Mahasiswa Psikologi Kreasikan Limbah Plastik sebagai Tas Jali Unik

Berawal dari ide ingin menciptakan sebuah produk yang bermanfaat bagi lingikungan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang juga berasal dari lingkungan sekitar, akhirnya mahasiswa Prodi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari Adi Muliya Nurcahyo (Psi-2014), Riska Pratama (Psi-2012), Mora Sukma Rizkiyani (Psi-2014) dan Wahyu Meka Rihlati (Psi-2014) dengan dibantu dosen pembimbing berinisiatif menciptakan produk Tas Jali (tas belanja lipat). Rencana itu pun akhirnya dikembangkan sebagai gagasan dalam proposal PKM-K.

“Setelah proposal kami lolos dan kami mulai untuk merealisasikan program ini, kami sedikit mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku produk. Bahan baku produk kami sendiri antara lain limbah sampah plastik (dikhususkan untuk sampah kemasan minuman sachet), kain, resleting, pita dan pengait. Kesulitan kami adalah justru dalam mendapatkan sampah tersebut. Hal pertama adalah karena bank sampah yang sebelumnya dikelola oleh komunitas ketua kelompok kami ternyata sudah tidak ada. Sehingga akhirnya kami mencari informasi kepada teman yang jurusan teknik lingkungan mengenai bank sampah yang ada di sekitar Sleman-Yogyakarta. Kemudian kami menyurvey beberapa bank sampah yang terdekat namun hasilnya nihil. Ada bank sampah yang telah menjual semua sampah yang telah dikumpulkan berbulan-bulan, ada bank sampah yang telah memproduksi sendiri produk tas plastik, dan bank sampah yg kebanyakan tidak memiliki sampah plastik kemasan minuman sachet. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari jalan lain yaitu dengan bekerja sama dengan kantin di FPSB, dimana kami meminta pemilik kantin untuk mengumpulkan sampah bekas minuman sachet tersebut. Alasan kami menggunakan sampah plastik jenis itu adalah karena menyesuaikan dengan desain tas kami yang tidak sepenuhnya terdiri dari plastik sehingga berbeda dengan produk lainnya”, ungkap Wahyu Meka Rihlati.

Wahyu Meka Rihlati menambahkan bahwasannya selain memiliki desain yang unik, mudah dibawa kemana saja karena bentuknya yang mudah dilipat, digantung, dan kecil serta berbeda dengan tas belanja plastik yang biasa diproduksi oleh industri rumahan lainnya, produk mereka juga tidak memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Hal tersebut dikarenakan selain produk yang dihasilkan bukan merupakan makanan, produk mereka juga dapat mengurangi limbah sampah plastik. Pembuatannya ternyata tidak terlalu sulit, yakni hanya menjahit kain yang digabungkan dengan limbah plastik dan bahan lainnya.

“Tas Jali menguntungkan secara finansial karena tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak. Tiap satu tas yang terjual sudah mampu menutupi modal yang dibutuhkan untuk membuat satu tas tersebut. Jika Tas Jali diproduksi dalam skala besar maka keuntungan yang diperoleh pun semakin besar. Kami juga bermitra dengan penjahit-penjahit kecil di sekitar kampus UII sehingga dapat membantu mereka dalam melebarkan usaha jahit. Kedepannya Tas Jali akan terus mengalami inovasi desain-desain yang lebih bervariatif. Harapan kami melalui Tas Jali ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Sesuai tujuan awal kami yaitu untuk memberdayakan masyarakat sekitar, terutama ibu rumah tangga agar dapat menambah penghasilan keluarga. Kami juga berharap dapat lolos hingga ke PIMNAS 2017 agar dapat mengharumkan nama UII, khususnya bagi FPSB dan Psikologi”, pungkasnya.

Mahasiswa FPSB Inovasikan Cemilan Sayuran

Berawal dari kegemarannya mengonsumi kudapan (campuran sayur) yang lebih sehat (baca: tanpa MSG, tanpa pewarna, tanpa pengawet) namun belum banyak anak-anak atau bahkan orang dewas yang menyukainya, membuat mahasiswa Prodi Psikologi (Psi) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia, Dyah Titi Delinda (angkatan 2014) tergerak hatinya menciptakan atau mengkreasikan sebuah kudapan yang lebih menarik namun tetap sehat dan bisa dinikmati siapa saja. Dengan dibantu oleh Fawwaz Ahmad Fauzan (mhs Psikologi) dan Putri Zakia Salsabilla (mhs. Ilmu Komunikasi), akhirnya mereka berhasil menciptakan produk cemilan berupa keripik kudapan yang diberi nama Vegie O’ Chips. Bahan-bahan yang digunakan cukup mudah didapatkan yaitu buncis, brokoli, wortel, timun, dan labu. Read more