Sepasang hati yang mulai tak nyaman…
Pada kesempatan ini saya ingin mendapatkan atas pencerahan dan pemecahan masalah keluarga saya yang sangat mengganggu aktivitas belajar saya khususnya dan kehidupan saya pada umumnya. Adapun masalah yang saya hadapi adalah kedua orangtua saya pada saat ini sedang dalam proses perceraian di pengadilan agama. Bagi saya ini pukulan berat dalam kehidupan saya. Terus terang saya tak suka dengan keadaan ini. Sebagai anak, saya ingin keluarga saya utuh. Apa yang harus saya lakukan?
Anton – Yogyakarta
Tanggapan Psikolog: H. Fuad Nashori
Mas Anton, saya prihatin dengan keadaan keluarga anda. Berada dalam situasi di mana kedua orangtua akan segera mengakhiri hubungan tersebut pasti sangat tidak nyaman. Namun, saya menaruh penghargaan atas komitmen Mas Anton untuk membuat keluarga ini tetap utuh. Komitmen anda untuk menyelamatkan keluarga patut diacungi jempol. Saya dukung upaya kongkrit mas Anton untuk menyelamatkan bahtera rumah tangga anda bersama orangtua.
Selanjutnya, apa yang harus anda lakukan? Saya memiliki beberapa saran. Pertama, anda perlu menyuarakan aspirasi anda itu kepada orangtua. Semakin sering semakin baik. Semakin ekspresif semakin baik. Secara detil apa yang harus anda katakan, silakan anda kreasikan sendiri. Ibaratnya, kalau ada seseorang yang berteriak keras pasti akan lebih didengarkan dibanding kalau ia hanya memanggil dengan suara biasa. Suara yang ekspresif penting untuk anda sampaikan karena keagaan keluarga anda memang penting. Saya percaya apa yang anda suarakan akan menjadi perhatian anda. Lebih baik lagi, dengan catatan anda punya kakak dan adik, bila anda menyuarakan bersama saudara-saudara anda.
Kedua, anda libatkan orang-orang lain yang anda percayai memiliki keprihatinan seperti anda dan juga punya keinginan untuk melihat keluarga anda utuh. Paman, ibu, Pakde, bude, kakek, nenek, atau ustadz dari ayah atau ibu anda dapat dilibatkan sebagai mediator (penengah). Usahakan mediator adalah orang yang berpengaruh (the significant person) terhadap ayah an ibu anda. Semakin besar pengaruhnya semakin kuat kemampuannya untuk membuat kedua orangtua anda rujuk dalam cinta. Dalam melakukan fungsi mediasi ini, anda dapat meminta kepada mediator agar menjadikan isu pemaafan (forgiveness) sebagai salah satu titik tolak untuk merukunkan kembali dua orangtua anda. Pemaafan memiliki kekuatan untuk menjadikan perselisihan dan pertengkaran diselesaikan dan dicarikan solusi lanjutannya. Tanpa pemaaafan, masih ada ganjalan di hati orangtua anda satu terhadap yang lain.
Demikian. Selamat berjuang!
Workshop Pengembangan Pusmekom FPSB UII
/in /byYogyakarta
. Pusat Studi Media Komunikasi (Pusmekom) Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII mulai ancang-ancang. Pada tanggal 16 Januari 2009, Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII menyelenggarakan workshop internal bagi dosen prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII untuk menggagas masa Depan Pusmekom FPSB UII. Tampak hadir pula dalam workhsop tersebut seorang penulis buku, mantan Humas Garuda Indonesia, sekaligus mantan konseptor naskah pidato presiden yang saat ini juga menjadi salah satu staf pengajar di Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII, Sjafriel Salim, MPS.Comm. Kehadirannya diundang secara khusus oleh Ka.Prodi Ilmu Komunikasi untuk memberikan ide, gagasan maupun pemikirannya terkait dengan proses pengembangan Pusmekom.Mahasiswa Jurnalistik Hogeschool Van Utrecht, sambangi Prodi Komunikasi FPSB UII
/in /byYogyakarta. Ada suasana lain di Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII pada hari Selasa, 20 Januari 2009. Sebanyak 16 mahasiswa berkebangsaan Belanda sedang berdiskusi dengan Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII didampingi beberapa dosen prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII. Rombongan tersebut berasal dari Faculteit Communicatie en Journalistiek School Voor Journalistiek Hogeschool van Utrecth dan dipimpin oleh seorang dosen senior Hogeschool van Utrecht, Ruud Hoff. Kedatangan mereka ke Indonesia fokus untuk melakukan studi banding mengenai Jurnalistik Radio.
Pelatihan “Character Building” Siswa/i SMA N 1 Wonosari di FPSB UII
/in /byYogyakarta. Bertempat di Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia, Ahad 18 Januari 2008 117 Siswa-siswa SMA N 1 Wonosari kelas Akselerasi dan Internasional mengikuti pelatihan “character buidling” bersama Tim dari Pusat Psikologi Terapan (PPT) Prodi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII.
Komposisi dari 117 peserta tersebut terdiri dari 22 orang siswa kelas akselerasi dan 95 orang siswa kelas internasional. Dalam pelatihan tersebut, para siswa mendapatkan berbagai permainan dalam outbond, materi Prophetic Intelligence, dan Emotional Freedom TechniqueDeteksi Dini dan Optimalisasi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
/in /byYogyakarta. Kehadiran anak dalam sebuah keluarga pastilah sangat dinantikan. Anak adalah rezeki dan juga amanah dari Allah swt. Bagaimanapun kondisi seorang anak saat lahir dan berkembang menuju ke arah yang lebih dewasa baik fisik maupun psikis, anak berhak untuk mendapatkan kasih sayang, perhatian dan juga pendidikan yang memadai. Kenyataannya, saat ini masih banyak orang tua yang shock dan malu karena memiliki anak yang tidak normal (cacat=khusus). Banyak diantara mereka yang belum sadar bahwa anak-anak cacat/khusus ini juga berhak mendapatkan pendidikan yang berorientasi bagi masa depannya. Bahkan, masih banyak juga yang menyembunyikan keberadaan anaknya baik secara fisik maupun informasi. Akibatnya, jangankan menikmati fasilitas pendidikan, keberadaannya pun kadang tidak diketahui oleh pihak-pihak yang berkompeten terhadap pendidikan mereka.
D3 Bahasa Inggris kembali dampingi SMA Muh. 2 Yogyakarta
/in /bySejak tahun 2006, sekolah-sekolah nasional bertaraf internasional atau lebih dikenal dengan singkatan SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) mulai bermunculan. Di DIY sendiri telah terdapat beberapa SMP & SMU SBI maupun yang sedang merintis ke arah Sekolah Bertaraf Internasional. SMU Muhammadiyah 2 merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas rintisan SBI di Yogyakarta. Beberapa waktu yang lalu,
melalui salah satu Program Bantuan Subsidi Kerjasama Antar Lembaga Pendidikan Untuk Sekolah Cerdas Istimewa & Bakat Istimewa oleh Departemen Pendidikan Nasional pada 2008 lalu, Program D3 Bahasa Inggris FPSB UII telah sukses melakukan pendampingan Classroom English bagi guru-guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMU Muhammadiyah 2 Yogyakarta tersebutGuru MAN Maguwoharjo dapatkan Pelatihan Achievement Motivation
/in /byMaguwoharjo Sleman, pada hari Sabtu pagi tanggal 10 Januari 2009 di Gedung MAN Maguwoharjo Sleman Yogyakarta. Acara ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., Psikolog.
Pelatihan Prophetic Intelligence untuk Guru MAN Maguwoharjo Sleman
/in /byAllah swt berfirman;
“Sungguh dalam diri Rasul Allah (Mhammad saw) itu terdapat suri tauladan yang baik”.
Maguwoharjo, Yogyakarta. Masih dalam rangkaian kegiatan Backstoping Programme yang merupakan kolaborasi antara Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII dengan Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Depdiknas RI, Guru-guru MAN Maguwoharjo mendapatkan kesempatan untuk menambah pengetahuannya tentang Kecerdasan Kenabian (Prophetic Intelligence) yang disampaikan oleh Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog pada hari Sabtu siang, 10 Januari 2009 di Gedung MAN Maguwoharjo Sleman.
FPSB UII Selenggarakan Pelatihan Proactive Coping Bagi Guru SLB Citra Mulia Mandiri
/in /byKaliurang, Yogyakarta. Bertempat di RM. Langen Sekar Jl. Kaliurang Km. 15,5 Yogyakarta, Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia bekerjasama dengan Depdiknas RI menyelenggarakan Pelatihan Proactive Coping bagi para Guru SLB Citra Mulia Mandiri Sambilegi Maguwoharjo Yogyakarta guna meningkatkan kemampuan mereka dalam membantu mewujudkan orientasi masa depan para penyandang autis yang menjadi peserta didik mereka. Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia, H. Fuad Nashori dalam sambutannya berharap agar apa yang disampaikan oleh Tim Backstoping Programme nantinya akan membawa semangat baru dalam menangani anak berkebutuhan khusus. “Semoga nanti Bapak/Ibu para pengajar ini dapat mengubah anak-anak tersebut hingga bisa menyamai atau memiliki kemampuan yang hampir sama dengan anak-anak normal lainnya”, ungkap beliau sesaat sebelum membuka secara resmi pelatihan yang dihadiri oleh 17 orang staf pengajar SLB Citra Mulia Mandiri tersebut.
Prodi Komunikasi FPSB UII-FFTV IKJ Rencanakan Kerjasama
/in /byDemangan, UIINews. Pertengahan Desember 2008 menjadi sebuah hari cukup istimewa bagi Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII. Bertempat di Rumah Makan Bumbu Pawon, JL. LPP Yogyakarta, Dekan FPSB UII, H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., Psikolog didampingi Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Masduki, MA., menerima kunjungan silaturrahmi Dekan Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta, Gatot Prakosa, S.Sn., M.Hum., wakil dekan sekaligus seorang penulis skenario film terkenal, RB. Armantono beserta beberapa staf pengajar lainnya.
Orangtuaku Mau Bercerai
/in /byPada kesempatan ini saya ingin mendapatkan atas pencerahan dan pemecahan masalah keluarga saya yang sangat mengganggu aktivitas belajar saya khususnya dan kehidupan saya pada umumnya. Adapun masalah yang saya hadapi adalah kedua orangtua saya pada saat ini sedang dalam proses perceraian di pengadilan agama. Bagi saya ini pukulan berat dalam kehidupan saya. Terus terang saya tak suka dengan keadaan ini. Sebagai anak, saya ingin keluarga saya utuh. Apa yang harus saya lakukan?
Anton – Yogyakarta
Tanggapan Psikolog: H. Fuad Nashori
Mas Anton, saya prihatin dengan keadaan keluarga anda. Berada dalam situasi di mana kedua orangtua akan segera mengakhiri hubungan tersebut pasti sangat tidak nyaman. Namun, saya menaruh penghargaan atas komitmen Mas Anton untuk membuat keluarga ini tetap utuh. Komitmen anda untuk menyelamatkan keluarga patut diacungi jempol. Saya dukung upaya kongkrit mas Anton untuk menyelamatkan bahtera rumah tangga anda bersama orangtua.
Selanjutnya, apa yang harus anda lakukan? Saya memiliki beberapa saran. Pertama, anda perlu menyuarakan aspirasi anda itu kepada orangtua. Semakin sering semakin baik. Semakin ekspresif semakin baik. Secara detil apa yang harus anda katakan, silakan anda kreasikan sendiri. Ibaratnya, kalau ada seseorang yang berteriak keras pasti akan lebih didengarkan dibanding kalau ia hanya memanggil dengan suara biasa. Suara yang ekspresif penting untuk anda sampaikan karena keagaan keluarga anda memang penting. Saya percaya apa yang anda suarakan akan menjadi perhatian anda. Lebih baik lagi, dengan catatan anda punya kakak dan adik, bila anda menyuarakan bersama saudara-saudara anda.
Kedua, anda libatkan orang-orang lain yang anda percayai memiliki keprihatinan seperti anda dan juga punya keinginan untuk melihat keluarga anda utuh. Paman, ibu, Pakde, bude, kakek, nenek, atau ustadz dari ayah atau ibu anda dapat dilibatkan sebagai mediator (penengah). Usahakan mediator adalah orang yang berpengaruh (the significant person) terhadap ayah an ibu anda. Semakin besar pengaruhnya semakin kuat kemampuannya untuk membuat kedua orangtua anda rujuk dalam cinta. Dalam melakukan fungsi mediasi ini, anda dapat meminta kepada mediator agar menjadikan isu pemaafan (forgiveness) sebagai salah satu titik tolak untuk merukunkan kembali dua orangtua anda. Pemaafan memiliki kekuatan untuk menjadikan perselisihan dan pertengkaran diselesaikan dan dicarikan solusi lanjutannya. Tanpa pemaaafan, masih ada ganjalan di hati orangtua anda satu terhadap yang lain.
Demikian. Selamat berjuang!