Berorganisasi Ajarkan Seseorang Cerdas Hadapi Permasalahan Hidup JAFANA FPSB UII

Saat seseorang/mahasiswa memutuskan untuk berorganisasi (utamanya organisasi dakwah seperti halnya PDF Jafana), maka jangan pernah berpikir tentang apa yang akan diperoleh, tapi berpikir tentang apa yang bisa diberikan/dikontribusikan bagi organisasi. Kontribusi, motivasi dan komitmen anggota serta manajemen yang baik merupakan jaminan kelangsungan hidup sebuah organisasi. Pernyataan tesebut diungkapkan Ulfah Fauziah, Mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi UII saat berbagi ilmu/materi tentang ‘Organisasi’ dalam kajian yang diselenggarakan oleh Pusat Dakwah Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Indonesia, JAFANA pada hari Kamis, 4 April 2014 di Mushola Baitul Hadi FPSB UII.

Ulfah menambahkan bahwa seseorang yang rajin berorganisasi tidak lantas akan menjadi bodoh. Bahkan menurutnya aspek utama yang akan menentukan kesuksesan hidup seseorang bukanlah dikarenakan faktor kecerdasan intelektual semata. “Salah jika ada orang yang berpikiran bahwa organisasi tidak akan membuat kita cerdas. Justeru orang yang berorganisasi akan lebih fleksibel (baca: lebih pandai dalam menghadapi masalah hidup) dikarenakan permasalahan yang ada saat berorganisasi akan memberi pengalaman lebih dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut organisasi. Dan sebagai makhluk sosial, maka sudah seharusnya kita berinteraksi dengan orang lain. Jangan ikuti aliran ‘kupu-kupu’ (baca: kuliah pulang, kuliah pulang)”, tandasnya.

Khusus dalam berorganisasi dakwah, Ulfah mengingatkan agar dalam menyampaikan segala sesuatu seharusnya dilakukan dengan cara yang baik, seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Kolokium tema “Kepemimpinan Kreatif ” FPSB UII

Kompleksitas permasalahan yang terus tumbuh dalam sebuah organisasi, lembaga, institusi ataupun pemerintahan tentu membutuhkan penanganan khusus (baca : kreatif) untuk mencari solusinya. Kehadiran pimpinan yang kreatif sebagai pemegang kekuasaan sekaligus pengambil keputusan jelas memiliki peran yang sangat penting dalam proses tersebut. Oleh karena itu, untuk memberikan gambaran ataupun tambahan pengetahuan tentang kepemimpinan kreatif bagi mahasiswa S1, Prodi Psikologi secara khusus menggelar kolokium “Kepemimpinan Kreatif”, Selasa, 26 Maret 2013 di Auditorium FPSB UII. Hadir sebagai pemateri adalah Prof.Dr. Zulrizka Iskandar, M.Sc dari Universitas Padjajaran Bandung dengan moderator Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si.

Dalam paparannya, Guru Besar Universitas Padjajaran tersebut menyampikan definisi kepemimpinan kreatif sebagai sosok pemimpin yang mampu menganalisa situasi, mencari jalan keluar agar unggul bila dibandingkan dengan usaha sejenis, serta memiliki keunggulan dalam hal ‘produk, bahan baku, dan pemasaran’. Pemimpin kreatif juga harus mampu mengatur organisasi dengan melakukan distribusi pekerjaan, meningkatkan kompetensi bawahan, melakukan interaksi sosial, mensosialisasikan langkah-langkah kerja kepada bawahannya dan mengambil keputusan untuk kepentingan organisasi.

Prof Zulrizka menambahkan bahwa seorang pemimpin kreatif tidak harus menjalankan ide kreatifnya sendiri, namun bisa mendistribusikan kepada seluruh bawahannya untuk kemudian bisa diwujudkan secara bersama-sama. Hal ini tentu harus didahului dengan pemberian pemahaman akan ide kreatif tersebut kepada bawahannya. Ini berarti pula bahwa seorang pemimpin kreatif harus memiliki energi cukup untuk memperjuangkan ide kreatifnya, memiliki komitmen terhadap organisasi, mampu melakukan diseminasi ide kreatifnya, mampu mempengaruhi bawahannya agar dapat memahami ide kreatifnya, mampu bekerjasama dengan bawahannya, mampu mengembangkan atau membimbing bawahannya (anak buahnya) untuk dapat melakukan pekerjaan atau ide kreatifnya, mampu memotivasi bawahannya untuk melakukan pekerjaannya, mampu mengatasi hambatan teknis yang terkait dengan ide kreatifnya serta mampu berkonsentrasi pada prioritas yang telah dipilihnya.

Lantas, sikap atau karakteristik kepribadian seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin kreatif?

Menurut Guru Besar Psikologi Sosial tersebut, sikap atau karakteristik pribadi yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin kreatif diantaranya adalah memiliki sikap positif terhadap permasalahan yang dihadapainya, percaya diri dan dapat meyakinkan orang lain tentang ide kreatifnya, mau mendengarkan umpan balik atau komentar dari orang lain mengenai ide-idenya, mampu mengendalikan diri dengan baik terhadap kritik yang kurang mendukungnya, mampu menghargai orang lain yang memberikan umpan balik dan kritik, memiliki pengetahuan yang memadai sehingga dapat menjelaskan ide-ide tersebut, memiliki integritas diri yang kuat, mampu menggunakan power untuk memberikan sanksi dan penghargaan kepada bawahannya, dapat dipercaya, fleksibel dalam berpikir, dapat melakukan kerjasama dengan baik, memiliki kemampuan interpersonal yang baik serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan, bawahan/anak buah dan organisasi.

Seorang pemimpin kreatif dalam bekerja akan melakukan tindakan yang selalu mengembangkan sinergi dalam organisasi, memahami kebutuhan anggota organisasinya, bertindak sebagai pelatih yang baik, memperjuangkan anak buahnya dalam organisasi, menciptakan iklim kerja yang menyenangkan, berempati pada anggotanya, bereaksi cepat untuk menstabilkan situasi yang berubah, akan didengarkan bawahan serta proaktif melihat ke depan terhadap potensi dan peluang yang menantang untuk organisasi.

Rabiatul Aprianti Delegasi FPSB untuk Mawapres UII 2013

Rabi'atul Aprianti ikuti proses seleksi Mawapres UII 2013

Mahasiswi Program Studi Ilmu Psikologi (2009), Rabiatul Aprianti, kembali mewakili Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam ajang seleksi Mahasiswa Berpretasi (Mawapres) tingkat universitas yang digelar pada Selasa, (26/3) di Ruang Sidang Utama Gedung H. GBPH Prabuningrat, Rektorat UII.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang mengirimkan dua delegasi beda angkatan, pada seleksi kali ini, FPSB hanya mengirimkan satu delegasi saja. Menurut keterangan dari Yanti, begitu Rabiatul Aprianti biasa disapa, adik-adik angkatannya merasa minder jika diajak mengikuti seleksi Mawapres.

“Karena merasa tidak mampu, ngga punya prestasi, masih banyak yang lain yang lebih pantas kata mereka” jelas Yanti menerangkan mengapa adik-adik angkatan tidak mau ikut seleksi.

“Saya dulu awalnya juga diajak oleh kakak angkatan yang juga mawapres, Mas Haris. Saya juga merasa masih ada temen-temen lain di angkatan 2009 yang lebih kompeten, yang punya prestasi lebih banyak. Tapi saya yakin, apa salahnya juga mencoba. Mencoba itu kan ngga ada salahnya,” Yanti menambahkan.

Sementara itu Kepala Divisi Minat dan Bakat Kemahasiswaan UII, Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D, mengatakan seleksi Mawapres tingkat universitas tahun ini cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, meski ada beberapa point kesamaan.

“Ada yang sama seperti tahun kemarin. Masih memakai presentasi karya tulis berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris.”

Seleksi Mawapres tahun ini diikuti oleh delapan delegasi dari semua fakultas di lingkungan UII kecuali Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) dan Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI). Rencananya, menurut keterangan dari Khalilurrahman, S.Pd.I, pengumuman hasil seleksi Mawapres tingkat UII akan diumumkan sore hari ini (27/3).

Beasiswa Internship Ke Korea FPSB UII

Pada tahun 2013 ini, CJ Grup, sebuah perusahaan swasta Korea yang sukses membuka kesempatan bagi mahasiswa di seluruh dunia untuk bergabung dan merasakan sensasi kebudayaan Korea. Program yang mereka tawarkan adalah Innovation Challenge dan Online Internship, kedua program tersebut akan membuatmu lebih mengetahui kebudayaan Korea, pengalaman magang, serta mendapatkan hadiah yang fantastis.
Kriteria mahasiswa yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
  • Memiliki ketertarikan terhadap budaya Korea dan bisnis.
  • Memiliki struktur dan mandiri dalam bekerja.
  • Berkembang dalam lingkungan multikultural.
INNOVATION CHALLENGE
Unduhlah form aplikasi dan isilah beberapa isian berikut :
  • Tunjukkan minatmu, sertakan 1-2 foto dimana kamu dan temanmu menikmati kebudayaan korea di tempat asalmu.
  • Tunjukkan kemampuanmu, buatlah essay 1000 kata sesuai dengan topik yang disediakan mengenai bisnis di Korea
Kirim ke alamat email [email protected]. pada tanggal 5 April 2013
Bila kamu melakukannya dengan baik, maka hadiah $200 akan menjadi milikmu. Selain itu, kamu akan diberikan melangkah ke tingkatan selanjutnya, yaitu Online Internship.
ONLINE INTERNSHIP
  • Kamu akan dipasangkan dengan mentor dari CJ untuk bekerja pada proyek Internasional selama 8 minggu.
  • Mendapatkan hadiah $500 serta memilih pengeluaran selama proyek setelah berhasil menyelesaikan program ini.
  • Kamu dapat berkompetisi kembali untuk memenangkan grand prize $5,000 dan perjalanan keliling Korea.
Langsung deh tandai tanggal berikut pada kalendermu :
  • 5 April, pengumpulan aplikasi Innovation Challenge.
  • 30 April, pengumuman pemenang Innovation Challenge.
  • 20 April – 26 Juni, dimulainya Online Internship.
Keseluruhan program akan diselenggarakan dengan dua bahasa pengantar, yaitu Inggris dan Cina. Untuk Informasi lebih lanjut, dapat memasuki laman http://explore.cj.net/.
Raih impianmu untuk dapat mengunjungi negeri ginseng ini, siapa tahu selain pengalaman kamu juga bisa bertemu idola Korea favoritmu.

Credit : http://www.kampusnews.com/2013/03/21/kesempatan-emas-untuk-terbang-ke-korea/

Sosialisai Penerimaan Perwira Polisi dari POLDA DIY Prodi Psikologi FPSB UII

Pengumuman


Assalamualaikum wr.wb
muhun maaf, berita kilat/baru diterima

[1] dari Polda DIY.
Penerimaan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana, tahn 2013
prodi : S2, Professi Psikologi
S1, Professi Dokter Umum, Dokter Gigi dan Apoteker–
-S1 (lainnya) Psikologi, — Teknik Informatika, Kimia,—
Teknik Elektro, —– Teknik Sipil,—–,,,//
IPK minimal 2,75
Pendaftaran di MaPolda D I Yogyakarta, Ringroad utara/\
dipersilahkan membuka website www.penerimaan.polri.go.id
pendaftaran mulai 4 Maret s.d 11 Maret 2013.
——————————————–
Penjelasan/sosialisasi oleh Team Polda DIY akan dilakukan di Auditorium
FPSB, Lantai 3 Gedung Sukiman Wiryosandjojo, hari Kamis, 7 Maret 2013 pkl.
09.00,// alumni prodi lain bisa juga hadir di gedung tersebut, pada jam
tersebut//

Wassalamualaikum wr.wb

(Staff Prodi Psikologi FPSB UII)

Menjadi Presenter BICSS 2013, Bangkok, Thailand Mahasiswa Prodi Psikologi FPSB UII

{mosimage}Dua orang mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Rabi’atul Aprianti atau akrab disapa ‘Yanti’ dan Muhammad Fauzan Azima atau lebih akrab dipanggil ‘Ozan’ turut berpartisipasi pada BICSS (Bangkok International Conference on Social Science) 2013, yang diselenggarakan oleh Higher Education Forum bekerja sama dengan Assumption University, 26-27 Januari 2013 di hotel berbintang ‘Pullman King Power Hotel’ Bangkok, Thailand. Konferensi diikuti oleh para akademisi, praktisi, dan professional yang berasal dari negara-negara dari seluruh penjuru dunia seperti Australia, Kanada, China, India, Indonesia, Iran, Jepang, Malaysia, Filipina, Singpura, Korea Selatan, Thailand, Turki dan juga Amerika Serikat.

Dalam konferensi tersebut, Yanti mempresentasikan penelitian literaturnnya yang merupakan modifikasi dan revisi dari file PKM 2011 lalu berjudul “Big Five Personality and The Tendency of Corruption”. Yanti menemukan bahwa kepribadian (khususnya dengan landasan teori Big Five Personality dari McCrae & Costa) bisa jadi prediktor kecenderungan korupsi. Namun demikian, Yanti juga tidak memungkiri bahwa lingkungan juga sangat mempengaruhi terhadap kecenderungan korupsi.

Motivasi saya untuk ikut conference sebenarnya ingin sekali mencari pengalaman dan pengetahuan baru yang belum pernah saya rasakan. Sebelumnya saya pernah mengikuti international conference di dalam negeri yang diselenggarakan oleh Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai peserta, dan Shanghai International Conference on Social Science (SICSS) 2012 sebagai presenter untuk pertama kalinya. Dari dua pengalaman itu saya mendapatkan hal-hal menarik, link, teman-teman dari negara lain, diskusi-diskusi keilmuan yang seru, dan tentunya pengalaman mengunjungi negara lain. Ini yang membuat saya “ketagihan” mengikuti conference. Saya mengajak adik angkatan yaitu Muhammad Fauzan Azima atau ‘Ozan untuk regenerasi dan berharap bisa membagi ketertarikan saya terhadap konferensi internasional. Disamping itu saya berharap pengalaman ini bisa membawa saya mendapatkan beasiswa S2 atau S3 di dalam maupun luar negeri”, ungkap Yanti.

Kepada teman-teman dan adik angkatannya Yanti berpesan agar mau mencoba mengikuti acara sejenis (National Conference yang juga biasanya ada di Indonesia) untuk menambah pengalaman berharga. Gadis kelahiran Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur itu juga berharap agar fakultas/universitas bisa memberi perhatian dan dukungan moril maupun materi ‘lebih’ untuk hal-hal yang bermanfaat, khususnya kepada mahasiswa.

Sosialisasikan Key-in KRS/RAS Online FPSB UII

{mosimage}Salah satu fasilitas atau layanan yang diberikan kepada stakeholder termasuk mahasiswa UII adalah UNISYS, yakni sebuah pintu gerbang untuk mengakses Sistem Informasi berbasis internet (online). Melalui UNISYS seorang mahasiswa bisa mengakses berbagai layanan informasi yang disediakan, seperti melihat kehadiran kuliah, pembayaran SPP, peminjaman buku perpustakaan, melihat nilai, dan masih banyak lagi termasuk yang sangat penting yakni pengisian KRS/RAS secara online.

Bagi mahasiswa lama, pengisian KRS/RAS tersebut mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Namun bagi mahasiswa baru yang belum pernah melakukan pengisian KRS/RAS secara online tentu akan menjadi masalah tersendiri. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pimpinan fakultas melalui Divisi Perkuliahan & Ujian dan juga Divisi Akademik & SIM secara khusus menggelar ‘Sosialisasi key-in RAS/KRS bagi mahasiswa baru FPSB UII’ pada hari Selasa, 5 Februari 2013.

Mengingat banyaknya mahasiswa baru FPSB UII, maka sosialiasasi dilakukan secara bergelombang dan terbagi dalam beberapa kelas. Materi disampaikan oleh kepala/staf Divisi Akademik & SIM dan juga kepala/staf staf Divisi Perkuliahan &Ujian. Semoga saja dengan sosialisasi tersebut bisa membantu mahasiswa FPSB UII dalam melakukan key-in KRS/RAS untuk semester Genap 2012-2013. Amiin.

Workshop “School of Empathy” di selenggarakan prodi Psikologi FPSB UII

{mosimage}Dasar dari empati adalah merasakan, memikirkan apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain. Jadi untuk bisa ber’empati’dengan sesama, maka harus ada koneksi perasaan yang mampu merasakan orang lain. Empati adalah hubungan, komunikasi dan kelekatan. Empati juga terkait dengan kontak tubuh. Dan dasar dari semuanya adalah cinta. Ini adalah hal yang penting untuk mengembangkan empati”, Demikian ungkap Prof. Dr. Marcus Stueck kepada para peserta Workshop School of Empathy yang dihelat oleh Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia selama 2 hari, Rabu-Kamis, 2-3 Januari 2013. Ini merupakan workshop kedua yang sebelumnya pernah diselenggarakan pada bulan Maret 2012.

Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Mohammad Hatta tersebut diikuti oleh sekitar 25 peserta yang berasal dari berbagai daerah. School of empathy sendiri merupakan sebuah metode/ teknik pembelajaran yang terdiri dari 2 metode, yakni melalui bahasa komunikasi-verbal dan badan-nonverbal (dance of life). Dipilihnya dance/gerak tari sebagai salah satu media pembelajaran empati karena dance tersebut bisa membawa perasaan dan ekspresi seseorang ke dalam tarian. Pengalaman inilah yang terbukti mampu mempengaruhi perilaku seseorang sejalan dengan adanya proses biokimia yang terjadi di otak saat melakukan dance/dansa tersebut.

“Itulah mengapa biodansa penting karena dengan dansa tersebut dapat membangun empati. Dengan dansa kita bisa menyeimbangkan antara pengatahuan dan perasaan, sedangkan bila hanya membaca kita hanya bisa mendapatkan pengetahuan saja. Dan program ini bisa diikuti dan dimengerti oleh siapa saja tanpa membedakan ‘kondisi’ seseorang. Bahkan tuna rungu pun bisa dilatih intuisinya/feelingnya dengan dansa”, tambah Prof. Stueck.

Dalam praktiknya, peserta diminta melakukan gerakan-gerakan/tarian tertentu yang disesuaikan dengan irama dansa yang diperdengarkan. Musik yang diputar sebagai pengiring tarianpun sangat bervariasi, mulai dari tempo cepat (untuk melepaskan ekspresi/emosi), tempo sedang (untuk bisa merasakan kondisi sekitar) dan tempo lambat/lembut (untuk relaksasi).

“Tadinya saya kurang mengerti dan memahami apa itu sebenarnya ‘empati’. Tapi setelah mengikuti pelatihan ini saya sekarang bisa lebih mengerti/tahu dan merasakan langsung tentang apa itu empati”, ungkap salah seorang peserta di akhir sesi, Rudy Yuniawati.

INFORMASI PENTING….

Assalamu’alaikum wr.wb

Pengumuman ditujukan mahasiswa prodi Psikologi Angkatan 2012

Berhubung besok hari Sabtu, 29 Desember 2012 pkl. 09.00 WIB

diadakan bimbingan DPA bersamaan dengan acara pertemuan wali mahasiswa angkatan 2012.

Maka diWAJIBkan hadir dan mohon diinformasikan kepada teman-teman angkatan  2012 yang lain.

Demikian pengumuman ini kami sampaikan. terimakasih

Wassalamu’alaikum wr.wb.

 

Prodi Psikologi

 

Kolokium Layanan Psikolog di Puskesmas Prodi Psikologi FPSB UII

{mosimage}Keberadaan layanan jasa Psikolog di setiap Puskesmas memang sudah menjadi suatu keharusan di jaman sekarang. Problematika hidup yang semakin komplek jelas menjadi salah satu pemicu banyaknya kasus gangguang kejiwaan di kalangan masyarakat, utamanya di kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah yang hanya mampu mengakses layanan kesehatan setingkat Puskesmas. Kompleksitas permasalahan kejiwaan di lapangan (baca : puskesmas) jelas membutuhkan pendekatan khusus untuk menyelesaikannya.

 Oleh karena, guna memberikan sedikit gambaran mengenai program layanan Psikolog di Puskesmas, secara khusus Departemen Psikologi Klinis Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kolokium bertema “Program Pelayanan Psikolog di Puskesmas”, Kamis, 6 Desember 2012 dengan menghadirkan salah satu Psikolog Puskesmas Gamping 1 Sleman, Amalia Rahmadani, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Menurut Amalia Rahmadani, tugas seorang psikolog puskesmas secara garis besar (di dalam dan di luar gedung) adalah melakukan kegiatan/program promotif dan preventif, program kuratif serta program rehabilitatif. Untuk progam promotif dan preventif bisa dilakukan dalam bentuk penyuluhan di sekolah-sekolah, di masyarakat (karang taruna, PKK, posyandu, dll), lintas sektoral, pelatihan kader, serta skrining kesehatan jiwa (sekolah dan kader). Sedangkan tugas kuratif bisa berupa konseling dan psikoterapi baik di dalam maupun di luar Puskesmas (sekolah atau posyandu), seperti: kegiatan asesmen, penegakan diagnosis, perkiraan prognosis, konseling psikoterapi individu, keluarga, maupun kelompok. Bisa juga dilakukan melalui tes psikologi (tes masuk sekolah, tes bakat-minat, tes potensi karir, tes utk siswa ABK). Untuk program rhabilitatifnya bisa dilakukan dengan cara memberikan pendampingan pasien, melakukan monitoring dan evaluasi, merencanakan tindak lanjut/rekomendasi/rujukan, melakukan kunjungan ke rumah pasien, mengadakan family gathering, konseling kelompok, FGD maupun koordinasi lintas sektoral.

Selain itu, Psikolog Puskesmas juga melayani program paket konseling & deteksi risiko masalah psikososial, seperti pemeriksaan calon pengantin, pemeriksaan calon jamaah haji, deteksi tumbuh kembang balita, maupun pemeriksaan psikologis untuk keterangan sehat. Sepintas Amalia juga menyampaikan mengenai penanganan tematik, seperti tumbuh kembang anak, ibu hamil, kesehatan reproduksi remaja & infeksi menular seksual, napza: berhenti merokok, kekerasan dalam rumah tangga, korban bencana, penderita HIV/AIDS, keluarga dengan gangguan jiwa, serta difabel.

Amalia menambahkan bahwa seorang Psikolog Puskesmas harus bisa melakukan pendekatan yang terbaik kepada pasien. Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan yang sesuai dengan persepsi pasien itu sendiri. Ini terkait dengan masih adanya masyarakat yang enggan dianggap mengalami ‘gangguan jiwa’ ataupun dianggap ‘stres’.

Selain tugas pokok seorang Psikolog Puskesmas juga memiliki tugas penunjang, seperti pembuatan media promosi (leaflet, mading, materi penyuluhan/ pelatihan, modul pelatihan), melakukan siaran radio, melakukan tes inteligensi dan tes kepribadian, menjadi saksi ahli, mau memperkaya keilmuan melalui seminar, pelatihan, lokakarya, workshop, dan lain-lain. Sedangkan tugas tambahannya adalah melakukan dan melaporkan survey kepuasan pelanggan internal serta melakukan pembinaan SDM karyawan Puskesmas.

Secara administratif, psikolog puskesmas juga diminta membuat laporan hasil pemeriksaan psikologis, membuat register konseling individu, keluarga, kelompok, membuat laporan kegiatan promosi kesehatan (penyuluhan, skrining, pelatihan) dan mampu mengelola Sistem Informasi Kesehatan Mental- Online (SIKM – Online), mengelola data konseling individu, data absensi, data promosi kesehatan serta laporan kunjungan

Kepada para peserta kolokium Amalia berpesan untuk sering berlatih melakukan intervensi dengan memanfaatkan teman dekat sebagai subjeknya, seperti mendengarkan curhatan misalnya. Dengan semakin banyaknya latihan yang dilakukan, Amalia berkeyakinan bahwa suatu saat sangat membantu peserta kolokium dalam melakukan intervensi psikologi yang tepat saat peserta sudah menjadi seorang psikolog atau bahkan bertugas sebagai psikolog di sebuah puskesmas.