DAISY #1: Penelitian Bersama Anak
DAISY #1: Penelitian Bersama Anak
Penelitian bersama anak-anak memiliki ciri khas yang berbeda dengan penelitian bersama orang dewasa, baik secara metode maupun kode etik.
Hak anak untuk menyampaikan opininya dan hak anak untuk didengarkan oleh orang dewasa (The United Nations Convention on the Rights of the Child (UNCRC)).
Anak-anak dapat diajak untuk melakukan penelitian bersama, bukan hanya anak sebagai objek penelitian. Anak-anak bisa mengkonstruk pengetahuannya sendiri dan menyuarakan mengenai apa yang dirasa serta apa yang dipikirkannya. Namun, tidak lupa juga untuk memperhatikan hak yang dimiliki anak.
Hal itu terungkap dalam Webinar Daring Series-3 yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Anak dan Keluarga UII (PUSKAGA UII), Sabtu (19/09/2020). Webinar yang bertajuk “Metode dan Etika Penelitian Mengenai Anak-anak” ini sebagai penutup rangkaian Webinar Daring Series yang diselenggarakan sebelumnya dengan menghadirkan dua narasumber, yaitu Dosen Psiologi UGM Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., Ph.D dan Dosen Psikologi UII Dr.rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A.
“Penelitian Bersama Anak: Metode dan Aplikasinya”
Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., Ph.D mengungkapkan salah satu metode penelitian bersama anak yaitu metode Photovoice. Metode Photovoice merupakan metode yang melibatkan anak sebagai peneliti aktif, dimana anak mencari datanya. Anak-anak yang berada pada jenjang Sekolah Dasar (SD) diminta untuk menggambar serta anak-anak yang berada pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diminta untuk mengambil foto, kemudian mereka akan menceritakan mengenai apa yang digambar dan difoto. Metode ini dapat mengungkapkan mengenai apa yang dipikirkan dan dirasakan anak tentang suatu hal.
“Pertimbangan Etika Penelitian Mengenai Anak”
Bersama Dr.rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A. membahas mengenai bagaimana etika penelitian yang dilakukan bersama dengan anak seperti pentingnya memakai informed consent, hal-hal penting yang harus diperhatikan ketika penelitian bersama anak, bagaimana resiko penelitian bersama anak, durasi penelitian dan lain sebagainya. Penelitian bersama anak harus memperhatikan kesejahteraan anak, jangan sampai anak-anak kelelahan karena mengikuti penelitian ini.
Webinar Daring Series-3 diikuti kurang lebih 30 peserta dari dosen, peneliti, dan mahasiwa, Penyelenggara mengungkapkan webinar ini sangat mendalam dan efektif, banyak dialog dan diskusi antara pembicara dan peserta. Bahkan setelah webinar ini berlangsung, beberapa pihak saling mengajak untuk bekerjasama membuat penelitian.
By Winda Haniifah Permatasari, Ardhito Faza Akhnaf