Menjaga Kesehatan dan Kebugaran Tubuh dengan Bersepeda Ditengah Pandemi yang Masih Tidak Menentu
Oleh: Muhammad Yopa Velda Putra—-
Semenjak pandemi covid-19 melanda, hampir semua gaya hidup kita berubah. Semua kegiatan berpusat di rumah atau yang biasa disebut Work From Home, termasuk dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Untuk menghilangkan penat biasanya orang-orang mencari hiburan seperti bermain game online maupun offline, media sosial seperti Instagram, Tiktok, Facebook, menonton film melalui Youtube dan platform video streaming lainya. Kegiatan tersebut sangat minim sekali pergerakan fisik dan menurut penelitian medis hal ini dapat mengakibatkan menurunya fungsi organ tubuh sehingga dapat menurunkan imunitas seseorang, selain itu malas bergerak juga beresiko terserang penyakit seperti stroke, serangan jantung, diabetes dan osteoporosis. Solusi untuk pencegahan yaitu dengan melakukan olahraga mudah dan murah di dalam rumah seperti angkat beban, push up, sit up, lompat tali, naik turun tangga dsb. Sebagai seorang muslim, kita diperintahkan untuk selalu menjaga kebugaran rohani dan jasmani, hal ini sesuai dengan hadis sebagai berikut:
“Dan sungguh atas badan kamu hak-hak yang wajib dipenuhi, maka penuhilah haknya.” (HR Bukhari)
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah SWT daripada mukmin lemah.” (HR Bukhari)
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR Bukhari).
Salah satu contoh menjaga kebugaran jasmani adalah dengan berolahraga seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW yaitu memanah, berenang, berlari dan gulat. Namun di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda ini memang sangat disarankan untuk berolahraga di dalam rumah. Salah satu kekurangan olahraga di dalam rumah yaitu udara yang kurang segar dan pemandanganya cukup membosankan, apalagi bila dilakukan secara berulang-ulang. Oleh karena itu bagaimana cara agar kita tidak jenuh saat berolahraga di dalam rumah?
Salah satu olahraga yang paling disarankan adalah bersepeda. Kelebihan dari bersepeda selain lebih efisien waktu, ketika dilakukan, olahraga ini cukup aman karena sangat minim interaksi langsung dengan orang lain, selain itu juga tidak membosankan karena kita bebas memilih jalur dengan pemandangan yang selalu berganti. Manfaat dari bersepeda sendiri juga sangat banyak yaitu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah sehingga terhindar dari stroke, darah tinggi, dan serangan jantung, selain itu juga meningkatkan kekuatan otot dan sendi sehingga tidak mudah pegal saat beraktivitas sekaligus mencegah osteoporosis. Bersepeda juga dapat menjaga berat badan dengan membakar kalori, selain itu dapat menurunkan resiko diabetes karena menjaga kestabilan hormon insulin dan menurunkan hormon stres seperti andrenalin dan kortisol dalam tubuh.
Ketika bersepeda ada beberapa prosedur yang harus dilakukan terutama disaat pandemi agar aktivitas bersepeda menjadi lebih aman dan nyaman dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain yaitu:
Pertama: niatkan bersepeda untuk berolahraga agar menjaga organ tubuh tetap sehat sehingga imunitas kita menjadi kuat. Meskipun Olahraga hukumnya mubah namun apabila kita niatkan untuk kebaikan maka juga akan bernilai kebaikan, sehingga hendaknya hindari niat bersepeda hanya sekedar gengsi atau adu mahal-mahalan sepeda.
Kedua: sebaiknya dilakukan sendiri atau dengan mengajak keluarga dekat, lalu gunakan masker apabila intensitas atau jarak bersepeda cukup pendek misal di bawah 10 Kilometer. Perlengkapan yang perlu dibawa antara lain kacamata untuk melindungi mata, helm untuk melindungi kepala, baju dengan bahan quick dry atau apapun yang penting selain katun karena mudah lembab, botol minum atau bidon, lalu gunakan sepatu atau alas kaki yang kaku dan jangan gunakan sepatu lari karena bahannya empuk sehingga mengurangi aliran tenaga dari kaki ke pedal akibatnya kayuhan menjadi tidak efisien. Selain itu tidak lupa membawa hand sanitizer guna melindungi serta menjaga kebersihan tangan. Lalu untuk meminimalisir interaksi atau kontak dengan orang asing, usahakan bawalah bekal yang cukup dari rumah dengan menyediakan tas sepeda. Apabila terpaksa harus mampir untuk membeli bekal seperti minum usahakan pilih toko atau warung yang sepi atau sedikit kerumunan serta mendukung sistem pembayaran digital orang agar meminimalisir interaksi sehingga mengurangi resiko terpapar Covid-19. Dan sedikit saran serta pengalaman penulis sebagai pesepeda yaitu mulailah bersepeda sehabis sholat subuh atau pukul lima pagi dan pilihlah jalur yang paling sedikit dilalui kendaraan serta banyak pepohonan agar kita mendapatkan udara segar. Tidak lupa untuk selalu melakukan pemanasan sebelum berangkat agar tidak mudah cedera dan mengalami keram.
Ketiga: Hindari berlebihan atau boros dalam membeli sepeda beserta aksesorisnya. Belilah sepeda terbaik sesuai dengan tingkatan harga serta budget yang kita punya dan selalu utamakan memilih aksesoris sepeda sesuai dengan fungsinya bukan hanya sekedar tampilannya saja namun justru kurang berguna sehingga malah tidak terpakai. Selain itu pilihlah jenis sepeda sesuai dengan medan yang sering kita lalui, misalnya apabila jalanan sekitar daerah rumah masih tanah dan berbatu atau aspal berlubang sebaiknya pilih sepeda dengan ban ukuran lebar dan dengan banyak tonjolan di permukaan ban agar lebih stabil ketika bersepeda, contohnya adalah sepeda Gunung. Sebaliknya apabila jalanan beraspal halus pilihlah sepeda dengan ban yang lebih sempit dengan permukaan yang halus agar sepeda dapat melaju dengan mudah dan cepat sehingga lebih menghemat stamina. Namun ada juga alternatif lain apabila jalur yang ditempuh memiliki variasi jalanan beraspal halus dan juga berbatu, yaitu dengan memilih sepeda jenis hybrid dimana sepeda tersebut dirancang dengan menggabungkan antara desain sepeda gunung dan sepeda balap sehingga pesepeda tetap sedikit lebih nyaman ketika melalui medan yang halus dan kasar.
Keempat: Hindari bersepeda sampai melupakan waktu, ibadah serta pekerjaan rumah, misalnya adalah meninggalkan anak dan istri di akhir pekan demi bersepeda seharian penuh. Alangkah baiknya apabila mampu mengajak keluarga kita untuk berolahraga bersama sehingga insyallah diberi kesehatan sampai akhir usia. Namun apabila tidak mampu maka harus bisa membagi waktu antara berolahraga dengan pekerjaan rumah, atau bisa juga dengan bersepeda di dalam ruangan menggunakan alat trainer atau roller sepeda. Manfaat yang kita peroleh dengan bersepeda di dalam ruangan yaitu kita dapat bersepeda sambil melakukan aktivitas lain yang bermanfaat seperti menonton kajian atau sambil mengobrol ringan dengan keluarga.
Kelima: Hindari bersepeda dengan gaya sombong dan mendominasi di jalan raya misalnya ketika membuat dua baris ketika bersepeda secara rombongan atau peloton di jalan raya yang sempit sehingga membuat pengendara motor atau mobil terganggu. Hindari pula bermanuver secara tiba-tiba ketika menyalip kendaraan bermesin karena hal ini dapat menyebabkan kecelakaan dan sudah sering terjadi. Bagaimanapun juga sebagai pesepeda yang sepedanya tidak bermesin memang hendaknya mengalah dengan pengguna kendaraan bermesin agar lalu lintas tetap lancar.
Keenam: Hindari memamerkan hal negatif tentang sepeda terutama pada sosial media, misalnya pamer foto sepeda di instagram tanpa caption atau penjelasan yang baik sehingga menimbulkan iri dan dengki terhadap pengguna sosial media lainya, lalu pamer berkumpul dengan teman bersepeda lainya tanpa menerapkan protokol sehingga dapat menimbulkan prasangka negatif. Perlihatkanlah hal positif ketika bersepeda misalnya dengan mengunggah video momen saat pesepeda bertemu dengan pesepeda lainya yang tidak dikenal namun selalu menyapa dengan kata kata maupun klakson. Hal ini menggambarkan antar pengguna sepeda yang berusaha saling menghormati satu sama lain dan juga menjaga silatuhrahmi. Selain itu hal positif lainya yang dapat diperlihatkan melalui sosmed adalah foto atau video pemandangan alam dari jalur sepeda yang telah kita lalui, hal ini selain membantu mempromosikan keindahan alam di sekitar kita, juga dapat memotivasi pengguna sosmed lainya untuk ikut sekaligus bersemangat untuk mencoba olahraga bersepeda.
Jadi kesimpulannya dalam situasi pandemi yang masih tidak menentu saat ini, sebagai seorang muslim marilah kita terus berdoa agar dijauhkan dari sifat malas serta tidak lupa tetap berikhtiar untuk selalu menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani dengan rutin berolahraga sampai akhir usia. Dengan berolahraga, organ dan sel dalam tubuh menjadi optimal dan membuat imunitas semakin kuat sehingga terhindar dari dampak buruk penyakit. Apapun kondisi dan situasinya, tetaplah bersemangat untuk memperkuat diri kita karena tidak ada kata terlambat kecuali kita menyerah dan berhenti dalam berusaha.