Seminar Anak Berkebutuhan Khusus: Deteksi dan Penanganannya PUSKAGA FPSB UII

"Pesatnya perkembangan zaman saat ini, membuat para orangtua sudah mulai menyadari akan peranan pentingnya dalam mengasuh anak. Meskipun, tidak sedikit yang masih belum ‘proporsional’ dalam mengasuh/mendidik anak sesuai dengan potensi yang dimilikinya, tahapan perkembangannya, bahkan ke’unik’-an yang dimiliki setiap anak-masih dianggap para orangtua sebagai sesuatu yang ‘kurang layak’ untuk diterima di lingkungan masyarakat, yang notabene baru bisa menerima anak-anak yang cenderung ‘normatif’ atau dalam standart umum". Demikian prolog yang disampaikan oleh M. Ratna Ningrum Dyah Sri Rejeki, S.Psi saat berbagi materi 'Langkah-langkah Penanganan Awal /bagi Anak Berkebutuhan Khusus' dalam Seminar Anak Berkebutuhan Khusus: Deteksi dan Penangannya yang digelar oleh Pusat Kajian Anak dan Keluarga (PUSKAGA) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Ahad, 8 Juni 2014 di Gedung Moh. Hatta (Perpustakaan) UII.

Masih menurut Bunda Ningrum (panggilan akrab M. Ratna Ningrum Dyah Sri Rejeki), bahwa saat ini masih banyak orangtua yang memiliki ‘anak unik’ merasa bingung, cemas, bahkan stress mendapat ‘perlakuan’ yang terkadang kurang bijak dari masyarakat/lingkungannya (labeling). Namun seiring berjalannya waktu, banyaknya kasus dari berbagai lapangan dan kesadaran yang semakin tinggi dari para orangtua, pendidik, para ahli di berbagai bidang, menjembatani “para pelaku pendidikan” ini untuk semakin semangat mempelajari dan membuka wacana tentang keberadaan “anak unik” yang sering juga diistilahkan ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) tersebut.

Secara runtut bunda Ningrum menjelaskan beberapa definisi anak berkebutuhan khusus, seperti anak gifted, anak autis, anak hyperactive, anak Learning Differences (LD), anak berbakat, beserta penyebab dan ciri-cirinya. Kesimpulan yang akhirnya diperoleh diantaranya adalah bahwa ABK akan menjadi problem jika disertai dengan learning differences, ABK akan mudah mengoptimalkan kapasitas yang dimiliki jika terdapat karakter yang mendukung serta ABK membutuhkan pengasuhan dan model sekolah yang ‘tepat’ dan sesuai kebutuhannya.

Selain Bunda Ningrum (panggilan akrab M. Ratna Ningrum Dyah Sri Rejeki), hadir juga sebagai pemateri adalah Resnia Novitasari, S.Psi., M.A yang mengupas 'Karakteristik dan Jenis Anak Berkebutuhan Khusus atau Tidak, dan Rina Mulyati, S.Psi., M.Si., Psikolog mengkaji tentang 'Deteksi Dini untuk Memahami Apakah Anak Berkebutuhan Khusus atau Tidak'.

Seminar Forum Mahasiswa Pecinta Psikologi Industri dan Organisasi (FMP-PIO)

“Pengalaman merupakan sesuatu yang tak pernah rugi untuk dibeli. Dengan pengalaman kita akan mendapatkan perjalanan, perjumpaan dan juga pelajaran. Belilah pengalaman agar Anda menjadi orang yang insight full (baca: berwawasasn yang luas). Jangan hanya kupu-kupu (baca: kuliah-pulang-kuliah-pulang)”. Demikian ungkap Ike Agustina, S.Psi., M.Si saat memberikan materi ‘Job Interview’ dalam Seminar yang diinisiasi oleh Forum Mahasiswa Pecinta Psikologi Industri dan Organisasi (FMP-PIO) bertema ‘Mengenal Penerapan Psikologi Industri/Organisasi dalam Dunia Kerja dan Strategi Menghadapi Seleksi Kerja’, Jumat, 6 Juni 2014 di Auditorium Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII).

Selain Bu Ike (panggilan akrab Ike Agustina), alumni Prodi Psikologi FPSB UII, Reni Nur Pertiwi Dyah Astuti, S.Psi atau akrab disapa Mbak Reni sudah terlebih dahulu menyajikan materi ‘Aplikasi PIO dalam Dunia Kerja’. Dalam paparannya, Mbak Reni lebih banyak berbagi informasi tentang peran HRD dalam sebuah perusahaan meski tak melupakan materi tentang persiapan menghadapi seleksi kerja.

Materi atau tips menghadapi seleksi wawancara lebih detil disampaikan oleh Mbak Ike dengan berbagi cerita saat dirinya melakukan proses seleksi karyawan di berbagai perusahaan. Inisiatif, kreatifitas, pengalaman berorganisasi atau bekerja di lembaga lain dalam kurun waktu tertentu (berkontribusi positif) menjadi poin lebih bagi seseorang untuk lolos seleksi. Meski demikian, secara teoritis memang ada 10 kriteria orang/pekerja yang paling dicari, yakni memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, jujur dan memiliki integritas, mampu bekerja dalam tim, memiliki motivasi tinggi, memiliki kemampuan berinteraksi dengan baik, memiliki etika dalam bekerja, memiliki kemampuan analisis, mudah beradaptasi, memiliki keterampilan komputer dan juga penuh percaya diri.)“Saking seringnya melakukan proses rekrutmen, maka seorang Psikolog bisa mengetahui sifat-sifat calon pegawai hanya dalam waktu 1 menit saja”, ungkapnya.

Reni saat sampaikan materi 'Aplikasi PIO dalam Dunia Kerja' pada peserta seminar bertema ‘Mengenal Penerapan Psikologi Industri/Organisasi dalam Dunia Kerja dan Strategi Menghadapi Seleksi Kerja

Oleh karena itu, mbak Ike juga berbagai tips kepada peserta seminar dalam mempersiapkan diri menghadapi proses seleksi, seperti persiapan fisik, persiapan mental maupun memperhatikan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses seleksi. Untuk persiapan secara fisik yang perlu diperhatikan adalah menjaga kondisi badan (fit), istirahat yang cukup sebelum menjalani tes, menjaga perut agar tidak kosong/kekenyangan, memakain pakaian yang nyaman serta hadir 15 menit sebelum tes. Sedangkan persiapan mental meliputi penerimaan diri secara positif (belajar memaafkan hal-hal di masa lalu yang membuat tidak nyaman di masa sekarang), percaya diri tapi tidak sombong (yakinkan diri bahwa kita layak mendapatkan yang terbaik dan mampu memenangkan kompetisi), rendah hati tapi tidak minder dan berusaha untuk selalu merasa tenang dan konsentrasi pada proses yang sedang dijalani (pastikan untuk selalu berdoa).

Lepas dari hiruk pikuk proses seleksi tersebut, Mbak Ike mengajak peserta untuk bisa menemukan pekerjaan yang berbasis ‘passion’. Artinya pekerjaan yang diperoleh tersebut benar-benar membawa kebahagiaan dan kepuasan lahir dan batin atau bahasa sederhananya untuk melakukan pekerjaan ‘passion’ tersebut seseorang rela untuk ‘tidak dibayar’.

Psikologika Vol18 No 2 2013

vol18.no2

Psikologika Vol.18 Nomor.2 Tahun 2013


ISSN: 1410-1289


fulltext


PERAN USIA PERILAKU DALAM SIKAP MASYARAKAT AWAM TERHADAP PERILAKU KEJAHATAN SEKSUAL PADA ANAK

Fathul Lubabin Nuqul

Abstract


PEMAAFAN PADA ETNIS JAWA DITINJAU DARI FAKTOR DEMOGRAFI

H. Fuad Nashori, Tb. Zulrizka Iskandar, Kusdwiratri Setiono & A.Gimmy P.Siswadi

Abstract


TERAPI REFLEKSI AL- FATIHAH (AL-FATIHAH REFLECTION THERAPY)

Saktiyono B. Purwoko

Abstract


HUBUNGAN ANTARA PENGUNGKAPAN-DIRI DAN KEPUASAN PERNIKAHAN DENGAN DIMENSI OLEH INTIMASI

Arif Romdhon dan Hepi Wahyuningsih

Abstract


KOPING RELIGIUS DAN KEBAHAGIAAN PSIKOLOGIS PADA LANJUT USIA

Faiz A.Rachmawati dan H. Fuad Nashori

Abstract


DAYA LENTING (RESILIENSI) PADA PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN

Iyulen Pebri Zuanny, Marty Mawarpury dan Maya Khairani

Abstract


DISKUSI PSIKOLOGI POSITIF DAN AL-QURAN TENTANG JANTUNG (QALB ATAU HEART)

Ahmad Muhammad Diponegoro

Abstract


KEBERMAKNAAN HIDUP (MEANING IN LIFE) DALAM KAJIAN PSIKOLOGI

Fridayanti

Abstract


Psikologika Vol18 No 1 2013

vol18.no1

Psikologika Vol.18 Nomor.1 Tahun 2013


ISSN: 1410-1289


fulltext

 

PENGARUH IDENTITAS KEBERAGAMAN DAN KEJIJIKAN MORAL TERHADAP PERILAKU CYBERSEX

Agus Abdul Rahman dan Rendi Permadi

Abstract


RELIGIOSITAS DAN PERILAKU CYBERSEX PADA KALANGAN MAHASISWA

Fauzan Hafiza dan Ike Agustina

Abstract


MENANAMKAN MORAL PADA ANAK MELALUI METODE BERCERITA

Hazhira Qudsyi

Abstract


PENYUSUNAN INSTRUMEN PENGUKURAN IKHLAS

Lu'luatul Chizanaj dan M. Noor Rochman Hadjam

Abstract


TRUST TOWARD FATHER AND MOTHER: AN INDIGENOUS PSYCHOLOGY ANALYSIS ON CHILDREN’S TRUST TOWARD PARENTS

Diana Elfida dan Hidayat

Abstract


KESEHATAN MENTAL PADA AKTIVIS JAMA’AH TABLIG JAKARTA SELATAN PERSPEKTIF POSITIF MENTAL HEALTH

Ahmad Rusydi

Abstract


MENGAPA KAMI TAWURAN? TAWURAN DARI KACAMATA PELAKU

Kurniati Zainuddin, Faradilla Firdaus, dan Muh. Nur Hidayat Nurdin

Abstract


PERAN REGULASI DIRI ISLAMI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN ORGANISASI SYARIAH

Ugung Dwi Ario Wibowo

Abstract


Psikologika Vol17 No 2 2012

vol17.no2

Psikologika Vol.17 Nomor.2 Tahun 2012


ISSN: 1410-1289


fulltext


PENANGANAN TERORISME : PERSPEKTIF PSIKOLOGI

Rena Latifa

Abstract


PENERAPAN ANALISIS TRANSAKSIONAL DALAM TERAPI PERKAWINAN BERDASARKAN PENGALAMAN PRAKTEK

Ahmad Gimmny Prathama Siswadi

Abstract


RELIGIOSITAS DAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH UMUM

Belladina Aulina dan H. Fuad Nashori

Abstract


DUKUNGAN KELUARGA DAN DEPRESI PADA PENDERITA HIV/AIDS DI YOGYAKARTA

Panji Andhika Pratama dan Rr. Indahria Sulistyarini

Abstract


MAKNA SULUK PADA LANSIA ANGGOTA JAMAAH TAREKAT NAQSABANDIYAH

Misykah N.Birohmatika dan R. Rachmy Diana

Abstract


MOTIVASI BERPRESTASI ATLET MUDA DALAM MENGHADAPI PEKAN OLAHRAGA NASIONAL TAHUN 2012 DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

Syarifah Farradinna

Abstract


PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMAKAI CADAR PADA MUSLIMAH

Fitriani dan Yulianti Dwi Astuti

Abstract


IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PSIKOLOGIS REMAJA DENGAN GANGGUAN DEPRESI DI SURABAYA

Hamidah dan Marlina S. Mahajudin

Abstract


PENYESUAIAN DIRI CAREGIVER ORANG DENGAN SKIZOFRENIA (ODS)

Rieska D. Ambarsari dan Endah Puspita Sari

Abstract


PSYCHOLOGICAL WELL-BEING (PWB) DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENGIKUTI KONSELING GENETIKA PADA ORANGTUA ANAK DENGAN TALASEMIA MAYOR

Costrie G. Widayanti dan Kartika Sari Dewi

Abstract


Psikologika Vol17 No 1 2012

vol17.no1

Psikologika Vol.17 Nomor.1 Tahun 2012


ISSN: 1410-1289


 

PERAN KOPING RELIGIUS DAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF TERHADAP STRES PADA ANGGOTA BINTARA POLISI DI POLRES KEBUMEN

Amalia Juniarly dan M. Noor Rochman Hadjam

Abstract


KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA REMAJA SANTRI PENGHAFAL AL-QUR'AN
Yoga Achmad Ramadhan, Siti Suminarti Fasikhah, dan M. Shohib

Abstract


PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSOAL DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
Enggarayu Weningtyas dan Miftahun Ni'mah Suseno

Abstract


KUALITAS PERSAHABATAN MAHASISWA DITINJAU DARI MEDIA KOMUNIKASI
Nessa P.D.Suyono dan Sumedi P.Nugraha

Abstract


PERAN HOT COGNITION, PRIMARY APPRAISAL, DAN RESILIENCE DALAM HIDUP MANUSIA
Irene Prameswari Edwina

Abstract


PERSEPSI TERHADAP CELEBRITY ENDORSER PADA IKLAN KOSMETIK DAN MINAT BELI PADA MAHASISWI
Isella Loviana, Yapsir G. Wirawan, dan Wanadya A.K. Dewi

Abstract


ALTERNATIF MODEL KEPEMIMPINAN PADA ERA GLOBALISASI
Nida Hasanati

Abstract


DUKUNGAN SOSIAL DAN ADVERSITY QUOTIENT PADA REMAJA YANG MENGALAMI TRANSISI SEKOLAH
Dian A. Puspasari, Toto Kuwato, dan Hariz E. Wijaya

Abstract


PENDIDIKAN SEKS YANG SEHAT UNTUK ANAK-ANAK
Harry Suherman

Abstract


PERAN PSIKOLOGI DALAM PENCAPAIAN STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL
Gantina Komalasari

Abstract


JADWAL BIMBINGAN MAHASISWA ANGKATAN 2012 & 2013


BIMBINGAN AKADEMIK
MAHASISWA ANGKATAN 2012 & 2013
REFLEKSI HASIL PDPS
             
NO NAMA DOSEN ANGKATAN  JUMLAH RUANG KETERANGAN
2012 2013 BIMBINGAN
1 H. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog 14   14    
2 Rr. Indahria Sulistya Rini, S.Psi., MA, Psikolog 11 14 25 Lab.Komputer Lt.3 Selasa 22 April 2014 Pkl. 13.00 WIB
3 Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc.Sc.   25 25    
4 Mira Aliza Rachmawati, S.Psi., M.Psi. 25 10 35    
5 Annisa Miranty Nurendra, S.Psi., MA   13 13 Lab.Komputer Lt2 Senin, 21 April 2014 Pkl. 12.00 WIB
6 Dr.Rer.Nat Arief Fahmie, S.Psi., HRM., Psi 37 13 50 R. Kuliah 03. 25 Kamis, 24 April 2014 Pkl. 13.00
7 Endah Puspita Sari, S.Psi., M.Si., Psikolog 18 17 35 Untuk Angkatan 2012 Bimbingan di GABUNG DPA Ibu Hazhira Qudsyi, S.Psi., MA
          Untuk Angkatan 2013 Bimbingan di GABUNG DPA Libbie Annatagia, S.Psi., M.Psi
8 Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., Psikolog   16 16   Rabu, 23 April 2014 Pkl. 12.00 – 13.00 WIB
9 Hazhira Qudsy, S.Psi., MA 11   11 Lab.Komputer Lt2 Jum'at, 25 April 2014 Pkl. 13.00 WIB
10 Hariz Enggar Wijaya, S.Psi. 11   11 Lab.Komputer Lt2 Rabu, 23 April 2014 Pkl. 11.00 WIB
11 Dr. Hepi Wahyuningsih, S.Psi., M.Si. 39 11 50    
12 Ike Agustina, S.Psi.,M.Psi 13   13 Ruang Dosen PIO  Lt.2 Sayap Timur Selasa 22 April 2014 Pkl. 15.00 WIB
13 Libbie Annatagia, S.Psi., M.Psi 45 8 53    
14 Muhammad Bachtiar, Drs., MM 20 15 35 Lab.Komputer Lt2 Rabu, 23 April 2014 Pkl. 12.00 -13.00WIB
15 Muhammad Novaliant FT, S.Psi   9 9 R. Dosen Lt. 1  Sayap Barat Selasa, 22 April 2014 Pkl. 13.00 WIB
16 Nita Trimulyaningsih, S.Psi., M.Psi. 15   15 R. Dosen Lt. 1  Jum'at, 25 April 2014 Pkl. 11.00 -13.00WIB
17 Ratna Syifa’a R., S.Psi., M.Si., Psikolog 37   37    
18 Retno Kumolohadi, S.Psi., M.Si., Psikolog 16   16    
19 Rina Mulyati, S.Psi., M.Si., Psikolog 13 13 26    
20 Rumiani, S.Psi., M.Psi   21 21 Lab. Psikologi Lt. 4 Rabu 23 April 2014 Pkl. 09.30 – 15.00 WIB
21 R. Sumedi Priyana Nugraha, Ph.D. 22 10 32 Lab.Komputer Lt2 Selasa 22 April 2014 Pkl. 12.30 WIB
22 Susilo Wibisono, S.Psi., MA 8   8    
23 Thobagus Moh. Nu’man, S.Psi., Psikolog 7 13 20    
24 Uly Gusniarti, S.Psi., M.Si., Psikolog 8   8    
25 Wanadya Ayu Krishna Dewi, S.Psi   9 9 Puskaga UII Kamis, 24 April 2014 Pkl. 11.00
             
Yogyakarta, 21 April 2014          
             
Update Jadwal bisa lihat di https://www.facebook.com/groups/FPSBUII atau https://www.facebook.com/fak.psb

Kuliah Umum bersama Prof. Hamdi Muluk, M.Si di Prodi Psikologi FPSB

“Leader (pemimpin) yang bagus adalah pemimpin yang bisa melakukan transformasi dengan mengubah kondisi (baca: negara) yang dipimpinnya ke arah yang lebih baik. Sedangkan pemimpin yang visioner adalah pemimpin yang sudah mempersiapkan arah/tujuan Negara yang dipimpinnya untuk jangka waktu 10,20,30 tahun ke depan. Pemimpin visioner harus berani ambil resiko (taking risk)”. Demikian ungkap Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si saat memberikan materi “Mencari Pemimpin yang Visioner bagi Indonesia (Menakar Visi Calon Presiden 2014-2019)” dalam Kuliah Umum Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Kamis, 17 April 2014 di Auditorium FPSB UII.

Menurut Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia tersebut saat ini Negara kita sangat sulit untuk mencari pemimpin yang benar-benar visioner, namun lebih pada kondisi dan kebutuhan yang dikehendaki oleh rakyat (tegas, melayani, mengayomi). Beliau menambahkan perlunya mengetahui latar belakang dan kepribadian seorang calon pemimpin karena pemimpin tersebut nantinya akan memainkan peran yang sangat banyak. Cara mempelajari bisa melalui masa lalunya termasuk menguak problema-problema Psikologis di masa lalu. Dengan demikian nantinya dih

Pembekalan Alumni FPSB oleh Dekan

“Kita tidak hanya hidup di dunia saja. Kita juga akan hidup di akhirat. Oleh karena itu kita perlu mempersiapkan kehidupan kita di akhirat sejak sekarang. Sejak mencari kerja, sejak bermasyarakat dan penuh keikhlasan hanya mengharap ridho Allah SWT”. Demikian salah satu pesan penting yang disampaikan oleh Dekan FPSB UII, H. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog saat memberikan materi pembekalan alumni Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat, 28 Maret 2014.

Satu-per satu para alumni diminta untuk berbagi rencana usai mereka lulus dari FPSB UII (S1-S2). Beberapa alumni secara khusus diminta oleh Pak Sus (panggilan akrab Sus Budiharto) untuk bermusyawarah dan meminta restu dari orangtua dalam menentukan langkah selanjutnya usai kelulusan. Sebagian lain yang sudah bekerja/berwirausaha diminta untuk istiqomah dalam menjalaninya. Sedangkan bagi yang sudah mencari beberapa peluang pekerjaan dan masih belum diterima, Pak Sus mengingatkan untuk terus bersabar dan berdoa. “Doa umat muslim itu 50% dikabulkan di dunia dan 50% lagi untuk kebaikannya di akhirat. Berbeda dengan orang kafir yang doanya banyak dikabulkan 100 % di dunia karena tidak ada yang disisakan untuk kebaikannya di akhirat”, ungkap Pak Sus.

Khusus kepada lulusan Magister Psikologi Profesi Pak Sus mengingatkan untuk segera mengurus keanggotaan HIMPSI dan ijin Praktek agar lebih mudah dalam membuka praktek layanan psikologi.

Kolokium Departemen Psikologi Klinis Prodi Psikologi FPSB

Untuk memberikan gambaran tentang peran psikolog puskesmas dalam menangani korban bencana alam, Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia secara khusus menggelar kolokium berjudul “Peran Psikolog Puskesmas dalam Penanganan Kesehatan Mental Masyarakat Paska Bencana Melalui Pendekatan Komunitas”, Selasa, 25 Maret 2014 dengan menghadirkan Titi Pratiwi Widayaningsih, S.Psi., Psikolog sebagai pembicara. Hadir sebagai moderator adalah M. Novvaliant Filsuf Tasaufi, S.Psi., M.Psi

Menurut Psikolog Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Turi Sleman tersebut secara umum seorang psikolog (di Puskesmas) mempunyai beberapa tugas penting, seperti melakukan promosi , prevensi, kurasi, dan rehabilitasi. Kegiatan Promosi sendiri lebih terkait erat dengan upaya-upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dan atau kesejahteraan psikologis seseorang atau kelompok masyarakat. Untuk tugas Prevensi yang dimaksud adalah memberikan pelayanan psikologi klinis yang meliputi upaya-upaya pencegahan atau meminimalkan kemungkinan timbulnya permasalahan atau gangguan psikologis baik di tingkat individual maupun masyarakat. Sementara Kurasi adalah pelayanan psikologis berupa intervensi psikologis atau psikoterapi yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan atau gangguan psikologis yang sedang dialami oleh indivuaal atau kelompok masyarakat. Sedangkan tugas Rehabilitasi merupakan pemberian layanan psikologis klinis meliputi upaya-upaya pemulihan kembali fungsi psikologis klien individu ataupun kelompok setelah pulih dari permasalahan/gangguan psikologis dan menyiapkan untuk berfungsi kembali ke masyarakat. Secara garis besar menurutnya penanganan pasien (utamanya korban bencana erupsi Merapi 2010 lalu) dilakukan melalui dua pendekatan, yakni pendekatan secara individu dan secara komunitas.

Pendekatan secara individual efektif dilakukan terhadap jumlah korban yang tidak banyak. Namun apabila jumlah korbannya sangat banyak, maka pendekatan komunitas jauh lebih efektif karena penekanan pendekatan komunitas secara spesifik memang lebih kepada dukungan sosial dan bukan perubahan individu. Contoh yang pernah dilakukan adalah saat memberikan psikoedukasi bagi para pamong desa/tokoh masyarakat. “Psikoedukasi tersebut dimaksudkan untuk menambah wawasan tantang kesehatan mental yang nantinya akan berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Para tokoh masyarakat juga diharapkan mampu melakukan screening terhadap masyarakat yang mengalami gangguan jiwa, mampu memotivasi warganya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa bila mengalami gejala psikologis, serta mempu membangun sistem pelayanan kesehatan yang terpadu termasuk dalam pengkondisian lingkungan untuk proses rehabilitasi masyarakat dengan gangguan jiwa”, ungkapnya.

“PR kita ke depan adalah intervensi terhadap bencana teknologi yang memilik banyak dampak, seperti kekerasan seksual, pornografi, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, perkawinan dini dan lain sebagainya”, pungkasnya.