Pengabdian Masyarakat: FPSB Gelar Workshop bersama Gerakan Indonesia Beradab dan Yayasan Rumah Teduh
Hope (Harapan) tertinggi itu jelek karena akan kehilangan kewaspadaan. Ketika hope tidak memiliki kewaspadaan, maka akan terjadi ekspektansi. Jika ekspektasi tidak sesuai, maka akan hancur. Yang benar adalah balance. Tidak optimis dan tidak pesimis. Ada keyakinan bahwa dibalik kesulitan ada kemudahan, dibalik kegagalan ada pelajaran dan seterusnya.
Demikian pesan penting yang disampaikan oleh Dr. Bagus Riyono, M.A., Psikolog melalui materinya yang berjudul Psikologi Islam pada gelaran workshop yang diselenggarakan dalam rangka pengabdian masyarakat dan dakwah Islamiyah Dosen, Mahasiswa dan Alumni Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) bekerjasama dengan Gerakan Indonesia Beradab dan Yayasan Rumah Teduh (Bandung). Kegiatan sendiri diselenggarakan pada 13-15 Januari 2022 di ruang auditorium FPSB UII Lt.3
Adapun peserta workshop terdiri dari mahasiswa, alumni dan pengurus/petugas/relawan Yayasan Rumah Teduh Bandung.
Bagus Riyono juga menegaskan bahwa kehidupan ini sejatinya sangatlah sederhana, yakni dari Allah SWT kembali kepada Allah SWTdimana diantaranya proses kembali tersebut ada yang dinamakan khalifah dan abdullah. “Khalifah dan Abdullah harus seimbang. Semua memiliki potensi fujur. Khalifah itu amanah. Sebuah proses berusaha/bersinergi sesama manusia secara bergantian. Ketika sesuatu tidak seimbang, maka itu tidak haq (benar). Lakukan pekerjaan lain dengan sungguh-sungguh setelah menyelesaikan suatu pekerjaan dan berharaplah hanya pada Allah SWT”, ungkapnya.
Sementara terkait dengan Psikologi Islam menurut Bagus Riyono bisa diibaratkan mutiara yang sudah tidak terselimuti oleh lumpur. Hal ini sedikit berbeda dengan psikologi konvensional yang menurut beliau masih seperti mutiara yang diselimuti lumpur.
Selain menyampaikan materi Psikologi Islam, Presidium Gerakan Indonesia Beradab tersebut juga menyampaikan materi Terapi Tazkia di hari kedua. Selain Bagus Riyono, selama 3 hari tersebut peserta juga mendapatkan materi Psychological First Aid yang disampaikan oleh Dr. Phil. Quratul Uyun, M.Si (dan tim), Konseling dan Psikoterapi Islam oleh Dr. Sus Budiharto (dan tim), Terapi Taubat oleh Dr. Phil. Quratul Uyun, M.Si (dan tim), serta materi Psikologi Islam untuk Penguatan Keluarga dan Caregiver yang disampaikan oleh Dr. Phil. Emi Zulaifah, M.Sc (dan tim).
Peeserta pun merasa sangat bahagia karena mendapat cukup bekal ilmu yang nanti akan diterapkan saat merawat pasien yang ada di Yayasan Rumah Teduh Bandung. Yayasan Rumah Tenduh Bandung sendiri semula merupakan yayasan yang membantu menangani proses penyembuhan penderita kanker. Namun pada akhirnya, yayasan ini berkembang membantu menangani masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan.