Uni Eropa Dorong Peran Kuat Negara Berkembang di G20 untuk Wujudkan Tata Dunia yang Lebih Adil
Dalam Public Lecture bertajuk “The European Union & Emerging Powers in the G20: A Partnership for Peace and Equality”, Deputy Head of Mission Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Stéphane Mechati, menegaskan komitmen Uni Eropa dalam mendorong peran negara berkembang di G20 guna mewujudkan tata dunia yang lebih adil.
Fšti menyoroti pentingnya G20 sebagai forum strategis untuk membahas beragam tantangan global, mulai dari isu ekonomi, perdagangan, pembangunan, hingga perdamaian dan keamanan. “Dunia saat ini dihadapkan pada tantangan yang kompleks dan saling terkait. G20 harus menjadi wadah bagi negara-negara untuk berkolaborasi dalam mencari solusi bersama,” tegasnya.
Lebih lanjut, Fšti menekankan bahwa Uni Eropa mendukung penguatan peran negara-negara Selatan Global dalam G20. Namun, ia juga mengingatkan agar kerangka kerja dan prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tetap dijunjung tinggi. “Kolaborasi yang erat antara negara-negara Utara dan Selatan Global sangat krusial dalam membangun tata dunia yang lebih adil dan damai,” tambahnya.
Menjawab pertanyaan mengenai peran Uni Eropa dalam krisis global, Fšti menegaskan bahwa Uni Eropa tetap berkomitmen pada multilateralisme dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan konflik. Ia juga menyoroti peran penting generasi muda dalam mewujudkan perdamaian dunia. “Generasi muda adalah agen perubahan. Kalian dapat menjadi duta perdamaian, aktif dalam diplomasi publik, dan berkontribusi nyata untuk dunia yang lebih baik,” pesannya.
Public Lecture yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Indonesia ini merupakan bagian dari rangkaian acara 10th Annual Diplomatic Course of International Relations. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum yang antusias mendiskusikan peran Uni Eropa dan negara berkembang dalam G20. Diharapkan, Public Lecture ini dapat meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi berbagai tantangan dunia.