MGBK 2021 Bahas Mimpi (Anak Didik) Hingga ke Luar Negeri

Cita-cita dan kesuksesan memiliki tafsir yang tidak tunggal. Belajar ke luar negeri adalah salah satu maknanya. Belajar ke luar negeri bisa berdampak positif/manfaat dan juga negatif bagi mereka yang tidak atau belum siap. Agar memliki luaran yang optimal maka motivasi perjalanan/belajar ke luar negeri perlu diawali dengan meluruskan niat. Demikian poin penting yang disampaikan oleh Hangga Fathana, S.IP., B.Int.ST., M.A pada kegiatan Musyawarah dan Workshop Guru BK Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Tim Marketing and Communication (MARCOM) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), pada Sabtu, 18 September 2021.

Dalam paparannya, Hangga Fathana membagi dalam 2 segemen, yakni memaknai mimpi dan mengukur urgensi ke luar negeri serta menjadi fasilitator perjalanan meraih mimpi bagi anak didik (siswa/mahasiswa).

Dari beberapa pendapat yang disampaikan peserta melalui program menti.com yang disampaikan Hangga Fathana, mimpi disimpulkan sebagai sebuah harapan atau tujuan untuk meraih kebahagiaan. Sedangkan anak didik yang sukses dimaknai sebagai keberhasilan dalam meraih mimpi, memiliki karir yang baik, memperoleh kebahagiaan, bisa beramal jariyah, terus berkembang dan tumbuh di masa mendatang.

“Ke luar negeri bukanlah merupakan tujuan, melainkan alat agar anak didik nanti ketika sudah berhasil wawasannya akan bertambah luas”, ungkap Hangga Fathana.

Terkait dengan niat, menurut Hangga Fathana sangatlah penting bagi anak didik untuk meluruskannya. Aktifitas ke luar negeri mestinya erat kaitannya dengan mobilitas fisik sebagai cara memperluas pandangan, mobilitas sosial dalam memperkaya wawasan, dan mobilitas psikis yang akan berdampak mengasah empati.

“Belajar ke luar negeri merupakan model pembelajaran transformatif karena mereka akan mengalami atau merasakan pengalaman konkrit dan menjadikan sesuatu yang mereka refleksikan. Dan dalam pemikiran mereka, mereka akan melakukan pengalaman aktif untuk mencoba mengembangkan dan mencari solusi permasalahan yang ada di dalam masyarakat mereka yang mereka dapatkan solusi itu dari luar negeri”, pungkasnya.