Visi Misi Hendaknya Memiliki Batas Waktu
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
“Visi dan misi itu hendaknya memiliki timeframe atau batas waktu yang pasti. Dengan batas waktu yang ada tersebut kita bisa melihat sejauh mana ketercapaian dari visi dan misi itu”. Demikian ungkap Rina Mulyati, S.Psi., M.Sidihadapan para tamu undangan yang diundang secara khusus untuk memberikan masukan terkait penyusunan Visi dan Misi baru Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Sabtu, 19 Januari 2013.