School Bullying : Deteksi dan Intervensinya

Image

Rina Mulyati saat sampaikan materi School Bullying

JIH, Yogyakarta. Tahuan ajaran baru identik dengan proses pemilihan tempat belajar (Sekolah) ke jenjang yang lebih tinggi.Tahun ajaran baru ternyata juga menjadi sebuah parameter “kesuksesan sementara” bagi sebagian besar anak didik dan orang tua yang berhasil mendapatkan sekolah idaman (baca : favorit) dengan berbagai fasilitas yang dimiliki. Pemikiran praktis dan pragmatis di atas tentu tidaklah dapat dipersalahkan. Setiap orang tua berharap agar anaknya mendapat tempat belajar yang baik, aman dan nyaman. Namun sayangnya, ke-favoritan sebuah institusi pendidikan ternyata tidak menjamin sebuah lingkungan belajar yang baik, ini berarti pula bahwa masa depan belajar di sekolah favorit masih dipertanyakan. Maraknya kasus pemalakan, pemerasan, ataupun tindak kekerasan di lembaga-lembaga pendidikan (Dasar-Menengah-Tinggi) atau dalam istilah lain disebut sebagai ”School Bullying” yang memberikan dampak traumatis mendalam terhadap korban, justeru terjadi di sekolah atau pun institusi pendidikan tinggi yang notabene ”cukup favorit” di mata masyarakat, seperti halnya kasus IPDN beberapa waktu lalu yang mengakibatkan seorang praja sampai meninggal dunia