Prodi ILKOM Gelar 7th CCCMS 2024, Bahas Hybrid Media, Democracy, and Future of Communication

Prof. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si., M.A. sebagai Keynote Session 2 7th CCCMS 2024 dengan Judul: Hybrid Media and Democracy in Post-authoritarian Indonesia. foto: Rizka

Program Studi Ilmu Komunikasi UII kembali sukses menyelenggarakan 7th Conference on Communication, Culture and Media Studies (CCCMS) 2024. Acara yang digelar selama tiga hari, 27-29 Agustus 2024, di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII ini mengusung tema “Hybrid Media, Democracy, and Future of Communication.”

Acara ini dibuka dengan serangkaian workshop menarik yang membahas topik-topik seperti menulis untuk jurnal internasional, metode sensori dalam urban walking, dan photobook & design thinking.

Keynote Session: Menuju Demokrasi Hibrida

Puncak acara CCCMS 2024 adalah sesi keynote yang menghadirkan pembicara ternama. Nico Carpentier, pakar media dan demokrasi dari Belgia, memberikan paparan menarik tentang “Democratic Hybridities: A Model to Emphasize Struggles of Democracy and Media” pada hari Rabu (28/08/2024). Sementara itu, pada hari Kamis (29/08/2024), Prof. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si., M.A. , pakar komunikasi politik, memaparkan pemikirannya tentang “Hybrid Media and Democracy in Post-authoritarian Indonesia.” Read more

Passage to ASEAN (P2A Ice Cream) 2024: Menjelajahi Budaya Digital dan Lingkungan Perkotaan dalam Ekosistem Kreatif

Program pertukaran pelajar Passage to ASEAN (P2A Ice Cream) 2024 kembali digelar, kali ini dengan tema “AWARE: Exploring Digital Culture and Urban Environment in Creative Ecosystem”. Program yang diinisiasi oleh Prodi Ilmu Komunikasi (Program Internasional) UII bersama Universiti Utara Malaysia (UUM) ini berlangsung selama 11 hari, dari tanggal 19 hingga 29 Agustus 2024.

Perjalanan di Yogyakarta:

Pada hari pertama, 19 Agustus 2024, rombongan peserta dari UUM tiba di Yogyakarta. Keeseokan harinya, 20 Agustus, mereka disambut hangat oleh tim Prodi Ilmu Komunikasi UII di FPSB UII. Di sana, para peserta mengikuti campus tour dan diskusi menarik bersama Dr. Zaki Habibi, membahas “Introduction to Urban Walking Workshop and Multisensory”.

Hari ketiga, 21 Agustus, peserta menjelajahi Malioboro dalam Urban Walking Workshop. Mereka tidak hanya mengamati lingkungan perkotaan, tetapi juga mempraktikkan fotografi jalanan. Read more

IICIP 2024 Sukses Digelar Secara Virtual, Mengangkat Tema “Faith & Compassion As The Basis of Resilience”

Foto bersama peserta dan pembicara kegiatan The 6th IICIP 2024 melalui aplikasi Zoom Meeting. foto:Panitia IICIP 2024

 

Sejak 14 Agustus hingga 20 Agustus 2024, Prodi Psikologi menyelenggarakan The 6th International Intensive Course In Islamic Psychology (IICIP) 2024 bertema “Faith & Compassion As The Basis of Resilience”. Acara yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting ini menghadirkan para pakar dan peneliti terkemuka dari berbagai negara untuk membahas pentingnya psikologi Islam dalam menghadapi tantangan masa kini.

Rangkaian diskusi yang berlangsung sepanjang seminggu ini menawarkan pemikiran menarik tentang relevansi psikologi Islam dalam konteks kehidupan kontemporer. Beberapa topik utama yang diangkat antara lain:

  • Opening Lecture: The Relevance of Islamic Psychology for the Current Condition of The Ummah (Prof. Suleyman Derin, Marmara University, Turkiye)

  • Islamic World View: Its Urgency for Islamic Psychology (Prof. Abdelaziz Berghout, International Islamic University Malaysia (IIUM))

  • Understanding the Human Faculties to Become a More Resilient Human Being (Prof. Zuleyha Keskin, Charles Sturt University, Australia)

  • From Integration to Application of Islam and Science (Prof. Ilya Fajar Mahardika, UII)

  • Human in Islamic Psychology Perspective (Dr. Agus Abdul Rahman, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung)

  • Resilience and Compassion in Islamic Psychology (Prof. Subandi, Universitas Gadjah Mada (UGM)

  • Measurement of Islamic Psychological Constructs (R. Sumedi P. Nugraha, MA., M,Sc., M.Ed., Ph.D & Dr. Ahmad Rusdi, S.Psi., S.Sos.I., M.A.Si Dosen Psikologi UII)

  • Shabr in Time of Calamity (Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., Psikolog Dosen Psikologi UII)

  • Building Children’s Compassion in School (Assoc. Prof Masturah Badzis, Ph.D. , International Islamic University Malaysia (IIUM)

  • Family with Special Children: The Role & Impact of Patience & Resilience. (Dr. Ahmad Hidayat & Dr. Lisfarika Napitulu, Universitas Islam Riau (UIR)

  • Religion in Workplace “(Dr.rer.soc.oec. Jaya Addin Linando, UII)

 

IICIP 2024 diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan pemahaman dan aplikasi psikologi Islam untuk menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan berakhlak mulia. Acara ini didukung oleh Prodi Psikologi UII, International Institute of Islamic Thought, International Association of Muslim Psychologists dan IIUCP Forum.

 

 

Uni Eropa Dorong Peran Kuat Negara Berkembang di G20 untuk Wujudkan Tata Dunia yang Lebih Adil

(Kiri) Deputy Head of Mission Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Stéphane François MECHATI sebagai pembicara, dan (Kanan) Hadza Min Fadhli Robby, S.IP., M.Sc. sebagai moderator. foto: Youtube

Dalam Public Lecture bertajuk “The European Union & Emerging Powers in the G20: A Partnership for Peace and Equality”, Deputy Head of Mission Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Stéphane Mechati, menegaskan komitmen Uni Eropa dalam mendorong peran negara berkembang di G20 guna mewujudkan tata dunia yang lebih adil. Read more

Kedaulatan vs Liberalisasi: Mengupas Perdagangan Internasional dalam Perspektif Hukum

(Kanan) Prof. Nandang Sutrisno, S.H., LL.M., M.Hum., Ph.D. sebagai pembicara, (Kiri) Farhan Abdul Majiid sebagai Moderator. foto: Youtube

Seberapa besarkah ruang gerak negara dalam mengatur perdagangan di era globalisasi? Pertanyaan krusial ini menjadi sorotan utama dalam Kuliah Terbuka Hukum Internasional “Perdagangan Internasional dalam Perspektif Hukum Internasional” yang digelar pada Selasa (25/06/2024) bertempat di Ruang Audiovisual Gedung Perpustakaan Universitas Islam Indonesia.

Prof. Nandang Sutrisno, S.H., LL.M., M.Hum., Ph.D., pakar Hukum Internasional UII, membedah kompleksitas hukum yang mengatur lalu lintas barang dan jasa antar negara. Menurut beliau, terdapat dua aspek utama dalam hukum perdagangan internasional, yaitu aspek keperdataan yang mengatur hubungan antar individu/perusahaan dan aspek publik yang melibatkan negara sebagai subjek hukum.

WTO, organisasi yang lahir dari kesepakatan global untuk menciptakan sistem perdagangan yang adil, menjadi fokus utama pembahasan. Prof. Nandang mengilustrasikan bagaimana WTO, melalui perjanjian-perjanjiannya, mengikat negara-negara anggota dalam kerangka hukum yang ketat.

“Prinsip-prinsip seperti Most Favored Nation dan National Treatment menjamin tidak adanya diskriminasi antar negara dan produk. Negara tidak bisa lagi seenaknya melindungi produk dalam negeri dengan kuota impor, melainkan harus melalui mekanisme tarif,” jelasnya.

Meskipun demikian, Prof. Nandang menekankan bahwa WTO juga memberikan fleksibilitas bagi negara dalam kondisi tertentu. “Misalnya untuk melindungi kesehatan masyarakat, moralitas, atau lingkungan, negara dapat mengajukan waiver atau pembatasan darurat terhadap produk impor tertentu.”

Sesi tanya jawab berlangsung dinamis, menguak berbagai isu aktual seperti sengketa dagang Indonesia dengan Uni Eropa terkait nikel, dilema pekerja migran yang terbentur aturan impor barang, hingga mekanisme penyelesaian sengketa di WTO.

Kuliah terbuka ini memberikan perspektif komprehensif tentang dilema antara kedaulatan negara dan liberalisasi perdagangan di era globalisasi. Sebuah pemahaman krusial, tidak hanya bagi mahasiswa hukum, tetapi juga bagi para pelaku bisnis dan pengambil kebijakan di bidang ekonomi.

Kuliah Tamu: Ajak Mahasiswa HI Dalami G20 dan Perannya dalam Tata Kelola Dunia

{Kiri) Pembicara Angelo Wijaya sedang memaparkan materi tentang G20 Meetings. foto:Youtube HI UII

Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar kuliah tamu bertajuk “Understanding G20 and Rule of Procedure in G20”, Senin (4/6/2024). Acara ini menghadirkan Angelo Wijaya, seorang delegasi pemuda Indonesia di berbagai forum internasional, sebagai pembicara utama.

Dalam paparannya, Angelo mengupas tuntas seluk beluk G20, mulai dari sejarah, tujuan, hingga mekanisme pengambilan keputusan. Ia juga menyoroti pergeseran kekuatan ekonomi global dari negara maju ke negara berkembang.

“Indonesia, India, dan Brazil menjadi tuan rumah G20 dalam tiga tahun berturut-turut. Ini adalah peluang emas bagi negara-negara selatan untuk menyuarakan isu-isu prioritas mereka, seperti pengentasan kemiskinan dan kesenjangan,” ujar Angelo.

Kendati demikian, Angelo mengingatkan bahwa G20 juga menghadapi sejumlah tantangan. Polarisasi politik imbas perang Rusia-Ukraina, misalnya, menghambat tercapainya kesepakatan dalam beberapa isu krusial. Belum lagi ketiadaan sekretariat permanen yang menyebabkan inkonsistensi dan kesulitan dalam implementasi hasil kesepakatan.

Tak hanya pemaparan materi, kuliah tamu ini juga dimeriahkan dengan simulasi sidang G20. Peserta yang mayoritas mahasiswa HI UII dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing mewakili Brasil, Rusia, China, dan Amerika Serikat. Mereka ditantang untuk merumuskan pernyataan sikap dan melakukan intervensi terkait isu perubahan iklim.

Di akhir sesi, Angelo berpesan kepada para mahasiswa HI untuk terus mengasah kemampuan berpikir kritis dan memahami framework dalam menganalisis isu-isu HI.

“Jangan hanya menghafal teori dan data. Peluang untuk terlibat dalam diplomasi internasional terbuka lebar, yang terpenting adalah inisiatif dan usaha,” pungkas Angelo.

Kuliah tamu ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman mahasiswa HI UII tentang G20 dan mendorong mereka untuk lebih aktif berkontribusi dalam isu-isu global.

FPSB UII Tuan Rumah CRCEP 2017

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sos ial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan ‘Cross Cultural Research Collaboration Exchange Program atau disingkat dengan CRCEP’ pada bulan Oktober 2017 ini atau tepatnya tanggal 9-11 Oktober 2017. Untuk perguruan tinggi peserta CRCEP tahun ini adalah UII, Ubaya, Zhejiang University dan HIST University. Read more

CENA Summer School 2017

HI Sukses Fasilitasi CENA Summer School 2017

“Kami merasa bahagia di acara ini. Sambutan, penyedian tempat serta berbagai sarana/fasilitas penyelenggaraan CENA Summer School 2017 sangat bagus. Terima kasih”.  Demikian kiranya kesan yang disampaikan oleh Prof. Ohasi (Japan) mewakili seluruh peserta CENA Summer School 2017 pada acara penutupan kegiatan CENA Summer School 2017 yang difasilitasi oleh Prodi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) di Desa Wisata Kembang Arum ,Turi, Sleman , Yogyakarta, Selasa, 8 Agustus 2017. Kegiatan yang sudah dimulai sejak Kamis, 4 Agustus 2017 ini diikuti oleh sekitar 45 mahasiswa dari berbagai negara, seperti Thailand, Taiwan, Korea, Jepang, Nepal, India , China, dan juga Indonesia.

Kegiatan diawali dengan opening ceremony oleh Rektor Universitas Islam Indonesia, Nandang Sutrisno, SH M.Hum, LLM., Ph.D dan juga sesi panel di gedung Moh. Hatta Kampus Terpadu UII.

“Kegiatan CENA tahun ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan di Indonesia, setelah sebelumnya diselenggarakan di Korea dan Thailand. Inisiator program ini merupakan akademisi (professor) dan sekaligus aktivis program permberdayaan masyarakat yang memiliki kepedulian untuk membangun kesadaran masyarakat, terutama kaum muda terhadap isu pembangunan perdamaian (peace building). Konsep kegiatan CENA Summer School yang diselenggarakan oleh Prodi HI UII tahun ini adalah mencakup kegiatan akdemik, kegiatan pengabdian dan kegiatan kunjungan budaya”, ungkap Ka. Prodi HI FPSB UII, Irawan Jati, S.IP., M.Hum., M.S.S.

Adapun kegiatan lain yang dilakukan oleh peserta antara lain campus tour, students presentation, social activities (terlibat dalam gotong royong di kampung), games, group wise meeting-performance show, discuccion with local community, kunjungan ke Candi Borobudur, kunjungan ke Mendut Buddhist monastery, menyaksikan sendra tari Ramayana di Candi Prambanan, mengunjungi Benteng Vredeberg Yogyakarta serta tak lupa berbelanja di seputar Malioboro.

Dari kegiatan tersebut Ka. Prodi HI juga berharap peserta mendapat pembelajaran penting dalam kerangka pembangunan perdamaian dan pemberdayaan masyarakat. Program tersebut juga untuk memperkenalkan keragaman budaya Indonesia dan keberhasilan Indonesia dalam stategi bhinneka tunggal ika. “Bagi Prodi HI UII sendiri, program ini untuk mengimplementasikan upaya-upaya internasionalisasi UII dan perluasan program kerjasama internasional”, pungkasnya

Read more

Dosen dan Mahasiswa FPSB Ikuti Aktivitas CRCEP di China

Implementasi kerjasama antara Universitas Islam Indonesia (UII) yang diwakili oleh Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB), bersama Universitas Surabaya (Ubaya), Zhejiang University (China) dan Zhokou Normal University (China) dalam bidang kolaborasi riset atau Cross-cultural Research, Collaboration, and Exchange Program (CRCEP), terus dilakukan. Setelah pada bulan Agustus 2016 lalu aktivitas kolaborasi riset dilakukan di Indonesia (Ubaya dan UII), pada bulan Desember 2016 ini atau tepatnya tanggal 3-9 Desember 2016 aktivitas dilakukan di China (Zhejiang dan Zhokou Normal University) yang diikuti oleh 15 orang dari UII (dosen dan mahasiswa), 15 orang dari Ubaya (dosen dan mahasiswa), dan sekitar 25 dari China (dosen dan mahasiswa).

“Selain mencakup aktivitas kolaborasi penelitian antara peneliti di masing-masing universitas, kegiatan CRCEP ini juga terdiri atas aktivitas konferensi internasional dan ekskursi budaya. Tidak hanya difokuskan pada kuliah pakar dan diskusi riset”, ungkap Hazhira Qudsyi, S. Psi.,MA., salah dosen Prodi Psikologi FPSB UII yang ikut ke China.

Secara lebih detil Hazhira Qudsyi mengatakan bahwa kegiatan CRCEP diawali dengan mengikuti ekskursi budaya di  Wu Zhen, West Lake, dan Hefang pada 4 Desember 2016. Baru kemudian pada 6 Desember 2016 acara ceremony yang dihadiri oleh beberapa tenaga pengajar, pimpinan Zhejiang University of Techonology, dan mahasiswa Master dan Ph.D internasional (selain tentunya mahasiswa Zhejiang yang terlibat dalam penelitian kolaborasi) dibuka secara resmi oleh Prof. Ma Jianhong yang kemudian dilanjutkan dengan kuliah pakar bersama salah satu dosen muda Zhejiang University,  Hui Chen, Ph.D yang baru menyelesaikan studinya dari Amerika. Topik yang disampaikan  berjudul “Seeing is Not Remembering”, yang secara umum memaparkan hasil-hasil penelitiannya dalam kajian Psikologi Kognitif, khususnya eksperimen dalam hal ingatan manusia.

“Sesi kuliah pakar ini disajikan dengan cukup menarik, mengingat metode yang digunakan juga relative baru bagi peserta. Peserta juga cukup antusias mengikuti kuliah pakar ini yang ditunjukkan dengan cukup banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pembicara. Setelah itu rombongan diajak berkunjung ke Tongde Hospital of Zhejiang Province, yakni rumah sakit khusus layanan kejiwaan yang bertempat di Provinsi Zhejiang.  Dalam kunjungan ini, peserta diajak untuk melakukan observasi dan wawancara di 2 bangsal, yakni di bangsal pasien Schizophrenia dan di bangsal pasien Alzheimer”, tambah Hazhira Qudsyi.

Tanggal 7 Desember aktivitas bergeser ke Zhokou Normal University, dimana opening ceremony dilakukan langsung oleh President of the Zhokou Normal University. Disini kegiatan berlanjut dengan seminar yang diisi dengan presentasi materi oleh beberapa pembicara (keynote speech), seperti Dr.rer.nat. Arief Fahmi (dari FPSB UII) dengan materi berjudul “Forgiveness in Organization” yang membicarakan tentang peran dan pentingnya dari pemaafan dalam situasi organsisasi, Ananta Yudhiarso, M.Sc (dari Ubaya) dengan materi “A cross cultural study on panic attack” dengan kajiannya yang banyak mengupas tentang kondisi panik yang umum dialami oleh individu pada situasi-situasi tertentu, Prof. Ma Jianhong (dari Zhejiang University) dengan materi berjudul “Emotion Arousal moderates the impact of social norm on prosocial behavior” yang secara umum membahas tentang situasi-situasi seperti apakah yang akan membuat individu dapat melakukan perilaku prososial dan bagaiman kondisi emosi yang menyertainya serta Prof. Wei Junfeng (dari Zhokou Normal University) yang menyampaikan materi berjudul “Relationship between social support and life satisfaction in left-behind children: Multiple mediation effects of hope and coping style”. Materi ini membahas tentang  keterkaitan antara dukungan sosial dan kepuasan hidup pada anak-anak terlantar, yang dimediasi oleh perasaan harapan dan gaya coping dari anak tersebut.

Diskusi panel menjadi agenda selanjutnya. “ Dalam diskusi panel ini, peserta saling berdiskusi dengan rekan peneliti dari tim China tentang perkembangan penelitian kolaborasi yang sudah dilakukan. Diskusi ini dimaksudkan juga untuk mempersiapkan peserta untuk presentasi hasil penelitiannya pada keesokan harinya”, imbuh Hazhira Qudsyi.

Tanggal 8 Desember, kegiatan diawali dengan pembukaan konferensi internasional oleh Dekan School of Education Science, Xueling Tian. Konferensi diselenggarakan dalam 2 sesi utama dengan mempresentasikan sebanyak 23 naskah hasil penelitian.

Tanggal 9 Desember, peserta melanjutkan aktivitas ekskursi budaya dengan mengunjungi Shaolin Temple sebelum akhirnya rombongan UII bertolak menuju stasiun untuk melanjutkan perjalanan ke Fudan University, Shanghai. Setibanya di Fudan University, rombongan diterima oleh Prof. John X. Zhang, dari Department of Psychology, School of Social Development and Public Policy.

Masih menurut Hazhira bahwa kunjungan ke Fudan University tersebut tidak termasuk dalam rangkaian kegiatan CRCEP, namun merupakan aktivitas tambahan yang dilakukan oleh rombongan UII (kunjungan edukatif). Dalam kunjungan edukatif tersebut rombongan mengikuti sesi kuliah pakar bersama Prof. Zhang yang menyampaikan tentang penerapan metode PAD classroom, dimana metode banyak digunakan di Amerika. Oleh Prof. Zhang, metode tersebut coba diadaptasi di China. Dalam paparannya, Prof. Zhang menyampaikan hasil penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan metode PAD classroom tersebut di China.

Selain itu, rombongan juga sempat berdiskusi banyak dengan Prof.Zhang tentang kemungkinan-kemungkinan kerjasama antar institusi. Tidak hanya itu, pembicaraan juga membahas tentang kemungkinan kolaborasi penelitian antara Prof. Zhang dengan Psikologi UII.

Mendekati kepulangannya ke Tanah Air, rombongan berkesempatan menghadiri pertemuan dan makan siang bersama Konsulat Jenderal Indonesia di Shanghai. Rombongan UII diterima dengan sangat baik di Restoran Bumbu, restoran Indonesia di Shanghai. Dalam sesi tersebut, pembicaraan lebih banyak kepada tujuan rombongan datang ke China, kegiatana pa saja yang dilakukan selama di China, dan pembahasan tentang kemungkinan kerjasama antara UII dengan Konjen Indonesia-Shanghai.

“Harapan saya secara pribadi, bahwa kegiatan ini dapat terus dilakukan pada tahun-tahun berikutnya. Lebih lagi jika perguruan tinggi yang terlibat di dalamnya bertambah lebih banyak, sehingga peluang untuk menjalin kolaborasi penelitian dan kerjasama antar peguruan tinggi menjadi lebih banyak. Adapun masukan yang bisa saya berikan berkaitan dengan kegiatan ini adalah konferensi internasional yang diselenggarakan dapat menghasilkan publikasi yang terindeks, minimal publikasi yang ber-ISBN, kegiatan kolaborasi penelitian yang dilakukan harus pro-aktif diantara anggota CRCEP, dan kegiatan kunjungan edukatif perlu diperbanyak, terutama kunjungan yang berkaitan dengan sistem pembelajaran, fasilitas pembelajaran, dan lain-lain, karena hal tersebut dapat menjadi media untuk belajar”, pungkas hazhira Qudsyi.

Rombongan bertolak kembali ke Tanah Air pada 12 Desember 2016.