“Tidak ada demorkasi tanpa kebebasan pers. Dan tidak ada kebebasan pers tanpa demokrasi”. Demikian pernyataan tegas yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pers Indonesia, Prof. Dr. Bagir Manan, SH, MCL dalam acara Conference on Communication, Culture and Media Studie (CCMS) Tahun 2015 bertema Reflection on Indonesian Contemporary Journalism yang dihelat oleh Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Rabu, 12 Agustus 2015. Pernyataan tersebut untuk mengkritisi adanya upaya-upaya pembatasan kebebasan pers di Indonesia yang saat ini dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Selain menghadirkan mantan ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia periode 2001-2008, panitia juga menghadirkan pembicara ‘ahli’ lainnya, yakni Suwarjono, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Sementara Prof. Thomas Hanitszch dari Institute of Communication Studies and Media Research, LMU Munich, Jerman tampil sebagai keynote speaker.
Secara resmi acara yang dikonsep dengan mengedepankan kualitas tersebut dibuka oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat Arief Fahmie, MA., Psikolog. Dalam sambutannya, Pak Arief berharap agar media bisa memberikan suguhan yang mengandung nilai-nilai edukasi, nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai kebenaran/kejujuran dan bukan semata memuat kepentingan pemilik modal. Beliau juga juga berharap agar CCMS tersebut nantinya menghasilkan ‘sesuatu’ yang bisa mengedukasi masyarakat dalam menghadapi liberaslisasi media sekaligus menjadikan media lebih positif.
Di paparan awal, Prof. Thomas Hanitszch banyak menyampaikan tentang kompleksitas perrmasalahan sekaligus perkembangan jurnalisme di berbagai negara termasuk perubahan/pergeseran fungsi peran dalam bidang edukasi, investigasi, diseminasi, reportase, hiburan, hingga peran media di ranah politik yang menurutnya secara global cenderung menurun.
Perubahan dan permasalahan jurnalisme pun juga disampaikan oleh ketua AJI, Suwarjono. Menurutnya, kehadiran teknologi (media sosial dan multi media) saat ini telah banyak membawa dampak perubahan yang cukup besar, dimana hampir semua masyarakat bisa berperan sebagai jurnalis tanpa harus melalui pendidikan atau bahkan memiliki keilmuan jurnalistik. Hal ini menunjukkan bahwa informasi tidak lagi bisa dimonopoli oleh seorang jurnalis/media mainstream.
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Sebelum agenda dilanjutkan dengan pemaparan makalah dari masing-masing peserta, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII, Muzayin Nazaruddin, S.Sos., MA dan ketua AJI, Suwarjono melakukan penandatanganan naskah kerjasama dalam rangka meningkatkan kompetensi/profesionalisme dan pengembangan jurnalisme di Indonesia melalui pendidikan.
FPSB Gelar Pelatihan Etos Kerja Islami
/in /by Darzan Hanan MKegiatan yang dibuka langsung oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat. Arief Fahmie, M.A tersebut diawali dengan materi penyegaran niat awal dalam bekerja. Hampir seluruh peserta menyadari akan pentingnya ‘menyertakan niat tulus ikhlas beribadah’ dalam aktivitas bekerja sehari-hari. Niat yang tulus dan ikhlas tersebut disinyalir akan mampu menghasilkan pekerjaan yang efektif, efisien dan mencapai al falah (kesuksesan di dunia dan akhirat).
“Islam itu adalah agama yang seimbang. Seimbang antara dunia dan akhirat. Sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadist bahwa kita diminta beribadah dengan bersungguh-sungguh seolah-olah kita akan mati esok hari, dan diminta bekerja keras (sungguh-sungguh) seolah kita akan hidup selama-lamanya”, ungkap Bu Annisaa.
Lebih jauh bu Annisaa menjelaskan bahwa bekerja memiliki makna sebagai penyelamat bagi lima (5) kebutuhan dasar manusia, yakni din (iman), nafs (jiwa manusia), ‘aql (intelektual), nasl (keturunan), dan maal (kekayaan). Beberapa ayat Al Quran yang berkenaan dengan kewajiban dalam bekerja diantaranya adalah adalah Surat Al Mulk ayat 15, Al Jum’ah ayat 10, dan juga Al Muzzammil ayat 20).
Adapun beberapa prinsip etos kerja Islami diantaranya adalah melakukan pekerjaan yang halal, kekayaan harus diusahakan sendiri (bekerja keras dan bukan meminta-minta), mengandalkan diri sendiri (usaha sendiri disertai dengan doa dan bukan cuma meminta dari orang lain), bekerja dengan penuh disiplin dan komitmen, niat yang ditujukan untuk kebaikan bersama, jujur dalam bekerja, dermawan, larangan melakukan monopoli dan penimbunan barang/harta, larangan melakukan suap, serta larangan tamak terhadap harta benda.
Kesimpulan yang diperoleh adalah setiap muslim harus berusaha cakap/terampil dalam melakukan pekerjaanya, bisa bekerjasama untuk menghasilkan hasil pekerjaan yang lebih baik, jika toh harus bersaing maka persaingan yang dilakukan akan membawa kebaikan, bekerja dengan penuh kejujuran dan bekerja dengan penuh tanggung jawab.
Mahasiswa FPSB Sumbang Juara di MTQM Nasional ke-14
/in Prestasi/by Darzan Hanan MSementara mahasiswa asal Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FPSB UII, Fitria Hayati tampil sebagai Juara Harapan 1 pada cabang lomba Khattil Qur’an. MTQMN ke-14 dengan 22 cabang lomba itu sendiri diikuti tak kurang oleh 167 Perguruan Tinggi se-Indonesia .
Bersama rekan satu timnya, Ibrahim Malik asal Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII, keduanya berhasil mengatasi perlawan dari 36 delegasi yang mengikuti cabang lomba Debat Bahasa Arab. Wafa’ mengaku persiapan yang dilakukan tidak pernah lepas dari diskusi seputar mosi yang diberikan. Ada sekitar 27 mosi untuk tahap penyisihan sampai semi final, dan 5 tema untuk final yang diberikan dewan hakim semalam sebelum babak final. Keduanya berada di posisi closing goverment atau pro kedua dengan tema ‘setuju pengontrolan terhadap penggunaan internet’.
“Kunci utama kami pertama adalah memahami tema, makna per katanya karena pemahaman akan bahasa arab juga menunjang argumen kita, mengumpulkan data yang logis dan benar yang bisa menguatkan argumen, dan argumennya dicari dari ayat alquran yang relevan, ushul fiqh. Doa dan usaha yang lebih banyak dan tetap belajar dari pembimbing dan berdiskusi menjadi pegangan kami selama lomba. Harapan saya, saya ingin mengembangkan dan mengkader mahasiswa yang bisa menjadi debater bahasa arab yang baik.. apalagi kampus kita ini membawa syiar islam, baik dari fakultas saya sendiri ataupun fakultas yang lain, semoga uii tetap menjadi pemenang debat bahasa arab lagi di mtqn selanjutnya dan menjadi juara umum mtqn 2017 nanti amieeen , yang penting adalag pengkaderan dan proses pembimbingan yang baik tetap harus dijalankan dan dimaksimalkan lagi”, ungkapnya.
Menanggapi torehan yang dipersembahkan oleh mahasiswa FPSB UII tersebut, Dekan FPSB UII (Dr.rer.nat. Arief Fahmie, MA) menyampaikan apresiasinya seraya berharap agar ke depan akan semakin banyak lagi mahasiswa FPSB UII yang mengukir prestasi di level nasional maupun internasional, baik bidang akademis maupun kegiatan kemahasiswaan lainnya.
Prodi Ilmu Komunikasi UII Kaji Jurnalisme Kontemporer di Indonesia
/in Prodi Ilmu Komunikasi/by Darzan Hanan M/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Selain menghadirkan mantan ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia periode 2001-2008, panitia juga menghadirkan pembicara ‘ahli’ lainnya, yakni Suwarjono, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Sementara Prof. Thomas Hanitszch dari Institute of Communication Studies and Media Research, LMU Munich, Jerman tampil sebagai keynote speaker.
Secara resmi acara yang dikonsep dengan mengedepankan kualitas tersebut dibuka oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat Arief Fahmie, MA., Psikolog. Dalam sambutannya, Pak Arief berharap agar media bisa memberikan suguhan yang mengandung nilai-nilai edukasi, nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai kebenaran/kejujuran dan bukan semata memuat kepentingan pemilik modal. Beliau juga juga berharap agar CCMS tersebut nantinya menghasilkan ‘sesuatu’ yang bisa mengedukasi masyarakat dalam menghadapi liberaslisasi media sekaligus menjadikan media lebih positif.
Di paparan awal, Prof. Thomas Hanitszch banyak menyampaikan tentang kompleksitas perrmasalahan sekaligus perkembangan jurnalisme di berbagai negara termasuk perubahan/pergeseran fungsi peran dalam bidang edukasi, investigasi, diseminasi, reportase, hiburan, hingga peran media di ranah politik yang menurutnya secara global cenderung menurun.
Perubahan dan permasalahan jurnalisme pun juga disampaikan oleh ketua AJI, Suwarjono. Menurutnya, kehadiran teknologi (media sosial dan multi media) saat ini telah banyak membawa dampak perubahan yang cukup besar, dimana hampir semua masyarakat bisa berperan sebagai jurnalis tanpa harus melalui pendidikan atau bahkan memiliki keilmuan jurnalistik. Hal ini menunjukkan bahwa informasi tidak lagi bisa dimonopoli oleh seorang jurnalis/media mainstream.
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Sebelum agenda dilanjutkan dengan pemaparan makalah dari masing-masing peserta, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII, Muzayin Nazaruddin, S.Sos., MA dan ketua AJI, Suwarjono melakukan penandatanganan naskah kerjasama dalam rangka meningkatkan kompetensi/profesionalisme dan pengembangan jurnalisme di Indonesia melalui pendidikan.
UII Gelar Jalan Sehat Milad ke 72
/in /by Darzan Hanan MSelain dana hibah beasiswa, Bank Bukopin juga memberikan bantuan berupa Produk Payment Point Online Bank (PPOB) atau sistem pembayaran online dengan bantuan bank kepada Koperasi Karyawan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia “Bhakti Insani”.
Pelepasan balon oleh Rektor menjadi awal dikibarkannya bendera start Jalan Sehat UII melalui rute yang sama dengan tahun sebelumnya. Sampai di Gedung Olah Raga sebagai titk finish, acara dilanjutkan dengan pembagian doorprise berupa 6 paket umroh, 4 buah sepeda
motor, puluhan sepeda angin, kulkas, televisi, produk tupperware dan masih banyak lagi.
Psikologi Miliki Doktor Baru
/in /by Darzan Hanan MPemilik nama lengkap Qurrotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog tersebut berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Effectiveness of Sabr (Patience) and Salat (Prayer) on Resilience, Psychopathological symptoms, Just World Belief, and Coping after Merapi Eruption 2010 in Yogyakarta di hadapan 5 dosen penguji pada ujian doktoral yang berlangsung 23 Juli 2015 M/7 Syawal 1436 H. Kelima dosen penguji tersebut, yakni Prof. Dr. Evelin Witruk, Prof. Dr. Marcus Stück, Prof. Dr. Konrad Reschke, Prof. Dr. Stefan Schmuckle, Prof. Dr. Schulz.
“Latar belakang disertai tersebut berawal dari program Islamic Psychology for Teaching and Learning bersama Ustad Hamdani, sehingga memberikan inspirasi untuk mempelajari psikologi berdasarkan Islam (Al Quran dn Hadist). Selanjutnya hasil diskusi dengan teman-teman, terutama Pak Sus, Bu Emi, Pak Bagus, dan Pak Irwan, saya mencoba menerapkan perintah dalam Al Quran tentang perintah untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai cara untuk minta pertolongan kepada Allah. Dari ayat tersebut kemudian disusun menjadi pelatihan sabar dan shalat yang digunakan untuk membantu menngurangi gangguan psikologis dan meningkatkan kesehatan mental para korban bencana alam Merapi”, ungkap Bu Uyun.
“Saya sangat bersyukur kepada Allah telah memberikan pengalaman hidup dan memberikan jalan untuk menyelesaikan studi ini, melalui UII, teman-teman, keluarga yang memberikan bantuan selama penyelesaian studi. Saya berharap dengan selesainya studi ini, dapat memberikan manfaat terutama untuk diri saya dan keluarga saya kebaikan dunia akhirat, serta kepada institusi (UII) dan semua yang membaca disertasi saya”, tambahnya.
Perjuangan keluarga (baca: keluarga Bu Uyun) untuk survive hidup di Jerman dengan penyesuaian diri terhadap cara hidup yang sangat berbeda menjadi kesan yang akan selalu dikenang. Sedangkan untuk kualitas perkuliahan di Jerman menurutnya tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. “Semuanya sangat tergantung kepada kesungguhan pelakunya masing-masing”, tegasnya.
Ada catatan menarik dari sosok yang sangat ramah, grapyak dan konsen di bidang kajian Psikologi Klinis ini, yakni selama studi lanjut di Jerman beliau bersama suami tercintanya (Bapak Farid Mustofa, MA) banyak memberikan bimbingan (tausiyah) kepada komunitas mahasiswa Indonesia yang berada dan atau sedang menempuh studi lanjut di kota Leipzig, Jerman.
Kita doakan agar ilmu yang didapat bisa memberikan banyak manfaat bagi civitas akademika UII, khususnya Prodi Psikologi FPSB UII. Amiin..
PBI Serius Bekali Mahasiswa yang Akan PPL
/in /by Darzan Hanan MPada sesi pertama, prodi menyampaikan sosialisasi terkait teknis pelaksanaan PPL diantaranya tentang tugas dan kewajiban mahasiswa selama magang / berpraktek mengajar di masing-masing sekolah. Sedang di sesi kedua peserta mendapat paparan tentang implementasi kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan-KTSP (kurikulum 2006) dari Guru senior Bahasa Inggris SMP 5 Yogyakarta, Dra. Anggoro Rini, M.Hum.
“Dra. Anggoro Rini, M.Hum sengaja dihadirkan sebagai pemateri dalam sesi ini dengan harapan mahasiswa dapat mengetahui gambaran langsung tentang best practises / implementasi kurikulum 2013 & KTSP di sekolah dari pengalaman mengajar beliau. Hal ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi dan menjembatani adanya gap antara teori yang mahasiswa serap dari perkuliahan dengan praktek dalam proses pembelajaran yang riil terjadi di ruang-ruang kelas.
Melalui sesi sharing dengan pemateri, mahasiswa banyak mendapatkan tips dan trik praktis mengenai pengelolaan kelas, perencanaan pembelajaran dan pemilihan aktifitas serta media pembelajaran yang sesuai untuk berbagai karakter siswa dalam koridor kurikulum 2013 dan KTSP”, ungkap Bu Irma.
Pada tahun 2015 ini, direncanakan Prodi PBI FPSB UII akan menerjunkan 2 angkatan mahasiswa PPL ke beberapa sekolah yang telah menjalin kerjasama dengan PBI UII, seperti SMA N 1 Pakem, SMA UII dan SMA Budi Mulia. Selama periode pelaksanaan PPL tersebut mahasiswa akan dibimbing oleh pihak sekolah untuk lebih mengenal sekolah masing-masing dan melakukan berbagai kegiatan, baik yang bersifat akademik maupun administratif seperti observasi KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), praktek mengajar di kelas-kelas Bahasa Inggris dan juga melakukan diskusi evaluasi pelaksanaan PPL dengan pihak sekolah dan DPL dari prodi.
“Kegiatan PPL sekolah ini selain dimaksudkan untuk membentuk dan meneguhkan identitas mahasiswa sebagai seorang calon guru juga syarat dengan pembelajaran dan penanaman soft-skill seperti kemampuan beradaptasi, berkomunikasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, manajemen waktu, dan problem-solving”, pungkas bu Irma.
FPSB Raih Peringkat I Hasil Audit Kinerja Badan Wakaf UII
/in Prestasi/by Darzan Hanan MSedangkan menurut Dr. Hepi Wahyuningsih, M.Psi selaku Wakil Dekan menyatakan bahwa audit kinerja tersebut dilakukan meliputi dua jenis audit, yakni audit hasil kerja (audit RKAT) yang merupakan pemeriksaan terhadap realisasi serta bukti objektif dari RKAT Tahun 2014 dan audit Keuangan yang merupakan proses pemeriksaan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif terhadap transaksi keuangan, akun-akun dan laporan-laporan keuangan di tahun 2014. “Peringkat 1 tersebut juga tidak lepas dari peranserta (kinerja) Kepemimpinan fakultas dan prodi pada periode sebelumnya…!”, ungkap Bu Hepi.
Atas prestasi tersebut, fakultas mendapatkan hadiah berupa laptop merk Macbook Apple yang diserahkan langsung oleh Ketua PYBW, Dr. Luthfi Hasan, M.Sc kepada Dekan FPSB UII pada hari Selasa, 5 Agustus 2015 M/ 20 Syawal 1436 H.
PBI Sambut Mahasiswa Baru Asal Thailand
/in /by Darzan Hanan MAcara penyambutan diselenggarakan di laboratorium bahasa dan multimedia prodi PBI UII pada hari Rabu, 5 Agustus 2015 M/5 Syawal 1436 H. Acara yang dihadiri oleh Ka. Prodi PBI, dosen-dosen PBI, staf Internasional Office UII serta para buddie (pendamping) berlangsung dengan akrab dan hangat. Adapun konten acara meliputi perkenalan staf pengajar (dosen) program studi, pengenalan prodi (keunggulan konten dan fasilitas pembelajaran, kegiatan akademik & aktifitas kemahasiswaan), serta sharing session dan diakhiri dengan tur keliling kampus.
Selain mengapresiasi antusiasme belajar mahasiswa asal Thailand tersebut, kepada ketiganya kaprodi PBI berpesan sekaligus berharap agar mereka dapat memanfaatkan momen belajar mereka di PBI UII sebagai momen/media berbagi dan memperkaya wawasan dan pemahaman lintas budaya (cross cultural understanding) bersama rekan-rekan belajar mereka di kampus UII, khususnya di prodi Pendidikan Bahasa Inggris FPSB UII. Kaprodi juga menghimbau agar ketiganya menjadi pembelajar yang aktif dan dapat menyelesaikan studi tepat waktu, karena hasil dan prestasi yang baik dari sebuah proses menimba di ilmu di negeri orang akan menjadi sebuah kenangan indah dan kebanggaan bagi ketiganya kelak.
Dalam sesi sharing, staf pengajar dan perwakilan mahasiswa prodi PBI UII menyatakan sukacita atas bergabungnya ketiga mahasiswa Thailand tersebut menjadi bagian dari keluarga besar PBI UII. Mereka menyampaikan bahwa kehadiran ketiganya akan sangat bermakna dan semakin memberikan warna (global experience) dalam proses belajar di PBI UII. Sebagaimana mereka sampaikan bahwa pemahaman lintas budaya dan pengalaman pertukaran budaya yang otentik (authentic cultural learning experience) merupakan salah satu elemen penting dalam proses pembelajaran bahasa. Ditambahkan juga dalam kesimpulan sesi sharing tersebut bahwa hadirnya program-program bernuansa global mobility (sebagaimana program tahunan PPL Australia), dan kini kehadiran mahasiswa asing Thailand adalah tidak lain untuk membangun dan meningkatkan awareness internal stakeholder prodi (dosen, staf dan mahasiswa) akan pentingnya jalinan komunikasi dengan international partners terlebih di era Masyarakat Ekonomi Asian dan globalisasi seperti dewasa ini.
Keluarga Besar FPSB UII Gelar Syawalan
/in /by Darzan Hanan MDalam kesempatan tersebut Pak Priyonggo mengajak keluarga besar FPSB UII untuk tetap mengisi bulan-bulan setelah Ramdhan 1436 H dengan amalan-amalan yang baik, seperti tadarus Al Quran, sedekah, mendirikan sholat sunat, dll. Beliau juga mengajak untuk sebisa mungkin mengendalikan hawa nafsu, mengamalkan ilmu yang sudah diperoleh serta bisa menjauhi hal-hal yang berbau fitnah/ghibah.
Jabat tangan menjadi sesi penutup acara syawalan.
Prodi HI Gelar Syawalan Internal
/in /by Darzan Hanan MDalam forum santai tersebut, juga tersaji berbagai jenis makanan khas yang dibawa oleh mahasiswa HI dari daerah masing-masing untuk dinikmati bersama. Suasana santai dan hangatpun tampak mewarnai acara yang tergolong singkat tersebut.