Kegiatan Prodi Psikologi

Syahrul Badri Gantikan Riananda Putri Kinanti Pimpin FMP-PIO Periode 2015-2016

Syahrul Badri Resmi gantikan Rr. Riananda Putri Kinanti (Riri) sebagai ketua Forum Mahasiswa Pecinta Psikologi Industri dan Organisasi (FMP-PIO) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) untuk periode 2015-2016. Prosesi serah terima kepengurusan yang berlangsung sederhana dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Juni 2015 di Auditorium FPSB UII. Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat Arief Fahmie, MA yang turut hadir dalam acara tersebut berpesan agar FMP-PIO bisa berkiprah di level ASEAN.

 

“Wawasan Anda jangan hanya di Indonesia, tapi ASEAN. Semoga FMP-PIO periode ini bisa memiliki kegiatan ke-ASEAN. Masalah biaya, kalau kita mau mencari (berusaha) maka insya Allah akan ada. Yang penting jangan terkungkung dengan pemikiran kalau biaya itu harus dari orangtua atau dari fakultas. Banyak hibah-hibah besar yang bisa anda gunakan. Namun demikian, Anda juga perlu hati-hati dengan maraknya agen-agen travel yang mengurus pertukaran pelajar”, ungkap Pak Arief.

Sementara ketua FMP-PIO periode 2014-2015, Riri berpesan agar pengurus FMP-PIO yang baru dapat membawa organisasi lebih maju/baik lagi, baik dari sisi program kerja maupun dari struktur organisasi. “Berusahalah semaksimal mungkin dan jangan mudah menyerah. Buatlah program kerja yang tidak terlalu banyak, tapi berkualitas. Temen2 adalah orang-orang yang kami percaya mampu menjalankan tugas kepengurusan dengan baik. Selamat bertugas dan jangan mengeluh. Nikmati setiap prosesnya”, pesannya. Riri sendiri dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan rasa bahagia dan beruntungnya bisa mendapat banyak ilmu serta pengalaman melalui organisasi FMP-PIO.

Harapan Pak Arief dan Riri disambut baik oleh Syahrul Badri yang bertekad akan berusaha semaksimal mungkin memajukan FMP-PIO dengan bantuan (kerjasama) semua pengurus serta lembaga kemahasiswaan FPSB UII (DPM-LEM). Syahrul Badri sendiri tercatat sebagai mahasiswa Prodi Psikologi FPSB UII angkatan 2012 asal Riau.

Prosesi serah terima kepengurusan sendiri secara simobolik ditandai dengan penyerahan buku kas dan sejumlah uang dari saldo kepengurusan periode 2014-2015. Perlu diketahui bahwasannya FMP-PIO memang memiliki divisi usaha yang diberinama FORMASTA. Divisi ini bertugas menggali dana melalui proyek-proyek dari luar UII.

 

FUSI UI Silaturrahmi ke Jafana FPSB UII

Pengurus Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Forum Ukhuwah dan Studi Islam (FUSI) Fakultas Psikologi (Psi) Universitas Indonesia (UI) lakukan kunjungan silaturrahmi ke Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Jamaah Fathan Mubina (Jafana) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Selasa, 9 Juni 2015. Kehadiran rombongan yang dipimpin langsung oleh ketua Fusi Periode 17, Gesang Ridho Subhan disambut hangat oleh Kepala Unit Bidang KADIPKH, Nur Widi Asmara, S.Psi., M.Psi bersama hampir seluruh pengurus aktif Jafana di Auditorium FPSB UII.

 

Dalam forum hangat tersebut, masing-masing pengurus lembaga saling memperkenalkan dapur masing-masing, seperti sumber dana atau pendanaan, struktur kepengurusan dengan bidang-bidang atau departemen-departemen yang ada, maupun program kerja bersama dengan implementasinya.

Silaturrahmi ditutup dengan dengan mengunjungi perpustakaan UII, Museum UII dan Candi Kimpulan yang berada di lokasi Gedung Perpustakaan UII.

 

UNPATTI – Ambon Studi Laboratorium ke Prodi Komunikasi FPSB UII

Dua orang utusan Universitas Pattimura-Ambon secara khusus bertandang ke Program Studi Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Rabu, 3 Juni 2015. Mereka adalah Drs. Yusuf Madubun, M.Si (Dekan FISIP) dan Drs. H. Yunus Rahawarin, MA. Kehadiran keduanya disambut hangat oleh Dekan FPSB UII (Dr.rer.nat. Arief Fahmie, MA), Wakil Dekan FPSB UII, (Dr. Hepi Wahyuningsih, M.Si.), Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII (Muzayyin Nazaruddin, S.Sos., MA.), mantan Ketua Prodi Ilmu Komunikasi (Anang Hermawan, S.Sos., M.A.), Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII (Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom) beserta laboran dan staf prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII.

 

Dalam penyampaiannya, Dekan FISIP Universitas Pattimura Ambon, Drs. Yusuf Madubun, M.Si secara berterus terang menyampaikan maksud dan tujuannya untuk melakukan studi banding laboratorium di Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII. Hal itu dilakukan terkait dengan rencana pembukaan fakultas/prodi/jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Pattimura Ambon.

Setelah berdiskusi sesaat, kedua tamu segera diajak untuk melihat-lihat kondisi laboratorium yang ada di prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII, khususnya laboratorium TV, dan laboratorium Radio. Selain melihat kedua laboratorium tersebut, keduanya juga menyempatkan diri untuk melihat lebih dekat Pusat Data dan Media Alternatif (PDMA) NADIM milik Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII. “Kami berharap kelak bisa melakukan kerjasama dengan Prodi Ilmu Komunikasi UII ini’, ungkap Drs. Yusuf Madubun, M.Si.

 

HI Kaji Diplomasi Multilateral Indonesia

Masih dalam rangka memberikan gambaran yang lebih riil tentang proses dan teknik berdiplomasi antar negara (multilateral) kepada mahasiswanya, Program Studi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) secara khusus mengundang Dirjen Multilateral Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI), Hasan Kleib untuk menjadi pemateri kuliah pakar ‘Diplomasi Multilateral Indonesia’ yang digelar Rabu, 3 Juni 2015 di Gedung Perpustakaan Pusat UII-Gedung Moh. Hatta UII. Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat Arief Fahmie, MA.HRM tampak hadir dalam acara yang dibuka oleh Wakil Rektor I UII, Dr.Ing.Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI tersebut.

Dalam sambutannya, Dekan FPSB UII berharap agar usai pelatihan nantinya mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh kelak saat menjadi seorang diplomat dengan tetap mengedepankan nilai-nilai Islam di kancah regional maupun internasional serta dalam setiap aktivitas yang dilakukan.

Hal tersebut juga senada dengan harapan yang disampaikan oleh Hasan Kleib. Beliau berharap agar kelak para mahasiswa lulusan Prodi HI UII yang mendapat amanah sebagai seorang diplomat mampu memberi warna Islam di kancah pergaulan regional maupun internasional. Dalam kesempatan tersebut, Hasan Kelib juga memberikan gambaran tentang struktur organisasi di tubuh PBB yang dinilainya cukup demokratis maupun kondisi Dewan Keamanan PBB yang dinilainya sangat tidak demokratis. Hasan Kleib juga banyak menyampaikan pengalamannya sebagai seorang diplomat saat menghadiri sidang-sidang penting di tingkat ASEAN maupun dunia (PBB) dengan mengemban kepentingan negara (RI).

Bahkan, Hasan Kleib juga berbagi tips-cara dalam mengambil sebuah pilihan pada ‘voting yang rumit’ (baca: voting yang dipaksanakan karena kondisi tertentu oleh pemimpin sidang sementara kita sebagai perwakilan-diplomat belum mendapat amanat-petunjuk dari kementerian ataupun Presiden). “Dalam kondisi demikian, maka ‘abstain’ menjadi pilihan yang terbaik sembari menunggu mandat atau petunjuk dari kementerian-presiden. Jika mandat sudah didapatkan, maka keputusan ‘abstain’ tersebut bisa disodorkan kembali (baca: revisi). Hal ini lebih elegan dibanding dengan kita memilih pilihan yang ternyata tidak sesuai dengan kepentingan negara kemudian berniat mengganti/membatalkan pilihan tersebut. Jika ini terjadi, maka kita akan dianggap inkonsistensi atau plin-plan”, ungkapnya.

Hasan Kleib juga mengingatkan kepada peserta bahwa Indonesia adalah negara yang sangat diperhitungkan oleh dunia. Indonesia adalah negara besar yang sangat berpengaruh. “Jadi, jika kelak Anda menjadi diplomat dan harus menghadiri sidang regional-internasional, Anda tidak perlu minder. Anda mewakili negara yang besar”, tambahnya. Terkait dengan isu teorisme, Hasan Kelib menyampaikan bahwa definisi terorisme sampai saat ini belum menemui titik temu-titik sepakat. Contohnya adalah kasus Hamas-Israel. Bagi negara barat, Hamas bisa jadi dianggap sebagai teroris, tapi bagi negara lain maka Hamas adalah pejuang kemerdekaan bagi negaranya.

 

FPSB Gathering ke Bromo-Malang

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;}

Dalam rangka mempererat ataupun menjalin silaturrahmi antar anggota keluarga (dosen dan karyawan), Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) memilih obyek wisata Gunung Bromo dan Malang sebagai tujuan wisata pada tanggal 29 Mei-1 Juni 2015. Pemilihan kedua obyek wisata tersebut merupakan hasil polling yang dilakukan pada Maret 2015 silam. Sedangkan Travel Agent Maratours berhasil memenangkan tender sebagai penyelenggara.

Dalam pelaksanaannya terdapat 2 titik keberangkatan rombongan pada hari Jumat pagi, 29 Mei 2015 tersebut, yakni di Kampus Terpadu UII bagi yang menghendaki berangkat dengan menggunaka moda trasportasi Bus dan Stasiun Kereta Api Lempuyangan bagi yang menghendaki berangkat dengan moda transportasi kereta api.

Pada Jumat sore (29 Mei 2015) rombongan tiba di Hotel Purnama dan Bromo view untuk beristirahat. Khusus untuk rombongan yang memilih wisata ke Gunung Bromo, mereka hanya menikmati istirahat sejenak karena harus segera melanjutkan perjalanan menuju Gunung Bromo pada tengah malam. Sedangkan yang memilih wisata di seputar kota Malang, baru memulai perjalanan wisata pada hari ke-2/keesokan harinya (Sabtu) dengan tujuan Jatim Park 1 hingga sore hari. Pada malam hari ke-2 itu juga diadakan acara ramah tamah, permainan, pembagian doorprize dan juga melepaskan lampion ke udara.

Pada hari ke-3 (Ahad), rombongan secara bersama-sama melanjutkan perjalanan ke obyek wisata Jatim Park 2, Museum Angkut dan langsung bertolak kembali ke Jogjakarta. Senin, 1 Juni 2015 seluruh rombongan tiba kembali ke Jogjakarta dengan selamat. Alhamdulillah..

FPSB Kembali Gelar Kampung Komunikasi dan Hysteria

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}

Agenda akbar tahunan ‘Kampung Komunikasi-Kakom’ kembali digelar oleh Prodi Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia. Opening ceremony dari kegiatan yang sudah masuk dalam skala nasional tersebut dilakukan pada hari Senin, 25 Mei 2015 di depan Gedung Auditorium Kahar Muzakir Kampus Terpadu UII. Dr.rer.nat. Arief Fahmi, S.Psi., MA.HRM., Psikolog, (Dekan FPSB UII), Muzayin Nazaruddin, S.Sos., MA (Ka.Prodi Ilmu Komunikasi) dan Beni Suranto, S.T., M.Soft.Eng (Direktorat Kemahasiswaan UII) tampak hadir dalam acara tersebut.

Dalam sambutannya sesaat sebelum membuka acara Kakom, Arief Fahmie menyampaikan pengharagan/apresiasi yang tinggi atas kegiatan yang dilakukan. Sedangkan Beni Suranto menberpendapat agar kegiatan ‘Kampung Komunikasi’ tersebut tidak hanya menjadi ‘brand’ Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII saja, tapi ke depan diharapkan bisa menjadi ‘brand UII’. Sementara Muzayin Nazaruddin dalam sambutannya mengkritisi sistem pendidikan nasional yang ‘tidak membebaskan’ dan serba ‘standar’. Menurutnya, penyelenggaraan kegiatan kampung komunikasi tersebut bisa menjadi salah satu media alternatif bagi mahasiswa untuk benar-benar belajar ‘lebih baik’ daripada sekedar rutinitas kuliah-pulang-main.

Acara Bazaar, Donor Darah, Lomba Mural (lukis dinding), pameran fotografi (art gallery) menjadi agenda pembuka Kakom 2015. Menyusul berikutnya adalah Stand Up Night UII, seminar nasional bertema ‘Taklukan Dunia dengan Kreativitas’, live music, dan akan diakhir dengan ‘dreamland’ dengan menghadirkan Group Musik kenamaan ‘Sheila on Seven dan Nidji’.

Di tempat terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan, Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FPSB UII juga membuka agenda tahunan ‘‘Happy in Sport Euforia 2013’ atau lebih dikenal dengan ‘Hysteria’. Tarian Borneo Malenggang menjadi sajian pembuka ‘opening ceremony’ yang digelar di Gedung Olah Raga (GOR) UII tersebut. Dalam pesan singkatnya, Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat Arief Fahmie berharap agar para peserta Hysteria bisa bertanding dengan penuh semangat dan menjunjung sportivitas. Adapun lomba yang dipertandingkan meliputi Futsal, Basket, seni dan beberapa lomba lainnya.

Psikologi Kaji Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Sebagai salah satu disiplin bidang ilmu yang memiliki kedekatan dengan dinamika pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) secara khusus menyelenggarakan kuliah pakar (MK. Seminar Psikologi Pendidikan) bertema Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus pada akhir April 2015 lalu di Auditorium FPSB UII. Kuliah pakar yang menghadirkan pemateri seorang ahli pendidikan siswa berkebutuhan khusus, H. Sudardjo, M.Pd tersebut setidaknya diharapkan mampu menambah pengetahuan para mahasiswa Psikologi (konsentrasi Psikologi Pendidikan) tentang layanan ataupun intervensi yang tepat terkait pendidikan bagi ABK.

 

Definisi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang lebih luas dibandingkan dengan anak luar biasa menjadi pembuka paparan H. Sudardjo. Menurutnya, ABK adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak dikatakan berkebutuhan khusus jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam diri anak tersebut. ABK sendiri menurut para ahli (Heward) bisa dibagi dalam 2 kategori, yakni ABK yang bersifat permanen (akibat dari kelainan tertentu) dan ABK bersifat temporer (mengalami hambatan belajar dan perkembangan yang disebabkan kondisi dan situasi lingkungan). Untuk ABK yang bersifat temporer apabila tidak mendapatkan penanganan ataupun intervensi yang tepat dan sesuai dengan hambatan belajarnya akan sangat dimungkinkan menjadi permanen.

Adapun beberapa faktor penghambat dalam belajar mereka antara lain adalah faktor lingkungan, faktor dari dalam diri anak dan faktor kombinasi antara faktor lingkungan dan faktor dari dalam diri anak. Sementara dari sisi gangguan atau kelainan ABK dapat dikelompokkan dalam beberapa aspek, seperti aspek fisik/motorik, misalnya cerebral palsi, polio, dan lain-lain, aspek gangguan kognitif seperti retardasi mental, ataupun anak unggul (berbakat), aspek bahasa dan bicara, aspek pendengaran, aspek penglihatan dan juga aspek sosial-emosi.

Masih menurut H. Sudardjo bahwa untuk mencapai perkembangan yang optimal, ABK membutuhkan metode, material, pelayanan dan peralatan khusus terkait dengan perbedaan dari masing-masing anak, baik dalam kecepatan belajar (memahami pelajaran) maupun cara belajar (cara memahami pelajaran). “Walaupun mereka memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda dengan anak-anak secara umum, mereka harus mendapat perlakuan dan kesempatan yang sama. Hal ini dapat dimulai dengan cara penyebutan terhadap anak dengan kebutuhan khusus. Sebagian orang istilah ABK masih dianggap sebagai padanan kata dari istilah anak berkelaianan atau anak penyandang cacat. Anggapan seperti ini tentu saja tidak tidak tepat, sebab pengertian anak berkebutuhan khusus mengandung makna yang lebih luas, yaitu anak-anak yang memiliki hambatan perkembangan dan hambatan belajar termasuk di dalamnya anak-anak penyandang cacat. Mereka memerlukan layanan yang bersifat khusus dalam pendidikan, agar hambatan belajarnya dapat dihilangkan sehingga kebutuhannya dapat dipenuhi”, ungkapnya.

H. Sudardjo juga menambahkan bahwa saat ini sedang terjadi proses tranformasi pemikiran dari konsep Pendidikan Luar Biasa/PLB (special education) ke konsep pendidikan kebutuhan khusus (special needs education). “Terdapat perbedaan orientasi antara Pendidikan Luar Biasa/PLB dengan pendidikan kebutuhan khusus. Konsep pendidikan kebutuhan khusus saat ini dipandang sebagai sebuah pemikiran yang bersifat holistik, anak dipandang sebagai individu yang utuh, setiap anak memiliki hambatan untuk berkembang dan hambatan dalam belajar yang bervaraiasi. Menurut paham ini pembelajaran seharusnya perpusat pada anak untuk membantu menghilangkan hambatan belajar dan hambatan perkembangan, sehingga kebutuhan belajar setiap anak dapat dipenuhi. Diperlukan pemahaman yang baik dan benar mengenai Anak kebutuhan khusus (ABK) dan Pendidikan Kebutuhan Khusus”, imbuhnya.

Dari uraian tersebut diharapkan setiap orang memiliki sikap positif dan pendirian tentang keragaman yang dimiliki oleh seiap anak dan merupakan sebuah kenyataan yang harus diterima dengan penuh lapang dada dan mengakomodasi pembelajaran mereka melalui sekolah.

 

Magister Psikologi Profesi Ambil Sumpah 16 Lulusannya

Program Magister Psikologi Profesi (MAPPRO) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan prosesi pengambilan sumpah bagi lulusannya, Sabtu, 25 April 2015. Pada pengambilan sumpah periode ke-23 ini tercatat ada 16 lulusan MAPPRO FPSB UII yang diambil sumpahnya. Mereka antara lain adalah Emielda Ananda Dale, S.Psi., M.Psi., Arinta Dewi Komalasari, S.Psi., M.Psi., Muh. Ibnu Sina, S.Psi., M.Psi., Ismawati Sitorus, S.Psi., M.Psi., Lainnatul Mudzkiyyah, S.Psi., M.Psi., Rinova Cahyandari, S.Psi., M.Psi., Nadia Yumna, S.Psi., M.Psi., Salwa Usrati, S.Psi., M.Psi., Vira Sandayanti, S.Psi., M.Psi., Iyan Afriyani HS, S.Psi., M.Psi., Mira Dudona, S.Psi., M.Psi., Lilis Cahyareni, S.Psi., M.Psi., Endah Wulandari, S.Psi., M.Psi., Aria gustina, S.Psi., M.Psi., T. Vivi Pratiwi, S.Psi., M.Psi., dan Fitriani Pratiwi, S.Psi., M.Psi.

Dosen Fakultas Psikologi (Pakar Psikologi Anak) UGM, Dr. M.G. Adianti, MS. Psikolog dalam sambutannya mewakili Ketua HIMPSI mengingatkan banyaknya persoalan terkait dengan kasus malpraktek yang dilakukan oleh para pemberi jasa layanan psikolog, baik secara berkelompok maupun individu. Oleh karena itu, beliau meminta agar para psikolog yang baru diambil sumpahnya tersebut segera bergabung dengan HIMPSI dan mengurus ijin praktek. Hal ini penting seiringin dengan kesadaran masyarakat untuk menggunakan jasa psikolog yang sudah memiliki ijin praktek.

Sementara Rektor Universitas Islam Indonesia, Dr. Ir. Harsoyo M.Sc dalam kesempatan tersebut berpesan agar dalam prakteknya nanti para psikolog baru tersebut senantiasa berhati-hati dan menghindari hal-hal yang tidak baik. Para Psikolog baru tersebut juga diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam menangani permasalahan di masyarakat, seperti seperti kasus pesta bikini siswa SLTA usai kelulusan baru-baru ini, ataupun kasus-kasus lainnya. Beliau juga menghimbau agar para Psikolog baru tersebut terus memacu diri untuk terus belajar dan belajar lagi. “Ilmu yang diperoleh tersebut hendaknya juga diamalkan agar bisa menjadi salah satu amal jariyah”, ungkap Rektor.

 

Mahasiswa FPSB Panen Prestasi

 

Sejumlah mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia (FPSB UII), pada bulan April ini, panen prestasi baik di tingkat fakultas, universitas, bahkan nasional. Sebagaimana dikutip dari website uii.ac.id, 2 mahasiswa FPSB UII meraih juara 2 dan 3 pada seleksi Mahasiswa Berprestasi (mawapres) di tingkat univesitas. 2 mahasiswa ini yaitu Khulafaur Rosidin dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2011 dan Rahayu Sulistyaningrum dari Program Studi Psikologi angkatan 2012.

Sementara itu, delegasi UII yang salah satunya diwakili oleh Wafa’ Afifi dari Program Studi Psikologi angkatan 2014 berhasil meraih juara 1 Debat Bahasa Arab di Festival Timur Tengah UI, Jakarta. Selain itu, pada Puncak Milad FPSB UII ke-20 Jum’at (17/4) lalu juga diumumkan para pemenang Kompetisi Esai Mahasiswa dan peraih Mahasiswa Beprestasi berdasarkan bidang masing-masing yang antara lain: mawapres bidang olahraga, mawapres bidang seni, mawapres bidang entrepreneur, mawapres bidang karya kreatif, mawapres bidang akademik, mawapres bidang publikasi dan komunikasi, serta mawapres bidang penelitian.

Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat. Arief Fahmie, S.Psi., M.A., Psikolog menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada mahasiswa-mahasiswi FPSB UII atas prestasi yang telah diraih. Capaian-capain ini, lanjut Dekan Arief Fahmie, merupakan bentuk inspirasi tersendiri bagi mahasiswa lain supaya bisa meniru capaian yang diraih.

“Fakultas ingin anda-anda semua dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya. Pesan saya jangan berhenti hanya di tingkat fakultas, tapi lanjutkan ke level yang lebih tinggi lagi.” Pesannya pada pertemuan khusus Dekan FPSB UII dengan mawapres dan para memenang Kompetisi Esai di ruang sidang dekanat, Jum’at (24/2). Kepada para pemenang esai yang menyampaikan gagasannya seputar masalah rokok dan sampah di lingkungan FPSB UII, Pak Arief Fahmie akan mengupayakan untuk bisa mewujudkan gagasan atau pun ide yang sudah disampaikan dalam bentuk esai tersebut.

Milad XX, FPSB Gelar Pengajian dengan Warga Sekitar Kampus Terpadu UII

Seperti pada milad sebelumnya (milad ke-19), di miladnya yang ke-20 kali ini Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan Pengajian Akbar bertema Bersih Hati, Sehat Iman, Rabu, 15 April 2015. Hadir sebagai penceramah adalah Ustadz Supriyanto, S.Ag, dari Yogyakarta. Pengajian dibuka dengan sambutan Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat Arief Fahmi, MA., HRM, pembagian bingkisan ‘alat kebersihan’ bagi takmir masjid sekitar kampus terpadu UII dan pembagian ‘doorprize awal’berupa televisi, kompor gas, thermos, mukena, dan juga rantang.

 

Dalam ceramahnya, ustadz Supriyanto mengingatkan jamaah untuk memperbanyak amalan, memperbanyak tobat dan juga berpuasa pada salah satu bulan mulia dalam Islam yang akan segera datang, yakni bulan Rajab. Bulan Rajab merupakan salah satu bulan mulia disamping bulan Dzulqo’dah, Duzlhijjah, dan Muharram.

Ustadz yang mengolaborasikan ceramah dengan musik (lagu) itu juga menceritakan kondisi manusia pada hari kiamat. “Semua manusia di hari kiamat akan merasakan lapar dan haus. Saat kiamat, matahari akan sangat dekat di atas kepala manusia, bintang berjatuhan, dan gunung beterbangan. Ada beberapa manusia/golongan yang tidak akan merasakan haus,lapar maupun panas pada tersebut, mereka adalah Para nabi dan rasul, keluarga Nabi Muhammad SAW, orang yang mau berpuasa di bulan Rajab, berpuasa di bulan Ruwah/sya’ban, dan berpuasan di bulan Ramadhan serta orang yang memperbanyak dzikir dan tobat. Untuk bertobat kita harus tetap menggunakan media sholat. Sholat jangan pernah ditinggalkan. Bulan Rajab inilah perintah sholat diterimakan kepada Nabi Muhammad SAW”, ungkapnya.

Acara diakhiri dengan doa bersama serta pengundian ‘doorprize akhir’ berupa blender, magic com, setrika, lampu belajar, dispenser, kipas angin, 5 pasang ayam, mentok, dan 2 ekor kambing sebagai hadiah utama.