Pengejar Dunia: Akhirat Terlupakan?
Oleh : Suparyati —Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat menjadikan manusia yang hidup di era modern ini semakin bebas untuk berekspresi. Media sosial menjadi salah satu sarana yang paling sering digunakan untuk mengungkapkan ekspresi. Pengguna media sosial belakangan ini tidak segan-segan untuk mengungkapkan aspirasinya untuk mencapai kebahagiaan duniawi, baik kebahagiaan berupa kekayaan, kekuasaan maupun kepopuleran. Kehidupan yang seharusnya bersifat privasi namun dipertontonkan untuk khalayak umum, sebagai contoh ada orang yang menceritakan masalah pribadinya ke media sosial agar orang-orang memberinya nasihat atau perhatian kepadanya, padahal hal tersebut secara tidak langsung sudah mengumbar aibnya. Bagi sebagian orang media sosial merupakan segalanya, mereka berpikir hanya media sosial yang dapat mengerti dirinya. Padahal segala perbuatan yang ada di dunia ini suatu saat akan dimintai pertanggungjawaban sesuai QS. Al-Mudatstsir: 38 “Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya”. Read more






Universitas Islam Indonesia merupakan Perguruan Tinggi Nasional tertua di Indonesia yang memiliki visi terwujudnya Universitas Islam Indonesia sebagai rahmatan lil ‘alamin, memiliki komitmen pada kesempurnaan (keunggulan), risalah Islamiyah, di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan dakwah, setingkat universitas yang berkualitas di negara-negara maju. Visi tersebut sejatinya sudah ada (diinternalisasi dan diimplementasikan oleh civitas akademika UII) sejak lama, bahkan sebelum dijadikan visi resmi UII. Visi tersebut merupakan amanah yang berat namun harus terus diupayakan sebaik mungkin oleh segenap keluarga besar UII. Hal ini disampaikan oleh Imam Mudjiono, S.Ag saat memberikan tausiyah hikmah syawalan di acara syawalan keluarga besar UII yang diselenggarakan pada hari Senin, 3 Juli 2017 di Auditorium Prof. Abdul Kahar Muzakir Kampus Terpadu UII. 


