Etos kerja Islami hendaknya memang terus dipupuk agar senantiasa membawa berkah (kebaikan dan keridhaan Allah SWT) bagi semua pihak. Oleh karenanya, dalam rangka memupuk etos kerja islami tersebut, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) secara khusus menyelenggarakan pelatihan ‘Etos Kerja Islami’ bagi seluruh tenaga kependidikan administratif pada hari Jumat, 14 Agustus 2015 di Laboratorium Komputer FPSB UII. Hadir sebagai pemateri adalah Annisaa Miranty Nurendra, S.Psi., M.Si yang menyampaikan materi berjudul ‘Prinsip-prinsip Etos Kerja Islami’.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat. Arief Fahmie, M.A tersebut diawali dengan materi penyegaran niat awal dalam bekerja. Hampir seluruh peserta menyadari akan pentingnya ‘menyertakan niat tulus ikhlas beribadah’ dalam aktivitas bekerja sehari-hari. Niat yang tulus dan ikhlas tersebut disinyalir akan mampu menghasilkan pekerjaan yang efektif, efisien dan mencapai al falah (kesuksesan di dunia dan akhirat).
“Islam itu adalah agama yang seimbang. Seimbang antara dunia dan akhirat. Sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadist bahwa kita diminta beribadah dengan bersungguh-sungguh seolah-olah kita akan mati esok hari, dan diminta bekerja keras (sungguh-sungguh) seolah kita akan hidup selama-lamanya”, ungkap Bu Annisaa.
Lebih jauh bu Annisaa menjelaskan bahwa bekerja memiliki makna sebagai penyelamat bagi lima (5) kebutuhan dasar manusia, yakni din (iman), nafs (jiwa manusia), ‘aql (intelektual), nasl (keturunan), dan maal (kekayaan). Beberapa ayat Al Quran yang berkenaan dengan kewajiban dalam bekerja diantaranya adalah adalah Surat Al Mulk ayat 15, Al Jum’ah ayat 10, dan juga Al Muzzammil ayat 20).
Adapun beberapa prinsip etos kerja Islami diantaranya adalah melakukan pekerjaan yang halal, kekayaan harus diusahakan sendiri (bekerja keras dan bukan meminta-minta), mengandalkan diri sendiri (usaha sendiri disertai dengan doa dan bukan cuma meminta dari orang lain), bekerja dengan penuh disiplin dan komitmen, niat yang ditujukan untuk kebaikan bersama, jujur dalam bekerja, dermawan, larangan melakukan monopoli dan penimbunan barang/harta, larangan melakukan suap, serta larangan tamak terhadap harta benda.
Kesimpulan yang diperoleh adalah setiap muslim harus berusaha cakap/terampil dalam melakukan pekerjaanya, bisa bekerjasama untuk menghasilkan hasil pekerjaan yang lebih baik, jika toh harus bersaing maka persaingan yang dilakukan akan membawa kebaikan, bekerja dengan penuh kejujuran dan bekerja dengan penuh tanggung jawab.
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;}
Video Profil
/in /by Darzan Hanan M{loadmodule profil}
Kerjasama sebagai Bagian dari Etos Kerja Islami
/in Kerjasama/by Darzan Hanan MLantas, bagaimana seharusnya seorang muslim bekerjasama? Yaps. Semangat ber-ukhuwah menjadi kunci utama dalam bekerjasama. Ukhuwah sendiri menurut pemilik sapaan bu Annisa ini dapaat diklasifikasi dalam 2 kategori, ukhuwah tingkat rendah atau sering disebut salamatush shadr, yaitu bersihnya hati dari perasaan iri, dengki, benci dan sifat-sifat negatif lainnya termasuk menjaga lisan dan tangan, dan ukhuwah tingkat tinggi atau disebut juga sebagai itsaar, yakni ukhuwah yang lebih mementingkan dan mengutamakan orang lain di atas diri sendiri.
Adapun tahapan-tahapan dalam berukhuwah diantaranya adalah ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), dan ta’awun (saling membantu). Sedangkan manfaat ukhuwah yang bisa diambil diantaranya adalah bisa merasakan manisnya keimanan, mendekatkan diri dengan Allah SWT, diampuni dosa-dosanya, dan akan mendapat naungan dari Allah SWT kelak ketika kita berada di akhirat.
Agar ukhuwah tersebut dapat terbangun dengan baik, tentu ada banyak hal yang harus dilakukan maupun ditinggalkan, seperti meninggalkan buruk sangka, meninggalkan gosip, meninggalkan dengki, pamer, menyakiti dengan lisan/tulisan, tidak memutuskan tali silaturrahmi dan atau tidak melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan yang sudah dibuat secara bersama-sama.
Terkait tentang ukhuwah antara atasan dan bawahan menurut Bu Annisa semua pihak punya peran dan tanggung jawab masing-masing yang seharusnya memang untuk saling melengkapi dalam rangka mencapai tujuan bersama.
FPSB Berikan Pembekalan pada Calon Wisudawan/wati
/in Prodi Psikologi/by Darzan Hanan M/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Lebih jauh Kepala HRD & GA CV. Pangan Lestari Semarang juga mengingatkan kepada para wisudawan/wati bahwa kondisi (baca: kompetisi/persaingan) di dunia kerja jauh lebih ‘jahat’ dari yang dialami selama kuliah. Kondisi tersebut harus bisa dtaklukan (pantang menyerah). Selain usaha dan doa, menurutnya faktor restu orangtua juga menjadi salah satu kunci dalam meraih sukses. “Jangan pernah melawan orangtua, utamanya ibu. Karena saya jamin pasti 1000 (seribu)% anda gagal. Yakin. Nggak bakal sukses. Saya saksi hidupnya. Dulu berkali-kali saya melawan ibu saya, berkali-kali pula saya gagal”, tandasnya.
Sosok yang pernah lama bekerja cukup lama di Nusantara Sakti Motor tersebut juga berpesan jika para lulusan ingin mencari penghidupan (materi) maka disarankan untuk keluar kota Jogja. Sedangkan jika ingin mencari kehidupan (baca: ketenangan/kenyamanan hidup), maka Jogja bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat.
FPSB Sambut Mahasiswa Baru 2015
/in Kemahasiswaan dan Alumni, Prodi Psikologi/by Darzan Hanan MKegiatan SERUMPUN sendiri secara resmi dibuka oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat Arief Fahmie, MA., Psikolog dengan ditandai pemukulan gong dan pelepasan balon udara, Rabu, 26 Agustus 2015. Kegiatan yang direncanakan akan berlangsung hingga Kamis, 27 Agustus 2015 tersebut mempunyai beberapa agenda kegiatan, seperti senam pagi, saling berta’aruf, studium general, perkenalan dengan kelembagaan, diskusi, kunjungan stand UKM, gelar pertujukan kreatifi, perkenalan program studi dan The Rising Star sebagai penutup acara.
Segenap civitas akademika FPSB UII tentu berharap agar para mahasiswa baru tersebut nantinya dapat berproses dan menjalan kan perannya dengan baik sebagai mahasiswa.
Magister Psikologi Profesi Terima Tim Asesor BAN PT.
/in Kunjungan, Prodi Psikologi/by Darzan Hanan M/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;}
Usai seremoni sambutan dari Dekan, Rektor dan juga asesor, acara dilanjutkan dengan presentasi seputar visi-misi MAPPRO, tujuan pembelajaran, kompetensi lulusan yang ingin dihasilkan, struktur kurikulum, kerjasama, dan perkembangan MAPPRO lainnya yang disampaikan oleh Ketua Program MAPPRO, Dr. H. Fuad Nashori, M.Si., Psikolog.
Sejurus kemudian, asesor melakukan dialog dengan para user alumni MAPPRO dan juga supervisor PPKP MAPPRO, dialog dengan para staf pengajar, dengan mahasiswa dan terakhir dengan para staf kependidikan, sebelum akhir melakukan kunjungan ke Perpustakaan dan Museum UII.
Pada hari kedua, Selasa, 25 Agustus 2015 kedua asesor menyerahkan hasil verifikasi dan validasi data borang yang langsung dicermati dan ditanggapi oleh pengelola MAPPRO (Tim Task Force). Beberapa temuan dan masukan disampaikan oleh kedua asesor bagi perbaikan proses pembelajaran di MAPPRO FPSB UII. Acara diakhiri dengan pendatanganan sekaligus serah terima hasil pemeriksaan dari kedua asesor.
Gandeng AJI Jogja, Prodi Komunikasi Gelar Seminar Nasional Peringatan 19 Tahun Kematian Udin
/in Berita Sorotan/by Darzan Hanan MDalam rangka memperingati 19 tahun kasus meninggalnya (baca: pembunuhan) wartawan Harian Bernas, Fuad Muhammad Syafrudiin alias Udin yang diduga terkait erat dengan profesi jurnalisnya, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) bersama Aliansi Jurnalistik Independen Jogja menggelar Seminar Nasional bertema “Menghentikan Kekerasan Terhadap Jurnalis dan Penuntasan Kasus Udin” di R. Auditorium UII Jl. Cik Di Tiro Yogyakarta, 21 Agustus 2015. Read more
Psikologi Gelar Workshop Redesain Kurikulum
/in Prodi Psikologi/by Darzan Hanan M/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;}
Dalam paparannya, mantan Ketua Unit Pengkajian dan Pengembangan Pembelajaran Psikologi (UP4) Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Periode 2011-2013 tersebut banyak menyampaikan tentang tahap-tahap penyusunan/redesain Kurikulum Pendidikan Tinggi yang sudah dilakukan oleh Universitas Airlangga. Namun sebelumnya, pakar bidang Psikologi Pendidikan dan Psikologi Anak Berbakat tersebut mangawali paparannya dengan penyampaian materi terkait perkembangan perkembangan dan juga perubahan konsep Kurikulum Pendidikan Tinggi di Indonesia. Mulai dari dari Kurikulum Nasional-KBI (1994), Kurikulum Inti dan Institusional-KBK (2000/2002) hingga ke Kurikulum Pendidikan Tinggi-KPT (2012).
Adapun paparan tentang tahapan redesain kurikulum yang disampaikan meliputi analisis SWOT dan tracer study, menentukan profil lulusan yang diharapkan, menyusun capaian pembelajaran, menyusun bahan kajian yang didasarkan pada tingkat keluasan, tingkat kedalaman, dan tingkat kemampuan yang ingin dicapai, menyusun mata kuliah dan menentukan SKS, merangkai struktur kurikulum, dan juga menyusun rancangan pembelajaran. Selain itu, Pak Iwan juga menyampaikan tentang Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang didasarkan pada ketentuan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Pada hari kedua, peserta langsung melakukan aksi sesuai tahapan-tahapan yang sudah disampaikan oleh pemateri.
Semoga, redesain ataupun formulasi ulang kurikulum yang dihasilkan nantinya mampu membawa dampak (baca: kompetensi lulusan) yang lebih baik. Amiin.
Prodi Psikologi Adakan Temu Alumni
/in Prodi Psikologi/by Darzan Hanan M/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;}
Acara diawali dengan jalan sehat di lingkungan Kampus Terpadu UII yang dilanjutkan dengan tour ke Museum UII dan Candi Kimpulan di komplek Perpustakaan Pusat UII. Sejurus kemudian, acara berlanjut dengan sambutan dari Dekan FPSB UII, sambutan Ka. Prodi Psikologi, dan sharing time dengan menghadirkan dosen-dosen senior maupun dosen purnatugas yang merupakan perintis pendirian Fakultas Psikologi UII (sebelum FPSB UII), seperti Dr. H. Fuad Nashori, Msi, Drs.H. Muh. Bachtiar dan juga Hj. Ratna Syifa’a Rachmahana, M.Si. Sementara pihak alumni diwakili oleh Sonny Andrianto, S.Psi., M.Si yang saat ini juga tercatat sebagai staf pengajar (dosen) di Prodi Psikologi FPSB UII.
Musyawarah Anggota IKAPSI UII, Pelantikan Pengurus IKAPSI Pusat, dan Pembentukan IKAPSI Wilayah menjadi agenda terakhir sebelum kegiatan resmi ditutup.
FPSB Sepakat Adakan Orientasi Mahasiswa Baru yang Lebih Baik
/in Prodi Psikologi/by Darzan Hanan MAdapun poin penting lainnya yang telah disepakati adalah upaya maksimal untuk tetap melaksanakan sholat tepat waktu saat SERUMPUN berlangsung, menjaga nama baik FPSB UII, menjaga kebersihan lingkungan serta berperan aktif selama kegiatan SERUMPUN 2015.
Sesuai kepsepakatan pula bahwa Pelaksanaan SERUMPUN 2015 yang dijadwalkan akan dihelat pada 26-27 Agustus 2015 pun akan dimulai pada pkl. 07.00 WIB dan berakhir pada pukul 17.00 WIB.
Kita semua tentu berharap agar pelaksanaan SERUMPUN FPSB 2015 mendatang benar-benar menjadi contoh bagi fakultas lain dalam menyelenggarakan orientasi mahasiswa baru yang lebih baik (bermutu).
NB: Naskah kesepakatan pelaksanaan SERUMPUN 2015 bisa dibaca atau download di sini
FPSB Gelar Pelatihan Etos Kerja Islami
/in Prodi Psikologi/by Darzan Hanan MKegiatan yang dibuka langsung oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat. Arief Fahmie, M.A tersebut diawali dengan materi penyegaran niat awal dalam bekerja. Hampir seluruh peserta menyadari akan pentingnya ‘menyertakan niat tulus ikhlas beribadah’ dalam aktivitas bekerja sehari-hari. Niat yang tulus dan ikhlas tersebut disinyalir akan mampu menghasilkan pekerjaan yang efektif, efisien dan mencapai al falah (kesuksesan di dunia dan akhirat).
“Islam itu adalah agama yang seimbang. Seimbang antara dunia dan akhirat. Sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadist bahwa kita diminta beribadah dengan bersungguh-sungguh seolah-olah kita akan mati esok hari, dan diminta bekerja keras (sungguh-sungguh) seolah kita akan hidup selama-lamanya”, ungkap Bu Annisaa.
Lebih jauh bu Annisaa menjelaskan bahwa bekerja memiliki makna sebagai penyelamat bagi lima (5) kebutuhan dasar manusia, yakni din (iman), nafs (jiwa manusia), ‘aql (intelektual), nasl (keturunan), dan maal (kekayaan). Beberapa ayat Al Quran yang berkenaan dengan kewajiban dalam bekerja diantaranya adalah adalah Surat Al Mulk ayat 15, Al Jum’ah ayat 10, dan juga Al Muzzammil ayat 20).
Adapun beberapa prinsip etos kerja Islami diantaranya adalah melakukan pekerjaan yang halal, kekayaan harus diusahakan sendiri (bekerja keras dan bukan meminta-minta), mengandalkan diri sendiri (usaha sendiri disertai dengan doa dan bukan cuma meminta dari orang lain), bekerja dengan penuh disiplin dan komitmen, niat yang ditujukan untuk kebaikan bersama, jujur dalam bekerja, dermawan, larangan melakukan monopoli dan penimbunan barang/harta, larangan melakukan suap, serta larangan tamak terhadap harta benda.
Kesimpulan yang diperoleh adalah setiap muslim harus berusaha cakap/terampil dalam melakukan pekerjaanya, bisa bekerjasama untuk menghasilkan hasil pekerjaan yang lebih baik, jika toh harus bersaing maka persaingan yang dilakukan akan membawa kebaikan, bekerja dengan penuh kejujuran dan bekerja dengan penuh tanggung jawab.
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;}