MAPPRO Gelar Sumpah Profesi ke 41
Para Psikolog kelak dimungkinkan akan banyak menangani pasien yang mengalami kecanduan gadget atau gawai. Hal ini didasarkan pada kenyataan yang ada saat ini bahwa hampir setiap orang manusia tidak bisa lepas dari gawai. Bahkan menurut survey masyarakat kota dalam sehari rata-rata menggunakan gawai sebanyak 5,5 jam. Dan menurut sebuah studi di UC LA, bahwa kecanduan gawai sangat mempengaruhi kepekaan seeorang terhadap kondisi lingkungannya (baca: kepekaan sosial, kepekaan berempati). Hal trsebut disampaikan oleh Rektor Universitas Islam Indonesia, Fathul Wahid, ST., MSc., Ph.D saat memberikan sambutan di acara Pengambilan Sumpah Profesi Periode 41 Program Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Sabtu, 29 Juli 2018 di R. Auditorium FPSB UII.
Sementara Drs. Helly Prajitno Soetjipto, MA selaku ketua HIMPSI Wilayah Yogyakarta mengkritisi permasalahan sosial yang semakin berkembang seperti halnya perilaku suporter bola yang berlebihan (baca: fanatisme) hingga seperti memiliki agama baru. Hal tersebut menurut beliau juga masuk dalam kategori gangguan yang ke depan akan sangat dimungkinkan membutuhkan intervensi psikologis. Selain itu, psikolog nantinya juga berpotensi (baca: sibuk) untuk menangani para caleg yang gagal dalam mencalonkan dirinya untuk dipilih pada pemilu 2019.
Namun demikian, Helly Prajitno Soetjipto juga mengingatkan adanya sistem rujukan yang berlaku di dunia psikologi. “Jika Anda merasa tidak mampu menangani kasus yang berat, Anda jangan sungkan untuk merujuknya ke psikolog yang lebih senior. Tahu diri lah ya kalau kita memang belum mampu. Dan sebagai lulusan UII mestinya bisa menjunjung etika lebih baik”, tuturnya seraya mengingatkan agar para psikolog baru nantinya masih terus terkoneksi dengan almamater dan mau bersilaturrahmi dengan sesama anggota HIMPSI untuk menambah pengalaman dan ketrampilan baru.