuk mendapatkannya. Kita diciptakan di dunia dengan kesempurnaan atas kehendak Alloh SWT.  Kita bersyukur dilahirkan di dunia dengan keadaan sehat tidak kekurangan satu apapun, kita diberi akal untuk berfikir, diberi tenaga untuk menjalani hidup di dunia, setiap manusia telah memiliki rezekinya masing masing. Alloh Swt telah menjamin akan hal itu. Rezeki berupa harta , teman keluarga jodoh.  Read more