MENSYUKURI NI’MAT UMUR 40 TAHUN

Oleh: Hartiwi— Kondisi yang tak pernah terlintas dalam benak saya, yang memiliki kesenangan berolahraga dimana dengan hobi tersebut berharap dapat andil dalam menjaga kesehatan raga ini. Tetapi ketika takdir berkata lain, siapa yang mampu melawan takdir ilahi? Tepatnya di penghujung  tahun 2020 dalalm usia 43 tahun Allah menunjukkan kuasa-Nya melalui perantara dokter yang memberikan informasi bahwa ada sel yang hidup dalam raga ini. Dokter  menyebutnya dengan sel kanker ganas. Saat mendapat informasi dari dokter atas keberadaan sel tersebut, sempat membuat rasa pesimis dalam diri ini, seakan semua akan berakhir waktu itu. Alhamdulillah Allah menempatkan saya di lingkungan orang-orang baik, sehingga saya selalu mendapatkan dukungan baik berupa doa, motivasi dan segala hal yang mendukung dalam upaya memperoleh kesembuhan.

 Dalam kondisi ketidakberdayaan raga karena proses pengobatan, sering terlintas pertanyaan pada diri sendiri apakah semua ini akan membawa diri ini pada takdir Ilahi, yakni berakhirnya jatah waktu untuk menikmati kehidupan fana di dunia ini. Dengan peristiwa itu ada hikmah yang dapat saya petik. Menyadarkan diri ini untuk banyak mengingat bahwa manusia hanya dapat berencana tetapi Sang Maha Kuasa lah pembuat keputusan.   Allah telah menetukan manusia dalam fase kehidupan yang meliputi lahir, berkembang , dewasa, menua hingga meninggal untuk kembali kepada sang pencipta. Di mana setiap fase kehidupan manusia telah ditetapkan waktunya oleh Allah Swt mulai dari di dalam kandungan hingga terlahir ke dunia untuk menjalani masa kehidupan sampai batas waktu yang telah ditetapkan Allah SWT. 

Kehidupan manusia akan mengalami masa di mana manusia sampai pada titik puncak kehidupan yaitu kematangan dan kedewasaan. Dalam kondisi tersebut, manusia telah mencapai   batas kekuatan fisik, kesempurnaan akal, kematangan emosi, dapat juga berupa kemapanan ekonomi di mana dapat membuat seseorang terlena dalam memanfaatkan nikmat waktu, yang mana nikmat itu dapat hilang secara tiba-tiba tanpa kita ketahui sebelumnya. Ada sekelompok orang yang berpikir bahwa dengan banyaknya harta, kepandaian yang dimiliki, jabatan yang tinggi, kesehatan badan yang selalu dirawat, dapat membuat hidupnya lebih lama. Kapankah kondisi puncak itu dialami oleh manusia? Ada yang berpendapat bahwa kematangan dan kedewasaan ketika manusia memasuki umur  40 tahun. Mengapa umur 40 tahun, bukan umur yang lain? 

Allah menunjukkan kasih sayangNya bagi seseorang yang memasuki Umur 40 tahun agar dalam kenikmatan dunia dengan mengajarkan doa bagi manusia. Begitu istimewa karena ketika manusia memasuki usia 40 tahun ada doa khusus sebagaimana dalam firman Allah dalam Quran surat Al Ahqaf ayat 15  yang artinya  berbunyi “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia  (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai, dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh aku bertobat kepada Engkau dan sungguh aku termasuk orang yang berserah diri”. 

Oleh karena itu jika seseorang yang telah mencapai umur 40 tahun, semestinya lebih berhati-hati dan memiliki persiapan terbaik untuk kembali pulang kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.Beberapa hal yang perlu kita persiapkan setelah memasuki umur 40 tahun sebagai bekal kembali pulang antara lain:

     Memperbanyak doa agar senantiasa dibimbing Allah dalam mensyukuri nikmat yang telah dikaruniakan Allah dan meningkatkan bakti kepada orang tua. Bagaimana kita mensyukuri nikmat Allah?  Syukur adalah ungkapan kebahagiaan atas nikmat yang Allah berikan kepada kita serta menggunakan nikmat itu untuk ketaatan sesuai dengan fungsi yang Allah tetapkan. Sebagai contoh nikmat sehat yang Allah karuniakan kepada kita. Kita patut bersyukur bahwa sampai dengan usia saat ini lebih dari 40 tahun kita masih diberikan kesehatan sehingga masih dapat melaksanakan ibadah sesuai tata cara yang ditentukan , misal shalat masih dapat melakukannya dengan berdiri, rukuk dan sujud dengan sempurna. Kita dapat melihat di berbagai rumah sakit, di mana para pasien melakukan shalat dengan berbaring karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk berdiri. 

Memperbanyak doa agar selalu dibimbing untuk melakukan amal kebaikan yang diridhai oleh Allah Swt. Dengan kondisi yang mencapai titik puncak dapat membuat kita terlena dan lengah. Tentu hal ini tidak kita harapkan sehingga kita perlu memperbanyak doa kepada Allah agar selalu membimbing langkah kita dalam menapaki waktu demi waktu, hari demi hari dan bernilai ibadah.

Bertaubat atas kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan selama ini. Empat puluh tahun bukanlan waktu yang singkat, tentu dalam menjalani hidup selama itu banyak kesalahan yang kita lakukan. Kesalahan kepada sesama dalam hidup bermasyarakat dan kelalaian yang kita lakukan dalam beribadah kepada Allah Swt. Oleh karena itu, kita bisa perbanyak istighfar dengan harapan ketika panggilan yang tidak bisa dimajukan atau diundurkan kita berada dalam ridha dan ampunan-Nya.untuk bersiap-siap pulang kita perlu bertaubat atas kesalahan yang sudah kita lakukan.

Adakah nikmat dari Allah yang awalnya kita rasakan biasa saja tapi menjadi nikmat yang luar biasa? Hal ini baru saya sadari ketika setelah lebih dari  40 tahun menjalani kehidupan yakni karunia berupa kemampuan minum air putih dalam jumlah banyak. Hal ini sangat saya syukuri karena dengan banyaknya mengkonsumsi air putih dapat meringankan efek kemoterapi. Nikmat ini  merupakan salah satu nikmat yang sangat saya syukuri karena ada orang yang merasa mual ketika harus minum air putih dalam jumlah banyak . Semoga dengan bertambahnya usia, semakin banyak nikmat yang dapat kita syukuri dan menjadikan sisa usia yang bermanfaat dan senantiasa dalam ridho Allah Swt hingga mendapatkan akhir yang baik saat Allah memanggil. Sudahkah kita bersyukur hari ini?