Kegiatan Prodi Psikologi

Terkekang Ortu

Pertanyaan :

Saya ingin konsultasikan permasalahan yang menimpa saudara sepupu saya. Saat ini ia merasa sangat terkekang karena orangtuanya sangat membatasi dia untuk beraktivitas pengembangan diri. Mau ikut itu tak boleh karena berbahaya. Mau ikut yang lain tak boleh karena tak ada gunanya. Orangtuanya begitu melindunginya, tidak ingin saudara sepupu saya ini dalam bahaya atau melakukan sesuatu yang dianggap terlalu beresiko. Sepupu saya merasa lebih tersiksa lagi ketika dia diharuskan menempuh pendidikan di sebuah pesantren.

Ibu saya pernah mengingatkan kepada paman-bibi saya itu. Namun, mereka sangat yakin dengan cara mereka dalam mengasuh anak. Pertanyaan saya: Apa yang dapat saya dan orangtua lakukan untuk membantu sepupu ini

Udin – Lombok

 

Tanggapan Psikolog :

Oleh : H. Fuad Nashori

Mas Udin yang sangat peduli terhadap saudaranya, saya salut sekali saya kepada anda. Anda tidak hanya sibuk mengurus keperluan hidup anda. Anda juga mampu berempati dan peduli dengan saudara anda. Poin untuk anda, Mas Udin. Apa yang anda lakukan adalah salah satu wujud kebaikan manusia. Sebuah hadis mengungkapkan: sebaik-baik manusia adalah yang berbuat baik paling banyak kepada sesama manusia. Moga dari hari ke hari anda terus berkembang menjadi lebih baik, lebih peduli, lebih berpihak pada pengembangan sesama.

Berkenaan dengan pertanyaan anda, inilah tanggapan dan saran saya. Pertama, ajaklah dia untuk mengaca diri. Apa persepsinya tentang perlakuan sang bapak-ibu terhadapnya? Apa dia merasa nyaman dan adakah yang salah salam pengasuhan orangtua yang diterimanya? Apakah dia merasakan dampak negatif atau sebaliknya positif atas perlakuan orangtuanya? Dari pertanyaan-pertanyaan yang anda pandu di atas diharapkan dia memperoleh kesadaran diri tentang bagaimana diri dia sesungguhnya saat ini. Pemahaman diri semacam ini penting sebagai titik tolak untuk bertindak lebih lanjut. Bila dia merasa ada yang salah, misalkan dia menjadi minder karenan keterbatasannya dalam pergaulan, maka kesadaran diri itulah yang digunakan sebagai titik tolak untuk memperbaiki diri.

Kedua, ajaklah dia untuk berpikir tentang apa yang bisa dia lakukan dalam keterbatasan itu. Setiap orangtua menginginkan kebaikan bagi anaknya, namun cara yang mereka pilih belum tentu cocok. Doronglah saudara sepupu anda itu untuk menyampaikan harapan kepada orangtua itu. Bagaimana kalau dimarahi? Ungkapan yang lemah lembut insyaallah tidak merangsang kemarahan. Bila diperlukan, dia dapat dibantu oleh orang yang berpengaruh terhadap orangtuanya. Ibu anda misalkan. Melalui dialog yang terbuka dengan orangtua, maka beberapa jengkal kebebasan akan dinikmati oleh sepupu anda nanti. Saya percaya cara ini akan memberi pengaruh terhadap orangtua, walaupun perubahan orangtua belum tentu langsung signifikan. Bila sedikit sekali perubahan orangtua, maka saya berpikir ada baiknya teman anda itu mulai memilih saja aktivitas pengembangan diri di pesantren dan tempat belajarnya, tentu yang tidak beresiko atau dikhawatirkan orangtuanya. Ajaklah dia mengeksplorasi minat dan bakatnya. Ajaklah dia untuk mengenali potensi-potensinya yang pernah muncul. Bila anda memerlukan bantuan psikolog, anda dapat dapat menemui mereka dan mendapatkan tes bakat. Tes bakat akan membantu seseorang menemukan bakat-bakat khususnya di bidang seni, olahraga, dan sebagainya.

Ketiga, yang anda lakukan selanjutnya adalah mendorong sepupu anda ini untuk menekuni aktivitas pengembangan diri dengan bimbingan dari guru atau orang yang lebih dewasa yang berpengalaman. Carilah pembimbing yang memotivasi, yang memberi feedback, dan sejenisnya. Pembimbing yang paling awal dan paling penting adalah yang paling mengerti psikologis anak bimbing dan mampu membangkitkan asa orang-orang yang dibimbing.

Keempat, ada baiknya ibu anda dapat berperan sebagai mediator apabila ada kesulitan komunikasi antara sepupu anda dengan orangtuanya. Ini terutama bila orangtua sepupu anda itu selalu mendikte dan menyalahkan anak atas keberaniannya mengungkapkan isi hatinya. Ibu anda perlu menjelaskan bahwa niatnya adalah membantu mereka hidup lebih nyaman, itu pun kalau diperkenankan. Kalau tidak diperkenankan, cukup nasihati saja secara sepihak paman-bibi anda itu. Ini dengan harapan seseorang mau berubah setelah mendapat nasihat dari orang lain.

Demikian. Bagaimana menurut Anda?

Akankah Tahun 2009 Kita Mengalami Peningkatan Kualitas Hidup?

 

Image

Berharap di Tahun 2009 ?!?!

Oleh: Fuad Nashori- Ketika kita memperhatikan orang-orang yang ada di sekitar kita, kita akan mendapati beragam capaian orang. Ada yang melesat bagaikan bintang yang terang benderang di langit. Ada yang dari waktu ke waktu stagnan, gitu-gitu aja. Ada yang dari hari ke hari semakin menukik ke bawah.

Contoh orang UII yang karirnya melesat adalah Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, SH, SU, Ketua Mahkamah Konstitusi saat ini, orang yang amat penting saat-saat menjelang pemilu seperti sekarang ini. Saya sering bertemu dengan guru besar UII ini waktu saya menangani Majalah Warta Kampus di Kantor Rektorat Cik Di Tiro pada tahun 1996-1998. Waktu itu beliau menjadi Pembantu Rektor I. Potensi besar beliau sudah tampak pada waktu itu. Sering saya dengar dari orang-orang di lingkungan rektorat bahwa beliau adalah salah seorang yang paling komunikatif kalau berbicara di UII, bersama-sama dengan Drs. Syafaruddin Alwi, MM. Yang pasti beliau menjadi pembawa acara keagamaan pagi hari di SCTV. Saya masih ingat dengan sebutan senor saya Suparman Marzuki tentang tokoh kita ini. Nama lengkap Pak Mahfud, kata Pak Parman, adalah Prof. Dr. Moh. Mahfud MD, SH, SU, SCTV.

Yang saya tahu pasti lagi adalah beliau bisa menulis dalam situasi apapun. Saat rapat atau yang lain. Beliau juga rajin datang ke kampus, ini saya lihat sendiri, saat hari minggu. Ketika saya tanya beliau jawab: mau menulis. Saya juga terkesan dengan sebuah peristiwa kebaikan hati Prof. Mahfud ini. Suatu saat ada seorang mahasiswa yang tidak dapat membayar SPP dan mengharapkan ada keringanan atau pembebasan SPP. Saya menemani mahasiswa ini. Yang luar biasa, beliau bisa membantu mahasiswa tersebut bebas dari masalahnya.

Di samping orang yang berkibar, masih kita temukan orang yang terpuruk. Dulu, mereka mungkin menjadi presiden, mentri, dirjen, anggota KPU, dan sekarang merasakan pahitnya kehidupan dihujat orang atau bahkan masuk penjara. Saya kenal salah seorang di antara orang yang terhormat itu. Bulan-bulan terakhir ini dia merasakan sengsaranya hidup di penjara.

Akankah kita akan menjadi orang yang meningkat kualitas hidup kita? Ataukah kita akan termasuk orang-orang yang terpuruk dan tenggelam dalam pusaran sejarah?

Gagasan utama yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini adalah ada baiknya kita membuat indikator untuk menilai apakah selama ini dan esok hari kualitas hidup kita dalam level yang tinggi atau sebaliknya. Setelah menetapkan indikator, kita dapat gunakan indikator itu untuk menilai capaian kita selama 2008. Setelah itu, kita akan bekerja dan menggunakan indikator itu setiap buklan untuk mengevaluasi peningkatan kualitas hidup kita. Di akhir 2009, kita lihat total capaian kita sepanjang 2009.

Apa saja indikatornya?

Saya usulkan sekurang-kurangnya tujuh indikator untuk menilai keberhasilan kita meraih sukses. Pertama adalah ketaatan beragama. Ketaatan beragama terlihat dari sejauh mana kekuatan ketauhidan kita, kerajinan dan kualitas shalat kita, kemampuan kita membaca dan memahami isi al-Qur’an, besarnya zakat fitrah dan zakat mal kita, dan pengalaman keagamaan. Anda bisa menambahkan sub-indikator yang lain sesuai dengan keyakinan keagamaan anda.

Indikator kedua adalah kemampuan intelektualitas. Kemampuan intelektualitas ini dapat kita ketahui dari banyaknya dan kualitas tulisan kita, kemampuan mengajar/menangkap pelajaran yang dicerminkan oleh ipk (mahasiswa) dan nkd (dosen), kemampuan kita berbicara kepada publik secara lisan, kemampuan kita berbicara kepada media, dan sebagainya.

Indikator ketiga adalah kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi dapat diketahui dari kemampuan kita memahami emosi diri, kemampuan mengendalikan emosi, dan kemampuan mengekspresikan emosi kepada orang lain secara tepat. Apakah masih sering kita dengar ungkapan orang bahwa kita adalah pemarah dan emosional?

Indikator keempat adalah kepemimpinan. Kemampuan kepemimpinan terlihat dari kemampuan kita menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan bersama. Ini terlihat dari kemampuan menggerakkan orang mengerjakan proyek bersama (makalah, proposal, penelitian, dsb), kemampuan untuk mendelegasikan tugas, kemampuan untuk mengoperasionalkan tugas dari pimpinan, dan sebagainya. Kepemimpinan ini saya masukkan sebagai indikator, karena ini merupakan salah satu amanat founding fathers UII.

Indikator keempat adalah kemampuan teknis keilmuan. Kalau ini bergantung pada disiplin ilmunya masing-masing, tapi terutama adalah kemampuan teknis di bidang ilmu yang ditekuni. Kalau dia adalah seorang ahli psikologi, terlihat dari kemampuan merencanakan tes, kemampuan memberi konsultasi face-to face, kemampuan melakukan depth interview, kemampuan memberi e-konseling, dan sebagainya.

Indikator keenam adalah kemampuan bermasyarakat. Kemampuan bermasyarakat terlihat dari kemampuan terlibat dalam kehidupam bermasayarakat yang bersifat rutin dan insidental (hadir dalam rapat rt/rw, hadir dalam undangan tetangga, menjadi panitia pengantin, dsb), mengambil inisitif bermasyarakat untuk membangun, menjalin persahabatan dengan teman kerja, memelihara komunikasi dengan orang lain dari luar kota atau mancanegara, dan seterusnya.

Indikator ketujuh adalah kemampuan berkeluarga. Kemampuan berkeluarga terlihat dari kemampuan untuk menyediakan/membantu menyediakan keperluan keluarga, kemampuan mendampingi anak belajar, kemampuan memotivasi suami/istri/orangtua untuk mencapai kemajuan diri, kemampuan memberi dukungan sosial kepada anggota keluarga, dan sebagainya.          

Action, Self Monitoring dan Self Evaluation

Kata orang bijak, perencanaan yang baik adalah separuh keberhasilan. Tetapi, rencana hanya akan berarti kalau kita melaksanakannya. Ketika melaksanakannya, prinsip yang paling penting adalah menjadi pembelajar secara terus-menerus. Prinsip penting lainnya adalah kita hanya menjadi orang beruntung bila tahun 2009 lebih baik dari tahun 2008.

Saya sarankan agar anda membuat sekor dengan rentang 1-10 untuk tiap indikator per tahun. Pemberian skor berdasar pada frekuensi dan kualitas dari apa yang anda lakukan. Misalkan, saya memberi skor sepuluh bila semua shalat saya kerjakan tepat waktu dan berjamaah, bisa menghafal semua juz amma dan memahami sepertiga juz amma, membayar zakat lima juta setahun, serta sekurang-kurangnya punya tiga pengalaman keagamaan yang mengesankan.

Anda bisa melihat capaiannya setiap bulan. Bulan pertama boleh jadi anda mencapai nilai 0 koma sekian untuk indikator tertentu. Untuk indikator lain barangkali ada yang langsung berhasil menembus angka 5. Sebagai contoh, ada seorang bos yang pekerjaannya marah-marah setiap hari, seakan-akan setiap hari adalah hari senin (nyeneni). Kemudian dia ikut training pengelolaan emosi. Dia mempraktikkannya. Pada bulan kedua semua orang melihat perubahannya. Dia sendiri melihat diri menjadi berbeda. Ia mungkin akan memberi sekor 5 untuk dua bulan pertama tahun 2009.

            Di samping melaksanakan rencana, yang tak kalah pentingnya adalah rajin-rajin melakukan self monitoring  dan self evaluation. Self monitoring dan self evaluation dilakukan setiap tiga bulan sekali, misalnya, pokoknya periodik.  

Penutup

Siapa tahu kita nanti termasuk orang-orang yang meroket di udara menjadi rising star. Baik rising star di mata publik, di mata tetangga, di mata keluarga, atau di mata teman kerja.

Demikian. Selamat berjuang!

Humor dalam Perkuliahan

Image

ye..ye…ye…yee…he…5x

Perkuliahan model klasikal merupakan salah satu media transfer pengetahuan dari dosen kepada mahasiswa. Dari media perkuliahan inilah terjadi interaksi langsung antara mahasiswa sebagai pencari ilmu dan dosen sebagai pemberi ilmu. Semua dosen tentu berharap agar proses transfer pengetahuan tersebut dapat berjalan dengan baik, sehingga pengetahuan apapun yang dimiliki oleh seorang dosen dapat sepenuhnya pula dimiliki oleh para mahasiswa. Namun demikian, apakah proses tersebut dapat berjalan dengan baik ? Apakah proses transfer pengetahuan tersebut benar-benar dapat berhasil sesuai dengan apa yang diinginkan? Bagaimana agar proses tersebut dapat dilakukan dalam suasana yang nyaman? Hal inilah yang disampaikan oleh Dr. Yapsir Gandi Wirawan kepada para dosen FPSB UII pada tanggal 24 Desember 2008, di Ruang Audiovisual FPSB UII

Hati-hati..! Banyak Kasus Pencurian

Image

Mobil yang pecah kacanya dalam kasus pencurian Laptop

Kaliurang, UII Terpadu. Pencurian..! Tindakan tidak terpuji ini kian marak terjadi. Dari pencurian kelas ’ecek-ecek’ atau kelas ’teri’ hingga kelas ’berdasi’ atau ’kakap’ ada di negeri ini. Tak perlu kita jauh-jauh untuk melihat kasus pencurian tersebut. Di kampus tercinta ini pun, cukup sering kita dengar kasus pencurian yang terjadi. Mulai dari pencurian HP, Komputer, Laptop bahkan motor pernah terjadi di sini. Belum lama ini, kembali terjadi pencurian sebuah laptop milik Rumiani, S.Psi (dosen FPSB UII) yang diletakkan dalam mobil salah seorang staf Pusat Psikologi Terapan sesaat setelah menyelenggarakan sebuah training. Peristiwa yang terjadi pada hari Kamis, 18 Desember 2008 sekitar Pkl. 14.30 Wib ini, terjadi di halaman parkir mobil sebelah selatan Gedung Unit XII (FPSB UII). Sebuah kaca mobil pecah seiring dengan kasus pencurian laptop tersebut. Menurut Rimbar Prista Santi si pemiliki mobil, kejadian tersebut terjadi begitu cepat. Hanya dalam beberapa menit saja

Bintang Basket FPSB UII

Image

Senyum Ramah ‘Pemain Basket Terbaik PIASTRO 2008, Fajar Styo Pambudi

Kaliurang, UIINews. ”Om Fajar’ adalah panggilan akrab Fajar Styo Pambudi, Mahasiswa S1 Prodi Psikologi FPSB UII yang lahir di Malang pada tanggal 12 Juni 1987.  Pemuda yang memiliki tinggi sekitar 175 cm ini telah memberikan penampilan terbaiknya dalam ajang turnamen basket Psikologi se-Indonesia yang diselenggarakan oleh BEM Universitas Indonesia Jakarta tanggal 1-8 November lalu. Turnamen bergenngsi yang diberi label Psychology in Art and Sport Through Competitions 2008  (PIASTRO) 2008 tersebut merupakan turnamen yang sudah secara rutin diselenggarakan setiap tahunnya.

Membangun Cinta di Ajang Spiritual

Image

Mahasiswa IAIN Walisongo perhatikan alat tes di Lab. Psikologi FPSB UII

Kaliurang, UIINews. “Membangun Cinta di Ajang Spiritual”, demikian tema yang diangkat oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi (HMJ-TP), Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang dalam kunjungan Study Comparative ke Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Rabu 10 Desember 2008.

Rombongan yang dipimpin oleh Presiden HMJ-TP, Umi Hani’atul Afifah dan seorang penulis buku “Kecerdasan 99”  sekaligus Sekretaris Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Fak. Ushuluddin IAIN Walisongo, Sulaiman Al Kumayi tersebut diterima langsung oleh H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., Psi., (Dekan FPSB UII), Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psi (Sekretaris Prodi Psikologi  FPSB UII), Miftahun Ni’mah Suseno, S.Psi., MA (Ka. Lab Psikologi FPSB UII), Widodo HP (Humas) dan Segenap Pengurus DPM/LEM FPSB UII.

Bahaya NAPZA dan Cara Mensikapinya

Image

Ika Indah sampaikan materi ‘Napza’

Kaliurang, UIINews. NAPZA. Kata  yang terangkai atas 5 huruf tersebut terasa mengerikan jika di dengar di telinga kita apalagi jika kata tersebut ”hinggap” pada salah satu anggota keluarga atau orang terdekat kita. Berawal dari hanya mencoba-coba, seseorang bisa mengalami kehancuran yang luar biasa terhadap masa depannya manakala dia sudah benar-benar terjerat di dalam kenikmatan sesaat yang dijanjikan. Saat ini pun, NAPZA telah dikemas sedemikian rupa hingga tidak terdeteksi oleh para orang tua. Anak-anak yang masih duduk di bangku SD pun juga telah menjadi incaran para pengedar NAPZA yang dikemas dalam bentuk permen ataupun makanan kecil menarik lainnya. Tujuannya jelas, ”Merusak Masa Depan Generasi Muda”!. Berangkat dari keprihatinan inilah Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya  menyelenggarakan Kolokium bertema ”Bahaya NAPZA” dengan menghadirkan seorang Alumni FPSB UII bernama Ika Indah Siswiati, S.Psi. pada tanggal 24 Nopember 2008 bertempat di R. Auditorium FPSB UII.

Sambutan Pimpinan FPSB UII

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat datang di website resmi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB), Universitas Islam Indonesia (UII).

FPSB adalah salah satu fakultas yang berkembang pesat di lingkungan UII. Fakultas ini memiliki 4 program studi strata 1: Psikologi, Ilmu Komunikasi, Pendidikan Bahasa Inggris, Hubungan Internasional dan program strata 2: Magister Profesi Psikolog. Sebagai institusi pendidikan tinggi di lingkungan UII, FPSB telah mencanangkan visi dan misi bahwa di tahun 2030 bertekad menjadi pusat pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat bidang Psikologi, Ilmu Komunikasi, Bahasa Inggris, dan Hubungan Internasional yang terkemuka di Asia Tenggara (ASEAN) serta berkomitmen pada keislaman dan keindonesiaan.

Tidak kurang 2000 mahasiswa dari berbagai daerah saat ini aktif menempuh studi di FPSB UII. Setiap tahunnya, kami menerima lebih dari 500 mahasiswa baru pertahun melalui proses seleksi Computer Based Test (CBT), Paper Based Test (PBT), dan Penerimaan Siswa Berprestasi (PSB). Selengkapnya terkait penerimaan mahasiswa baru ini dapat anda akses melalui situs www.pmb.uii.ac.id.

Perlu saya sampaikan, mengacu pada visi-misi FPSB UII, kami berorientasi pada keunggulan dan keunikan prodi, kesejahteraan yang memberi berkah, dan student-life cycle services yang setara dengan universitas-universitas terkemuka di ASEAN. Sebagai kampus yang berciri khaskan islam, saya juga mengajak agar tidak ada jarak antara dosen, karyawan, mahasiswa, alumni maupun tamu kami. Sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad SAW yang mampu memposisikan siapa pun sebagai “sahabat”. Ini adalah ikhtiar kita bersama agar terus berkomitmen mencetak lulusan-lulusan yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah, serta memiliki kompetensi yang unggul di bidang masing-masing. Atas nama pimpinan, saya mengajak kepada seluruh civitas akademika untuk ikut terlibat menjadi aktor dalam setiap perbaikan dan menerapkan nilai-nilai keislaman dalam perilaku sehari-hari.

Terakhir, kepada siswa-siswi SMA, kami sambut kedatangan Anda di fakultas ini dengan kedua tangan terbuka. Anda tidak akan keliru memilih kampus ini karena pengembangan, implementasi, dan evaluasi kurikulum yang kami berikan selalu menekankan pada kontekstualisasi kompetensi inti dan metode belajar. Salah satu kelebihan kampus ini yakni memberikan pendampingan dan pembinaan mahasiswa, serta dibantu oleh tenaga pendidik dan kependidikan yang kompeten. Kami berkomitmen untuk selalu meningkatan kualitas dan cakupan jaringan kerjasama di berbagai bidang dan institusi, baik di dalam maupun luar negeri.

Wassalamu’alikum Warahmatullah Wabarakatuh

Dekan FPSB UII,

ttd

Dr.rer.nat Arief Fahmie, S.Psi., M.A., MHRM., Psi


 

Workshop Modul, Handout & Metodologi Pembelajaran Active Learning

Image

Suasana Workshop Modul di Labkom FPSB UII

Kaliurang, UIINews. Dalam sebuah proses belajar mengajar khususnya jenjang Perguruan Tinggi (PT), keberadaan sebuah modul bahasan/mata kuliah akan sangat menentukan suksesnya proses belajar mengajar yang sedang berlangsung/terjadi. Modul yang baik tentu harus disusun secara sistematis, operasional dan terarah sehingga mudah digunakan/dicerna oleh mahasiswa dan atau dosen pengampu. Sebagai bagian dari Universitas Islam Indonesia, sudah sewajarnya jika dalam menentukan sebuah ‘sistem’ (proses belajar mengajar termasuk pembuatan modul) juga mengacu pada sistem yang telah menjadi “pathokan” atau standar di UII. Untuk menghasilkan sebuah modul yang sesuai dengan SMM (Sistim Manajemen Mutu) UII secara holistik yang meliputi : Content Design, Learning Obyectives Design, Intructional Strategis  serta evaluation design yang interaktif dan partisipatif  berdasarkan pada prosedur dan teknik evaluasi yang fair, bukanlah pekerjaan yang mudah. Oleh karena, FPSB mengambil langkah inisiatif dengan menyelenggarakan sebuah pelatihan pembuatan modul bagi seluruh dosen FPSB UII pada hari kamis, 13 dan 20 November 2008 bertempat di Laboratorium Komputer FPSB UII. Dalam pelatihan tersebut, Dra. Sri Haningsih, M.Ag. (Dosen tetap FIAI UII) hadir sebagai pemateri.

NILAI PLUS FPSB

       Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII berupaya mengembangkan pribadi mahasiswa melalui jalur kurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler berlangsung di dalam kelas, laboratorium, perpustakaan, dan sebagainya. Sementara kegiatan ekstra kurikuler dilakukan melalui kegiatan organisasi, kepanitiaan, penelitian, diskusi, seni, olahraga, keagamaan, jurnalistik, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan mahasiswa sebagian diselenggarakan oleh lembaga kemahasiswaan, dan sebagian lainnya diselenggarakan oleh Fakultas. Penjelasan ini hanya berkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan dekanat Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII.

 1.      Program Pendampingan dan Mentoring

Program pendampingan mahasiswa baru (PPMB) adalah sebuah nama program yang dimaksudkan untuk membantu memahami dan mengarahkan mahasiswa baru sebagai muslim dan sebagai mahasiswa psikologi. Kegiatan ini diadakan seminggu sekali sepanjang semester pertama kuliah di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII. Program ini diharapkan dapat dinikmati mahasiswa baru sehingga tumbuh menjadi pribadi yang berprestasi, mandiri, bermasa depan, dan dapat menghalau pengaruh-pengaruh buruk. Mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, sebagai bagian dari mahasiswa Universitas Islam Indonesia, diharapkan memiliki akhlak yang baik (akhlaqul karimah). Pada semester kedua, setiap mahasiswa baru mengikuti kegiatan Latihan Kepemimpinan Islam Dasar (LKID). Kegiatan ini dilakukan dengan sistem training. Tujuannya adalah memampukan mahasiswa untuk mampu memimpin dan mengelola diri dan orang lain. Kegiatan LKID ini setara dengan dua SKS matakuliah biasa atau 24 jam.

Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Pusat Dakwah Fakultas Jamaah Fathan Mubina (Jafana). Jafana mengkoordinasikan para pendamping, pendamping inilah yang setiap saat siap mendampingi mahasiswa baru untuk melakukan proses penyesuaian diri di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII

2.      Pengembangan Penalaran Mahasiswa

Kegiatan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya yang menjadi andalan adalah pengembangan penalaran. Penalaran mahasiswa dilakukan dengan berbagai kegiatan penelitian dan diskusi. Penelitian mahasiswa adalah salah satu kegiatan yang dipandang sangat penting di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII ini. Berbagai upaya dilakukan untuk menyiapkan mahasiswa untuk menjadi peneliti, seperti pelatihan metodologi penelitian, sarasehan karya tulis, presentasi proposal, pembimbingan, dan seterusnya.

Untuk mentradisikan kegiatan penelitian ini, setiap tahun (sejak tahun 2001), tepatnya pada bulan Januari – Maret, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII menggelar Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM). Pemenang dari lomba ini berhak memperoleh hadiah yang memadai dan direkomendasikan untuk mengikuti LKTM tingkat Universitas, D.I. Yogyakarta, Wilayah Indonesia, dan Tingkat Nasional. Selama bertahun-tahun mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya menunjukkan dirinya cukup kompetitif ketika mengikuti berbagai lomba pada level yang lebih tinggi. Beberapa kali mahasiswa psikologi ikut lomba sampai dengan level Indonesia Tengah.

Selain itu, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII juga memiliki komitmen untuk mengembangkan penalaran mahasiswa dengan mendorong mahasiswa untuk mengikuti berbagai kegiatan ilmiah tingkat nasional. Seperti diketahui, di tingkat nasional Dirjen Dikti Depdiknas mengadakan berbagai jenis lomba, seperti PKM (Program Kreativitas Mahasiswa). Yang dilakukan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII adalah mengadakan kompetisi internal. Hasilnya, proposal yang laik akan diberi hadiah dan difasilitasi untuk dikirim ke lomba tingkat nasional di atas. Sejauh ini beberapa proposal mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII dibiayai oleh Dirjen Dikti Depdiknas untuk mengikuti lomba tingkat nasional tersebut

 

3.      Anugerah Prestasi Mahasiswa

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII diharapkan dapat dijadikan tempat penggodokan (kawah candradimuka) untuk menuai prestasi. Upaya yang dilakukan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII adalah memberi dukungan, dorongan, penghargaan, dan dalam batas tertentu memberikan fasilitas.

Salah satu upaya kongkrit yang dilakukan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya  UII adalah memberikan penghargaan kepada mahasiswa. Nama penghargaan yang mulai diberikan semenjak tahun 2002 ini adalah Anugerah Prestasi Mahasiswa. Penghargaan ini diberikan terhadap prestasi kumulatif mahasiswa selama satu tahun. Khususnya untuk pemberian penghargaan mahasiswa teladan, penilaian didasarkan pada prestasi kumulatif selama tiga tahun.

Ada beberapa jenis penghargaan, yaitu mahasiswa teladan/berprestasi utama, mahasiswa berprestasi bidang penelitian/karya ilmiah, mahasiswa berprestasi bidang komunikasi/publikasi, mahasiswa berprestasi bidang kesenian, mahasiswa berprestasi bidang olahraga, mahasiswa berprestasi bidang pembimbingan dan pendampingan.

Syarat umum dari pemberian penghargaan itu adalah: Mahasiswa yang bersangkutan tercatat aktif sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII. Bahan-bahan prestasi yang dinilai adalah prestasi yang dicapai dalam satu tahun terakhir sebelum pemberian penghargaan. Khusus untuk pemilihan mahasiswa teladan, bahan yang dinilai adalah tiga tahun terakhir. Mahasiswa mendaftarkan bahan-bahannya ke Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII.

Syarat khusus, untuk penghargaan di atas adalah sebagai berikut:

  • Penghargaan bagi mahasiswa teladan/berprestasi utama diberikan pada mahasiswa yang memiliki indeks prestasi kumulatif tinggi, memiliki karya tulis, aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler, dan mampu berbahasa Inggris.

  • Penghargaan bagi mahasiswa berprestasi bidang penelitian/karya ilmiah diberikan pada mahasiswa yang memiliki karya tulis ilmiah melalui riset pustaka dan riset lapangan, dan atau memperoleh penghargaan dari lomba karya tulis ilmiah, dan atau aktif menjadi staf/asisten penelitian.

  • Penghargaan bagi mahasiswa berprestasi bidang komunikasi/publikasi diberikan pada mahasiswa yang memiliki tulisan di media massa (lokal/maupun nasional) dan atau makalah yang dipresentasikan dalam kegiatan ilmiah/pengabdian masyarakat dan atau pendapat-pendapatnya dikutip oleh media massa.

  • Penghargaan bagi mahasiswa berprestasi bidang kesenian diberikan pada mahasiswa yang memiliki karya seni, dan atau memenangkan lomba/memperoleh penghargaan di bidang kesenian, aktif dalam kegiatan kesenian.

  • Penghargaan bagi mahasiswa berprestasi bidang olahraga diberikan pada mahasiswa yang memenangkan lomba/pertandingan olahraga.

  • Penghargaan bagi mahasiswa berprestasi bidang pendampingan atau pembimbingan diberikan pada mahasiswa yang aktif sebagai asisten atau pendamping kegiatan mahasiswa, baik intra kurikuler maupun ekstra kurikuler.

Penghargaan yang diberikan setiap tahun ini hanya diberikan bila ada yang benar-benar berprestasi dalam bidang-bidang tersebut. Penghargaan diberikan setiap bulan April atau Mei

4.    Beasiswa

Bagi mahasiswa yang cukup berprestasi, terdapat berbagai macam beasiswa, baik yang berasal dari internal UII maupun mitra-mitra UII yang lain.

5.   Ikatan Alumni

Untuk memperkuat alumni agar dapat mengamalkan ilmunya lebih lancar, ada beberapa persiapan yang diberikan kepada alumni. Kegiatan pertama adalah pembekalan kerja yang dilaksanakan setiap yudisium sarjana psikologi baru. Tampil sebagai pengisi materi adalah para alumni Prodi Psikologi Fakultas Psikologi yang telah bekerja dalam berbagai bidang kerja psikologi. Materi yang disampaikan adalah pengalaman mencari  pekerjaan atau pengalaman membuka pekerjaan, aktivitas-aktivitas yang menarik yang mereka alami saat mereka bekerja, dan berbagai peluang kerja.  Dalam kegiatan ini diharapkan wawasan tentang dunia kerja di awal masa kerja dan berbagai peluang di masa depan dapat dimiliki alumni.

Kegiatan lain yang dihidupkan oleh Prodi Psikologi Fakultas Psikologi adalah Pelatihan Kewirausahaan. Prodi Psikologi UII mendorong para alumninya untuk tidak hanya mampu mencari kerja, tapi mampu menciptakan peluang kerja, oleh karena itu perlu dilakukan upaya agar alumni memiliki pengetahuan dan skill tentang bagaimana membuka lapangan kerja.   

Training for trainers adalah kegiatan berikutnya yang dipandang penting diikuti oleh alumni atau calon alumni Prodi Psikologi Fakultas Psikologi UII. Salah satu lahan kerja yang cukup menarik bagi sarjana psikologi adalah memberikan training.

Terakhir, di Prodi Psikologi Fakultas Psikologi UII terdapat wadah untuk alumni yang diberi nama Forum Silaturrahmi Alumni Prodi Psikologi Fakultas Psikologi UII. Ikatan ini berdiri sejak tahun 2001 bertujuan untuk menjalin komunikasi antar alumni dan antara alumni dengan Prodi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia, adanya Ikatan Alumni diharapkan dapat menguatkan kemampuan profesional alumni Prodi Psikologi Fakultas Psikologi UII.