Ini Hidupku, Bukan Hidupmu

Oleh: Dian Febriany Putri ——- 

Telah menjadi suatu kelaziman dan menjadi hal yang tidak terlepaskan bahwasanya penggunaan teknologi baik fisik maupun non-fisik, seperti gawai dan internet, telah melekat dalam aktivitas kita sehari-hari. Tidak bisa dipungkiri bahwa terkadang hal yang kita genggam sebelum tidur dan hal yang kita gapai saat bangun tidur adalah gawai tersebut yang berbentuk handphone atau telepon genggam. Benda yang dahulu kita kenal dan manfaatkan sebagai media komunikasi secara verbal dan tekstual, saat ini telah semakin berkembang memenuhi kebutuhan untuk dapat berkomunikasi dengan menampilkan visual. Begitu banyak perkembangan yang terjadi dengan adanya gawai dan internet ini yang mana hampir memfasilitasi aspek-aspek kebutuhan maupun aktivitas manusia, antara lain di bidang pendidikan, ekonomi/finansial, hiburan, dan tentu masih banyak lainnya. Penggunaan teknologi inipun tidak terbatas pada kalangan atau usia tertentu. Baik orang tua, orang dewasa, lebih-lebih remaja, bahkan anak-anak sudah sangat fasih betul dengan penggunaan gawai ini sendiri. Read more

Berusaha Sekuat Tenaga, Berserah pada Yang Maha Kuasa

Oleh: Fenty Puspitasari——

Malam itu Christopher Columbus diundang pada sebuah perjamuan akbar di kerajaan Spanyol. Ia akan menerima penghargaan karena telah menemukan dunia baru, yang kelak masyhur disebut Benua Amerika. Columbus tahu bahwa banyak orang meremehkan kerja kerasnya. “Tinggal berlayar saja terus ke barat. Ah semua orang juga bisa melakukannya,” demikian suara-suara mencemoohnya. Columbus lantas maju, ditantangnya semua yang ada di ruang tersebut untuk memberdirikan telur rebus di atas meja. Orang-orang menggelengkan kepala, menganggap tak mungkin telur yang ujungnya lonjong tersebut bisa berdiri. Read more

DOA ORANG TUA KEPADA ANAKNYA

Oleh : Tri Wartoyo—

Di awal tahun 90 an ketika saya baru saja lulus Sekolah Menengah Atas. Ketika keinginan untuk melanjutkan sekolah kejenjang lebih tinggi tidak memungkinkan Karena biaya yang tinggi, penulis akhirnya memutuskan untuk merantau di Jakarta, dengan bekal doa dan restu kedua orang tua terutama ibu atau kami menyebutnya “Simbok”. Saya berangkat ke Jakarta dengan uang sangu yang terbatas tapi dengan tekad yang kuat. Berangkatlah kami ber 5 dengan teman SMA dan teman main ke Jakarta. Di Jakarta kami tinggal di tempat saudara teman yang kebetulan seorang guru Sekolah Dasar. Setelah 2 minggu kami masih menganggur belum mendapatkan pekerjaaan padahal uang sangu semakin menipis. Tapi diminggu ke 3 di Jakarta kami alhamdulillah mendapatkan pekerja di sebuah perusahaan pembuat tiang pancang dengan shiff pagi jam 07.00 wib sampai jam 17.00 wib dan Shiff malam jam 17.00 wib sampai jam 07.00 wib. Pekerjaan yang lumayan berat. Read more

Adab Bertetangga

Oleh: Banatul Murtafi’ah——-

Beberapa bulan lalu sempat viral video seorang ibu-ibu yang mencibir tetangganya dengan mengatakan bahwa tetangganya tersebut nganggur tapi uangnya banyak. Nampaknya si ibu dalam video tersebut sama sekali belum bertabayyun dengan tetangganya dan hanya berasumsi. Namun parahnya, asumsi itu dia sebar-sebarkan ke orang lain. Pada akhirnya diketahui bahwa Bu Wati, sosok dalam video tersebut, mengunggah video permintaan maaf atas ucapannya setelah dikecam netizen dari berbagai penjuru media sosial. Setahun sebelum video Bu Wati ini viral, ada sosok Bu Tejo yang juga sempat viral sebab mencibir Bu Lurah dan keluarganya, tetangganya sendiri, yang bahkan dikisahkan sedang sakit. Bedanya, Bu Tejo ini tokoh fiktif dalam sebuah film pendek. Sosok Bu Wati dan Bu Tejo agaknya cukup familiar untuk ditemui dalam masyarakat kita. Jika Anda kebetulan tidak memiliki tetangga seperti Bu Wati atau Bu Tejo, maka bersyukurlah banyak-banyak. Yang kebetulan memiliki tetangga mirip sosok tersebut, mari bersabar banyak-banyak. Read more

Berbakti pada Orangtua

Oleh : Widodo Hesti Purwantoro—

 

Ribuan kilo…, jalan yang kau tempuh…

Lewati rintang, demi aku anakmu…

Ibuku sayang, masih terus berjalan

Walau tapak kaki, penuh darah penuh nanah

Seperti udara, kasih yang engkau berikan

Tak mampu ku membalas… Ibuuu…. Ibuuu

Ingin ku dekap dan menangis di pangkuanmu.. Read more

Understanding Politics in Our Daily Lives: An Islamic Perspective

By : Hasbi Aswar (Lecturer of International Relations)—

­For some people, politics belongs to the elite or educated people, which is not suitable for the public who are thinking merely about fulfilling their lives. This assumption is not accurate. Politics is not something far from our lives instead it is an integral part. Simply put, politics is the art of exercising power or government or a strategy to regulate society through policies made.

From the Islamic point of view, politics cannot be understood as limited to government affairs but is the art of regulating life individually, family, society, and state. This concept is based on the prophet’s explanation through his hadith narrated by imam Bukhari & Muslims. From ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘anhu: Read more