Karya Pertama Mengantarkan Mahasiswa Psikologi UII Kepada Juara Pertama

Mobilitas yang dibatasi karena pandemi COVID-19, tidak menjadi hambatan untuk berprestasi. Mahasiswa Psikologi UII berhasil menjuarai Lomba The 17th Psychology Festival 2020 yang diadakan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. Festival ini mengangkat tema “ Developing Good Habit for New Normal” yang terbuka untuk siswa SMA/sederajat dan mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia.

Mahasiswa tersebut adalah Hanna Oktasya Ross dan Megawatul Hasanah (Angkatan 2019) yang berhasil meraih juara 1 dalam cabang lomba karya tulis ilmiah. Hal ini tidak disangka-sangka baik Hanna maupun Mega. Mengingat ini lomba pertama yang mereka ikuti. Karya yang berjudul “Implementasi Konsep Syadzan (Sabar dan Khusnudzon) Sebagai Upaya Perawatan Kesehatan Mental di Masa Pandemi Covid-19” ini merupakan karya tulis ilmiah yang menggunakan metode penelitian studi literatur. Karya ini membahas mengenai Sabar dan Khusnudzon yang dapat memberikan impact pada Kesehatan mental. Terutama saat awal pandemi COVID-19.

Alasan tim menggunakan metode ini adalah mereka menilai metode itu yang paling mungkin untuk digunakan mengingat saat itu mereka belum mendapatkan ilmu tentang metode penelitian. Dalam pembuatannya Hanna dan Mega membagi porsi kerja yang sama dan menerapkan peer check. Hanya saja, arah perhatian mereka berbeda. Hanna lebih fokus kepada isi materi, sedangkan Mega lebih mengarah kepada penulisan dan administrasi.

Hanna dan Mega mengungkapkan kemenangan yang didapatkan ini membuat mereka menjadi termotivasi untuk berprestasi. Padahal pada awalnya Hanna mengaku dirinya tidak suka menulis. Namun, ia menyadari bahwa dirinya memiliki kemampuan menulis walaupun tidak ahli.

 

Jadi sayang aja gitu kalau punya ilmunya kalau enggak dipakai. Walaupun ilmu yang aku punya pun enggak seberapa ya,” papar Hanna.

 

Sedangkan dari Mega, ia mengatakan kemenangan ini sangat spesial untuknya. Karena ini merupakan karya pertamanya selama menjadi mahasiswa di Psikologi UII.

 

Mega menyampaikan, “Ini paper pertama yang disusun selama kuliah. Terus di ikutin lomba. Kemudian alhamdulillahnya dapat.”

 

Ketika diwawancarai pada 31 Agustus 2021, tim ini mengaku mengetahui lomba dari salah satu grup WhatsApp mata kuliah. Mengetahui ada kesempatan yang terbuka untuk mereka, Hanna dan Mega tidak berpikir panjang untuk mengikuti festival ini. Mereka menyampaikan tidak ada niatan untuk menang saat mengikuti festival ini. Karena hal ini merupakan hal baru bagi mereka berdua.

Tim ini memutuskan untuk membawa topik Psikologi Islam sebagai dasar teori penelitian. Hal ini dikarena topik Psikologi Islam sangat menarik untuk diangkat serta sumber yang dibutuhkan tersedia. Namun, tidak banyak. Sehingga menurut tim, penelitian Psikologi Islam kurang tergali maksimal. Tim ini berharap penelitian studi literatur mereka dapat berkontribusi dalam pengembangan Psikologi Islam dan bermanfaat untuk masyarakat di era pandemi ini.

 

Memilih topik Psikologi Islam karena saat itu tertarik ya dengan materinya. Sumber juga pas ngecek lumayan mudah didapat. Terus juga kayaknya belum banyak yang kearah sana,” jelas Hanna.

 

Tidak ada penghalang untuk mengikuti lomba ini bukan berarti tidak ada tantangan yang hadir dalam proses pembuatan. Mereka sempat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tulisannya. Karena ini merupakan hal baru, terkadang mereka menemui hambatan ketika mengerjakan karya tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut Hanna dan Mega mengonsultasikan karya kepada Ibu Fitri Ayu Kusumaningrum, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing dalam penelitian mereka. Kemudian feedback berupa kritik dan saran yang didapatkan, dijadikan acuan untuk memperbaiki karya sehingga lebih maksimal.

Author : Aisyah Tri Wardhani