Seminar Karir Pelepasan Mahasiswa Periode III TA 2023/2024: “Persaingan Digital 101”

Peserta sedang fokus menyimak pemaparan oleh pemateri pertama yaitu Purwandana Budyandaka, S.Ikom.

FPSB UII menggelar kegiatan seminar karir pelepasan mahasiswa bertajuk “Persaingan Digital 101”, dengan mengundang pemateri Purwandana Budyandaka, S.Ikom. yaitu alumni S1 program studi Ilmu Komunikasi dan Walid Jumlad, S.Psi., M.Psi. yaitu dosen Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta sekaligus alumni Program Studi Psikologi. Kegiatan ini dihadiri oleh oleh 56 mahasiswa dan bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada calon lulusan mahasiswa periode III tahun akademik 2023/2024. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (23/01/2024) bertempat di Gedung Perpustakaan Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia.

Kegiatan seminar ini diawali dengan sambutan oleh Dr.Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si, Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya. Beliau menyampaikan rasa bersyukurnya kepada  para mahasiswa yang akan lulus dan melanjutkan ke tahapan selanjutnya yaitu dunia kerja, dan beliau juga memberikan nasihat yaitu apapun profesinya dan apapun yang kita lakukan Insyallah semuanya baik ketika dilakukan dalam rangka mencari ridho Allah dan barang siapa yang mengejar akhirat maka dunia akan mengikutimu.

Acara selanjutnya diisi oleh pemateri Purwandana Budyandaka, S.Ikom, pria yang lahir pada 1 Desember 1989 itu memaparkan pengalaman hidup serta pekerjaanya kepada peserta yang hadir antara lain dimulai  dari magang di Ritz-Carlton Jakarta sebagai Public Relations (2010) dan Magang sebagai Creative Team  Bali Music Channel Tv (2012), hingga bekerja sebagai Journalist TV di Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) (2013) dan Auomotive Journalist di Autobuild Indonesia (2014). Beliau juga memberikan Tips untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan terutama bagi para calon lulusan mahasiswa antara lain dibutuhkannya kemampuan Public Speaking, Mental, Skill Spesialis, serta Koneksi.

Kegiatan ini ditutup oleh pemateri terakhir yaitu Walid Jumlad, S.Psi., M.Psi., beliau memaparkan tentang bagaimana cara menghadapi dunia kerja, dimana selain passion atau motivasi juga diperlukanya skill.

 

MEMAKNAI KEHILANGAN

Oleh: Sulasmi—

“Sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali pada-Nya”.

Kehilangan adalah hukum alam, bahwa apa yang kita miliki adalah titipan, tidak akan kekal selamanya. Setiap orang tentu pernah mengalami kehilangan, kehilangan barang, kehilangan kesempatan maupun kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidup kita. Tulisan ini sebagai ungkapan hati untuk mengurai beban yang sudah cukup menyesakkan hati “Kehilangan orang-orang yang kita cintai”. Kehilangan yang berturut-turut membuat kita seakan tidak berdaya baik hati, perasaan, fisik, bahkan pikiran.  Kita hanya dapat bersimpuh dihapan Allah dan bertanya “Sudah dekatkah giliran hamba menghadap-Mu ya Allah?, satu per satu saudara dan orang-orang terdekat hamba engkau kehendaki menghadap-Mu?”. 

Pertanyaan ini selalu terngiang di telinga setiap ada saudara yang meninggal, walaupun kita yakin bahwa rezeki, jodoh, hidup dan mati itu adalah sudah menjadi kuasa Allah, dan semua yang bernyawa akan mengalaminya, Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 35 yang berbunyi sebagai berikut: Read more

MENSYUKURI NI’MAT UMUR 40 TAHUN

Oleh: Hartiwi— Kondisi yang tak pernah terlintas dalam benak saya, yang memiliki kesenangan berolahraga dimana dengan hobi tersebut berharap dapat andil dalam menjaga kesehatan raga ini. Tetapi ketika takdir berkata lain, siapa yang mampu melawan takdir ilahi? Tepatnya di penghujung  tahun 2020 dalalm usia 43 tahun Allah menunjukkan kuasa-Nya melalui perantara dokter yang memberikan informasi bahwa ada sel yang hidup dalam raga ini. Dokter  menyebutnya dengan sel kanker ganas. Saat mendapat informasi dari dokter atas keberadaan sel tersebut, sempat membuat rasa pesimis dalam diri ini, seakan semua akan berakhir waktu itu. Alhamdulillah Allah menempatkan saya di lingkungan orang-orang baik, sehingga saya selalu mendapatkan dukungan baik berupa doa, motivasi dan segala hal yang mendukung dalam upaya memperoleh kesembuhan. Read more

MENYAMBUT KEHIDUPAN SESUDAH MATI

Oleh: Hadi Mustamid

وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ ٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

 “Dan tidaklah kehidupan di dunia ini kecuali hanya sebagai permainan dan sendau gurau belaka. Dan sungguh  kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka apakah kamu tidak mau memikirnya?( QS.Al An’am [6]: 32)

Begitulah Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan sebuah  gambaran perumpamaan akan kehidupan antara dunia dan kehidupan akhirat. Gambaran tersebut bisa dijadikan sebuah  renungan dan  kesadaran bersama bahwasanya tujuan hidup yang sebenarnya adalah kehidupan akhirat, tempat kita kembali. Manusia itu bagaikan musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh asal manusia kampung akhirat pergi dan singgah ke alam dunia dan selanjutnya transit ke alam barzah hingga kita sampai dan kembali ke  kampung  akhirat.  Kehidupan dunia ini pada hakikatnya tempat singgah sebentar untuk mencari bekal sebelum melanjutkan perjalanan pulang.  Read more

Peran Orang Tua Terhadap Anak Dari Bahaya MedSos

Oleh: Imadi Sekarang memang sangat berbeda jauh dibanding dengan zaman dahulu. Pada zaman dahulu, banyak kegiatan maupun aktivitas yang dilakukan oleh banyak orang dengan cara alami dan seadanya. Banyak sekali perubahan dan perbedaan yang kita alami dan kita rasakan pada saat ini. Saat ini kita semua memasuki di era atau zaman yang serba canggih dan serba digital. Sebagai umat Islam yang hidup di dunia saat ini, mau tidak mau harus beradaptasi  dengan alur kehidupan perkembangan zaman yang berlangsung–Tentu saja dengan tetap memegang teguh rambu-rambu yang ada dalam agama Islam. Read more

Setitik Kebaikan

Oleh: FariyantoPernah mendengar istilah mengorbankan yang kecil untuk mendapatkan yang lebih besar? Dengan berbuat baik hal tersebut bisa saja terwujud.

Berbuat baik kepada orang lain, termasuk memberikan bantuan kepada orang lain merupakan cerminan seorang Muslim yang beriman dan bertakwa. Ketika ada orang yang sedang menghadapi kesusahan maka kita karena Allah Ta’ala semata-mata dianjurkan untuk membantu. Ketika ada saudara Muslim yang mengalami kesulitan ekonomi kita diajarkan untuk karena Allah Ta’ala semata-mata memberikan sedekah kepadanya. Tidaklah rugi membantu orang lain terlebih terhadap sesama muslim atau bahkan kepada kerabat terdekat kita karena Allah SWT melalui malaikat-Nya akan senantiasa mencatat kebaikan kita. Read more