Jagalah Keseimbangan Alam, Rahmat Allah Ta’ala Sangat Dekat Kepadamu!

Muhammad Yopa V.P., 28/02/2024 11:34 WIB

Oleh: M. Yopa V.P. – Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna karena diberikan kemampuan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainya. Yang pertama berupa akal untuk membedakan mana perbuatan yang baik dan buruk. Lalu yang  kedua adalah pikiran yaitu untuk mengumpulkan, menyaring, dan mengolah informasi serta menentukan cara pandang ketika menghadapi suatu masalah. Ketiga sekaligus yang terakhir adalah nafsu yang mendorong, memotivasi dan menggerakan manusia untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu manusia diberikan amanah sebagai khalifah dimuka bumi dan hal ini terdapat dalam surat Al-Baqarah Ayat 30

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”.

 Tugas manusia sebagai khalifah salah satunya adalah menjaga kelestarian alam. Hal ini tercantum dalam Surat Al-Araf ayat 56:

,“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Menurut Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah, dijelaskan bahwa dalam Surat Al-Araf ayat 56, manusia dilarang untuk saling membunuh, menghancurkan rumah-rumah, membunuh hewan-hewan, menebang pohon, dan mengeringkan sungai-sungai. Termasuk berbuat kerusakan di muka bumi, kafir terhadap Allah, terjerumus kedalam kemaksiatan, dan tidak menjalankan aturan sesuai syariat setelah ia ditentukan dan ditetapkan. Menurut tafsir tersebut sangat jelas sekali perintah Allah SWT terhadap manusia yaitu untuk menjaga keseimbangan alam dan melarang berbuat kerusakan termasuk terhadap sesama manusia.

Namun sayangnya hingga saat ini masih banyak manusia yang memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut untuk menciptakan suatu alat atau penemuan yang justru menimbulkan kerusakan lingkungan dengan mengeksploitasi sumber daya alam yang berlebihan demi mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya. Hal ini pun diperparah dengan sifat manusia modern yang lebih banyak dalam menghasilkan sampah ketimbang manusia zaman dahulu sehingga menimbulkan limbah yang mencemari lingkungan. Menurut penelitian pada tahun 2050 diperkirakan jumlah sampah akan lebih banyak dibandingkan jumlah ikan di laut dan hal ini diperparah oleh ulah oknum manusia yang berlebihan dalam mengeksploitasi  flora dan fauna laut. Selain itu yang cukup meresahkan saat ini adalah telah ditemukannya sampah mikroplastik yang mencemari laut serta sungai, dan bahkan menurut penelitian terbaru, dengan ukuran kurang dari 5mm, sampah mikroplastik ini ditemukan dalam sampel garam,darah manusia, bahkan ASI. 

Hingga saat ini  para peneliti dan WHO masih belum menemukan bukti yang menunjukan dampak masalah kesehatan mikroplastik bagi manusia namun di masa depan bisa saja hal ini akan menimbulkan potensi bahaya yang mengancam manusia. Untuk itu solusi yang harus kita lakukan mulai sejak dini adalah dengan mengganti jenis plastik dengan yang lebih mudah terurai serta mengembangkan teknologi penyaringan air yang lebih maju. 

Salah satu bentuk kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini dan paling merata dan berdampak di seluruh dunia adalah pencemaran udara, sebagai contoh antara lain polusi asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dan asap rokok serta polusi suara . Dampak kesehatan jangka panjang yang ditimbulkan oleh pencemaran udara adalah infeksi saluran pernapasan, serangan jantung, dan bahkan  kesehatan mental. Solusi untuk mencegah hal di atas adalah dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan serta energi alternatif misalnya antara lain: Pembuatan pembangkit  listrik tenaga angin, tenaga surya, dan yang penemuan paling mutakhir saat ini adalah teknologi nuklir terbaru yaitu  Reaktor Fusi Helion dan Reaktor Thorium yang dinilai lebih murah, aman dan efisien. Selanjutnya Untuk mengatasi polusi asap kendaraan maka sudah saatnya beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak menjadi kendaraan berbahan bakar listrik apalagi sebentar lagi wacana subsidi kendaraan listrik akan direalisasikan ke masyarakat. Untuk solusi lain  yang murah  adalah menggunakan transportasi umum  dan bersepeda  untuk jarak tempuh yang dekat.

Di Kota tempat kelahiran sekaligus  tempat tinggal penulis pun sering ditemui masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan contohnya antara lain pencemaran dan privatisasi sungai, lalu enggan membuat parit di depan rumah sehingga membuat jalan penuh dengan genangan air yang mengakibatkan aspal menjadi cepat rusak dan berlubang. Hal lain yang membuat penulis gusar adalah aksi penebangan pohon secara liar yang membuat udara semakin panas serta berpotensi terdampak oleh angin ribut dan puting beliung, akibat minimnya pohon sebagai penghambat angin alami. Solusi  dan upaya yang harus kita lakukan untuk menjaga dan melestarikan tanah antara lain dengan memperbanyak penanaman pohon, memadukan teknik normalisasi serta naturalisasi sungai, memperbanyak saluran air atau parit terutama di daerah padat pemukiman, Pemilahan sampah, menerapkan sistem terasering di daerah berbukit atau pegunungan, dan yang terakhir adalah pengolahan limbah hasil industri.

Sebagai umat Islam yang hidup dan tinggal di era modern saat ini, sudah sepatutnya kita wajib untuk lebih peduli dengan lingkungan serta menjaga alam disekeliling kita,  yaitu alam tempat  dimana kita berproses dan berikhtiar termasuk beribadah mencari amal baik untuk bekal di akhirat  kelak. Namun tentunya hal ini hanya dapat diwujudkan dengan menyeimbangkan antara ilmu sains yang bermanfaat dengan berlandaskan nilai Islami, agar dalam proses pengembanganya tidak terjadi penyimpangan.  Dengan terjaganya keseimbangan alam maka umat islam dapat terus mewariskan kejayaan, tujuan dan pencapaiannya selama ini untuk peradaban umat islam berikutnya hingga akhir Zaman, Aamiin Allahumma Aamiin.