Mengapa Seorang Muslim Perlu Kaya?
Oleh: Muhammad Yopa Velda Putra—–
Walaupun saat ini umat Islam menjadi penganut agama mayoritas nomor dua di dunia saat ini, namun umat islam adalah salah satu yang paling banyak dirundung masalah, seperti masalah kemiskinan. Sebagaimana yang sudah kita ketahui bahwa mayoritas umat Islam hidup di negara miskin atau berkembang dengan pendapatan menengah ke bawah, sedangkan sisanya umat islam yang hidup di negara kaya, mereka mendapatkan kekayaan dari sumber daya alam yang melimpah sebagai contoh minyak bumi dan gas alam. Namun seandainya sumber daya tersebut sudah habis maka pertanyaanya bagaimana kesejahteraan umat muslim yang tinggal di negara tersebut? Di negara kita yaitu Indonesia yang disebut sebagai negara dengan umat muslim terbesar di dunia namun justru kekuatan ekonomi kita masih bergantung dengan orang non muslim. Di zaman Rasulullah SAW, meskipun beliau hidup sederhana namun beliau adalah termasuk pemimpin imperium terbesar saat itu, dan memiliki kekayaan yang luar biasa karena beliau pandai berdagang. Selain itu 10 sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga, sembilan diantaranya adalah orang yang luar biasa kaya yaitu Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, Sa’id bin Zaid, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Bukan sebuah kebetulan pula dalam Al-Qur’an terdapat ayat paling panjang yang menjelaskan tentang perekonomian (Al-Baqarah 282).
Dalam ajaran islam, seorang muslim diajarkan bahwa memberi adalah lebih baik daripada menerima, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yaitu “ Tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah”, selain itu alasan mengapa umat Islam perlu menjadi kaya antara lain:
1.Menjadi Kaya Untuk Menjaga Akidah
Seorang muslim yang hidup di dunia ini pasti memiliki kebutuhan hidup dan sangat senang apabila urusan tersebut bisa dipermudah terutama dalam hal materi. Rasulullah SAW juga bersabda yaitu “Sesungguhnya kefakiran itu bisa menjerumuskan ke jurang kekafiran”, contoh kejadian nyata dari sabda tersebut misalnya ada seorang muslim yang terpaksa menikah dan harus pindah agama atau murtad karena alasan kebutuhan ekonomi, atau ada pula yang murtad hanya karena pemberian bantuan sembako, dsb. Oleh karena itu dengan menjadi kaya maka akan lebih mudah dalam menjaga akidah serta menjadikan muslim yang dermawan.
2.Menjadi Kaya Agar Lebih Fokus dan Khusyuk Beribadah Serta Berdakwah
Kita hidup di zaman di mana semua serba membutuhkan uang, bahkan untuk parkir kendaraan dan mampir ke toilet umumpun juga ada tarif tersendiri. Bagi yang sudah berkeluarga pastilah kebutuhan hidupnya akan lebih banyak seperti kebutuhan konsumsi anak, cicilan rumah dan kendaraan, biaya sekolah dan keperluan sehari-hari. Apabila kebutuhan tersebut bisa terpenuhi maka beribadah maupun berdakwah bisa lebih khusyuk dan fokus.
- Menjadi Kaya Agar Niat Puasa Tetap Lurus
Dalam Islam, seorang muslim diwajibkan berpuasa karena termasuk rukun Islam yang ketiga dan juga terdapat perintah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah:83 yaitu “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Makna dari puasa sendiri adalah menahan makan minum serta perbuatan yang membatalkan puasa itu sendiri, mulai dari terbitnya matahari hingga tenggelam. Apabila seorang muslim hidup susah maka dikhawatirkan niat berpuasa tersebut seolah hanyalah rutinitas sehari hari akibat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup.
4.Menjadi Kaya Agar Dapat Berzakat
Selain berpuasa seorang muslim juga diwajibkan untuk berzakat, hal ini sesuai dengan rukun Islam yang ke empat dan juga terkandung dalam Al-Qur’an surat At-Taubah:103 yaitu, “ Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Ssungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha mendengar, Maha mengetahui”. Namun apabila seorang muslim tersebut tidaklah kaya maka tidak bisa dan tidak wajib untuk berzakat, padahal Allah menjanjikan pahala yang berlipat-lipat, hal ini tertuang dalam surat Ar-Ruum:39 yaitu, “ Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipat gandakan pahalanya”. Oleh karena itu dengan menjadi seorang muslim yang kaya maka kesempatan untuk mendapatkan pahala yang berlipat akan lebih besar.
- Menjadi Kaya Agar Dapat Naik Haji
Selanjutnya adalah rukun Islam yang terakhir yaitu haji, hal ini terdapat dalam surat Ali ‘imran:97 yaitu “Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (diantaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”, dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Ibadah Haji adalah wajib bagi yang mampu, dan tentunya orang mampu adalah seorang muslim yang kaya.
- Menjadi Kaya Agar Mempermudah Dalam Mencari Ilmu
Salah satu manfaat dari seorang muslim yang kaya yaitu harta yang dimiliki dapat dimanfaatkan sebagai biaya untuk mencari ilmu, karena sebagaimana yang kita tahu bahwa ilmu tidak bisa kita raih tanpa usaha yang cukup misalnya untuk biaya kuliah, membeli buku ilmu pengetahuan, atau pergi ke suatu daerah atau ke negara lain untuk sekolah. Menuntut ilmu juga sebuah keharusan dan hal tersebut juga terdapat di dalam Al-Quran surat Al-Alaq:1:5 yaitu “Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemuran, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.
- Menjadi Kaya untuk Menegakkan Ekonomi Syariah
Sebagaimana kita tahu saat ini ekonomi berbasis syariah masih terkendala dalam penerapannya, hal ini dikarenakan masih sedikitnya para muslim yang menanamkan modalnya untuk mengembangkan ekonomi syariah dan justru lebih banyak pemodal dari kaum non muslim. Hal ini mengakibatkan banyak sekali sistem riba yang menjerat terutama pada umat muslim. Oleh karena itu seorang muslim harus kaya agar ekonomi syariah dapat terus berkembang.
Jadi kesimpulanya yaitu Islam mengharuskan umatnya untuk menjadi kaya namun Islam melarang umatnya untuk menjadi budak/hamba melainkan harus menjadi majikan dari uang atau harta kekayaan. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Al-Bukhari yaitu “Celakalah hamba dinar, hamba dirham, hamba Qathifah (pakaian yang tebal), serta hamba Khamishah (Baju bergaris-garis dari sutera atau wol), jika diberi ia akan ridha dan jika tidak diberi maka dia tidak akan ridha”. Selain itu Islam juga mengharamkan umatnya untuk mengemis, hal ini sesuai dengan hadis:
“Wahai Qabishah! Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal, kecuali bagi salah satu dari tiga orang: (1) Seseorang yang menanggung hutang orang lain, ia boleh meminta-minta sampai ia melunasinya, kemudian, ia boleh meminta-minta sampai ia mendapatkan sandaran hidup, dan (3) seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya mengatakan, “Si fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup,’ ia boleh meminta-minta sampai mendapatkan sandaran hidup. Meminta-minta selain untuk ketiga hal itu, wahai Qabishah! Adalah haram, dan orang yang memakanya adalah memakan yang haram” (HR. Muslim Abu Dawud, Ahmad, an-Nasa-i). Selain itu Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl:97 yaitu, “Barangsiapa mengerjakan kebaikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.
Referensi:
“Jadi Umat Islam Harus Kaya”. arryrahmawan.net. 2012. 20 Januari 2022. https://arryrahmawan.net/jadi-umat-islam-harus-kaya/
“10 Alasan Seorang Muslim Harus kaya Dalam Bentuk Materi”. kabarmakkah.com. Oktober 2016. 20 januari 2022. https://www.kabarmakkah.com/2016/10/10-alasan-seorang-muslim-harus-kaya.html
“Urutan Agama Terbesar di Dunia dengan Pemeluk Terbanyak”. Katadata.co.id. 30 September 2021. 20 januari 2022. https://katadata.co.id/intan/berita/6155b93172150/urutan-agama-terbesar-di-dunia-dengan-pemeluk-terbanyak
“Islam dan Masalah kemiskinan di Dunia Muslim” dw.com. 14 Desember 2016. 20 Januari 2022. https://www.dw.com/id/islam-dan-masalah-kemiskinan-di-dunia-muslim/a-36759510
“70 Persen dari 56 Negara Muslim Bisa Diklasifikasikan Miskin”. Republika.co.id. 19 Desember 2019.20 Januari 2022. https://www.republika.co.id/berita/q2pfn8384/70-persen-dari-56-negara-muslim-bisa-diklasifikasikan-miskin
“Benarkah Umat Islam Cenderung Miskin Seperti Dikatakan Jusuf Kalla? Jika Benar, Kenapa?”. Voi.id. 16 Juni 2021. 20 Januari 2022. https://voi.id/bernas/59407/benarkah-umat-islam-cenderung-miskin-seperti-dikatakan-jusuf-kalla-jika-benar-kenapa
Guru Gembul. 10 Februari 2021. “Eps 217 | Kenapa Orang Islam Miskin Miskin?”.Youtube, https://www.youtube.com/watch?v=gHSu_Ygks64&list=PLugV8BA12RA93J5y7YRVanikKRC1KQ9KP&index=2