Ayuk, Mari Bersedekah

Oleh: Enggar Furi Herdianto—

Muqoddimah

Seyogyanya manusia senantiasa dan selalu menyadari bahwa rezeki yang dikaruniakan Allah SWT kepadanya hanyalah sebagai titipan. Manusia tidak mempunyai hak secara mutlak terhadap rezeki tersebut melainkan hanya mempunyai hak untuk memanfaatkannya (haqqul intifa’). Hal ini dikarenakan bahwa harta yang dimiliki oleh seseorang sejatinya terkandung hak bagi orang lain seperti anak yatim, faqir-miskin, fi sabilillah dan sebagainya. Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan manusia dalam menyalurkan rezeki dan hartanya adalah melalui sedekah.

Makna Sedekah

Sedekah merupakan salah satu amal sholeh yang dianjurkan dalam agama Islam. Menurut para ulama sedekah itu merupakan lafzul Ammah atau nama secara umum setiap amal amal kebaikan (kullu ma’rufin sodaqoh). Sedekah tidak hanya sekedar harta, namun bisa juga dengan makanan, ilmu pengetahuan bahkan dengan senyuman. Jika seseorang belum bisa melakukan sodaqoh, maka dengan terlibat beberapa aktifitas sodaqoh tersebut juga masuk kategori sedekah.

Sedekah diambil dari kata siddik-tasdiq yaitu sesuatu yang benar dan membenarkan sesuatu tersebut. Membenarkan perintah Allah disebut dengan tasdik, kebenarannya disebut dengan Shodik dan orang yang konsisten dalam kebenaran Allah dan Rasul-Nya disebut Siddik. Mengamalkan perintah Allah Swt adalah pembuktian keimanan seseorang. Kesadaran mengeluarkan sedekah merupakan tanda tanda kemurnian iman. Sedekah juga menunjukan akan tebal tipisnya atau kuat dan lemahnya iman seseorang hamba.

Anjuran bersedekah

Allah swt memerintahkan kepada hambanya untuk senantiasa bersedekah. Allah swt berfirman dalam surat al baqoroh ayat 267 yang artiny: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Selain itu orang-orang yang bersedekah dijalan Allah sejatinya mendapat kebaikan dari Allah dan sedekah orang tersebut untuk dirinya sendiri. Allah swt berfirman dalam surat al abqoroh ayat 272 yang artinya : Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).

Mengajak orang bersedekah termasuk juga merupakan suatu amalan yang baik bagi seseorang hamba. Allah berfirman dalam surat an nisa ayat 114 yang artinya : Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.

Rasulullah SAW juga senantiasa mengingatkan umat Islam agar senantiasa bersedekah. Rasulullah SAW bersabda:

“Hendaklah tiap muslim bersedekah, bertanya para sahabat: “Hai Nabi Allah, jika tidak ada yang disedekahkan?” Bersabda Rasulullah saw.: “Bekkerja dengan tangannya memanfaatkan dirinya dan bersedekah.” “Jika tidak dapat?” bertanya lagi para sahabat. “Menolong orang yang berkebutuhan yang sedang payah,” jawab Rasulullah.. “Jika tidak dapat?, tanya lagi parasahabat, yang dijawab oleh Rasulullah dengan sabdanya: “Hendaklah beramal kebajikan, menahan diri dari perbuatan yang buruk dan itulah sudah merupakan sedekah.”

Bahkan Rasulullah SAW mengatakan bahwa orang orang yang bersedekah dijalan Allah serta sedekahnya dilakukan karena Allah maka Allah akan memelihara hartanya dan melipat gandakan rezekinya. Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa bersedekah dengan senilai sebuah kurma, yang dikeluarkannya dari harta yang baik (halal) dan Allah tidak menerima melainkan barang yang baik, maka Allah akan menerima sedekah itu dengan kanan-Nya, lalu dipeliharanya seperti salah seorang daripada kamu memelihara anak ontanya sampai menjadi besar dan gunung.”

Orang yang berhak menerima sedekah

Adapun orang yang berhak menerima sedekah ada 8 kategori yang disebutkan didalam surat at taubah ayat 60 yang artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Keutamaan Sedekah

Ganjaran bagi orang orang yang bersedekah akan mendapatkan pahala kebaikan sampai dilipatgandakan oleh Allah sampai 700 kali lipat. Allah berfirman dalam surat al baqoroh ayat 261 yang artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Oleh karena itu bersedekalah selama masih ada waktu, selama masih diberi kehidupan dan selama masih diberi rezeki dari Allah swt. Bersedekah dengan cara terang terangan adalah baik namun jika bersedekah dilakukan secara sembunyi dan diberikan kepada orang orang yang tepat sasaran adalah sangat baik.

Ikhlas dalam bersedekah

Cara seorang hamba bisa melakukan sedekah dengan ikhlas antara lain: memahami arti dan tujuan sedekah. Dengan memahami arti dan tujuan sedekah, maka akan terealisasi sedekah yang ikhlas karena Allah swt.

Semoga kita semua semakin menyadari bahwa rezeki yang kita terima merupakan titipan dari Allah swt.