Sehat Itu Indah
Oleh : Muslimah ————————- Kesehatan adalah salah satu nikmat dari Allah SWT yang patut untuk senantiasa kita syukuri. Sehat menurut WHO (2015) adalah adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Sedangkan menurut Ilmu Psikologi, manusia sehat adalah yang mampu mengalahkan kecemasan dan kebutuhan neurotiknya (Horney).
Kadang manusia tidak bisa merasakan nikmat sehat sebelum merasakan sakit. Seperti sabda Rasulullah SAW yang pernah dinyanyikan oleh Raihan dari Malaysia yaitu Demi Masa.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang:
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,(5) Hidupmu sebelum datang matimu.”
Dari hadis di atas yaitu nomor 2, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, hal tersebut menunjukkan bahwa kita sebagai kaum muslimin dianjurkan untuk memelihara kesehatan baik itu sehat jasmani maupun rohani.
Sehat jasmani kita dapat memeliharanya dengan cara mengkonsumsi makanan sehat, yang di negara kita disebut dengan empat sehat lima sempurna. Sedangkan untuk olahraga, kita bisa melakukan olahraga sesuai dengan kemampuan dan kesukaan kita. Di masa sekarang ini sudah mulai digalakkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Di setiap lingkungan atau kampung diadakan senam hari minggu pagi, setiap pagi ada senam lansia. Di instansi diadakan Jum’at sehat yang menyelenggarakan berbagai macam jenis olahraga. Dan untuk olahraga yang paling murah sekalipun adalah dengan berjalan kaki itu juga sudah cukup asal dilakukan secara rutin.
Sedangkan sehat rohani, sebagai umat Islam kita harus menjaga iman dikarenakan iman sangat mudah luntur. Karena syaitan musuh bebuyutan kita yang akan selalu mencari cara untuk melunturkan iman umat manusia. Iman adalah aset paling berharga dan menjadi kriteria pertama diterima atau tidaknya amal di hadapan Allah.
Seperti halnya olahraga, menjaga kesehatan rohani juga harus dilakukan secara rutin. Yang terpenting bukan banyaknya tetapi rutinnya. Seperti dengan membaca Al – Qur’an, mengikuti/menghadiri pengajian yang akan menjaga kita untuk selalu berpikit positif dan mendapat pengaruh baik.
Selain itu kita juga harus menjaga hati kita untuk berusaha bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan kepada kita dan bersabar dengan segala ujian yang Allah berikan. As Shobru minal iman, sabar adalah setengah dari iman.
Rasulullah membagi kesabaran dalam empat kategori:
1. Sabar dalam melaksanakan perintah Allah
2. Sabar ketika disakiti oleh manusia
3. Sabar atas musibah yang menimpa
4. Sabar dalam kefakiran dan kemiskinan
Al- Qur’an memberikan kabar gembira bagi mereka yang mampu untuk bersabar.
“…Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS 2:157)
Untuk itu kita tidak boleh iri dengki dengan orang lain, karena penyakit hati sangat sulit untuk disembuhkan. Begitu kita kena penyakit hati syaitan akan selalu menemani kita dan menghasut kita untuk selalu berbuat yang tidak baik (tidak didiridhoi Allah). Memang berkata lebih mudah dari pada melakoni makanya kita juga dianjurkan untuk berpuasa supaya kita bisa menahan/mengendalikan ucapan kita.
Sementara kalau hati kita sakit selalu iri, hal tersebut akan mempengaruhi kesehatan jasmani kita. Seperti darah tinggi yang bisa menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung, bahkan seperti penderita diabetes jika hatinya tidak tentram merasa iri atau sakit hati akan menyebabkan kadar gula darah tidak stabil.
Kesimpulannya adalah sehat jasmani dan rohani tidak bisa dipisahkan, jika orang akan melakukan kegiatan untuk menunjang kegiatan rohani dibutuhkan jasmani yang sehat. Begitu pula sebaliknya untuk melakukan kegiatan fisik/jasmani kita juga membutuhkan rohani yang sehat, karena rohani yang sehat akan mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang.
Marilah kita memelihara kesehatan dengan penuh kesadaran bahwa aktivitas ini adalah hal yang menyenangkan dan sangat bermanfaat untuk kita semua. Apalagi untuk jaman sekarang ini sudah didukung oleh media sosial yang sangat membantu untuk mendapatkan artikel sesuai dengan kebutuhan kita.