DOA ORANG TUA KEPADA ANAKNYA

Oleh : Tri Wartoyo—

Di awal tahun 90 an ketika saya baru saja lulus Sekolah Menengah Atas. Ketika keinginan untuk melanjutkan sekolah kejenjang lebih tinggi tidak memungkinkan Karena biaya yang tinggi, penulis akhirnya memutuskan untuk merantau di Jakarta, dengan bekal doa dan restu kedua orang tua terutama ibu atau kami menyebutnya “Simbok”. Saya berangkat ke Jakarta dengan uang sangu yang terbatas tapi dengan tekad yang kuat. Berangkatlah kami ber 5 dengan teman SMA dan teman main ke Jakarta. Di Jakarta kami tinggal di tempat saudara teman yang kebetulan seorang guru Sekolah Dasar. Setelah 2 minggu kami masih menganggur belum mendapatkan pekerjaaan padahal uang sangu semakin menipis. Tapi diminggu ke 3 di Jakarta kami alhamdulillah mendapatkan pekerja di sebuah perusahaan pembuat tiang pancang dengan shiff pagi jam 07.00 wib sampai jam 17.00 wib dan Shiff malam jam 17.00 wib sampai jam 07.00 wib. Pekerjaan yang lumayan berat.

Saya percaya dengan doa dan restu orang tua terutama doa seorang ibu. Setelah 1 bulan bekerja diperusahaan tiang pancang kami mendapat panggilan tes untuk masuk ke perusahaan yang lebih baik. Lagi lagi dari doa seorang ibu. Dari beberapa orang laki laki hanya penulis yang diterima di perusahaan yang baru tersebut. Perusahaan Jepang yang mendirikan cabang di Indonesia. Perusahaan yang lumayan paling bagus kesejahteraannya dibanding perusahaan-perusahaan di sekitar tempat tinggal kami.

Setelah 1 tahun merantau di Jakarta saya putuskan untuk kembali ke jogja lagi karena keinginan orang tua untuk tetap tinggal di jogja, agar bisa menemani beliau. Selama kembali ke Jogja saya harus memulai dari awal lagi. Dengan mengikuti berbagai pelatihan- pelatihan, saya yakin dengan punya ketrampilan yang cukup akan memudahkan saya untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan doa dan restu orang tua tahun 1995 kami berangkat ke Irian Jaya (sekarang Papua). Perjalanan yang cukup jauh dengan medan yang berat serta cuaca yang sangat tidak menentu ditengah hutan yang lebat ( sebagai surveyor ), saya harus melawan  ganasnya cuaca yang berubah-ubah dan juga berbagai binatang buas, nyamuk Malaria dan sebagainya. Saya pernah juga tersesat di hutan yang masih primer, tapi keyakinan saya akan doa-doa orang tua, Alhamdulillah dapat saya melalui dengan kemudahan dan kesuksesan tanpa halangan apapun, kemudahan-kemudahan dan kesuksesan yang saya dapatkan semua itu karena datangnya dari Allah Subhanahu wata’ala dan saya yakin adanya perlindungan Allah Subhanahu wa ta’ala tersebut karena datangnya dari doa-doa dan restu kedua orang tua..

Ibu saya selalu meminta untuk tetap tinggal di Jogja tidak boleh bekerja di luar kota lagi agar bisa selalu dekat, Alhamdulillah tahun 2001 dengan doa orang tua, saya bisa diterima dan bekerja di Universitas ternama di Yogyakarta. Alhamdulillah sampai sekarang saya tinggal bersama dengan kedua orang tua. Dan Alhamdulillah juga kami bisa merawat beliau.

Penulis ingin memberikan contoh bahwa seberat dan sesulit apapun yang kita hadapi yakinlah bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala akan menolong dan memberi petunjuk kepada kita karena orang tua kita selalu mendoakan kita.

Penulis ingin menceritakan bahwa apa yang akan kita lakukan hendaklah selalu memohon doa dan restu kepada kedua orang tua kita, karena dengan restu dan doa kedua orang tua kita Allah Subhanahu wa ta’ala akan mengkabulkan apa yang menjadi keinginan kita.

Apa yang penulis telah jalani dan lalui pasti karena doa-doa orang tua yang selalu beliau mintakan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Saya percaya sepenuhnya kepada pesan baginda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalaam.  Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalaam menyampaikan bahwa Doa orang tua kepada anaknya pasti dikabulkan.  Abu Hurairah ra berkata. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalaam bersabda: “Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud).

Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Ada tiga doa yang tidak tertolak: [1] doa orang tua (kepada anaknya) [2] orang orang yang berpuasa [3] doa orang yang sedang safar” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan-nya no. 6619, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah).

Selanjutnya, Al  Munawi rahimahullah menjelaskan: “Doa orang tua kepada anaknya} diijabah karena rasa sayang orang tua yang tulus kepada anaknya, dan orang tua banyak mendahulukan anaknya daripada dirinya sendiri. Sehingga kita doa disertai rasa sayang yang tulus, mengakibatkan dikabulkan doanya.”

Dengan selalu menghormati, berbakti dan menjaga orang tua penulis yakin bahwa apa yang kita kehendaki dengan doa dan restu orang tua pasti keinginan kita akan terwujud.

Sebagaimana dalam hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalaam. bersabda yang artinya: “Ridho Allah Subhanahu wa ta’ala. ada pada ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah Subhanahu wa ta’ala. ada pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim).

Inilah kenapa kita selalu disarankan untuk selalu meminta doa-doa  dan restu kepada orang tua kita. Disamping kita meminta doa kepada orang tua, kita juga diperintahkan, dianjurkan, bahkan diwajibkan untuk berbakti dan menjaga orang tua kita.

Perintah untuk berbakti kepada orangtua tercantum dalam salah satu firman Allah Subhanahu wa ta’ala yang artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua.” (QS. An Nisa: 36).

Ditegaskan dalam firman Allah Subhanahuwa ta’ala yang artinya :  “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali”. (Q.S. Luqman [31]: 14)

Allah menjanjikan ampunan kepada seseorang yang berbakti kepada kedua orang tua yang artinya:   “…Mereka itulah orang-orang yang kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga. Sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.” (Al Ahqaf 15-16)

Disamping itu doa anak dapat menjadi bekal bagi orang tuanya untuk hidup di akhirat nanti. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang artinya : “Jika seseorang telah meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh.” (HR. Muslim)

Maka berusahalah kita untuk menjadi anak yang sholeh yang berbakti kepada orang tua yang selalu mendoakan orang tua.

Beberapa contoh Birull Walidain (berbakti kepada orang tua):

  1. Taat kepada orang tua

Selalu mentaati perintah orang tua selama tidak mengajak untuk berbuat dosa  dan maksiat, kalaupun diajak dosa dan maksiat menolaknyapun juga harus dengan lemah lembut dan penuh dengan pengertian sehingga tidak melukai perasaanya.

  1. Mendoakan kedua orang tua

Dengan selalu mendoakan orang tua setiap hari menjadi bukti bahwa kita berbakti kepada orang tua kita.

Doa kepada orang tua kita:

 

  • اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

“Allahumma Fighfirlii Wa Liwaa Lidhayya Warham Humaa Kamaa Rabbayaa Nii Shaghiraa”

Artinya:

“Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, serta berbelaskasihlah kepada mereka berdua seperti mereka berbelas kasih kepada diriku di waktu aku kecil”

  1. Menghormati dan sopan santun,

Berbicaralah dengan Bahasa yang santun dan lembut, tidak membentak, jika hendak pergi mohonlah pamit.

  1. Mendengarkan nasehat orang tua

Selalu mendengarkan dan menjalankan nasehat-nasehat orang tua.

  1. Meringankan beban orang tua.

Membantu pekerjaan-pekerjaan  yang dilakukan orang tua kita

  1. Menjadikan anak yang membanggakan.

Jadilah anak yang membanggakan orang tua, dengan menjadi anak yang baik, berbakti serta patuh kepada kedua orang tua tentu akan menjadi kebanggaan bagi orang tua kita.

 

Masih banyak contoh untuk berbakti kepada kedua orang tua kita, marilah kita senantiasa menjaga dan merawat serta mendoakan orang tua kita, karena kita tidak akan mampu membalas apa yang telah diberikan orang tua kepada kita,kasih sayang, harta benda, pengorbanan dan lain sebagainya.

Semakin besar rasa cinta orang tua kepada anak tentu semakin banyak mengalir doa doa yang dipanjatkan kepada anaknya. Marilah kita buat dan jaga agar orang tua kita semakin cinta, semakin bangga kepada anaknya sehingga doa-doa akan selalu mengalir  kepada  diri kita dan Allah Subhanahu wa ta’ala akan mengabulkan segala doa dan keinginan kita.

Demikianlah apa yang penulis rasakan dan ketahui. Semoga bisa menjadikan  manfaat terutama bagi diri penulis dan semakin menjadikan diri kita untuk menghormati, menyayangi, mengasihi, dan mendoakan orang tua kita.

Sebagai penutup Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala selalu menjaga orang tua kita, mengampuni segala kesalahan-kesalahan, menerima segala amal ibadah beliau.            Aamiin YaRobbalalamiin’

 

Sumber; https://muslimah.or.id/12011-mustajabnya-doa-orang-tua-pada-anaknya.html

https://dppai.uii.ac.id/6764-2/

https://tafsirweb.com