LDF Jafana Gelar Serah Terima dan Pelantikan Kepengurusan Baru
Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Jamaah Fathan Mubina, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia menggelar prosesi Serah Terima Jabatan dan Pelantikan Pengurus Baru LDF Jafana di Ruang Audiovisual Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII, Jumat, 20 Juli 2018. Prosesi serah terima jabatan ditandai dengan penandatanganan berkas serah terima kepengurusan oleh pengurus LDF Jafana Periode 2017-2018 yang diketuai oleh Farhan Al Farizi (Psi. 2016), pengurus baru LDF Jafana periode 2018-2019 yang diketuai oleh Nashif Abyani R. Fanani (Psi. 2016) dan juga Dekan FPSB UII, Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog.
Sedangkan prosesi Pelantikan Pengurus Baru LDF Jafana ditandai dengan pengucapan janji/ikrar pengurus yang dibacakan langsung oleh Dekan FPSB UII dan diikuti oleh segenap pengurus baru LDF Jafana Periode 2018-2019 yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Divisi PSDM, Divisi Syiar Eksternal, Divisi Syiar Internal, Divisi Pendampingan dan Divisi Media & Informasi (MEDINFO).
Farhan Al Farizi dalam kesempatan tersebut berharap agar para pengurus baru terus bersinergi dengan pimpinan fakultas sehingga bisa berbagi manfaat yang lebih luas (baik untuk FPSB maupun masyarakat) dalam rangka menggapai kemenangan dan ridho Allah SWT.
Sementara Dekan FPSB UII turut memotivasi pengurus untuk senantiasa menjaga semangat dalam meningkatkan ibadah, khususnya sholat dalam memakmurkan masjid dengan sholat fardhu berjamaah maupun sholat dhuha. “Saya membayangkan kalau waktu dhuha itu masjid kita ramai dengan jamaah dhuha”, ungkapnya. Beliau juga mengingatkan kembali bahwa LDF Jafana juga bertujuan untuk membentuk masyarakat madani/beradab dengan peningkatan ketaatan kepada Allah SWT. “Kita ingin membentuk diri kita menjadi pribadi yang sholeh dan amar maruf nahi munkar. Kita dibentuk oleh lingkungan kita. Lingkungan yang sudah baik kita harap bisa menjadi lebih baik. Ketika fungsi keluar kita jalankan, maka fungsi ke dalam harus lebih dulu diperbaiki. Jangan sampai kita memberi nasehat pada orang sedangkan kita sendiri tidak melakukannya”, imbuhnya.
Dekan juga mengingatkan untuk mempersiapkan sumber daya yang baik dalam rangka melaksanakan program pendampingan pada mahasiswa. Menurutnya muta’alim perlu dibedakan menurut kemampuannya dan tidak dipukul rata. “Yang sudah level tinggi perlu stimulan khusus/berbeda agar bisa jauh lebih tinggi sehingga ke depan bisa diandalkan untuk menjadi orang-orang penting ataupun para dai. Smoga apa yang Anda lakukan dicatat Allah SWT sebagai amal baik dan dapat memotivasi untuk lebih baik lagi. Selamat bekerja untuk yang akan dilantik dan semoga Allah memudahkan Anda. Kami siap membantu Anda agar sejarah mencatat jafana jauh menjadi lebih baik”, pungkasnya.
Ketua terpilih, Nashif Abyani R. Fanani dalam kesempatan tersebut juga mengingatkan bahwa perjalan sebuah organisasi yang diibarartkan sebuah kapal tidaklah selalu ‘lempeng/lurus’ untuk mencapai tujuan. “Terkadang ada ombak yang menerjang, karang maupun badai yang bisa menenggelamkan. Disinilah nanti peran individu itu akan sangat penting. Seseorang kelompok dalam Islam seperti orang2 yang masuk dalam kapal. Di kapal ada 2 lantai. Yang di atas untuk orang baik, yang bawah untuk mereka yang kurang baik (baca: dari segi keahlian, pendidikan, dll). Ketika yang di bawah mau minta air, maka mereka harus minta kepada yang di atas. Jika mereka malas (futur) ke atas dan tidak mau minta ke atas tapi justeru mencari air dengan cara melubangi kapal, maka bisa dipastikan semua akan tenggelam”, jelasnya. Hal tersebut menggambarkan bahwa di dalam sebuah organisasi tentu ada banyak tipe orang, termasuk mereka yang pemalas. “Oleh karena itu, yang di bawah jangan sungkan untuk meminta nasihat kepada yang di atas. Dan yang di atas pun jangan sombong2 untuk memberikan nasihat”, pungkasnya.
Kegiatan di akhir dengan sesi foto bersama