Implementasi kerjasama antara Universitas Islam Indonesia (UII) yang diwakili oleh Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB), bersama Universitas Surabaya (Ubaya), Zhejiang University (China) dan Zhokou Normal University (China) dalam bidang kolaborasi riset atau Cross-cultural Research, Collaboration, and Exchange Program (CRCEP), terus dilakukan. Setelah pada bulan Agustus 2016 lalu aktivitas kolaborasi riset dilakukan di Indonesia (Ubaya dan UII), pada bulan Desember 2016 ini atau tepatnya tanggal 3-9 Desember 2016 aktivitas dilakukan di China (Zhejiang dan Zhokou Normal University) yang diikuti oleh 15 orang dari UII (dosen dan mahasiswa), 15 orang dari Ubaya (dosen dan mahasiswa), dan sekitar 25 dari China (dosen dan mahasiswa).
“Selain mencakup aktivitas kolaborasi penelitian antara peneliti di masing-masing universitas, kegiatan CRCEP ini juga terdiri atas aktivitas konferensi internasional dan ekskursi budaya. Tidak hanya difokuskan pada kuliah pakar dan diskusi riset”, ungkap Hazhira Qudsyi, S. Psi.,MA., salah dosen Prodi Psikologi FPSB UII yang ikut ke China.
Secara lebih detil Hazhira Qudsyi mengatakan bahwa kegiatan CRCEP diawali dengan mengikuti ekskursi budaya di Wu Zhen, West Lake, dan Hefang pada 4 Desember 2016. Baru kemudian pada 6 Desember 2016 acara ceremony yang dihadiri oleh beberapa tenaga pengajar, pimpinan Zhejiang University of Techonology, dan mahasiswa Master dan Ph.D internasional (selain tentunya mahasiswa Zhejiang yang terlibat dalam penelitian kolaborasi) dibuka secara resmi oleh Prof. Ma Jianhong yang kemudian dilanjutkan dengan kuliah pakar bersama salah satu dosen muda Zhejiang University, Hui Chen, Ph.D yang baru menyelesaikan studinya dari Amerika. Topik yang disampaikan berjudul “Seeing is Not Remembering”, yang secara umum memaparkan hasil-hasil penelitiannya dalam kajian Psikologi Kognitif, khususnya eksperimen dalam hal ingatan manusia.
“Sesi kuliah pakar ini disajikan dengan cukup menarik, mengingat metode yang digunakan juga relative baru bagi peserta. Peserta juga cukup antusias mengikuti kuliah pakar ini yang ditunjukkan dengan cukup banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pembicara. Setelah itu rombongan diajak berkunjung ke Tongde Hospital of Zhejiang Province, yakni rumah sakit khusus layanan kejiwaan yang bertempat di Provinsi Zhejiang. Dalam kunjungan ini, peserta diajak untuk melakukan observasi dan wawancara di 2 bangsal, yakni di bangsal pasien Schizophrenia dan di bangsal pasien Alzheimer”, tambah Hazhira Qudsyi.
Tanggal 7 Desember aktivitas bergeser ke Zhokou Normal University, dimana opening ceremony dilakukan langsung oleh President of the Zhokou Normal University. Disini kegiatan berlanjut dengan seminar yang diisi dengan presentasi materi oleh beberapa pembicara (keynote speech), seperti Dr.rer.nat. Arief Fahmi (dari FPSB UII) dengan materi berjudul “Forgiveness in Organization” yang membicarakan tentang peran dan pentingnya dari pemaafan dalam situasi organsisasi, Ananta Yudhiarso, M.Sc (dari Ubaya) dengan materi “A cross cultural study on panic attack” dengan kajiannya yang banyak mengupas tentang kondisi panik yang umum dialami oleh individu pada situasi-situasi tertentu, Prof. Ma Jianhong (dari Zhejiang University) dengan materi berjudul “Emotion Arousal moderates the impact of social norm on prosocial behavior” yang secara umum membahas tentang situasi-situasi seperti apakah yang akan membuat individu dapat melakukan perilaku prososial dan bagaiman kondisi emosi yang menyertainya serta Prof. Wei Junfeng (dari Zhokou Normal University) yang menyampaikan materi berjudul “Relationship between social support and life satisfaction in left-behind children: Multiple mediation effects of hope and coping style”. Materi ini membahas tentang keterkaitan antara dukungan sosial dan kepuasan hidup pada anak-anak terlantar, yang dimediasi oleh perasaan harapan dan gaya coping dari anak tersebut.
Diskusi panel menjadi agenda selanjutnya. “ Dalam diskusi panel ini, peserta saling berdiskusi dengan rekan peneliti dari tim China tentang perkembangan penelitian kolaborasi yang sudah dilakukan. Diskusi ini dimaksudkan juga untuk mempersiapkan peserta untuk presentasi hasil penelitiannya pada keesokan harinya”, imbuh Hazhira Qudsyi.
Tanggal 8 Desember, kegiatan diawali dengan pembukaan konferensi internasional oleh Dekan School of Education Science, Xueling Tian. Konferensi diselenggarakan dalam 2 sesi utama dengan mempresentasikan sebanyak 23 naskah hasil penelitian.
Tanggal 9 Desember, peserta melanjutkan aktivitas ekskursi budaya dengan mengunjungi Shaolin Temple sebelum akhirnya rombongan UII bertolak menuju stasiun untuk melanjutkan perjalanan ke Fudan University, Shanghai. Setibanya di Fudan University, rombongan diterima oleh Prof. John X. Zhang, dari Department of Psychology, School of Social Development and Public Policy.
Masih menurut Hazhira bahwa kunjungan ke Fudan University tersebut tidak termasuk dalam rangkaian kegiatan CRCEP, namun merupakan aktivitas tambahan yang dilakukan oleh rombongan UII (kunjungan edukatif). Dalam kunjungan edukatif tersebut rombongan mengikuti sesi kuliah pakar bersama Prof. Zhang yang menyampaikan tentang penerapan metode PAD classroom, dimana metode banyak digunakan di Amerika. Oleh Prof. Zhang, metode tersebut coba diadaptasi di China. Dalam paparannya, Prof. Zhang menyampaikan hasil penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan metode PAD classroom tersebut di China.
Selain itu, rombongan juga sempat berdiskusi banyak dengan Prof.Zhang tentang kemungkinan-kemungkinan kerjasama antar institusi. Tidak hanya itu, pembicaraan juga membahas tentang kemungkinan kolaborasi penelitian antara Prof. Zhang dengan Psikologi UII.
Mendekati kepulangannya ke Tanah Air, rombongan berkesempatan menghadiri pertemuan dan makan siang bersama Konsulat Jenderal Indonesia di Shanghai. Rombongan UII diterima dengan sangat baik di Restoran Bumbu, restoran Indonesia di Shanghai. Dalam sesi tersebut, pembicaraan lebih banyak kepada tujuan rombongan datang ke China, kegiatana pa saja yang dilakukan selama di China, dan pembahasan tentang kemungkinan kerjasama antara UII dengan Konjen Indonesia-Shanghai.
“Harapan saya secara pribadi, bahwa kegiatan ini dapat terus dilakukan pada tahun-tahun berikutnya. Lebih lagi jika perguruan tinggi yang terlibat di dalamnya bertambah lebih banyak, sehingga peluang untuk menjalin kolaborasi penelitian dan kerjasama antar peguruan tinggi menjadi lebih banyak. Adapun masukan yang bisa saya berikan berkaitan dengan kegiatan ini adalah konferensi internasional yang diselenggarakan dapat menghasilkan publikasi yang terindeks, minimal publikasi yang ber-ISBN, kegiatan kolaborasi penelitian yang dilakukan harus pro-aktif diantara anggota CRCEP, dan kegiatan kunjungan edukatif perlu diperbanyak, terutama kunjungan yang berkaitan dengan sistem pembelajaran, fasilitas pembelajaran, dan lain-lain, karena hal tersebut dapat menjadi media untuk belajar”, pungkas hazhira Qudsyi.
Rombongan bertolak kembali ke Tanah Air pada 12 Desember 2016.