FPSB Kembali Gelar Kampung Komunikasi dan Hysteria

Agenda akbar tahunan ‘Kampung Komunikasi-Kakom’ kembali digelar oleh Prodi Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia. Opening ceremony dari kegiatan yang sudah masuk dalam skala nasional tersebut dilakukan pada hari Senin, 25 Mei 2015 di depan Gedung Auditorium Kahar Muzakir Kampus Terpadu UII. Dr.rer.nat. Arief Fahmi, S.Psi., MA.HRM., Psikolog, (Dekan FPSB UII), Muzayin Nazaruddin, S.Sos., MA (Ka.Prodi Ilmu Komunikasi) dan Beni Suranto, S.T., M.Soft.Eng (Direktorat Kemahasiswaan UII) tampak hadir dalam acara tersebut.

Dalam sambutannya sesaat sebelum membuka acara Kakom, Arief Fahmie menyampaikan pengharagan/apresiasi yang tinggi atas kegiatan yang dilakukan. Sedangkan Beni Suranto menberpendapat agar kegiatan ‘Kampung Komunikasi’ tersebut tidak hanya menjadi ‘brand’ Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII saja, tapi ke depan diharapkan bisa menjadi ‘brand UII’. Sementara Muzayin Nazaruddin dalam sambutannya mengkritisi sistem pendidikan nasional yang ‘tidak membebaskan’ dan serba ‘standar’. Menurutnya, penyelenggaraan kegiatan kampung komunikasi tersebut bisa menjadi salah satu media alternatif bagi mahasiswa untuk benar-benar belajar ‘lebih baik’ daripada sekedar rutinitas kuliah-pulang-main.

Acara Bazaar, Donor Darah, Lomba Mural (lukis dinding), pameran fotografi (art gallery) menjadi agenda pembuka Kakom 2015. Menyusul berikutnya adalah Stand Up Night UII, seminar nasional bertema ‘Taklukan Dunia dengan Kreativitas’, live music, dan akan diakhir dengan ‘dreamland’ dengan menghadirkan Group Musik kenamaan ‘Sheila on Seven dan Nidji’.

Di tempat terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan, Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FPSB UII juga membuka agenda tahunan ‘‘Happy in Sport Euforia 2013’ atau lebih dikenal dengan ‘Hysteria’. Tarian Borneo Malenggang menjadi sajian pembuka ‘opening ceremony’ yang digelar di Gedung Olah Raga (GOR) UII tersebut. Dalam pesan singkatnya, Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat Arief Fahmie berharap agar para peserta Hysteria bisa bertanding dengan penuh semangat dan menjunjung sportivitas. Adapun lomba yang dipertandingkan meliputi Futsal, Basket, seni dan beberapa lomba lainnya.

Prodi Hubungan Internasional FPSB UII Gelar Diplomatic Course

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}

Guna memperkenalkan sekaligus memberikan pemahaman tentang aspek keilmuan dan teknik berdiplomasi antar negara kepada mahasiswanya, Program Studi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) secara khusus menyelenggarakan ‘Diplomatic course: How to do in diplomacy’, Sabtu, 23 Mei 2015 di R. Audiovisual FPSB UII. Kasubdit Perindustrian dan Perdagangan, Direktorat Kerjasama Ekonomi ASEAN, Drs. Lingga Setiawan, MA hadir sebagai pembicara.

Dalam pengantarnya, Pak Lingga banyak menyampaikan peluang sekaligus tantangan seiring dengan akan segera diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yakni pasar bebas regional di kawasan Asia Tenggara. Pemberlakukan MEA tersebut nantinya akan sangat berdampak bagi bangsa Indonesia yang memiliki modal kekayaan luar biasa, baik kekayaan alam maupun kekayaan sumber daya manusia (kuantitas dan kualitas). Namun demikian, modal kekayaan tersebut tidak serta merta memberikan keuntungan bagi bangsa dan negara apabila dalam proses penyusunan aturan main yang dilakukan oleh para diplomat kurang atau tidak tepat. Oleh karena itu, perlu kiranya para mahasiswa prodi HI juga mengetahui ataupun belajar tentang cara-cara berdiplomasi yang baik.

Usai menyampaikan materi, Lingga Setiawan yang dibantu oleh asistennya juga memfasilitasi simulasi praktek berdiplomasi pada persidangan tingkat ASEAN dengan mengambil tema ‘Integritas Ekonomi ASEAN 2015’ dan mengangkat dua usulan agenda, yakni ASEAN Business Travel Card (ABTC) dan ASEAN Common Time Zone (ACTZ). Agenda sidang ASEAN sendiri merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali, baik tingkat kepala negara, menteri, hingga pejabat senior dengan membahasa berbagai macam isu seperti halnya isu politik, sosial budaya, ekonomi, perdagangan, keamanan dan lain sebagainya. Dalam simulasi tersebut para mahasiswa diminta untuk berperan sebagai diplomat dari negara-negara anggota ASEAN.

Tak hanya mendapatkan pengalaman dalam berdiplomasi, para mahasiswa juga mendapatkan pengalaman ‘Table Manner’ sebagai bagian dari salah satu tata cara pergaulan internasional. Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta dipilih sebagai tempat pelaksanaan.

LDF Jafana FPSB Gelar Pengajian Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Isra’Mi’raj merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidl Haram ke Masjidil Aqsa dan dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah sholat. Sehingga, bagi kaum muslim sholat juga bisa disamakan dengan proses melakukan mi’raj. Sholat merupakan wahana untuk berjumpa, berkomunikasi dengan Allah SWT. Demikian diungkapkan oleh Asep Supriyadi, S.Pd.I., M.Pd.I (DPPAI UII) saat memberikan pengajian Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh LDF Jafana Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) di Mushola Baitul Hadi FPSB UIII, Rabu, 20 Mei 2015. Selain dihadiri oleh para mahasiswa dan pengurus LDF Jafana, pengajian juga dihadiri oleh anak-anak Panti Asuhan Asy-Syafiiyah dari Kemirikebo, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta.

Ustad. Asep Supriyadi menambahkan bahwa sebagai umat yang beriman kita harus yakin dalam menerima, mendalami, menjalankan apa-apa yang ada dalam Al Quran. “Kita harus bersikap seperti Nabi Muhammad, sidik (jujur), amanah (terpercaya), Tabligh (menyampaikan), Fathonah (cerdas). Mau melakukan apa-apa (khususnya ibadah) harus tahu ilmuya. Harus belajar. Orang yang berilmu itu akan ditingkatkan derajatnya”, tambahnya sembari mengingatkan agar jamaaah tidak berlaku sebaliknya dengan sifat-sifat Nabi, seperti bohong, khianat, menyembunyikan kebenaran dan jangan bodoh.

Sholat sebagai oleh-oleh Nabi Muhammad SAW perlu untuk diupayakan khusyuk dalam menjalankannya. Upaya sederhana yang bisa dilakukan seperti menggunakan pakaian yang baik maupun memilih tempat sholat yang bersih. “Laksanakan sholat dengan sebaik-baiknya..”, pungkasnya.

 

PBI Gelar ‘Career Planning & Development Workshop’ Bagi Mahasiswanya

Hampir dipastikan setiap mahasiswa tahu akan arah dan tujuan mereka menimba ilmu (baca: kuliah) di Perguruan Tinggi (PT). Bahkan, arah dan tujuan tersebut biasanya sudah dipersiapkan sejak mereka duduk di bangku SMA, SMP, atau bahkan juga sejak SD. Namun demikian, akan lebih baik lagi jika setiap program studi (khususnya prodi di lingkungan Universitas Islam Indonesia) memberikan semacam pelatihan/workshop khusus tentang perencanaan dan pengembangan karir bagi mahasiswanya (Career Planning & Development Workshop) seperti yang dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Rabu, 13 Mei 2015 di Laboratorium Bahasa Prodi PBI, Gedung Moh. Hatta UII.

Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut adalah Bapak R. Sumedi P. Nugraha, Ph.D yang menyampaikan materi ‘Prinsip-prinsip & Tips Efektif Perencanaan Karir Dalam Rangka Memasuki Dunia KerjaSesuai dgn Kompetensi Bidang Ilmu’ berkolaborasi dengan Ibu M.A.S. Anggoro Rini, S.Pd., M.Hum yang menyampaikan materi ‘Pengembangan Karir (Professional Development) bagi Guru Bahasa Inggris’.

Kedua pembicara dalam kesempatan tersebut sepakat agar mahasiswa mampu menentukan goal atau tujuan usai lulus studi (S1) secara ‘SMART-Specific, Measurable, Attainable, Realistic dan Timely’. Keduanya juga sepakat agar mahasiswa senantiasa membangun ‘positive thinking’ atas segala sesuatu yang terkadang di luar dugaan atau di luar rencana, karena bisa jadi hal itu justeru lebih baik dari yang direncanakan sebelumnya.

Psikologi Kaji Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Sebagai salah satu disiplin bidang ilmu yang memiliki kedekatan dengan dinamika pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) secara khusus menyelenggarakan kuliah pakar (MK. Seminar Psikologi Pendidikan) bertema Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus pada akhir April 2015 lalu di Auditorium FPSB UII. Kuliah pakar yang menghadirkan pemateri seorang ahli pendidikan siswa berkebutuhan khusus, H. Sudardjo, M.Pd tersebut setidaknya diharapkan mampu menambah pengetahuan para mahasiswa Psikologi (konsentrasi Psikologi Pendidikan) tentang layanan ataupun intervensi yang tepat terkait pendidikan bagi ABK.

 

Definisi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang lebih luas dibandingkan dengan anak luar biasa menjadi pembuka paparan H. Sudardjo. Menurutnya, ABK adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak dikatakan berkebutuhan khusus jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan lebih dalam diri anak tersebut. ABK sendiri menurut para ahli (Heward) bisa dibagi dalam 2 kategori, yakni ABK yang bersifat permanen (akibat dari kelainan tertentu) dan ABK bersifat temporer (mengalami hambatan belajar dan perkembangan yang disebabkan kondisi dan situasi lingkungan). Untuk ABK yang bersifat temporer apabila tidak mendapatkan penanganan ataupun intervensi yang tepat dan sesuai dengan hambatan belajarnya akan sangat dimungkinkan menjadi permanen.

Adapun beberapa faktor penghambat dalam belajar mereka antara lain adalah faktor lingkungan, faktor dari dalam diri anak dan faktor kombinasi antara faktor lingkungan dan faktor dari dalam diri anak. Sementara dari sisi gangguan atau kelainan ABK dapat dikelompokkan dalam beberapa aspek, seperti aspek fisik/motorik, misalnya cerebral palsi, polio, dan lain-lain, aspek gangguan kognitif seperti retardasi mental, ataupun anak unggul (berbakat), aspek bahasa dan bicara, aspek pendengaran, aspek penglihatan dan juga aspek sosial-emosi.

Masih menurut H. Sudardjo bahwa untuk mencapai perkembangan yang optimal, ABK membutuhkan metode, material, pelayanan dan peralatan khusus terkait dengan perbedaan dari masing-masing anak, baik dalam kecepatan belajar (memahami pelajaran) maupun cara belajar (cara memahami pelajaran). “Walaupun mereka memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda dengan anak-anak secara umum, mereka harus mendapat perlakuan dan kesempatan yang sama. Hal ini dapat dimulai dengan cara penyebutan terhadap anak dengan kebutuhan khusus. Sebagian orang istilah ABK masih dianggap sebagai padanan kata dari istilah anak berkelaianan atau anak penyandang cacat. Anggapan seperti ini tentu saja tidak tidak tepat, sebab pengertian anak berkebutuhan khusus mengandung makna yang lebih luas, yaitu anak-anak yang memiliki hambatan perkembangan dan hambatan belajar termasuk di dalamnya anak-anak penyandang cacat. Mereka memerlukan layanan yang bersifat khusus dalam pendidikan, agar hambatan belajarnya dapat dihilangkan sehingga kebutuhannya dapat dipenuhi”, ungkapnya.

H. Sudardjo juga menambahkan bahwa saat ini sedang terjadi proses tranformasi pemikiran dari konsep Pendidikan Luar Biasa/PLB (special education) ke konsep pendidikan kebutuhan khusus (special needs education). “Terdapat perbedaan orientasi antara Pendidikan Luar Biasa/PLB dengan pendidikan kebutuhan khusus. Konsep pendidikan kebutuhan khusus saat ini dipandang sebagai sebuah pemikiran yang bersifat holistik, anak dipandang sebagai individu yang utuh, setiap anak memiliki hambatan untuk berkembang dan hambatan dalam belajar yang bervaraiasi. Menurut paham ini pembelajaran seharusnya perpusat pada anak untuk membantu menghilangkan hambatan belajar dan hambatan perkembangan, sehingga kebutuhan belajar setiap anak dapat dipenuhi. Diperlukan pemahaman yang baik dan benar mengenai Anak kebutuhan khusus (ABK) dan Pendidikan Kebutuhan Khusus”, imbuhnya.

Dari uraian tersebut diharapkan setiap orang memiliki sikap positif dan pendirian tentang keragaman yang dimiliki oleh seiap anak dan merupakan sebuah kenyataan yang harus diterima dengan penuh lapang dada dan mengakomodasi pembelajaran mereka melalui sekolah.

 

Prodi Hubungan Internasional Rayakan Milad Pertama

Drama, stand up comedy, lagu dan beberapa tari tampak menyemarakan ulang tahun (milad) pertama Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat, 15 Mei 2015. Meski hanya dipersiapkan dalam waktu relatif singkat (3 hari), para mahasiswa prodi HI yang diberi amanah untuk menyelenggarakan acara International Relations Anniversary (IRENA) tersebut mampu menyuguhkan sajian (baca: acara) yang cukup menarik, khususnya bagi civitas Prodi HI.

Secara khusus Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat Arief Fahmie , M.A., HRM turut hadir untuk ikut bergembira dalam acara tersebut sekaligus berpesan agar ke depan Prodi HI bisa terus menjadi lebih baik. Sedangkan Ketua Program Studi HI, Irawan Jati, S.IP., M.Hum., MSS memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berbagi cerita tentang dinamika proses ataupun sejarah berdirinya Prodi HI.

“Meski hanya diberi waktu persiapan selama 3 hari, tapi kami ingin menyajikan sesuatu yang tidak biasa-biasa saja. Kami ingin menunjukkan bahwa kami ada, karena belum tentu semua tahu kalau kami ada. Sedangkan harapan dari acara ini tentu adanya rasa persatuan dan rasa memiliki yang tinggi pada temen-temen mahasiswa HI. Perlu juga agar acara semacam ini semakin diperbanyak”, ungkap ketua panitia pelaksana, Arif Fathurrahman.

Selamat ulang tahun bagi prodi HI FPSB UII, dan kita doakan agar Prodi HI benar-benar mampu berkiprah/berkontribusi nyata bagi masyarakat di tingkat tingkat Nasional, Regional bahkan Internasional. Amiin..

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}

PBI Gelar Worskhop Cooperative Learning Techniques in EFL Classroom

Guna memperoleh hasil maksimal dalam mengimplementasikan teknik cooperative learning pada aktivitas belajar mengajar di kelas, secara khusus Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar workshop Cooperative Learning Techniques in EFL Classroom, Senin, 11 Mei 2015 lalu. Kegiatan yang dihelat di Laboratorium Bahasa Gedung Moh. Hatta Kampus Terpadu UII dan diperuntukkan bagi staf pengajar Bahasa Inggris (dalam dan luar UII) tersebut menghadirkan 2 orang pakar cooperative learning dari Universitas Negeri Semarang, yakni Novia Trisanti M, Pd., dan Rini Susanti Wulandari, M.Hum.

Adapun materi garis besar dalam workshop tersebut adalah pengembangan materi pembelajaran dengan menggunakan teknik-teknik cooperative learning seperti circle the sage, jigsaw, number head together, think-pair-share, think-pair-solo, round Robin dan cooperative controversy.

Dalam workshop tersebut, tampak para pemateri sangat bersemangat dalam menyampaikan materinya, demikian juga para peserta yang tampak sangat antusias untuk menimba ilmu.

Prodi PBI STAIN Jurai Siwo Metro Studi Banding ke FPSB UII

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}

Dalam rangka meningkatkan kompetensi bagi Mahasiswanya, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro, Lampung mengaja lk.75 mahasiswa beserta 3 dosen pendamping untuk melakukan studi banding sekaligus bersilaturrahmi ke Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Rabu, 6 Mei 2015. Rombongan disambut hangat oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat Arief Fahmie, MA., Psikologi, Ketua Prodi PBI, Irma Windy Astuti, S.S., M.Hum beserta staf pengajar dan staf kependidikan FPSB UII di ruang auditorium FPSB UII.

Dalam sambutan singkatnya, Dekan FPSB UII menyampaikan gambaran singkat tentang sejarah berdirinya UII. Sesaat kemudian, rombongan mendapatkan informasi ataupun selayang pandang tentang proses pembelajaran maupun program-program unggulan dan juga kurikulum di Prodi PBI FPSB UII yang disampaikan oleh Ketua Prodi PBI. Sesi tanya jawab menjadi agenda berikutnya yang cukup mendapat perhatian dari para

Sejurus kemudian, rombongan melakukan kunjungan ke kelas dan laboratorium bahasa di Gedung Perpustakaan Pusat UII (Moh. Hatta). Tiba di lab bahasa, rombongan mendapatkan gambaran tentang peran penggunaan lab dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris.

Usai mengunjungi lab bahasa, rombongan segera beranjak menikmati museum UII dan Candi Kimpulan sebelum akhirnya bertolak melanjutkan perjalanan.

PBI Gelar Workshop Integrasi ICT dalam Proses Pembelajaran Bahasa Inggris

“Jangan biarkan teknologi menguasai Anda, tapi harus Anda yang menguasai teknologi. Jangan sampai mesin (hasil kemajuan teknologi) menggantikan Anda, tapi mesin harus bisa mendukung setiap pekerjaan Anda”, demikian pesan pakar ICT in English Teaching (ITB-Bandung), Dr. Anuncius Gumawang Jati di sela-sela peyampaian materi workshop ‘Integrasi ICT dalam Pengajaran Bahasa Inggris’ yang digelar oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Selasa, 28 April 2015. Workshop berlokasi di Laboratorium Bahasa Gedung Moh. Hatta UII tersebut diikuti oleh dosen dan mahasiswa PBI FPSB UII serta staf pengajar dari luar PBI.

Workshop sengaja diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kemampuan dosen dalam mendesain pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi ini di desain dalam 2 tahapan (sesi). Untuk sesi 1 membahas tentang desain pembelajaran Bahasa Inggris dengan mengintegrasikan ICT baik sebagai komponen utama maupun penunjang pembelajaran. Sedang sesi 2 membahas tentang pengembangan desaian penilaian pembelajaran Bahasa Inggris dengan integrasi ICT baik sebagai komponen utama maupun penunjang pembelajaran.

Pengelola prodi berharap agar usai workshop para dosen PBI mampu mendesain pembelajaran Bahasa Inggris berbasis ICT dengan penilaian yang tepat dalam bentuk silabus dan course online.

 

Magister Psikologi Profesi Ambil Sumpah 16 Lulusannya

Program Magister Psikologi Profesi (MAPPRO) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan prosesi pengambilan sumpah bagi lulusannya, Sabtu, 25 April 2015. Pada pengambilan sumpah periode ke-23 ini tercatat ada 16 lulusan MAPPRO FPSB UII yang diambil sumpahnya. Mereka antara lain adalah Emielda Ananda Dale, S.Psi., M.Psi., Arinta Dewi Komalasari, S.Psi., M.Psi., Muh. Ibnu Sina, S.Psi., M.Psi., Ismawati Sitorus, S.Psi., M.Psi., Lainnatul Mudzkiyyah, S.Psi., M.Psi., Rinova Cahyandari, S.Psi., M.Psi., Nadia Yumna, S.Psi., M.Psi., Salwa Usrati, S.Psi., M.Psi., Vira Sandayanti, S.Psi., M.Psi., Iyan Afriyani HS, S.Psi., M.Psi., Mira Dudona, S.Psi., M.Psi., Lilis Cahyareni, S.Psi., M.Psi., Endah Wulandari, S.Psi., M.Psi., Aria gustina, S.Psi., M.Psi., T. Vivi Pratiwi, S.Psi., M.Psi., dan Fitriani Pratiwi, S.Psi., M.Psi.

Dosen Fakultas Psikologi (Pakar Psikologi Anak) UGM, Dr. M.G. Adianti, MS. Psikolog dalam sambutannya mewakili Ketua HIMPSI mengingatkan banyaknya persoalan terkait dengan kasus malpraktek yang dilakukan oleh para pemberi jasa layanan psikolog, baik secara berkelompok maupun individu. Oleh karena itu, beliau meminta agar para psikolog yang baru diambil sumpahnya tersebut segera bergabung dengan HIMPSI dan mengurus ijin praktek. Hal ini penting seiringin dengan kesadaran masyarakat untuk menggunakan jasa psikolog yang sudah memiliki ijin praktek.

Sementara Rektor Universitas Islam Indonesia, Dr. Ir. Harsoyo M.Sc dalam kesempatan tersebut berpesan agar dalam prakteknya nanti para psikolog baru tersebut senantiasa berhati-hati dan menghindari hal-hal yang tidak baik. Para Psikolog baru tersebut juga diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam menangani permasalahan di masyarakat, seperti seperti kasus pesta bikini siswa SLTA usai kelulusan baru-baru ini, ataupun kasus-kasus lainnya. Beliau juga menghimbau agar para Psikolog baru tersebut terus memacu diri untuk terus belajar dan belajar lagi. “Ilmu yang diperoleh tersebut hendaknya juga diamalkan agar bisa menjadi salah satu amal jariyah”, ungkap Rektor.