FPSB Bedah Buku “Regret Theory: Perspektif Barat dan Islam”
Regret Theory: Perspektif Barat dan Islam. Demikian judul buku karya Dr. Faraz, S.IP., MM, salah satu dosen Prodi Psikologi (Psi) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yang dibedah secara apik oleh Dekan Fakultas Psikologi UGM, Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D, Sabtu, 23 April 2022. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka Milad ke-27 FPSB UII ini dimoderatori oleh Wanadya Ayu Krishna Dewi, S.Psi., M.A. dan dibuka langsung oleh Dekan FPSB UII, Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., MSi., M.Ag., Psikolog.
Dalam pengantar, penulis menyampaikan bahwa dalam pengembangan ilmu pengetahuan umat Islam banyak tergantung pada pengembangan sains yang dilakukan Barat. “Hal ini bukan tanpa masalah. Islam tidak bertentangan dengan sains, hanya saja pemikir Barat pada umumnya melihat agama termasuk Islam tidak sejalan dengan ilmu pengetahuan yang bersifat rasional dan empiris”, tuturnya. Pak Faras menambahkan bahawa buku tersebut sebenarnya masih berada dalam payung besar “Psikolog Islam” dan dapat dikategorikan sebagai pengembangan karena memuat atau membahas peran emosi negatif (baca: regret) terhadap pengambilan keputusan dalam berbagai bidang kehidupan termasuk ekonomi, hukum dan kesehatan perspektif Islam.
Faraz menambahkan bahwa fenomena penyesalan yang dikemas oleh Barat sebagai teori regret (regret theory) ternyata sudah ada dalam literatur Islam. Sebuah hasil studi pendahuluan penulis menemukan bahwa fenomena regret dalam perspektif Islam mempunyai indikasi yang relatif sama dengan perspektif Barat yang menjelaskan bahwa regret termasuk kategori emosi negatif yang tidak diinginkan sehingga berharap tidak perlu terjadi. Studi pendahuluan juga menemukan bahwa orientasi konsep Barat dan Islam sangat berbeda.
Regret Barat lebih banyak berbicara tentang urusan duniawi khususnya dalam pengambilan keputusan bidang ekonomi atau bidang lainnya, sementara dalam versi Islam berorientasi pada penyesalan pada hubungan manusia dan tuhannya.
Sementara menurut Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D., kajian-kajian terkait konseop-konsep yang ada di sains dengan yang ada di Quran dan Hadits akan menjadi sangat bermanfaat, sangat penting mengingat kesadaran kita bahwa sehebat apapun metodologi sains kita, masih memiliki keterbatasan dalam mengungkapkan rahasia alam semesta ini termasuk di dalam diri kita sebagai ciptaan Allah.
Salah satu pentingnya menyelenggarakan kajian regret dikarena regret sering kita alami sehari-hari.