Dalam rangka menambah wawasan mahasiswa terkait alat tes DISC yangternyata cukup mampu dipergunakan untuk memahami tipe-tipe perilaku dan kepribadian seseorang, Laboratorium Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) secara khusus menyelenggarakan Workshop Alat Tes DISC dengan menghadirkan Eva Marina, M.Psi., Psikolog sebagai pemateri, Rabu, 23 November 2016 di Ruang Audiovisual FPSB UII.
DISC sendiri sebenarnya merupakan kependekan dari 4 tipe perilaku manusia saat berinteraksi dengan lingkungannya, yakni tipe Dominance (D), Influence (I), Steadiness (I) dan Compliance(C). Kepada para peserta workshop yang didominasi oleh mahasiswa Prodi Psikologi, Eva mengawali paparannya dengan penyampaian definisi, sejarah ataupun selayang pandang tentang alat tes DISC. Menurutnya, alat tes yang ditemukan oleh William Moulton Marston ini merupakan sebuah instrumen untuk memahami perilaku sekaligus mengukur gaya perilaku, cara berkomunikasi, sikap dalam menghadapi stres, kemampuan seseorang bekerjasama dalam tim serta kelebihan dan kekurangan seseorang.
Lebih jauh Eva mengungkapkan beberapa manfaat yang bisa diperoleh menggunakan DISC, seperti mengungkapkan potensi diri, mengindentifikasi kekuatan, memahami orang lain, menguatkan hubungan, meningkatkan komunikasi, memotivasi, seleksi/asesmen karyawan, pengarahan karier dan pengembangan pribadi.
Orang bertipe D menurut Eva memiliki karakteristik agresif, ambisius, berespon langsung pada konfrontasi, berkemauan keras, bertekad, kompetitif, mampu melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan, menginginkan perubahan, menginginkan wewenang, pemaksa, penentu dan tidak sabar. Namun demikian, tipe D juga memiliki banyak kelebihan, seperti berorientasi pada tugas, kompetitif, optimis, pengambil keputusan, percaya diri, produktif, bernai, berinisiatif, gigih dan pemecah masalah.
Orang bertipe I memiliki karakteristik antusias, berorientasi pada orang, bersahabat, eksperisif, mudah bergaul, mudah percaya, kurang terorganisasi, optimis, penyemangat, persuasif, hangat, ramah suka bicara, selera humor tinggi, terbuka, ceria, komunikatif dan senang bekerja dalam kelompok.
Orang bertipe S memiliki beberapa karakteristik, seperti berpikir hati-hati, bersahabat, kokoh, konsisten, menolak perubahan, mudah ditebak, pasif, pemain tim, pendengar yang baik, penyelesai yang sudah dimulai, sabar, santai, tenang, baik hati, dan simpatik.
Sedangkan bertipe C berkarkter akurat/menyukai fakta, berpikir analis, diplomatis, hati-hati, konvensional, lebih suka bekerja sendiri, perfeksionis, menanyakan banyak pertanyaan, memerlukan banyak penjelasan, rapi, sistematis, disiplin, memiliki standar tinggi dan selalu waspada.
Usai penyampaian materi, peserta juga diajak untuk mencoba alat tes DISC.
Alhamdulillah Prodi PBI FPSB UII Raih Akreditasi B
/in /by Darzan Hanan MPenantian keluarga besar Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) akhirnya berbuah manis. Melalui SK BAN PT. No. 2961/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2016, Prodi PBI dinyatakan berhak memperoleh akreditasi B.
“Intinya, bersyukur atas pencapaian akreditasi nilai B untuk prodi PBI yang masih relatif baru dan hasil tersebut (termasuk feedback dari asesor visitasi) akan digunakan oleh prodi sebagai bahan/ materi evaluasi kinerja prodi dalam rangka peningkatan status di tahun-tahun mendatang”, ungkap ketua prodi PBI, Irma Windy Astuti, S.S., M.Hum.
Irma menambahkan bahwa nilai B yang didapat menjadi capaian yang realistis mengingat saat ini prodi PBI memang belum memiliki banyak lulusan, (dari 2 angkatan) termasuk lulusan yang terserap ke pasar kerja. Selain itu, menurutnya jabatan fungsional dosen juga masih perlu ditingkatkan seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini dikarenakan hampir 50% dosen prodi PBI merupakan dosen baru. Selain itu, bu Irma juga menambahkan bahwa studi lanjut ke jenjang doktor perlu juga diprioritaskan karena saat ini PBI juga belum memiliki SDM bergelar doctor. Peningkatan capaian riset kolaborasi dosen mahasiswa, serta riset dari sumber2/hibah external & capaian PKM pun tak luput dari perhatian untuk ditingkatkan.
“Hal lain sudah relatif baik, perlu dijaga dan ditingkatkan, sprit atmosfer akademik, pemutakhiran dan implementasi kurikulum, kinerja penelitian dosen, kerjasama dalam & luar negeri, fasilitas pembelajaran”, pungkasnya.
Selamat atas capaian akreditasi yang sudah diperoleh. Kita semua tentu berharap agar capaian tersebut benar-benar membawa barakah bagi prodi PBI FPSB UII khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Laboratorium Psikologi FPSB Gelar EXPO
/in /by Darzan Hanan MDalam rangka lebih mengenalkan alat tes yang dimiliki oleh Laboratorium Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) kepada para mahasiswa, khususnya mahasiswa Prodi Psikologi, Pengelola Laboratorium Psikologi FPSB UII secara khusus menggelar EXPO, Selasa, 13 Desember 2016.
Adapun stand yang digelar antara lain adalah stand alat tes eksperimen, tes kepribadian, tes assesmen bakat kognitif, dan juga tes perkembangan.
Selain alat tes, beberapa fasilitas juga bisa diakses oleh pengunjung, seperti Photobooth kegiatan EXPO, movie corner dan juga raven’s corner . Pesertapun diberi kesempatan untuk melakukan simulasi tes intelegensi SPM. Tak ketinggalan doorprize menarik turut disediakan bagi para pengunjung.
Prodi HI Gelar AYGATH 2016
/in /by Darzan Hanan MAsean Youth Gathering (AYGath) dipastikan akan menjadi ikon baru bagi Prodi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII). Hal ini disampaikan oleh salah satu panitia penyelenggara AYGath sesaat usai agenda konferensi bertema “The Role of Students in Asean Community Development” yang menghadirkan Irawan Jati, S.IP., M.Hum, M.S.S. (Universitas Islam Indonesia), Dr. Johan Richard Weintre, Ph.D (Flinders University) dan Dr. Maskota Delfi, S.Sos., M.Hum (Universitas Andalas) sebagai pemateri, Sabtu, 10 Desember 2016 di GKU. Prof. Dr. Sardjito, M.Ph.
Sebagai pemateri pertama, Irawan Jati menyampaikan materi berjudul “Promoting Peace Culture for Youth to Create a Peaceful Southeast Asia” yang berisi tentang ajakan untuk lebih mengenalkan budaya damai, budaya toleransi dan budaya Indonesia yang baik lainnya kepada negara-negara di Asia Tenggara dalam rangka memprovokasi untuk melakukan kebaikan (kedamaian). Namun demikian, sosok yang akrab disapa Pak Jati ini juga masih menyayangkan banyaknya kasus konflik di Asia Tenggara, termasuk kasus yang masih hangat ini seperti halnya pelanggaran HAM terhadap kaum minoritas muslim Rohingnya di Myanmar. Menurutnya ada nilai-nilai (values) yang harus dikembangkan dalam mewujudukan kedamaian, diantaranya adalah nilai cinta (love), nilai kasih sayang (compassion), keharmonisan (harmony), toleransi (tolerance), peduli dan berbagi (caring and sharing), saling ketergantungan (interdependence), empati (empathy), spiritual (spiritual), dan kebersyukuran (gratitude).
Sementara Johan Richard Weintre dalam paparannya yang berjudul Exploring Mutual Cooperation in The ASEAN Contect and Beyond (Identity and Humanity) secara tegas menyatakan pentingnya revoluasi mental untuk kebaikan hidup di masa depan.
Sedangkan Maskota Delfi yang mempresentasikan “Respect of Diverse Mainstream and Non-Mainstream Communities in ASEAN” mengingatkan kepada peserta untuk lebih meng-eksplore kebudayaan-kebudayaan yang ada di Negara-negara ASEAN sampai ke daerah-daerah yang terpencil atau tingkat pedesaan. “Backpacker sajalah untuk keliling Asia agar bias lebih banyak belajar”, ungkapnya. Maskota Delfi menambahkan bahwa budaya merupakan salah satu kendaraan untuk memahami ASEAN Community, harus toleransi dan menghargai kebudayaan orang/negara lain.
Selain konferensi, AYGATH juga menyelenggarakan Model of ASEAN Meeting yang diikuti oleh 7 tim dari 5 SMA asal kota Jogja. Dari ke-7 tim yang berlaga dalam simulasi sidang ASEAN tersebut, Drs. Isman Pasha, MH dari KEMENLU RI selaku pemateri sekaligus juri memutuskan bahwa Tim asal SMA N 1 Depok sebagai Best Delegation dan Tim asal SMA N 3 Yogyakarta sebagai Best Speaker.
SMA Al Kautsar Silaturrahmi ke FPSB UII
/in /by Darzan Hanan MDalam rangka memotivasi para siswanya untuk studi lanjut ke perguruan tinggi, pihak pengelola SMA Al Kautsar Lampung sengaja melakukan study tour ke Universitas Islam Indonesia, Selasa, 6 Rabi’ul Awwal 1438 H/7 November 2016. Adapun rombongan dibagi menjadi 2, dimana untuk mereka yang mengambil jurusan IPA diarahkan ke Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) dan yang berlatar belakang jurusan IPS diterima oleh Tim Marketing and Communication (MARCOM) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII.
Dalam kesempatan ini, materi selayang pandang UII dan juga informasi lengkap seputar FPSB UII disampaikan oleh Kepala Unit Pemasaran, Kerjasama dan Humas (PKH) FPSB, Ratna Permatasari, S.I.Kom., MA.
Naskah Dosen FPSB Terpilih dalam 14 Naskah Terbaik di SNP 2016
/in /by Darzan Hanan MPaper berjudul Kepemimpinan Moral, Karakter Anti Korupsi, dan Kesejahteraan Psikologis Pegawai di Cina dan Indonesia karya Staf Pengajar/Dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Sus Budiharto, S.,Psi., M.Si., Psikolog bersama Retno Kumolohadi, S.Psi., M.Si., Psikolog dan Tim CRCEP 2014 terpilih dalam 14 naskah/paper terbaik dari 100-an naskah yang masuk ke panitia Seminar Nasional Pascasarjana (SNP) 2016 bertema Riset-Riset Terkini di Bidang Perilaku yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada hari Sabtu, 26 November 2016. Atas penetapan sebagai karya terbaik tersebut, naskah itu pun insya Allah akan dimuat pada Jurnal Psikologi edisi 2017 (setelah diberi masukan) atau Proceeding SNP 2016 yang diterbitkan oleh Gadjah Mada University Press serta memperoleh penggantian beaya registrasi seminar.
“Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kepemimpinan moral dan karakter anti korupsi terhadap kesejahteraan psikologis pegawai di Cina dan Indonesia. Kesejahteraan psikologis (well being) menjadi salah satu perhatian penting dalam Psikologi Positif, karena berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang yang mencakup fisik, psikis, dan sosial. Peneliti memilih partisipan penelitian di Cina dan Indonesia selain adanya kesepakatan tentang kolaborasi penelitian dari institusi kedua negara, juga karena secara politis, pegawai di Cina dan Indonesia memiliki kekhasan, antara lain dalam kebijakan terkait dengan good corporate governance”, jelasnya.
Pak Sus menambahkan bahwa metode pengumpulan data dilakukan dengan survey melalui penyebaran skala, meliputi modifikasi skala kepemimpinan moral profetik yang disusun oleh Budiharto dan Himam (2006), skala karakter anti korupsi oleh Kumolohadi (2013), skala kepuasan hidup (SWLS) menurut Diener, Emmons, Larsen & Griffin (1985), serta skala afek positif dan negatif (PANAS) menurut Watson, Clark, & Tellegen (1988). Berdasarkan data dari 102 pegawai di Cina dan 126 pegawai di Indonesia, diketahui terdapat persamaan dan perbedaan pada partisipan Cina dan Indonesia. Persamaannya adalah kepemimpinan moral berkontribusi terhadap peningkatan emosi positif pegawai, dan karakter anti korupsi berkontribusi terhadap penurunan emosi negatif pegawai. Perbedaannya, pada partisipan Cina, kepuasan hidup pegawai diprediksi oleh kepemimpinan moral, sedangkan pada partisipan Indonesia oleh karakter anti korupsi.
Secara khusus Pak Sus menyampaikan ucapan terima kasih kepada UII, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI atas bantuan hibah bersaing 2013-2014, Tim CRCEP UII, Ubaya, UZJ China 2014 atas dukungan yang telah diberikan dalam kolaborasi penelitian. “Semoga pada saat yang akan datang teman2 dosen silih berganti karyanya diapresiasi oleh dunia akademik nasional dan internasional. Semoga Allah Meridhoi UII”, harapnya.
Dosen Psikologi Masuk Kategori 10 Penulis Naskah Terbaik
/in /by Darzan Hanan M“Semoga pada saat yang akan datang teman-teman dosen silih berganti karyanya diapresiasi oleh dunia akademik nasional dan internasional. Semoga Allah Meridhoi UII”. Demikian ungkapan sekaligus harapan singkat yang disampaikan oleh Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog, dosen Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yang telah terpilih sebagai salah satu dari 10 penulis naskah terbaik di kegiatan Temu Ilmiah Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) 2016 bertema Menelisik Perkembangan Psikologi Indonesia di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang diselenggarakan oleh Pengurus HIMPSI Wilayah DIY dan UNY pada 18-19 November 2016. Adapun judul naskahnya adalah Pengembangan Kepemimpinan Otentik (Konseptualisasi, Pengukuran, dan Implementasinya dalam Organisasi)yang merupakan naskah publikasi laporan penelitian internal UII dan mendapatkan Insentif Penelitian Pendukung Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) periode Juli 2016). Atas raihan itu, sosok yang akrab disapa Pak Sus ini mendapat apresiasi berupa penggantian beaya registrasi pada Temu Ilmiah Himpsi 2016 dan naskahnya akan diterbitkan di Jurnal Psikologi Indonesia.
Menurut Pak Sus penelitian tersebut dilakukan dengan tujuan ingin mengetahui konsep, pengukuran, dan pengembangan kepemimpinan otentik di Indonesia. Pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana pengukuran kepemimpinan otentik di Indonesia? Bagaimana peran kepemimpinan otentik terhadap kepercayaan pegawai? Bagaimana implementasi pengembangan kepemimpinan otentik dalam organisasi?
“Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan. Tahap pertama adalah pengukuran terhadap 111 pegawai di Indonesia melalui adaptasi dan analisis faktor skala kepemimpinan otentik. Tahap kedua adalah pengujian peran kepemimpinan otentik terhadap kepercayaan pegawai melalui uji korelasi dan regresi. Tahap ketiga adalah penyusunan pengembangan kepemimpinan otentik dalam organisasi melalui kajian pustaka. Hasil penelitiannya, kepemimpinan otentik di Indonesia dapat diukur dengan mengadaptasi skala Authentic Leadership Scale/ALQ yang disusun oleh Walumbwa, dkk (2008), meliputi empat aspek, yaitu self-awareness, moral perspective, balanced processing, dan relational transparency. Kepemimpinan otentik mampu menjadi prediktor bagi kepercayaan pegawai. Pengembangan kepemimpinan otentik dalam organisasi melibatkan proses yang kompleks, bukan hanya pelatihan, tetapi secara luas merupakan program kehidupan”, paparnya.
Pak Sus juga menambahkan bahwa proses seleksi pemilihan naskah terbaik dilakukan dalam beberapa tahap, yakni melakukan seleksi terhadap 150 naskah/abstrak yang masuk meja panitia (terpilih 102 naskah/abstrak) untuk dipresentasikan secara oral. Dari 102 naskah itu kemudian panitia meminta untuk mengumpulkan full paper hingga batas akhir waktu yang ditentukan dan terkumpul sebanyak 82 naskah full paper. Dari 82 naskah full paper inilah kemudian dipilih 10 naskah terbaik yang di-reviewer/diseleksi oleh para Guru Besar Psikologi di Indonesia yang menjadi anggota Majelis Psikologi Indonesia. “Terima kasih kepada Prodi Psikologi, Fakultas PSB, dan UII yang telah memberikan insentif terhadap laporan penelitian, dan subsidi mengikuti seminar dan workshop dalam rangka temu ilmiah ini”, pungkasnya.
Psikologi Kaji Pengasuhan Anak di Era Digital
/in /by Darzan Hanan MPrihatin dan khawatir. Demikian dua kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi anak-anak jaman sekarang (khususnya anak-anak yang masih duduk di kelas 4,5 & 6 Sekolah Dasar-SD) yang hampir sebagian besar pernah mengakses media pornografi. Setidaknya hal itu ditunjukan oleh hasil penelitian tahun 2008 dan 2013 dimana dari 1.600 – 2.000-an responden (siswa kelas 4,5 & 6 SD) menunjukkan peningkatan prosentase jumlah yang cukup signifikan terhadap akses media pornografi. Pada tahun 2008 misalnya, didapati angka prosentase 66% responden pernah mengakses media pornografi, 23 % belum pernah mengakses dan 11 % missing. Namun data tersebut segera berubah pada tahun 2013 dimana didapati kenaikan jumlah responden yang pernah mengakses media pornografi menjadi 90%, tidak pernah mengakses sebesar 9 % dan missing 1%. Maka pada era digital yang semakin canggih dan mudah diakses saat ini tentu juga akan menaikan prosentase tersebut. Perangkat permainan ‘playstation’, TV kabel maupun gadget (smartphone) memungkinkan mereka lebih mudah mengakses media pornografi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati, Dra. Hj. Elly Risman, Psikolog pada kolokium bertema “Mengasuh Anak Tangguh di Era Digital” yang diselenggarakan oleh Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), 25 Nopember 2016 di Ruang Auditorium FPSB UII.
Lebih jauh dalam materinya yang berjudul ‘Memahami dan Mengatasi Kecanduan Anak pada Internet, Pornografi dan Game Online’, Ibu Elly Risman mengajak para peserta kolokium yang terdiri dari mahasiswa dan juga dosen dan staf kependidikan FPSB UII untuk lebih pro aktif mendengarkan curahan hati anak-anaknya, pro aktif menjadi pendengar yang baik dan senantiasa berusaha memberi rasa nyaman kepada anak-anak agar mereka tidak mencari kenyamanan ‘di luar rumah’ seraya menambahkan pentingnya menjaga atau memagari anak dari hal-hal yang kurang/tidak baik (negatif). Pornografi memang berbahaya dan menjadi momok para orang tua, karena selain merusak akhlak ternyata juga dapat merusak perkembangan otak anak. Kerusakan yang ditimbulkan pada otak sama pun dengan kerusakan saat seseorang mengalami benturan otak pada sebuah kecelakaan.
Lab Psikologi Gelar Workshop DISC
/in /by Darzan Hanan MDalam rangka menambah wawasan mahasiswa terkait alat tes DISC yangternyata cukup mampu dipergunakan untuk memahami tipe-tipe perilaku dan kepribadian seseorang, Laboratorium Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) secara khusus menyelenggarakan Workshop Alat Tes DISC dengan menghadirkan Eva Marina, M.Psi., Psikolog sebagai pemateri, Rabu, 23 November 2016 di Ruang Audiovisual FPSB UII.
DISC sendiri sebenarnya merupakan kependekan dari 4 tipe perilaku manusia saat berinteraksi dengan lingkungannya, yakni tipe Dominance (D), Influence (I), Steadiness (I) dan Compliance(C). Kepada para peserta workshop yang didominasi oleh mahasiswa Prodi Psikologi, Eva mengawali paparannya dengan penyampaian definisi, sejarah ataupun selayang pandang tentang alat tes DISC. Menurutnya, alat tes yang ditemukan oleh William Moulton Marston ini merupakan sebuah instrumen untuk memahami perilaku sekaligus mengukur gaya perilaku, cara berkomunikasi, sikap dalam menghadapi stres, kemampuan seseorang bekerjasama dalam tim serta kelebihan dan kekurangan seseorang.
Lebih jauh Eva mengungkapkan beberapa manfaat yang bisa diperoleh menggunakan DISC, seperti mengungkapkan potensi diri, mengindentifikasi kekuatan, memahami orang lain, menguatkan hubungan, meningkatkan komunikasi, memotivasi, seleksi/asesmen karyawan, pengarahan karier dan pengembangan pribadi.
Orang bertipe D menurut Eva memiliki karakteristik agresif, ambisius, berespon langsung pada konfrontasi, berkemauan keras, bertekad, kompetitif, mampu melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan, menginginkan perubahan, menginginkan wewenang, pemaksa, penentu dan tidak sabar. Namun demikian, tipe D juga memiliki banyak kelebihan, seperti berorientasi pada tugas, kompetitif, optimis, pengambil keputusan, percaya diri, produktif, bernai, berinisiatif, gigih dan pemecah masalah.
Orang bertipe I memiliki karakteristik antusias, berorientasi pada orang, bersahabat, eksperisif, mudah bergaul, mudah percaya, kurang terorganisasi, optimis, penyemangat, persuasif, hangat, ramah suka bicara, selera humor tinggi, terbuka, ceria, komunikatif dan senang bekerja dalam kelompok.
Orang bertipe S memiliki beberapa karakteristik, seperti berpikir hati-hati, bersahabat, kokoh, konsisten, menolak perubahan, mudah ditebak, pasif, pemain tim, pendengar yang baik, penyelesai yang sudah dimulai, sabar, santai, tenang, baik hati, dan simpatik.
Sedangkan bertipe C berkarkter akurat/menyukai fakta, berpikir analis, diplomatis, hati-hati, konvensional, lebih suka bekerja sendiri, perfeksionis, menanyakan banyak pertanyaan, memerlukan banyak penjelasan, rapi, sistematis, disiplin, memiliki standar tinggi dan selalu waspada.
Usai penyampaian materi, peserta juga diajak untuk mencoba alat tes DISC.
PBI Gelar Kuliah Umum
/in /by Darzan Hanan M(Ispiring) English Teacher, Your Promising Career. Demikian tema kuliah umum yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Kamis, 18 Shafar 1438 H/18 November 2016 di Auditorium FPSB UII dengan menghadirkan Rasman, S.Pd., MA sebagai pemateri.
Dalam paparannya, Master of TEFL Graduated from Birmingham University (LPDP Kementerian Keuangan RI Awardee) ini banyak menyampaikan materi tentang cara atau metode mengajar yang memang penting untuk dipelajari. Namun menurutnya, yang lebih penting adalah identitas atau kekhasan yang dimiliki oleh seorang guru sehingga mampu menjadi inspirasi bagi peserta didik/siswa yang diajar dan juga mampu membantu guru-guru lain untuk menjadi inspirator.
Usai kuliah umum, peserta mendapat kesempatan untuk bertukar pengalaman atau berdiskusi dengan para mahasiswa PBI yang sudah ikut sebagai peserta PPL Australia dan juga PPL Thailand.
PBI Gelar Workshop IELTS
/in /by Darzan Hanan M“Kunci penting dalam mengerjakan IELTS adalah ‘give what IELTS want’. Kasih yang IELTS inginkan, jangan berlebihan. Misal jika IELTS minta jawaban 2 kata, maka ya jawabnya hanya 2 kata. Tidak lebih!”. Demikian disampaikan oleh Ista Maharsi, S.S., M. Hum kepada peserta Workshop IELTS: Tips and Tricks di Gedung Moh. Hatta (Perpustakaan UII), Jumat, 11 Shafar 1438 H/11 November 2016.
Ista Maharani menambahkan bahwa untuk wilayah Asia, skor 7 (IELTS) sudah termasuk kategori bagus. Untuk keperluan beasiswa ke luar negeri pun biasanya mensyarakatkan skor IELTS minimal 6,5. Lebih jauh Ista menerangkan bahwa IELTS terdiri dari 4 bagian soal, yakni listening (40 questions, 30 minutes + 10 minutes transfer time), reading (40 questions, 60 minutes), writing (2 task, 60 minutes), and speaking (3 task, 11-15 minutes).
“There are two different IELTS modules: Academic and General Training. Speaking and listening tests are the same. Reading and writing tests are different”, ungkapnya. Academics module menurutnya dipergunakan untuk mereka yang ingin studi lanjut (dalam/luar negeri) pada perguruan tinggi yang levelnya lebih tinggi maupun untuk bekerja di beberapa lembaga profesional, seperti dokter, perawat, pilot, dll. Sedangkan General Training Module lebih digunakan untuk kepentingan bepergian ke negeri pengguna Bahasa Inggris ataupun studi lanjut ke luar negeri dengan level perguruan tinggi/fakultas yang lebih rendah.