FPSB Tasyakuran Milad ke 22

Semaan Al Quran di beberapa lokasi seputar Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) mengawali acara tasyakuran milad ke-22 tahun FPSB UII, Jumat, 19 Mei 2017. Semaan diikuti oleh para mahasiswa, dosen dan juga pimpinan FPSB UII sejak pagi hingga jelang sholat Jumat.

Usai semaan, civitas akademika FPSB UII menggelar makan bersama dengan aneka menu, seperti bakso, soto, batagor, rujak es krim, cendol dan juga nasi kucing. Usai makan bareng acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Dekan FPSB UII dan doa bersama yang dibacakan oleh Zainal Mu’arif (purna tugas FPSB UII). Sejurus kemudian dilakukan penyerahan penghargaan bagi mahasiswa berprestasi, karyawan berprestasi, dan juga dosen berprestasi. Pembagian doorporize menjadi penutup ceremony Milad XX FPSB UII. Pada malam hari, FPSB UII mengundang seluruh warga sekitar kampus terpadu uii untuk Sinau Bareng Cak Nun (Emha Ainun Najib).

HI Gelar Pameran Karya CDIC

Bertemu dan Berubah. Demikian tema yang diangkat dalam pameran Community Development and International Cooperation (CDIC) yang diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Selasa, 23 Mei 2017 di selasar gedung FPSB UII sayap selatan.

CDIC sendiri merupakan program pengembangan kurikulum yang telah dirintis sejak 2-3 tahun silam berkat kerjasama antara  Universitas Islam Indonesia-Sung Kong Hoe University-KOICA dan NGO Satu Nama. Opening ceremony dilakukan oleh Ibu Dr. Hepi Wahyuninguh, S.Psi., M.Si selaku Wakil Dekan FPSB UII dengan dihadiri Irawan Jati, S.IP., M.Hum., MSS, (Ka.Prodi HI), Siwi Kristianto (LSM Swadaya), dan juga perwakilan dari desa binaan (Dusun Nglepen-Sumberharjo, Dusun Kepil-Gunung Kidul dan Dusun  Ngelosari-Piyungan).

 

Dalam sambutanya, baik Ibu Dr. Hepi Wahyuningsih maupun Bapak Siwi Kristianto berpendapat pentingnya mahasiswa mengambil mata kuliah CDIC, karena melalui mata kuliah ini mahasiswa akan bisa belajar banyakhal terkait pemberdayaan masyarakat ataupun interaksi langsung dengan masyarakat desa dengan segala dinamika. 

Selain memamerkan hasil karya (produk) warga dusun binaan (tempat para mahasiswa praktek pemberdayaan masyarakat), para pengunjung juga disuguhi foto-foto yang menggambarkan proses pembuatan produk warga tersebut.

 

 

 

NILAI NILAI RAMADHAN MEMBENTUK INSAN ULUL ALBAB”

Islam merupakan agama rahmatan lil ‘alamiin, yang menyampaikan pesan keselamatan, kedamaian, ketenangan dan kesejahteraan bagi seluruh alam. Ajaran Islam mencakup semua dimensi kehidupan mulai dari nilai-nilai ketuhanan, peribadahan serta akhlak manusia. Banyak cara ataupun media yang bisa digunakan untuk menyebarkan kemuliaan ajaran Islam, seperti melalui media cetak, media televisi, media sosial,  radio, maupun majelis/taklim atau pengajian dalam skala besar maupun skala kecil.  

 

Sebagai bagian dari institusi Islam yang juga memiliki tanggung jawab mensyiarkan ajaran Islam, Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia  (UII) bekerjasama dengan pihak fakultas dan beberapa pihak lainnya  menyelenggarakan pengajian/tabligh akbar ‘Sinau Bareng Cak Nun dan Kyai Kanjeng’ dengan mengangkat tema “Nilai-nilai Ramadhan Membentuk Kepemimpinan Islami yang berinsan Ulil Albab’, Jumat, 19 Mei 2017 di halaman parkir FPSB UII (belakang Masjid Ulil Albab UII). Pengajian juga diselenggarakan dalam rangka milad FPSB UII ke-22, milad UII ke-74 dan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1438 H. 

 

Dalam ceramahnya Cak Nun mengingatkan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mencetak calon-calon pemimpin yang ulul albab. Pemimpin yang mampu melihat suatu peristiwa di negeri ini secara presisi menggunakan kemampuan intelektualnya. Cak Nun juga mengkritisi kondisi negeri kita saat ini dimana banyak sekali orang-orang yang merasa memiliki kebenaran mutlak dibanding orang lain.  Hal inilah yang disinyalir memicu terjadinya banyak konflik.   

 

“Tema dipilih agar dapat membangkitkan semangat kepemimpinan yang diajarkan oleh imam kita, panutan kita sekaligus inspirasi kita dalam berkehidupan yang dinamis, kritis dan humanis seperti baginda Rasulullah SAW. Momentum ini bertepatan dengan  Bulan suci Ramadhan. Sehingga diharapkan dengan tersampaikanya pesan nilai-nilai kepemimpinan tersebut dapat menjadi titik balik melatih kepemimpinan sehingga semangat kepemimpinan yang kita dapat dari Sinau Bareng ini dapat diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari. Ramadhan yang akan kita lalui juga membawa banyak keberkahan sehingga semangat kepemimpinan tersebut dapat benar-benar teramalkan secara baik”, ungkap ketua panitia pengajian/tabligh akbar, Nurul Diva Kautsar.

 

Selain tersampaikannya dakwah islamiyah kepada jamaah, dari pengajian tersebut juga diharapkan mampu membangkitkan lagi semangat kepemimpinan yang islami, aspiratif dan humanis seperti yang diajarkan Rasulullah, terjunjungnya nilai kehidupan Islam serta mampu menghindari perpecahan antar umat beragama maupun umat Islam itu sendiri. Selain itu masyarakat pun diharapkan bisa menjadikan nilai-nilai ramadhan membentuk karakter insan yang ulul albab, yakni manusia yang senantiasa ingat kepada Allah dalam keadaan apapun, baik berdiri, duduk ataupun berbaring (3 : 190-191). 

Secara harfiyah, ulul albab terdiri dari kata ul dan lub. Ul (ulul) yang diartikan sesuatu yang ditempatkan dan lub (albab) artinya yang paling dalam. Ulul albab atau sering diistilahkan ulil albab adalah seseorang menjadikan Allah swt (Tuhan-Nya) serta mengisi hatinya dilubuk hati yang paling dalam.  

Semoga insan Ulul Albab bagian dari hidup keluarga besar Universitas Islam Indonesia dan Umat Islam seluruh alam. Wallahu a’lam Bisshowab

Telisik Peran Psikolog di Puskesmas dan Rumah Sakit

Dari waktu ke waktu kebutuhan jasa psikolog di puskesmas/rumah sakit semakin meningkat seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan yang ada di masyarakat. Langkah pemda Sleman membuat pilot project pelibatan psikolog di Puskesmas dalam penanganan kasus kesehatan jiwa di Puskesmas tahun 2006 silam , ternyata juga sudah diadopsi atau diikuti oleh pemerintah kota Yogyakarta sejak tahun 2010 dan pemda Bantul mulai tahun 2017 ini. Ini menunjukan peran penting seorang psikolog di Puskesmas. Namun demikian, meskipun sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa psikolog di puskesmas, tidak sedikit juga masyarakat yang belum bisa atau belum mau memanfaatkannya. Anggapan bahwa jasa psikolog hanya untuk orang gila menjadikan mereka enggan untuk berhubungan atau memanfaatkan jasa psikolog yang sudah ada. Sehingga untuk bisa melakukan intervensi yang baik kepada masyarakat diperlukan pelibatan kader-kader dusun/kampung. Demikian disampaikan oleh Ika Pratiwi Wibawanti, S.Psi., M.Psi dalam kolokium (kuliah pakar) Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Rabu, 8 Rajab 1438 H/5  April 2017 di ruang Auditorium Lt.3.

 

Ika menambahkan bahwa tugas seorang psikolog di puskesmas adalah melakukan kegiatan promotif-preventif, dan kuratif-rehabilitatif. Untuk kegiatan promotif-preventif bisa dilakukan dalam bentuk sosialisasi melalui pembuatan media promosi (leaflet, poster, lembar balik), penyuluhan, pelatihan/update knowledge bagi kader dan pendidik di sebuah wilayah, melaksanakan tugas terpadu (psikoedukasi dan konseling bagi calon pengantin, skrining kesehatan mental dan inteligensi siswa, antenatal care, PKPR dan konselor sebaya), pembentukan dan pemberdayaan kader (kader kesehatan jiwa, kader posyandu, kader lansia), serta melakukan kegiatan inovatif seperti halnya mobile counseling (lintas profesi).

Sedangkan kegiatan kuratif-rehabilitatif dilakukan melalui konseling dan psikoterapi  terhadap kasus yang ada, baik kasus individual maupun kelompok. Dalam proses ini, apabila ada kasus dianggap cukup komplek (memerlukan penanganan medis, dikhawatirkan memiliki efek negatif yang bersifat masal seperti halnya ajakan bunuh diri secara bersama-sama) maka Psikolog Puskesmas akan memberikan rujukan ke Rumah Sakit atau bahkan melakukan koordinasi lintas sektoral. “Beberapa kasus yang banyak terjadi di Puskesmas diantaranya adalah psikosomatis, depresi, kekerasan (KDRT, KDP, bullying), gangguan cemas, serta masalah pengasuhan dan tumbuh kembang anak”, pungkas alumni Prodi Psikologi FPSB UII yang saat ini bertugas sebagai Psikolog di Puskesmas Umbulharjo II dan juga Rumah Sakit Condong Catur (RSCC)  Yogyakarta tersebut.

Psikologi UNISS Kuliah Umum ke FPSB UII

“Fakultas Psikologi (Psi) Universitas Selamat Sri (UNISS) merupakan fakultas yang baru saja berdiri. Oleh karena itu kami ingin sekali belajar banyak ke Prodi Psikologi (psi) Fakultas Psikologi & Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) ini, karena kami juga alumni Psikologi UII”. Demikian ungkap Prapti Leguminosa, S.Psi., M.Psi, Dekan Fakultas Psikologi UNISS-Kendal yang juga alumni Prodi Psikologi FPSB UII saat mendampingi mahasiswanya melakukan Kunjungan Kuliah Lapangan (KKL) ke FPSB UII, Rabu, 10 Mei 2017. Rombongan sendiri diterima hangat oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat. Arief Fahmie, S.Psi., MA., Psikolog beserta perwakilan PSC, perwakilan Jafana dan juga tim Marcoms FPSB UII di ruang audiovisual lt.2.

Dalam KKL tersebut, mahasiswa Fak. Psikologi UINISS mendapatkan materi Konseling Qurani yang disampaikan oleh Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog. Menurut Pak Sus (Sapaan akrab Sus Budiharto) agama memang diturunkan untuk membimbing manusia agar hidup lebih bermakna dan bahagia di dunia dan akhirat. Jadi misi agama memang untuk membuat hidup manusia bahagia. Beliau juga menegaskan bahwasannya konseling Qur’ani merupakan salah satu aplikasi dari konseling Islami. Sedangkan konseling Islami sendiri diartikan sebagai aktifitas  bimbingan untuk mengembangkan akal pikiran, kejiwaan, keimanan, keyakinan agar dapat mengatasi problematika kehidupan dengan baik dan benar secara mandiri dengan berpedoman pada Al Quran dan Al Hadist.

Dalam kuliah tersebut, para mahasiswa diminta langsung praktek konseling Qur’ani. Masing-masing diminta untuk menulis/menceritakan masalah atau peristiwa/pengalaman mengesankan yang dialami beberapa waktu terakhir. Peserta kemudian diajak menghayati (berdiskusi) tentang eksistensi manusia dalam Al Quran, fungsi Al Quran sebagai petunjuk, penyembuh, rahmat, dan juga pembeda antara kebenaran dan kebatilan. Setelah bisa memahami hal itu, peserta diminta mengucapkan ayat Al Quran yang dihafal atau membuka Al Quran secara spontan dengan terlebih dahulu membaca ta’awudz, membaca salah satu atau beberapa ayat dengan terjemahannya. Dari apa yang dihafal/dibaca  tersebut peserta difasilitasi untuk mengetahui makna dari terjemah ayat tersebut dan diberi tanggapan bahwa ayat yang telah dibaca/dihafal adalah media memahami masalah/makna hidupnya.

Mahasiswa pun sangat antusias untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi sekaligus mereka ingin mengetahui jalan keluar / jawaban permasalahan yang dihadapi melalui makna Al Quran.

Usai mengikuti kuliah lapangan, mahasiswa mendapat kesempatan berkunjung ke Laboratorium Psikologi dan juga berdiskusi dengan komunitas Psychology Study Club (PSC).

Mahasiswa FPSB Raih Juara 1 & 3 STQ XXIV DIY

Mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih Juara 1 dan Juara 3 cabang lomba Tafsir Al Quran Bahasa Arab Golongan Putri pada ajang Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXIV tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diselenggarakan oleh Kabupaten Kulon Progo, 28-29 April 2017. Untuk Juara 1 diraih oleh Wafa (mahasiswa Prodi Psikologi angkatan 2014) yang tampil mewakili Kabupaten Bantul, sedangkan Juara 3 diraih oleh Lisda Mukarromah (mahasiswa Prodi Psikologi angkatan 2016) yang  mewakili Kabupaten Sleman.

 

Wafa menginformasikan bahwa STQ diselenggarakan rutin setiap tahun dengan tujuan menyiapkan bibit unggul untuk menghadapi ajang MTQ dan mendidik kader dalam meningkatkan kualitas syiar Islam. STQ XXIV yang melombakan delapan cabang, yaitu tilawah dewasa, tilawah anak-anak, tahfidz satu juz dan tilawah, tahfidz lima juz dan tilawah, tahfidz 10 juz, tahfidz 20 juz, tahfidz 30 juz, tafsir bahasa Arab tersebut diikuti oleh 110 anggota kafilah dari 5 kabupaten se-DIY

“Secara pribadi, saya memiliki cita-cita yang ingin saya pegang sejak awal, yakni menghafal Al Quran. Pastinya sama dengan yang dirasakan oleh penghafal Quran lainnya, yakni ingin menjaga Al Quran sebaik-baiknya dan semampu kami menjaganya. Baik kekuatan hafalan, amal, dan pemahaman.  Mengikuti perlombaan Al Quran adalah salah satu cara yabg sangat mendukung motivasi untuk menjaga hafalan alquran dan mengujinya. Selain itu juga memperoleh pengalaman berkompetisi dan bergaul bersama sesama pencinta Al Quran. Adanya ajang seperti ini menjadikan saya lebih tegas terhadap diri sendiri untuk menjaga Al Quran lebih baik lagi dan lebih teruji (ada progress). Kelebihan lomba dibidang tafsir adalah terfasilitasinya peserta dalam memahami tafsir Al Quran secara bertahap dan metodologis serta  merujuk pada referensi yang baik, sepeti kitab Al Maraghi dan Shofwatuttafasir. Pemahaman ini akan dipadukan dengan pemahaman peserta dalam memandang fenomena kontemporer. Tujuan akhir adalah menjadi ahlul quran, ahlullah. Yang bisa memberi mahkota bagi kedua orangtua saya kelak”, ungkap Wafa.

Iwan Awaluddin Raih Medali Best Presenter MEDCOM 2017

Indonesia’s Community Radios In Disaster Information Management System. Demikian judul paper yang telah mengantarkan Dosen Prodi Ilmu Komunikasi (Ilkom), Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si meraih Medali dan Award Session Best Presenter di ajang The 3rd World Conference on Media and Mass Communication – MEDCOM 2017 yang diselenggarakan The International Institute of  Knowledge Management (TKIIM) bekerjasama dengan Musatafa Kemal University dan Gaziantep University di Hotel Dorsett, Subangjaya, Kuala Lumpur, Malaysia, 20-22 April 2017.

Penghargaan yang diperoleh Iwan Awaluddin di sesi media education and alternative media didasarkan pada penampilan dan isi presentasi yang dinilai oleh komite evaluasi, ketua penanggungjawab konferensi, dan dua anggota panel evaluasi pada setiap sesi. Jika ditelisik dari isi/materi, paper yang mengangkat optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi (baca: radio komunitas) dalam menunjang kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan juga pemulihan paska bencana alam memang cukup menarik dan unik. Di sini peran radio komunitas lebih mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi lokal dibanding informasi yang disajikan oleh media mainstream-komersial.

 

“Saya meneliti dan mempresentasikan tentang Radio komunitas di Indonesia dalam menghadapi bencana dengan studi kasus program Aceh Reconstruction Radio Network (ARRNet) di Aceh paska Tsunami dan Jaringan Informasi Lingkar Merapi (JALIN Merapi) di Yogyakarta. ARRnet merupakan program radio komunitas yang didukung funding, sedangkan Jalin Merapi merupakan radio komunitas inisiatif warga dengan mengotimalkan Media Sosial”, jelas Iwan.

Konferensi MEDCOM 2017 sendiri diikuti oleh 74 peserta yang berasal dari berbagai negara dan mewakili berbagai benua, seperti Turki, Jerman, Thailand, Pakistan, Arab Saudi, Dubai, Korsel, India, Italia, Indonesia, Mesir, Bahrain, Australia, Malaysia, China, Hong Kong, Jepang, USA, Filipina, Taiwan, Botswana, Bangladesh, dan juga Singapura.

Selain UII, beberapa perwakilan Perguruan Tinggi di Indonesia juga ikut dalam konferensi tersebut, seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Pertamina, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Haluoleo, Universitas Sultan Agung dan juga Universitas Islam Riau.  

“Saya bersyukur karena merupakan kado yang bertepatan dengan rangkaian Milad ke 74 UII.  Selain itu, ini merupakan prestasi berturut-turut prodi Komunikasi UII  di acara yang sama tahun lalu. Di Thailand, tahun lalu dosen komunikasi Mbak Nadia Wasta Utami juga dapat penghargaan serupa”pungkasnya.

MAPPRO Ambil Sumpah 5 Orang Master Psikologi

Program Magister Psikologi Profesi (MAPPRO) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mengambil sumpah  terhadap 5 orang lulusannya, yakni Pamuharsi, S.Psi., M.Psi., Darmawan Wicaksono, S.Psi., M.Psi., Firman Firdaus Salim, S.Psi., M.Psi., Hesty Yuliasari, S.Psi. M.Psi dan Cindani Trika Kusuma, S.Psi., M.Psi., Sabtu, 22 April 2017 di Auditorium FPSB UII. Selain dihadiri Dr.rer.nat. Arief Fahmie, S.Psi., M.A., Psikolog (Dekan FPSB UII), Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D selaku Rektor UII pun turut hadir menyaksikan prosesi pengambilan sumpah tersebut.

Dalam sambutannya, Rektor mengingatkan semakin banyaknya permasalahan di masyarakat yang membutuhkan kehadiran psikolog. Seperti halnya Pilkada di berbagai daerah, usai pelaksanaan pastilah meninggalkan banyak permasalahan, termasuk yang paling menonjol dan sering terjadi adalah keretakan hubungan antar masyarakat yang berbeda dalam memberikan dukungan kepada calon kepala daerah saat kampanye hingga saat pencoblosan.

 

Semantara Raden Sumedi Priyana Nugraha, Drs., M.Sc., Ph. mewakili pengurus HIMPSI Wilayah Yogyakarta yang berhalangan hadir mengatakan pentingnya para lulusan Mappro memiliki ‘semangat bermanfaat setiap hari bagi masyarakat’. Beliau juga berpesan agar para lulusan terus senantiasa belajar dan belajar. Selain meningkatkan keilmuan, juga perlu kiranya meningkatkan kualitas diri (motivasi, self confidence, hard work, dll). Selain diminta bergabung dengan HIMPSI, lulusan juga diminta bergabung dengan berbagai lembaga profesi lainnya. Hal ini dalam rangka menambah atau memperkaya jaringan. Dengan  jaringan yang banyak, maka akan memperbanyak juga kesempatan untuk memperoleh pekerjaan. Namun demikian, menciptakan lapangan pekerjaan dirasa akan jauh lebih baik dan bermanfaat dibanding mencari pekerjaan.  Terakhir sosok yang akrab disapa Pak Sumedi ini mengajak lulusan untuk membiasakan diri dengan kebiasaan yang baru, yakni sebagai seorang psikolog yang mempunyai peran sebagai pemecah masalah atau problem solver.

Selamat dan semoga ilmu yang diterima dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Peminat PPL Australia Naik 21.05 %

Program PPL Australia yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) dengan tujuan untuk memberikan pengalaman mobilitas global dengan memperkenalkan budaya bangsa dan nilai-nilai Islam dalam pendidikan bahasa di sekolah menengah di Australia tahun 2017 ini mengalami peningkatan jumlah peminat hingga kisaran 21.05 % dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut disampaikan oleh ketua panitia seleksi program PPL Australia yang juga staf pengajar Prodi PBI, Astri Hapsari, M.TESOL

Tak jauh beda dengan penyelenggaraan proses seleksi PPL Australia pada tahun sebelumnya, calon peserta PPL Australia bertema Perceiving Islamic Culture in Indonesia pada tahun 2017 ini pun harus mengikuti serangkain proses seleksi administrasi, seleksi profisiensi kebahasaan (TOEFL/ CEPT Test), seleksi presentasi #1 yang mengangkat tema: Perceiving Islamic Culture in Indonesia, seleksi presentasi #2 : presentation on art performance, seleksi art performance, dan psychology assessment. Setelah rangkain seleksi berhasil dilalui, kandidat juga harus mengikuti rangkaian pelatihan dan aktivitas lainnya jelang keberangkatan. Dan seperti pelaksanaan sebelumnya, jumlah kandidat yang akan diberangkatkan pada tahun ini  sebanyak 5-6 orang. Selama 2 minggu mereka akan melakukan serangkaian aktifitas akademis maupun non akademis di Rosebud Secondary College, Mornington Secondary College, dan Dromana Secondary College.

 

“Alhamdulillah, kandidat penerima beasiswa PPL Australia tahun 2017 memiliki komitmen yang sangat baik dalam mengikuti rangkaian seleksi. Semoga PPL Australia 2017 dapat menumbuhkan semangat belajar bahasa Inggris, semangat mempromosikan budaya bangsa melalui pembelajaran bahasa dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Islam sebagai rahmatan lil alamiin”, harap Astri Hapsari

AP2TPI Gelar Sharing di FPSB UII

Learning Outcome (LO) atau hasil pembelajaran menjadi ‘titik tekan’ diskusi  dari anggota Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi  Indonesia (AP2TPI) wilayah Yogyakarta yang diselenggarakan di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia  (UII), Jumat, 31 Maret 2017. Tampak hadir beberapa utusan dari Perguruan Tinggi Penyelenggara Psikologi di Wilayah Yogyakarta, seperti dari Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Proklamasi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Mercu Buaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta, dan tentu Profi Psikologi FPSB UII selaku tuan rumah. 

Kualitas LO tersebut tentu tak luput dari desain kurikulum yang dijadikan pijakan dalam proses belajar mengajar. Selain LO beberapa hal terkait dengan akreditasi pun didiskusikan bersama, seperti kemungkinan penguji skripsi lintas perguruan tinggi di wilayah Yogyakarta, pelibatan HIMPSI dalam setiap diskusi dan juga kemungkinan untuk mendapatkan akreditasi dari luar negeri seperti akreditasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) yang telah diraih Fakultas Psikologi UGM dan juga akan diupayakan oleh prodi Psikologi FPSB UII tahun 2020 mendatang.

Ka. Prodi Psikologi, Mira Aliza Rachmawati, S.Psi., M.Psi pun mendapat kesempatan untuk menyosialisasikan rencana memperoleh akreditasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA).