Hati-hati Penipuan Yang Mengatasnamakan Pimpinan UII !

ImageBeberapa kejadian berupa penipuan yang menimpa mahasiswa Universitas Islam Indonesia (termasuk mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya) mengundang keprihatinan tersendiri bagi  Pimpinan Universitas Islam Indonesia.  Sebagai langkah antisipatif akan kejadian serupa, Rektor Universitas Islam Indonesia menyampaikan himbauan “Waspada terhadap Penipuan” kepada segenap warga Universitas Islam Indonesia (Dosen, Mahasiswa dan Pegawai) melalui Surat Edaran Rektor No. 2734/Rek/10/DOSDM/XI/2011. Adapun isi Surat Edaran Rektor tersebut sebagai berikut :

Lowongan per November 2011

Lowongan 1 (Mutual+ Banjarmasin)

Kami PT. MutualPlus Global Resources adalah konsultan manajemen sumber daya manusia

yang bergerak di bidang jasa outsourcing, rekrutmen, dan tes psikologi untuk kepentingan

seleksi calon karyawan. Seiring perkembangan perusahaan, kami mengundang tenaga muda

dinamis untuk bergabung dalam Tim Recruitment kantor representatif Balikpapan, untuk posisi :

Tester & Scorer (Recruitment Team)

Syarat :

  • Pria usia max 25 tahun
  • Pendidikan S1 Psikologi
  • IPK min. 2.75
  • Berpenampilan menarik dan mampu berkomunikasi dengan baik
  • Menguasai alat tes Psikologi
  • Dapat mengoperasikan aplikasi komputer (MS. Office: MS. Word, MS. Excel, etc)
  • Bersedia melakukan Test di luar kota dengan homebase di Balikpapan

Deskripsi pekerjaan :

  • Melaksanakan Psikotest berserta administrasinya.
  • Sebagai support dalam administrasi karyawan

Bagi yang memenuhi kualifikasi diatas segera kirimkan lamaran lengkap (CV, surat lamaran,

copy KTP, copy ijazah, copy transkrip, foto 4×6 2 lembar) ke :

Kantor Representatif Balikpapan

Jl. Ruhui Rahayu Ruko Bumi Rengganis Blok 1A No.132

Ring Road, Balikpapan Selatan (76114)

Telp. (0542) 887 99 61 / Fax. (0542) 887 99 68

Atau via e-mail: [email protected] 

P.S.: Bagi yang masih berada di wilayah Yogyakarta tetapi berdomisili asli di Balikpapan, dapat

mengikuti proses tes di Mutual+ Yogyakarta.

 

Lowongan 2 (Mutual+ Balikpapan)

Kami, PT Mutualplus Global Resources adalah konsultan manajemen SDM yang bergerak di

bidang Jasa Rekrutmen, Outsourcing, dan Tes Psikologi untuk kepentingan seleksi

calon karyawan. Seiring perkembangan perusahaan,kami mengundang tenaga muda

dinamis untuk bergabung dalam team recruitment untuk posisi :

Recruitment Officer

  • Min S1 Psikologi, IPK min 3,00
  • Pria/ Wanita, usia maksimum 26 tahun
  • Belum Menikah
  • Mampu mengoperasikan komputer (MS. Word & Excel)
  • Berpenampilan menarik dan dapat berkomunikasi dengan baik
  • Diutamakan berpengalaman dibiro psikologi sebagai tester
  • Menguasai alat test psikologi
  • Terbiasa bekerja dengan target
  • Bersedia ditempatkan di Kantor Representatif Banjarmasin

Segera kirim lamaran lengkap dan Pas Photo

4 X 6 cm (2 lembar) ditujukan ke  :

PT.Mutualplus Global Resources

Jl. Sultan Adam No. 8

Banjarmasin 70123

E-mail: [email protected]

Telp. 0511 – 3304579.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

Prof. Dr. Hora Tjitra Sambangi Prodi Psikologi FPSB UII

Mungkin masih banyak yang belum tahu jika ada salah satu warga negara Indonesia asal Kota Perjuangan Surabaya saat ini tengah menjalani perannya sebagai seorang Guru Besar Psikologi Terapan di sebuah Perguruan Tinggi terbaik ketiga dan terbesar kedua di China, Zhejiang University. Profesor kelahiran 24 September 1969 ini berkunjung ke Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia pada hari Senin, 7 November 2011 dalam rangka memberi materi acara qollokium sekaligus

untuk bertemu langsung dengan salah seorang dosen Prodi Psikologi FPSB UII, Sonny Andrianto, S.Psi., M.Si yang sebelumnya telah mengajukan permohonan kepada Prof. Hora Tjitra untuk menjadi Promotor Studi S3-nya di Zhenjiang University.

Sang Motivator itu telah Berpulang. Selamat Jalan Roy…!!

Image

Foto : Alrmahum Roy Juliardhana

Selasa, 1 November 2011 Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia kehilangan salah seorang mahasiswa Program Magister Psikologi Profesi angkatan 2010 bernama Roy Juliardhana. Almarhum meninggal di Rumah Sakit JIH setelah sebelumnya mengalami kecelakaan tunggal di ruas Jalan Magelang . Di  kalangan dosen, karyawan dan teman-temannya, almarhum dikenal sebagai sosok yang baik, cerdas, santun dan senantiasa memberi motivasi kepada teman-temannya yang sedang menghadapi masalah. “Roy itu orangnya baik mas. Dia juga sebagai motivator terbesar bagi temen-temennya. Contohnya saat kita sedang menghadapi suatu permasalahan, maka biasanya dia menghibur dan memotivasi kita untuk tetap tenang dalam menghadapi masalah”, ungkap Dwi Wahyuni Lestari, mahasiswa Prodi Psikologi yang merupakan teman seangkatan Roy.

Komunikasi Bedah Buku “Jurnalistik: Teknik Penulisan Berita”

Image

Bambang Murjianto BKA bersama Iwan Awaluddin Yusuf saat membedah buku Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita

Terlepas dari berbagai kekurangan yang ada pada sebuah penerbitan buku, terbitnya sebuah buku memperbanyak pintu pengetahuan”, demikian ungkap Iwan Awaluddin Yusif, S.IP., M.Si (dosen Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII) dalam bedah buku “Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita” karya Sedia Willing Baru di Auditorium FPSB UII, Kamis, 27 Oktober 2011. Bambang Murjianto BKA, S.IP (wartawan AJI Yogyakarta) turut hadir untuk mengkritisi buku yang didominasi warna ungu terbitan Erlangga tersebut.

FPSB UII Akan Gelar Temu Kangen/Reuni Tahun 2011

Image

Sukseskan Acara Ini Yaaaa….!!!

Dalam rangka menyambung tali silaturrahmi antara alumni dengan mahasiswa, alumni dengan dosen, alumni dengan mantan dosen,  alumni dengan karyawan, maupun antar alumni, Pimpinan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial  Budaya Universitas Islam Indonesia (FPSB-UII) berencana menggelar ‘Hajatan’ besar berupa ‘Temu Kangen/Reuni’  yang insya Allah dengan mengharap ridha Allah SWT akan dilaksanakan pada Sabtu, 10 Desember 2011 Pkl. 08.00 – 14.30 WIB di Gedung FPSB UII (R. Auditorium). Adapun garis besar acaranya adalah sebagai berikut :

 

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Resmikan Purna Pugar Candi Kimpulan

Image

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jero Wacik SE saat menandatangani prasasti Candi Kimpulan di Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia

Seiring telah selesainya proses pemugaran Candi Kimpulan, pembangunan museum Candi Kimpulan dan juga pembangunan Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Islam Indonesia yang diberi Mohammad Hatta, secara khusus Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik, SE didampingi Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono (putri Bung Hatta), dan Prof. Dr. I Gede Pitane (Dirjen Sejarah dan Purbakala Kementrian Budaya dan Pariwisata RI) hadir ke Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia, Jl. Kaliurang Km. 14,5 Yogyakarta untuk meresmikannya pada hari Senin, 17 Oktober 2011.

Mahasiswa Psikologi FPSB UII Aktif Kampanyekan Kesehatan Mental

Bersama dengan Mahasiswa Perguruan Tinggi Penyelengara Program Studi Psikologi lainnya, lebih kurang 20 mahasiwa Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia (FPSB UII) turut aktif mengkampanyekan kesehatan mental dengan slogan “Tetap Semangat untuk Hidup Bahagia dan Produktif” dalam rangkaian kegiatan memperingati Hari Kesehatan Mental se-Dunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober lalu.

Refleksi Sekolah Inklusi di Indonesia

Image

Nur Haris Ali, Mahasiwa Prodi Psikologi Angkatan 2008

Berbicara tentang sekolah Inklusi, saya teringat artikel yang ditulis Prof. Dr. Frieda Mangunsong, M.Ed, Psi berjudul “Gambaran Emosional Anak Berkebutuhan Khusus.” Dalam artikel yang sebenarnya merupakan proposal penelitian itu, Prof. Frieda menyoroti perkembangan dunia pendidikan belakangan terakhir. Dalam pandangannya, saat ini semakin familiar perihal anak berkebutuhan khusus atau yang sering disebut dengan ABK. “Berbagai artikel dan tayangan di media massa mengangkat topik tentang autism, tunagrahita, dan berbagai bentuk kebutuhan khusus lainnya. Perhatian dari pemerintah pun tampak dari layanan pendidikan khusus yang disediakan bagi mereka, sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Dirjen Manajmen Dikdasmen, 2006)” tulis Prof. Frieda dalam artikelnya itu.

Refleksi Sekolah Inklusi di Indonesia

Image

Nur Haris Ali, Mahasiwa Prodi Psikologi Angkatan 2008

Berbicara tentang sekolah Inklusi, saya teringat artikel yang ditulis Prof. Dr. Frieda Mangunsong, M.Ed, Psi berjudul “Gambaran Emosional Anak Berkebutuhan Khusus.” Dalam artikel yang sebenarnya merupakan proposal penelitian itu, Prof. Frieda menyoroti perkembangan dunia pendidikan belakangan terakhir. Dalam pandangannya, saat ini semakin familiar perihal anak berkebutuhan khusus atau yang sering disebut dengan ABK.

“Berbagai artikel dan tayangan di media massa mengangkat topik tentang autism, tunagrahita, dan berbagai bentuk kebutuhan khusus lainnya. Perhatian dari pemerintah pun tampak dari layanan pendidikan khusus yang disediakan bagi mereka, sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Dirjen Manajmen Dikdasmen, 2006)” tulis Prof. Frieda dalam artikelnya itu.

Saat ini, menurut Prof. Frieda, diperkirakan sepuluh persen dari populasi anak di dunia ini adalah anak berkebutuhan khusus. “Jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia pun terus meningkat, meski tidak dapat dipastikan. Dinas Pendidikan Luar Biasa Kementerian Pendidikan Nasional mencatat terdapat 324.000 orang ABK di Indonesia. Prevalensinya yang tinggi serta kesadaran masyarakat yang semakin meningkat mengenai isu ini membuat ABK semakin mendapatkan perhatian,” jelasnya dalam artikel tersebut.

Pada faktanya di lapangan, kita mulai menjumpai—meski memang belum di semua daerah bisa kita temui—adanya institusi-institusi pendidikan yang mulai menyediakan layanan pendidikan khusus untuk anak berkebutuhan khusus. Seperti yang ada di Sleman, daerah dimana saya bertempat tinggal di Yogyakarta, di sana ada sekolah yang bernama SD Muhammadiyah Gondanglegi, Sleman. Sekolah ini adalah sekolah yang juga menerapkan system pendidikan inklusi. Kemudian di Surabaya, ada namanya SDN Klampis 1/246 Rintisan Inklusi, yang terletak di Jalan AR. Hakim 99 C Kec. Sukolilo Surabaya. Sama, sekolah ini juga mulai merintis pada ranah pendidikan inklusi. Namun demikian, tidak menampik fakta juga bahwa sekolah inklusi ini memang mulai berkembang di Jakarta tahun 2003 lalu. Di Surabaya saja baru mulai tahun pelajaran 2007-2008. Itu pun baru dua sekolah yang ditunjuk menjadi sekolah inklusi, yaitu SMK 8 dan SMA 10 Surabaya. Dan saat ini, pihak institusi sekolah baru sebatas mengakomodir hadirnya siswa berkebutuhan khusus, namun belum didukung infrastruktur dan SDM atau pengajar yang memadai.

Mungkin ada benarnya bahwa sekolah inklusi berbeda dengan Sekolah Luar Biasa (SLB). Di SLB anak anak diberi fasilitas sesuai dengan keterbatasan mereka, mulai dari guru, cara berkomunikasi, konstruksi gedung disesuaikan. Tetapi di sekolah inklusi mereka tak sepenuhnya mendapat semua itu, karena mereka berkumpul dengan anak-anak normal secara fisik, tentunya mereka harus mengikuti sekaligus menyesuaikan mulai dari guru, cara berkomunikasi, bahkan fasilitas sekolah yang memang ada beberapa yang belum terpenuhi untuk mereka. Kondisi itu bisa jadi membuat mereka semakin mandiri untuk nanti hidup di masyarakat. Namun demikian, memang ada banyak jenis sekolah inklusi.

Dalam makalah berjudul “Pendidikan Inklusi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)” yang disampaikan pada acara Festival Seminar & Pameran Pendidikan di Hotel Kartika Chandra – Jakarta, 2 Agustus 2006 lalu, Prof. Frieda memberikan definsi pendidikan Inklusi yang menarik—setidaknya demikian bagi saya—menurut Western Regional Resource Center (2002). Yaitu inklusi didefinisikan sebagai penyedia instruksi/pengajaran yang didesain secara khusus dan menyediakan dukungan untuk siswa-siswa dengan kebutuhan khusus dalam konteks setting pendidikan regular. Definisi ini, bagi saya, membuktikan adanya keinginan seorang guru atau institusi pendidikan yang tidak membeda-bedakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa. Sekolah inklusi, bila mengacu pada definisi tersebut, maka dalam pandangan saya akan memberikan apa yang diinginkan dan bisa dikembangkan oleh masing-masing skill yang dimiliki siswa. Pembelajaran seperti ini, secara otomatis, akan sangat memperhatikan perbedaan individu yang dimiliki oleh setiap siswa.

Adapun tugas dari seorang guru atau pendidik ke depannya nanti, dalam pandangan saya, adalah mereka akan bertanggung jawab untuk mengupayakan bantuan dalam menyediakan dan memberikan layanan pendidikan pada semua anak (tanpa terkecuali) dari otoritas sekolah, masyarakat, keluarga, lembaga pendidikan, layanan kesehatan, pemimpin masyarakat, dan lain-lain. Disamping itu, peserta didik juga harus bisa dijamin untuk tetap bisa memperoleh kesempatan belajar yang sama sesuai dengan tempo dan kemampuan masing-masing. Dengan adanya sekolah inklusi seperti ini, diharapkan bisa menghapus dominasi sistem pendidikan yang eksklusif. Karena dampaknya tak hanya dirasakan oleh anak berkebutuhan khusus saja tetapi masyarakat tempat mereka tinggal pun bisa terbebani karena ketidakmampuan mereka dalam bermasyarakat.

Dengan sekolah inklusi seperti ini, mereka akan mendapatkan pembelajaran riil bersosialisasi dengan anak-anak normal. Mereka tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Terlebih jika di sekolah inklusi tersebut mereka akan bisa berprestasi melebihi siswa lainnya. Hal tersebut akan mengokohkan bahwa mereka mampu sejajar dengan anak-anak lainnya. Besar harapan bangsa akan adanya pendidikan yang berorientasi pada based on ability’s student seperti sekolah inklusi ini. Majulah terus, pendidikan Indonesia!