Bedah Buku di HI UII Soroti Pentingnya Abstraksi dan Transformasi

Moch. Faisal Karim, Ph.D. Pemateri sekaligus penulis buku “Indonesia’s Regional and Global Engagement (Role Theory and State Transformation in Foreign Policy)

Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan diskusi buku “Indonesia’s Regional and Global Engagement (Role Theory and State Transformation in Foreign Policy)” pada Selasa (16/1/2024). Dipandu oleh penulisnya sendiri, Moch. Faisal Karim, Ph.D., diskusi ini mengulik peran Indonesia di kancah global dan regional melalui kacamata role theory dan state transformation.

Faisal Karim, dosen senior di Universitas Islam Internasional Indonesia, menekankan pentingnya mahasiswa HI untuk melampaui analisis empiris. “Mahasiswa harus mampu mengabstraksi isu-isu empiris ke dalam kerangka konseptual dan teoritis. Hal ini penting agar penelitian mereka lebih bermakna dan menawarkan analisis yang mendalam,” paparnya.

Diskusi menarik perhatian peserta dengan menyinggung bagaimana biographical narrative Indonesia, seperti Gerakan Non-Blok dan free and active foreign policy, turut membentuk peran Indonesia di dunia internasional. Pengaruh faktor eksternal terhadap pembentukan narasi tersebut juga menjadi sorotan menarik dalam diskusi.

Menanggapi pertanyaan mengenai peran Indonesia di era Jokowi, Faisal Karim berpendapat bahwa pemerintahan Jokowi cenderung inward looking namun cerdas memanfaatkan panggung global untuk kepentingan capitalizing foreign policy dan komodifikasi sumber daya. Hal ini, menurutnya, tercermin dari kebijakan maritim yang bergeser dari fokus penetapan jurisdiksi dan politik menjadi komodifikasi laut.

“Overall, diskusi buku ini sangat insightful. Buku ini menjelaskan Role Theory and Foreign Policy dengan apik,” ujar Risha Haiqa Rahmawati, mahasiswa Internasional Program Studi HI UII.

Mohammad Izam Dwi Sukma, mahasiswa Prodi HI UII angkatan 2020, menambahkan, “Diskusi ini mendorong kami untuk meningkatkan kemampuan abstraksi dan kebaruan dalam penelitian.”

Di penghujung diskusi, Faisal Karim memberikan tips praktis untuk meningkatkan kemampuan abstraksi. “Rajinlah membaca jurnal-jurnal internasional terkemuka dan identifikasi kerangka konseptual yang digunakan. Jangan ragu untuk mengadopsi dan mengadaptasi konsep-konsep tersebut untuk diaplikasikan dalam studi kasus yang relevan,” tutupnya.

Diskusi buku ini diharapkan dapat memicu semangat mahasiswa HI UII untuk menghasilkan karya tulis berkualitas dan berkontribusi nyata bagi peningkatan peran Indonesia di dunia internasional.