Peserta PPL Pamitan ke Wakil Rektor III
Di dampingin Wakil Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Rr. Indahria Sulistyarini, S.Psi., MA., Psikolog, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Nizamuddin Sadiq, S.Pd., M.Hum serta Sekretaris Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Puji Rahayu, MLST, empat orang mahasiswa Prodi Bahasa Inggris Calon Peserta Praktek Pengalaman Lapangan ke Australia berpamitan ke Wakil Rektor III, Senin, 8 Oktober 2012. Keempat mahasiswa yang dimaksud adalah Ahmida Rizki Aulia (2011), Nurrohman Syamsuri (2010), Septa Pratama (2010) dan Trie Lestari Handayani (2010).Peserta PPL angkatan ke-6 ini nantinya akan tinggal bersama keluarga asli Australia. Selain tinggal dan belajar Bahasa Inggris secara langsung bersama keluarga asli Australia tersebut, selama 2 minggu mereka akan melakukan cukup banyak aktivitas seperti menjadi asisten pengajar, diskusi film, presentasi/promosi kebudayaan dan obyek wisata di Indonesia, performance art, dan juga mengajar Bahasa Indonesia di Dromana Secodary College maupun Mornington Secodary College, Melbourne, Australia.

Selama empat hari (8-11 Oktober 2012), Lembaga Dakwaf Fakultas (LDF) Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII JAFANA (Jamaah Fathan Mubina) menggelar ‘JAFANA FAIR 2012’. Kegiatan yang digelar antara lain Bazar, Baksos, kajian, kunjungan ke TPA Kalidadap, dan nonton film.
Memasuki tahun ajaran baru, Program Magister Psikologi Profesi menyelenggarakan workshop persiapan mata kuliah Observasi/Wawancara dan Psikodiagnostik bidang Pendidikan pada 5 Oktober 2012.
Intervensi Psikologi terhadap para korban bencana alam erupsi Merapi yang dikemas dalam bentuk pendampingan rutin oleh Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia cukup menarik
Krisis multidimensi melanda dunia saat ini. Misal: Kemiskinan, krisis lingkungan, kriminalitas, korupsi dan kolusi. Pemimpin dunia dan para ahli percaya bahwa krisis tersebut berakar pada masalah mental dan moral.Salah satu solusi dan pencegahan krisis tersebut adalah kembali kepada nilai-nilai moral dan spiritual. Dalam situasi tersebut moral leadership menjadi sesuatu hal yang urgen. Artinya memiliki pemimpin yang cerdas dan visioner tidaklah cukup, responsif, amanah dan bertanggungjawab adalah keharusan. Untuk mengetahui ide, pengetahuan dan pengalaman terkait dengan moral leadership yang berpegang pada etika kebenaran dari berbagai setting budaya atau negara maka, Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan seminar Internasional “Moral Leadership: Multiculural Perspectives”, Selasa, 2 Oktober 2012 di Auditorium Abdul Kahar Mudzakkir Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia.
Banyaknya media informasi ataupun jejaring sosial di masyarakat saat ini, bisa dimanfaatkan sebagai salah satu sarana dalam melakukan intervensi psikologi. Hal tersebut disampaikan oleh Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D saat memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Program Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Sabtu, 29 September 2012 di Auditorium FPSB UII. Kegiatan yang dimoderatori oleh Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog tersebut dibuka oleh Wakil Rektor III, Ir.H. Bachnas, M.Sc.
“UKM, Bikin Hidup (Mahasiswa) Lebih Bermakna”. Demikian kiranya ungkapan yang tepat akan maksud dan tujuan lembaga kemahasiswaan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia dalam menggelar Open Recruitment (OPREC) 2012 bagi Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bernaung di bawahnya, seperti UKM Komunitas Mahasiswa Psikologi Progresif (KMPP), Forum Mahasiswa Pecinta Psikologi Industri dan Organisasi (FMP-PIO), Galaxy Radio (Radio Komunitas Mahasiswa Ilmu Komunikasi), Red_Aksi (Pers Mahasiswa Komunikasi),
“Perubahan pola perilaku saat ini banyak membawa dampak negatif pada kesehatan fisik maupun psikologis di masyarakat”, ungkap
Menjadi pewirausaha itu baik. Menjadi wirausaha itu lebih berpeluang untuk memiliki kekayaan (materi) secara lebih cepat, dibandingkan profesi lainnya. Namun demikian, bagi yang ingin membuka usaha atau berwirausaha, maka perbanyaklah bersedekah. Selain sedekah tersebut akan diganti oleh Allah dengan yang lebih baik (banyak), Insya Allah usaha juga akan lebih lancar. 

