/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
‘Peran Mahasiswa dalam Transformasi Negara’ diangkat sebagai tema utama dalam sharing atau diskusi antara lembaga mahasiswa Majlis Mahasiswa Kolej Ung-ku Omar Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Tanjong Malim, Perak- Malaysia dengan Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yakni Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan juga Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) melalui Program Jaling Silang Budaya Akademik, Senin, 6 April 2015 di Kampus Terpadu UII.
Kehadiran puluhan mahasiswa UPSI beserta dosen pendamping tersebut disambut hangat oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat. Arief Fahmie, MA.HRM., Psikolog beserta fungsionaris lembaga kemahasiswaan FPSB UII. Dalam sambutannya, Pak Arief (panggilan akrab Arief Fahmie) sangat berharap agar silaturrahmi bisa terus berlanjut, baik dalam hal akademis maupun non akademis. Bahkan, Pak Arief meminta kepada para fungsionaris lembaga kemahasiswaan FPSB UII untuk bisa mengupayakan kunjungan balasan ke Malaysia.
Sementara Ketua DPM FPSB UII Periode 2014-2015, Raja Mia Febriani dalam pesannya yang dibacakan oleh Wahyudin Afrizal (sekjend DPM) mengkritisi kondisi Indonesia saat ini yang sebenarnya kaya akan sumber daya alam namun kondisinya justeru memprihatinkan (banyak kasus korupsi dan kasus-kasus lainnya). Kondisi tersebut memerlukan peran aktif mahasiswa yang sudah lama dinobatkan sebagai ‘agent of change’.
Sedangkan pihak Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia yang diwakili oleh Nuzsep Almigo (dosen UPSI dan juga alumni FPSB UII) menyampaikan maksud kunjungan mereka yang ingin mencari/mendapatkan sesuatu yang baru terkait dengan pengelolaan kelembagaan mahasiswa dan juga mencari peluang program-program akademis maupun non akademis yang bisa dikembangkan secara bersama-sama.
Dalam diskusi tersebut, masing-masing perwakilan dari lembaga mahasiswa menyampaikan sejarah dan juga pengelolaan kelembagaan dengan segala pernak-pernik permasalahan yang ada di dalamnya, seperti proses pemilihan anggota maupun pengurus lembaga, penyampaian program-program kerja lembaga kemahasiswaan (internal dan eksternal), dan juga peran aktif mahasiswa dalam mengkritisi kebijakan pemerintah.
Dalam urusan mengkritik kebijakan pemerintah ini, mahasiswa Malaysia (termasuk UPSI) tidak bisa menyampaikan kritikan kepada pemerintah secara langsung dan leluasa (demo turun ke jalan), namun hanya sebatas di dalam lingkungan kampus. Kondisi ini jelas sangat berbeda dengan mahasiswa di Indonesia yang bisa secara bebas mengeluarkan pendapat/kritikan terhadap kebijakan pemerintah melalui demo di luar kampus (turun ke jalan).
Usai berdiskusi, rombongan berkesempatan untuk melakukan kunjungan ke Perpustakaan Pusat UII, Candi Kimpulan dan juga Museum UII.
Lembaga Mahasiswa UPSI (Malaysia) dan Lembaga Mahasiswa FPSB UII Diskusikan Peran Mahasiswa dalam Transormasi Negara
/in Kunjungan/by Darzan Hanan M/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
‘Peran Mahasiswa dalam Transformasi Negara’ diangkat sebagai tema utama dalam sharing atau diskusi antara lembaga mahasiswa Majlis Mahasiswa Kolej Ung-ku Omar Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Tanjong Malim, Perak- Malaysia dengan Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yakni Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan juga Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) melalui Program Jaling Silang Budaya Akademik, Senin, 6 April 2015 di Kampus Terpadu UII.
Kehadiran puluhan mahasiswa UPSI beserta dosen pendamping tersebut disambut hangat oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat. Arief Fahmie, MA.HRM., Psikolog beserta fungsionaris lembaga kemahasiswaan FPSB UII. Dalam sambutannya, Pak Arief (panggilan akrab Arief Fahmie) sangat berharap agar silaturrahmi bisa terus berlanjut, baik dalam hal akademis maupun non akademis. Bahkan, Pak Arief meminta kepada para fungsionaris lembaga kemahasiswaan FPSB UII untuk bisa mengupayakan kunjungan balasan ke Malaysia.
Sementara Ketua DPM FPSB UII Periode 2014-2015, Raja Mia Febriani dalam pesannya yang dibacakan oleh Wahyudin Afrizal (sekjend DPM) mengkritisi kondisi Indonesia saat ini yang sebenarnya kaya akan sumber daya alam namun kondisinya justeru memprihatinkan (banyak kasus korupsi dan kasus-kasus lainnya). Kondisi tersebut memerlukan peran aktif mahasiswa yang sudah lama dinobatkan sebagai ‘agent of change’.
Sedangkan pihak Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia yang diwakili oleh Nuzsep Almigo (dosen UPSI dan juga alumni FPSB UII) menyampaikan maksud kunjungan mereka yang ingin mencari/mendapatkan sesuatu yang baru terkait dengan pengelolaan kelembagaan mahasiswa dan juga mencari peluang program-program akademis maupun non akademis yang bisa dikembangkan secara bersama-sama.
Dalam diskusi tersebut, masing-masing perwakilan dari lembaga mahasiswa menyampaikan sejarah dan juga pengelolaan kelembagaan dengan segala pernak-pernik permasalahan yang ada di dalamnya, seperti proses pemilihan anggota maupun pengurus lembaga, penyampaian program-program kerja lembaga kemahasiswaan (internal dan eksternal), dan juga peran aktif mahasiswa dalam mengkritisi kebijakan pemerintah.
Dalam urusan mengkritik kebijakan pemerintah ini, mahasiswa Malaysia (termasuk UPSI) tidak bisa menyampaikan kritikan kepada pemerintah secara langsung dan leluasa (demo turun ke jalan), namun hanya sebatas di dalam lingkungan kampus. Kondisi ini jelas sangat berbeda dengan mahasiswa di Indonesia yang bisa secara bebas mengeluarkan pendapat/kritikan terhadap kebijakan pemerintah melalui demo di luar kampus (turun ke jalan).
Usai berdiskusi, rombongan berkesempatan untuk melakukan kunjungan ke Perpustakaan Pusat UII, Candi Kimpulan dan juga Museum UII.
Mahasiswa PBI, Juara II Khaththil Quran Kabupaten Muara Enim
/in Prestasi/by Darzan Hanan M/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) angkatan 2014, Fitria Hayati berhasil meraih juara 2 dalam cabang lomba Khaththil Al Quran pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-24 yang diselenggarakan oleh Pemda Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, 8-14 Maret 2015. Fitria Hayati sendiri tampil mewakili Kabupaten Tanjung Enim, Sumatera Selatan. MTQ yang digelar di Desa Panang Jaya Kec. Gunung Megang dan diikuti oleh sekitar 466 peserta tersebut melombakan 7 cabang, yakni tilawatil quran, hifdzil quran, tafsir quran, fahmil quran, syarhil quran, khaththil Al Quran dan musabaqoh makalah ilmiah Alquran.
Mengenai cabang lomba yang diikuti oleh pemilik motto hidup “Struggle till las don’t stop before end’ tersebut merupakan salah satu bidang musabaqah menulis indah Al Qur’an yang menekankan kebenaran dan keindahan tulisan menurut kaidah khath yang baku. Pada MTQ tahun ini, materi yang dilombakan dalam bidang khaththil Quran adalah salah satu dari QS Al Baqarah.
Selamat atas prestasi yang diperoleh dan semoga dapat memacu mahasiswa FPSB UII lainnya untuk turut berprestasi.
FPSB Sukseskan AMI UII 2015
/in /by Darzan Hanan M“Proses audit ini bukan untuk mencari-cari kesalahan. Tapi untuk perbaikan”. Demikian ungkap Wakil Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Dr. Hepi Wahyuningsih, M.Si saat memberikan sambutan sekaligus arahan dalam pembukaan Audit Mutu Internal (AMI) di FPSB UII, Senin, 30 Maret 2015. Bertindak sebagai auditor adalah Indah Susantun, M.Si (FE-UII) dan Dr. Ir., Sri Amini Yuni Astuti, MT.
Divisi Umum & Rumah Tangga serta Divisi Akademik & SIM mendapat giliran audit di hari pertama (30 Maret 2015) bersama Ibu Indah Susantun dan Ibu Sri AminYuni Astuti. Sedangkan Divisi Perkuliahan & Ujian akan mendapat jatah audit pada hari Rabu, 1 April 2015.
PBI Kembali Sosialisasikan Program PPL Australia
/in /by Darzan Hanan MProgram Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia (UII) kembali sosialisasikan program unggulan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ke Australia (PPL-Australia), Kamis, 26 Maret 2015. Sosialisasi PPL Australia periode 9 tersebut disampaikan oleh Adam Anshori, S.S.., MA. dan Ista Maharsi, S.S.M.Hum. hampir sama dengan PPL Australia periode 8 tahun 2014 lalu, tahun ini jumlah mahasiswa yang akan diberangkatkan pun berkisar antara 4-6 orang.
Adapun materi sosialisasi meliputi tujuan penyelenggaraan PPL itu sendiri yakni sebagai media belajar berbahasa (mengucapkan) Inggris di negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu, mengajarkan Bahasa Indonesia, mempromosikan kebudayaan Indonesia, mengaplikasikan pemahaman lintas budaya, mengunjungi obyek-obyek wisata di Australia, serta mendapatkan pengalaman berinteraksi langsung (tinggal serumah) dengan warga Australia.
Selain tujuan, proses seleksi yang akan dijalani bagi mereka yang berminat untuk ikut PPL Australia pun juga dibeberkan, seperti pengisian formulir pendaftaran, tes TOEFL, interview (psikologi), presentasi kebudayaan Indonesia, presentasi kesenian Indonesia, melakukan pertunjukan kesenian, training BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing, Cross Culture Understanding (CCU), dan yang terakhir adalah tentang keimigrasian.
Kendati nantinya hanya akan terseleksi 4-6 mahasiswa yang berhak mengikuti PPL Australia, bu Ista menegaskan bahwa proses seleksi yang dijalani adalah penting. Setidaknya banyak pengalaman dan trik yang didapat dari proses seleksi tersebut.
Menengok Peran Psikologi dalam Rehabilitasi Korban Bencana Alam
/in /by Darzan Hanan MBidang keilmuan Psikologi memang bisa diterapkan atau berperan dimana saja serta dalam bidang apa saja selama ada aktivitas manusia di dalamnya, termasuk dalam rehabilitasi masyarakat/korban bencana alam. Oleh karena itu, untuk memberikan gambaran tentang peran Psikolog dalam rehabilitasi masyarakat pasca bencana tersebut Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar kuliah pakar (kolokium), Kamis, 26 Maret 2015 dengan menghadirkan Dr. Norbert Vajda asal University of Pecs, Faculty of Illyes Gyula Institute of Social Work and Welfare, Hungary.
Menurut Dr. Norbert Vajda, agar seorang Psikolog dapat diterima dengan baik oleh masyarakat (baca: dalam proses intervensi-rehabilitasi) perlu memahami nilai-nilai internal di masyarakat tersebut, berpenampilan menarik dan memiliki/menyampaikan pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Selebihnya Dr. Norbert Vajda banyak mamaparkan hasil penelitiannya terkait dengan kondisi masyarakat korban eruspi Merapi 2010 lalu, termasuk di dalamnya kondisi kelekatan/kohesivitas masing-masing komunitas (baca: masing-masing dusun) dalam satu lingkungan ‘hunian tetap’ yang sudah diberikan oleh negara tersebut. Meski dalam satu lingkungan, mereka tetap menginginkan adanya pemisahanan sesuai dengan asal dusun/daerah masing-masing
Sasaran Mutu dan prosedur Kerja
/in /by Darzan Hanan M* Sasaran Mutu Divisi Perkuliahan dan Ujian
* Prosedur Kerja Persiapan Perkuliahan
Prodi Hubungan Internasional FPSB UII Kaji Kebijakan Luar Negeri
/in Prodi Hubungan Internasional/by Darzan Hanan M/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;}
“Politik yang baik itu harus continuity and change, yakni melanjutkan kebijakan pemimpin sebelumnya (kebijakan yang baik dan menguntungkan bagi bangsa Indonesia) dan melakukan perubahan yang penting (baca: yang baik dan menguntungkan bagi bangsa Indonesia-Negara)”. Demikian pernyataan yang disampaikan Dr. Siti Muti’ah S. MA, dosen Prodi Hubungan Internasional (HI) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta saat menyampaikan materi kuliah pakar yang digelar oleh Prodi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Kamis, 26 Maret 2015 di Auditorium FPSB UII.
Dalam paparan lengkapnya, pemilik sapaan akrab ‘Bu Titik’ ini mencoba membandingkan rangkaian kebijakan dari para pemimpin bangsa Indonesia yang pertama kali (Presiden Soekarno) hingga pemimpin bangsa Indonesia saat ini yang diemban oleh Joko Widodo. Sejarah mencatat berbagai upaya para pemimpin terdahulu dalam membuat kebijakan politik luar negeri yang menyejahterakan rakyat (umum), melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan turut serta melaksanakan ketertiban dunia dan berjuang menghapuskan segala bentuk penjajahan di atas dunia. Namun demikian, para pemimpin terdahulu memang belum ada yang secara serius mengelola sumberdaya laut yang ada.
“Kebijakan pemerintahan Jokowi yang ingin menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim dengan 5 pilarnya itu sangat baik. Karena memang negara kita 2/3 nya terdiri atas lautan. Tinggal bagaimana pelaksanaannya nanti. Akan memberi keuntungan bagi Negara kita (baca: jika benar dalam pengelolaannya) atau justeru malah merugikan (baca: jika salah dalam pengelolaan). Kelima pilar itu antara lain adalah 1) komitmen membangun budaya maritim Indonesia, 2) komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama, 3) komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut dalam, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata maritim, 4) komitmen melakukan diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerjasama pada bidang kelautan, 5) sebagai negara yang menjadi titik tumpu dua samudera, Indonesia berkewajiban membangun kekuatan pertahanan maritim. Kalian (baca: peserta kuliah pakar) adalah para penerus yang akan turut mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut”, ungkap Bu Titik.
Lebih jauh Bu Titik juga mengatakan pentingnya setiap warga negara (khususnya para nelayan) untuk dapat memahami dan mematuhi aturan internasional terkait dengan perbatasan maritim. “Terkait kebijakan menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Puji Astuti sebenarnya saya sangat miris. Saya khawatir kalau nanti ada balas dendam. Pasalnya, sampai saat ini masih banyak nelayan kita yang melanggar batas-batas maritim negara lain dalam mencari ikan hanya dikarenakan ketidaktahuan mereka terhadap batas maritim”, pungkasnya.
Herio Rizki Dewinda, Dekan Termuda Asal FPSB UII
/in /by Darzan Hanan MHerio Rizki Dewinda, M.Psi., Psikolog merupakan alumni Prodi Psikologi (S1) dan juga lulusan Magister Psikologi Profesi (S2) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yang saat ini mendapat kepercayaan/amanah sebagai Dekan Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia (UPI) Padang. Karirnya pun terbilang cukup cepat. Usai diwisuda dan diambil sumpahnya sebagai seorang Psikolog (S2) awal Juni tahun 2013, dirinya langsung diterima sebagai dosen tetap. Kemudian pada bulan Agustus 2014 atau tepat di usianya yang ke-29 tahun dirinya mendapat kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai Dekan. Usia tersebut 3 tahun lebih muda dari Dekan termuda di Indonesia (FE UI) yang pernah ada.
“Adanya amanah yang diberikan sekarang merupakan kepercayaan dari civitas yang memang berat jika dirasakan namun wajib untuk dilaksanakan dengan sebaik mungkin dan penuh tanggung jawab. Tentu saja dengan niat ibadah dan bekal keilmuan yang saya peroleh ketika menimba ilmu di UII serta pembelajaran secara berkelanjutan, insya Allah akan memberikan kesanggupan bagi saya dalam menjalankannya”, ungkap suami dari Ummil Khairiyah, M.Psi., Psikolog yang juga ayah dari Shanum Athifa Dekhari itu.
Selain punya hobi travelling, browsing internet dan menyukai makanan tradisional, pemilik sapaan akrab ‘Rio’ yang lahir di Tanjung Pati, 9 Agustus 1985 ini ternyata juga sangat menghargai waktu dalam hidupnya. Hal ini dapat dilihat dari motto hidupnya yang sederhana namun sarat pesan; ‘Satu inchi waktu sama dengan satu inchi emas, tetapi satu inchi emas tidak bisa menggantikan satu inchi waktu’. Oleh karenanya, Rio mengajak setiap individu agar dapat memanfaatkan setiap kesempatan yang dimiliki dengan sebaik mungkin.
FPSB Sukseskan Audit PYBW UII
/in /by Darzan Hanan MTidak mencari kesalahan, namun untuk perbaikan. Demikian kiranya semangat yang senantiasa dibawa dalam proses audit internal di lingkungan Universitas Islam Indonesia. Demikian juga saat terjadi proses audit di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) oleh Tim Auditor Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat, 20 Maret 2015. Tim audit yang diketua oleh Syamsul Hadi, Drs., MS., Ak disambut hangat oleh pimpinan FPSB UII beserta para Ka.Prodi dan Ka.Div. Keuangan di lingkungan FPSB UII.
Dalam sambutan di acara pembukaan audit tersebut, Pak Syamsul menyampaikan bahwa fokus audit adalah pada keuangan dan kegiatan. Pak syamsul juga menambahkan bahwa audit tahun ini berbeda dengan audit tahun lalu. Jika audit tahun lalu tidak diberi skor, maka untuk audit tahun ini hasilnya akan diberi skor. Bahkan, pihak Yayasan Badan Wakaf sudah mempersiapkan penghargaan bagi yang memperoleh skor tinggi.
Adapun aspek audit yang terkait dengan kegiatan antara lain adalah perencanaan kegiatan, pelaksanaan, capain dan juga evaluasi kegiatan yang dilakukan. Sedangkan di bidang keuangan, audit fokus pada keterserapan dana yang disesuaikan dengan realisasi RKAT ataupun capaian kegiatan.
“Hasil audit ini kita harapkan bisa untuk dijadikan sebagai dasar memperbaiki kegiatan dan evaluasi RKAT”, ungkap Pak Syamsul. Sejurus kemudian, tim segera terbagi dalam beberapa kelompok kecil untuk melakukan audit di Div. Keuangan, pengelola Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), pengelola Prodi Ilmu Komunikasi, dan pengelola Prodi Psikologi.
FPSB Gelar Pelatihan Pengembangan Kemampuan Manajerial dan Kepemimpinan
/in /by Darzan Hanan M“Kegiatan itu (baca: Pelatihan Pengembangan Kemampuan Manajerial dan Kepemimpina) dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kekompakan, kerjasama dan sinergisitas antara pimpinan, sehingga nantinya dapat melaksanakan program kerja Fakultas dengan baik”. Demikian ungkap Wakil Dekan FPSB UII, Dr. Hepi Wahyuningsih, M.Si saat ditanya terkait dengan penyelenggaraan ‘Pelatihan Pengembangan Kemampuan Manajerial dan Kepemimpinan’ yang diperuntukan bagi para kepala urusan (ka.ur), kepala divisi (ka.div), dan juga ketua & sekretaris program studi (ka/sek.prodi) , pada hari Sabtu, 14 Maret 2015 lalu di Sungai Elo Magelang.
Konsep pelatihan sendiri diwujudkan dalam bentuk fun games usai rafting bersama menyusuri Sungai Elo Magelang selama lebih kurang 2,5 jam. “Secara keseluruhan acara kemarin berlangsung dengan baik. Mereka sudah tampak kompak dan akrab. Itu sudah cukup menjadi awal yang baik. Ke depan rencananya memang akan ada pelatihan khusus (materi)”, pungkas bu Hepi.
Tanggapan positif juga disampaikan oleh salah satu peserta, yakni Bapak Zumaroh. Menurutnya kegiatan tersebut bisa menjadi sarana membangun kerbersamaan dan kekompakan diantara peserta. “Kalau bisa rutin ya tentu lebih baik”, ungkap sosok yang saat ini mendapat amanah sebagai kepala urusan SDM FPSB UII.