Psikologi Kaji Teknik Menulis Artikel di Jurnal Internasional

“Untuk menembus jurnal internasional itu tidak mudah, tapi ada caranya. Tema adalah salah satu hal yg penting. Tema adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar.  Itu lebih penting daripada memikirkan ketidaksempurnaan berbahasa Inggris yang kita miliki”. Demikian ungkap Galang Lufityanto, M.Psi., Ph.D saat mengawali penyampaian materi workshop berjudul  “How to : Writing High-Impact Scientific Articles” yang diselenggarakan oleh Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat, 23 September 2016 di Ruang Audiovisual FPSB UII.

Managing Editor of Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tersebut menambahkan bahwa penekanan dalam menulis sebuah artikel ilmiah terletak pada jawaban atas pertanyaan terkait dengan manfaat dan tambahan pengetahuan baru apa yang akan diperoleh setelah seseorang setelah membaca artikel kita? Apa pentingnya bagi keilmuan psikologi? Metodologinya seperti apa?

 

Beliau juga menambahkan agar penulis mau memilih area interest yang strategis dan bukan area yang mudah. Sehingga kita akan menjadi ahli di arena yang kita teliti (keahlian yang spesifik). Selengkapnya workshop mengupas tentang alasan penulisan karya ilmiah, konsep-konsep yang kurang tepat saat akan menulis sebuah artikel ilmiah di jurnal internasional, prinsip dasar penulisan karya ilmiah, membangun argumen, struktur penulisan karya ilmiah, paragraf dalam penulisan karya ilmiah, serta pengiriman karya ilmiah.

Beliau juga menegaskan bahwasannya sebuah karya/artikel dikatan berkualitas jika memiliki konten yang baik, terbukti (kuat) secara scientific, mempromosikan masa depan dan dan mengikuti prinsip dasar menulis artikel ilmiah. 

Komunikasi Kaji Serdadu Belanda di Indonesia

Dalam rangke memberikan tambahan pengetahuan dan pemahaman tentang dunia tulis-menulis (jurnalistik) bagi mahasiswa baru khususnya, Prodi Ilmu Komunikasi secara khusus menggelar Kuliah Umum bertajuk “Serdadu Belanda di Indonesia 1945-1950” dengan menghadirkan Prof. dr. Gert. J.  Oostinde sebagai pembicara dan Herman Felani Tandjung, MA sebagai Moderator di Gedung Moh. Hatta (Perpustakaan UII), Kamis, 22 September 2016.

Dalam  paparannya, Direktur Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-en Volkenkunde  (KITL-KNAW) yang juga Guru Besar Sejarah  pada Universitas Leiden, Belanda tersebut mencoba menyampaikan perspektif sejarah kemerdekaan Indonesia dari sudut pandang pihak Belanda melalui sebuah buku karyanya berjudul “Serdadu Belanda di Indonesia 1945-1950” yang digali dari pengalaman/testimoni para serdadu Belanda dan didasarkan pada “dokumen-dokumen ego”, seperti buku harian, surat, kesaksian maupun memoar. Berikut sebagian testimoni dari serdadu Belanda yang tercatat dalam buku tersebut:

 

  • Kami sekarang dibebaskan tetapi masyarakat di Hindia-Belanda masih menderita di bawah pendudukan musuh Jepang. Kami harus datang melakukan pembebasan di sana. Sebagian adalah idealisme, sebagian lainnya petualangan. (Willem Dijckmeester, dalam Van de Kamp 2001: 51, int.)
  • Visi saya tentang Hindia adalah, seperti yang dinyatakan kepada kami: Hindia termasuk Belanda; para nasionalis adalah pemberontak yang harus dilumpuhkan, atau harus menyerah kepada kekuasaan Belanda. (Cornelis Weststrate, dalam Van Wijk dan Bosch 2001: 159, bk.)
  • Bahwa kami di sini bukan untuk melakukan perang tetapi untuk menjaga ketertiban dan ketenangan, sangat dihargai oleh masyarakat setempat. (Jan van de Voorde, dalam Van Wijk dan Bosch 2001: 200, bk.)
  • Pertama-tama menghajar gerombolan revolusioner Soekarno dan Hatta, kemudian membangun kembali tanah jajahan ‘kami’. (Charles Destrée, dalam Bak dan Kout 2010: 13, bk-kpln.)
  • Pemerintah Belanda menipu anak-anaknya. Pasukan-pasukan militer dikirim ke Hindia, resminya untuk memulihkan ketertiban dan ketenangan setelah kalah dari musuh Jepang: penduduk sipil harus dilindungi dari para pencuri, pembunuh, dan penjarah. Ternyata tidak ada satupun yang benar: para pasukan militer itu diterjunkan masuk dalam perang gerilya yang nyata. (A. van Helvoort, dalam Van Helvoort, Van Oerle dan Schotanus 1988: 19, bh.)
  • Hindia kita! Begitulah kami diajari sejak kecil; dengan ini kami diindoktrinasi, demikian bisa dikatakan […]. Namun, pelan-pelan mata kami membuka untuk hak-hak resmi dari rakyat Indonesia untuk benar-benar merdeka berdiri di atas kaki sendiri di tanah sendiri […]. Bahwa kami, para pemuda-di-lapangan yang sederhana di tahun 1946 belumlah matang dalam cara berpikir, tidaklah dapat disalahkan. Bahwa banyak pejabat tinggi kerajaan di Belanda yang pada waktu itu tidak jauh dalam berpikir, saya sesalkan. (Bé Ronner, dalam Ronner 1993: 79-80, mem-bh-srt.)
  • Namun, nafsu kami bertempur menjadi sedikit berkurang kalau kami sadari bahwa kami berperang melawan orang-orang yang menginginkan kebebasan untuk negeri mereka. (Sietze Winjeterp, dalam Mooij 2007: 77, kpln-bk.)

“Tak terhindarkan dalam buku Serdadu Belanda di Indonesia ada banyak perhatian terhadap masalah kekerasan dan kejahatan perang. Tetapi juga ada tema-tema lain yang dibahas. Buku ini adalah buku dengan banyak ruang untuk nuansa, dengan memperhatikan kompleksitas dan kontradiksi dari masa lalu. Buku ini tidak memiliki pesan moral, tetapi mengajak pembaca untuk memikirkan tentang politik dan moralitas”, ungkapnya.

Prof. dr. Gert. J.  Oostinde berharap agar ke depan akan ada penelitian bersama (bilateral)  tentang pendudukan Belanda di Indonesia dengan tujuan utama untuk memahami dan menjelaskan masa lalu. Hal ini tentu akan berdampak atau memiliki implikasi etis, politik dan bahkan hukum. Kesan kejahatan perang Belanda pun diharapkan akan bisa diminimalisir atau bahkan dihilangkan dan diganti dengan aksi polisional atau penertiban keamanan.    

Undangan WAJIB Mengikuti Kuliah Umum Asistensi Agama Islam 2016/2017

Seluruh Mahasiswa angkatan 2016 (MAHASISWA BARU) dan angkatan SEBELUMNYA Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yang mengambil Mk. Agama Islam semester Ganjil 2016/2017 dan Asisten Asistensi Kuliah Agama Islam FPSB UII DIWAJIBKAN HADIR mengikuti Studium General/Kuliah Umum Asistensi Mata Kuliah Agama Islam yang akan diselenggarakan pada : 

Hari, Tgl : Sabtu, 24 September 2016

Waktu   : Pkl. 07.30 wib – 10.30 wib

Tempat  : Masjid Ulil Albab UII Lt.2

Adapun undangan resminya adalah sebagai berikut : 

1. Undangan untuk Mahasiswa Mk. Agama Islam Sem. Ganjil 2016/2017 

2. Undangan untuk Asisten Asistensi Kuliah Agama Islam

 

PBI Terima Tim Akreditasi BAN PT

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas islam Indonesia (UII) menerima 2 (dua) orang utusan/asesor dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tingg (PT) untuk melakukan asesmen lapangan terhadap berkas borang akreditas yang sudah diajukan. Beliau adalah Prof. Dr. Baso Jabu,  M. Hum dari Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Dr. Ngadiso, M.Pd. dari Universitas Negeri Surakarta (UNS). Keduanya diterima dengan hangat oleh Rektor  UII (Dr. Harsoyo, M.Sc. Ph.D), Wakil Rektor I UII (Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI), Dekan FPSB UII ( Dr.rer.nat Arief Fahmie, MA. HRM., Psikolog), Wakil Dekan FPSB UII (Dr. Hepi Wahyuningsih, M.Si,) Ketua Prodi. PBI (Irma Windy Astuti, S.S., M.Hum), Sekretaris Prodi PBI (Rizki Farani, S.Pd., M.Pd) beserta segenap staf pengajar dan kependidikan FPSB UII di Laboratorium Bahasa, Gedung Moh. Hatta (Perpustakaan UII), Rabu, 17 Dzul Hijjah 1437 H/19 September 2016.

Dr. Harsoyo, M.Sc. Ph.D dalam sambutannya menegaskan komitmen UII yang terus berupaya berbenah/ meningkatkan kualitas UII bukan hanya untuk memperoleh akreditasi nasional tapi juga akreditasi internasional seperti halnya yang sudah didapatken oleh Prodi Teknik Sipil FTSP UII dari JABEE (Jepang). Adapun upaya-upaya yang sudah dilakukan UII antara lain memotivasi dosen-dosen untuk melakukan penelitian dengan memberikan bantuan dana yang cukup besar, mendorong dan memfasilitasi (beasiswa) bagi dosen untuk studi lanjut S3, menambah jumlah dosen agar diperoleh rasio yang lebih tepat, serta pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan dalam rangka memberikan fasilitas/layanan yang lebih baik.    

Dalam penyambutan tersebut, kedua utusan juga memperoleh penjelasan serta ‘demo’ singkat seputar smart class  yang disampaikan langsung oleh Ka. Prodi PBI, irma Windy Astuti, S.S., M.Hum. Sejurus kemudian, keduanya menyempatkan diri meninjau koleksi buku dan sistem peminjaman yang ada di perpustakaan UII, meninjau ruang kelas, ruang dosen PBI, ruang pertemuan mahasiswa (SAC) sebelum akhirnya melakukan verifikasi dan validasi berkas borang prodi PBI di ruang audiovisual dan berkas borang fakultas di ruang sidang dekanat FPSB UII. Jelang siang, Prof. Dr. Baso Jabu, M.Hum yang sudah selesai melakukan verifikasi berkas fakultas melakukan wawancara dengan para mahasiswa dan alumni prodi PBI.

Proses verifikasi data diakhiri dengan penyerahan hasil pemeriksaan dari kedua asesor kepada Ka. Prodi PBI dan Dekan FPSB UII.

HI Kaji Peran Indonesia di ASEAN

Dalam rangka memberikan pemahaman tentang pentingnya ASEAN bagi Indonesia dan peran penting Indonesia di ASEAN kepada para mahasiswa, program studi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) secara khusus menggelar kuliah umum bertema “Peran Indonesia dalam Penguatan Kerjasama di Asia Tenggara”, Senin, 19 September 2016 di Auditorium FPSB UII. Sekretaris Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN (Kementerian Luar Negeri RI), Ashariyadi hadir sebagai pembicara.

Kepada para peserta kuliah umum sosok yang pernah mendapat amanah sebagai Kepala Perwakilan RI di Paris ini mengungkap sejarah berdirinya ASEAN beserta peran besar Indonesia di ASEAN. Banyak konflik ataupun sengketa di wilayah ASEAN yang berhasil diselesaikan berkat peran/kontribusi Indonesia. Pun demikian, ASEAN juga mempunyai arti penting bagi Indonesia. Pada bidang perdagangan misalnya, dimana ¼ dari total  perdagangan Indonesia melibatkan negara-negara ASEAN.  

Beliau menambahkan bahwa masyarakat ASEAN dibangun secara kohesif dan seimbang diantara tiga pilar ASEAN, yakni pilar (1) Masyarakat Polkam ASEAN yang berkait erat dengan stabilitas  wilayah ASEAN (politik dan keamanan),  (2) Masyarakat Ekonomi ASEAN yang berkait erat dengan pembangunan perekonomian secara terintegrasi dan terhubung dengan sistem ekonomi global, serta  (3) Masyarakat Sosbud ASEAN yang terus berupaya meningkatkan kualitas hidup dan kesempatan yang adil bagi masyarakat ASEAN.

Menanggapi sudah diberlakukannya MEA beliau mengajak peserta untuk tidak takut menghadapi MEA. Dengan bekal keberanian, kreativitas serta kejelian dalam melihat dan memanfaatkan peluang yang ada diyakini akan membuat masyarakat Indonesia mampu berkompetisi dengan warga negara lain. Beliau mencontohkan bahwa saat ini sudah banyak retail asal Indonesia yang sudah membuka cabang di luar negeri, seperti Alfamart, J-Co Donut, Es Teller 77, Ayam Bakar Mas Mono,  dan Pecel Lele LELA.

“Bersama Indonesia ASEAN akan kuat. Bersama ASEAN Indonesia akan maju”, pungkasnya.  

PUSKAGA Workshop-Kan SEM

Pusat Kajian Anak dan Keluarga (PUSKAGA) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar workshop Structural Equation Modeling (SEM): Konsep dan Aplikasi dengan menghadirkan Drs. Urip Purwono, M.Sc., Ph.D dari Universitas Padjajaran (Bandung)  sebagai pemateri, Jumat-Sabtu, 16-17 September 2016. Selain diikuti oleh staf pengajar (dosen) FPSB UII dan dosen asal perguruan tinggi lainnya, kegiatan yang bertempat di Auditorium FPSB UII juga diikuti oleh para praktisi.

Adapun materi yang disampaikan dalam workshop tersebut meliputi (1) Latent dan observed variabel, (2) SEM, Path analisis, dan analiisis regresi, (3) Konvensi-konvensi dalam SEM, (4) Measurement model dan Structural Model, (5) Confirmatory factor analysis, (6) Goodness of fit indices, (7) Growth Curve Modeling, dan (8) Cross lag modelling. Tujuan selain agar peserta dapat memahami konsep Path Analysis, SEM, CFA, GCM dan Cross lag juga mampu melakukan analisis CFA, SEM dan juga GCM. 

 

 

 

FPSB Sosialisasikan PKM 2017

Dalam rangka turut berpartisipasi di ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) XXX tahun 2017 mendatang, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) secara khusus menyelenggarakan workshop Sosialisasi PKM dengan mengundang Prof. Akhmad Fauzy, S.Si., M.Si., Ph.D sebagai pemateri,  Rabu, 14 September 2016 di R. Auditorium FPSB UII. Acara diawali dengan penyerahan penghargaan kepada Tim PKM asal Prodi Psikologi yang telah berhasil meraih peraih Medali Perunggu di ajang PIMNAS XXIX di IPB Bogor dan juga Tim yang berhasil lolos ke PIMNAS meski tidak meraih juara.

 

Dalam paparannya, sosok yang akrab disapa Prof. Fauzy tersebut banyak menyajikan data-2 raihan medali Pimnas di level nasional, level wilayah (DIY) dan juga level internal UII. Selain itu, beliau juga kembali mengingatkan tips dan trik agar sebuah proposal lolos dalam seleksi administrasi. Kuncinya adalah mengikuti setiap aturan yang diberlakukan. Ini mutlak dan tidak bisa ditawar. 

Kita semua tentu berharap agar tahun depan akan lebih banyak lagi Tim PKM UII yang berhasil lolos PIMNAS dan meraih juara. Amiin

 

 

 

Rapat Koordinasi Kerja FPSB UII: UII Utamakan Culture

“Saat ini kita berusaha memahami dunia dari oposisi  (tren saat ini), seperti ranking, clustering, product orientation (lulusan harus bekerja). Kita hanya memikirkan di situ. Hal ini bukan totalitas baik. Ada pemikiran yg berbeda.  Terutama saat ini lulusan kita profilnya berbeda dengan yang dulu. Image seakan-akan lulusan kita yang wanita harus bekerja juga yang kemudian menghilangkan value bahwa mereka bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik. Kita mesti melihat sisi lain bahwa graduate itu punya value. Ketika seorang lulusan ingin menjadi ibu rumah tangga yang baik, itu bukan hal yg kecil. Tapi itu  pernyataan Dr. Ir. Ilya Maharika, M.Eng  fundamen. Itu sesuatu yang baik. Ini adalah tantangan universitas kita. Kita harus kemana? Ini sebuah spektrum.Dalam berbagai bentuk, skala, kedalaman mau tidak mau saat ini kita harus memposisikan mahasiswa bukan sekedar harus dilayani. Saya menggaris bawahi culture, bukan quality karena quality masih debatable. Culture berarti sudah mendarah daging. Ini yang kita tuju. Kita ingin membangun jati diri kita dengan standar-standar kita sendiri yang menjadi culture ”. Demikian sambutan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Dr. Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA. IAI pada kegiatan Rapat Koordinasi Kerja Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat, 09 September 2016 di The Alana Hotel Yogyakarta.

Lebih jauh sosok yang akrab di sapa Pak Ilya ini pun menegaskan bahwa setiap pengetahuan yang ada di kepala kita itu adalah aset. Permasalahannya adalah bagaimana kita me-record  dan men-sharing-kan aset-aset yang dimiliki oleh kita (UII).  “Kita bisa menjadi universitas dakwah melalui 3 sistem yakni pembelajaran, riset dan pengabdian. Ini bisa mengembalikan kita ke baitul hikmah. Hikmah yg dipentingkan. Bukan sekedar ada guru dan murid. Saya pikir lebih memilih Baitul Hikmah daripada universitas, meskipun saat ini kita universitas. Harapan saya seluruh program kita, seluruh aktivitas yang disusun dalam RKAT ini seakan-akan sebagai batu bata yang tersusun layer demi layer sehingga kita yakin suatu saat bangunan rumah itu jadi. Bukan batu bata yg berserakan, yang hancur terlindas tronton”,  pungkasnya.

Jalannya rakorja sendiri diawali dengan presentasi atau pemaparan program kerja dari fakultas yang disampaikan oleh Dekan dan didampingi Wakil Dekan FPSB UII.  Sejurus kemudian disusul dengan pemaparan program kerja dari masing-masing program studi di lingkungan FPSB UII (Prodi Psikologi, Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional dan Pendidikan Bahasa Inggris). 

Workshop PKM 2016

[INFO PKM]
Apa itu PKM?
Bagaimana sih cara buatnya?
Trus mekanisme pengajuannya bagaiman?
Dari pada bingung, Yuk daftar Sosialisasi & Workshop V Bidang yang akan diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal: Jumat, 16 September 2016
Waktu : 08.00 – 11.00
Tempat : Auditorium Kahar Muzakir UII

Pendaftaran Online: tinyurl.com/workshoppkm2016

Yuk segera daftarkan diri anda.

Ttd
PKM Corner UII
LabMa UII
Direktorat Kemahasiswaan UII

HI Gelar IAP, Komunikasi Sapa Sambut Maba

Untuk memberikan bekal kemampuan dan motivasi terhadap mahasiswa baru dalam melakukan analisa dan penulisan akademik yang baik dan benar, Prodi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) secara khusus menyelenggarakan seminar Introductory Academic Program (IAP) bagi mahasiswa baru Prodi HI, Rabu, 31 Agustus 2016 di R. Auditorium Gedung Moh. Hatta (Perpustakaan UII).

Menurut Pengelola Prodi HI hal itu penting dilakukan karena saat menempuh perkuliahan,  mahasiswa tidak akan lepas dari tugas-tugas menulis maupun tugas presentasi karya ilmiah. Dalam proses inilah dibutuhkan pemahaman mahasiswa tentang tata cara penulisan karya ilmiah yang sesuai ketentuan serta kepeduliaan mahasiswa terhadap tuntutan penulisan karya ilmiah untuk kepentingan jangka pendek maupun kepentingan jangka panjang.

Adapun materi yang diberikan meliputi Why Writing and Reading is Important: Introduction to Academia Responsibility  yang disampaikan oleh Geradi Yudhistira, S.Sos., MA., How to Read : Strategies in Effective Reading oleh Hasbi Aswar, S.IP., MA., How to Write : Techniques in Constructing Scholarly Writings oleh Karina Utami Dewi, S.IP., MA., serta Academic Integrity : Ethics in Academic Writing yang disampaikan langsung oleh Ketua Prodi HI, Irawan Jati, S.IP., M.Hum., MSS. Bahkan peserta juga mendapatkan tambahan materi berupa Information/Library Literacy  dari Pengelola Perpustakaan UII.
Selaku pemateri sekaligus Ketua Prodi HI, Irawan Jati berpesan agar dalam pembuatan sebuah karya ilmiah mahasiswa bisa berlaku jujur dan mengikuti aturan atau kaidah-kaidah penulisan yang sudah ditetapkan. “Hindari plagiarisme, karena hal itu akan sangat merugikan kalian. Seorang profesor pun akan dicopot gelarnya jika dia ketahuan melakukan plagiasi. Apalagi anda yang lulusan S1 nantinya”, ungkap Irawan Jati.

Komunikasi Sapa Sambut Mahasiswa Baru

Sementara itu, di tempat terpisah Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII pun menggelar agenda Sapa Sambut Mahasiswa Baru yang juga berisi pengenalan aktivitas/atmosfer akademik. Menurut pengelola Prodi Ilmu Komunikasi, penanaman nilai-nilai kerangka berpikir (ke-UII-an) yang nantinya akan tercermin pada setiap aktivitas mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia (UII) perlu dilakukan sejak dini. Bahkan  sebaiknya diberikan sebelum mereka masuk perkuliahan. Hal ini penting agar dalam setiap aktivitasnya kelak mahasiswa tidak keluar dan bertentangan dengan visi UII sebagai rahmatan lil ‘alamiin. Nilai yang dimaksud tersebut nantinya lebih berorientasi pada pembentukan karakter mahasiswa sebagai kaum pembelajar yang mengedepankan pemikiran serta sikap memperjuangkan keadilan dan martabat kemanusiaan. 

Kegiatan terbagi dalam dua sesi, yakni (1) pengenalan prodi dan unit-unit prodi, pengenalan dan testomoni dari unit-unit kerja mahasiswa serta (2) berbagi cerita dari mahasiswa-mahasiswa yang memiliki aktivitas dan pengalaman akademik.

Dari kegiatan tersebut pengelola juga berharap bisa membangun motivasi dan semangat belajar mahasiswa, membangun kedekatan/keakraban antara staf pengajar, staf akademik dan mahasiswa serta bisa menciptakan relasi yang terbuka, egaliter, dan kooperatif demi terwujudnya suasana akademik yang ideal.