Mahasiswa Psikologi UNISS Lakukan KKL di FPSB UII
“Fakultas Psikologi (Psi) Universitas Selamat Sri (UNISS)merupakan fakultas yang baru saja berdiri. Oleh karena itu kami ingin sekali belajar banyak ke Prodi Psikologi (psi) Fakultas Psikologi & Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) ini, karena kami juga alumni Psikologi UII”. Demikian ungkap Prapti Leguminosa, S.Psi., M.Psi, Dekan Fakultas Psikologi UNISS-Kendal yang juga alumni Prodi Psikologi FPSB UII saat mendampingi mahasiswanya melakukan Kunjungan Kuliah Lapangan (KKL) ke FPSB UII, Rabu, 10 Mei 2017. Rombongan sendiri diterima hangat oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat. Arief Fahmie, S.Psi., MA., Psikolog beserta perwakilan PSC, perwakilan Jafana dan juga tim Marcoms FPSB UII di ruang audiovisual lt.2.
Dalam KKL tersebut, mahasiswa Fak. Psikologi UINISS mendapatkan materi Konseling Qurani yang disampaikan oleh Susu Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog. Menurut Pak Sus (Sapaan akrab Sus Budiharto) agama memang diturunkan untuk membimbing manusia agar hidup lebih bermakna dan bahagia di dunia dan akhirat. Jadi misi agama memang untuk membuat hidup manusia bahagia. Beliau juga menegaskan bahwasannya konseling Qur’ani merupakan salah satu aplikasi dari konseling Islami. Sedangkan konseling Islami sendiri diartikan sebagai aktifitas bimbingan untuk mengembangkan akal pikiran, kejiwaan, keimanan, keyakinan agar dapat mengatasi problematika kehidupan dengan baik dan benar secara mandiri dengan berpedoman pada Al Quran dan Al Hadist.
Dalam kuliah tersebut, para mahasiswa diminta langsung praktek konseling Qur’ani. Masing-masing diminta untuk menulis/menceritakan masalah atau peristiwa/pengalaman mengesankan yang dialami beberapa waktu terakhir. Peserta kemudian diajak menghayati (berdiskusi) tentang eksistensi manusia dalam Al Quran, fungsi Al Quran sebagai petunjuk, penyembuh, rahmat, dan juga pembeda antara kebenaran dan kebatilan. Setelah bisa memahami hal itu, peserta diminta mengucapkan ayat Al Quran yang dihafal atau membuka Al Quran secara spontan dengan terlebih dahulu membaca ta’awudz, membaca salah satu atau beberapa ayat dengan terjemahannya. Dari apa yang dihafal/dibaca tersebut peserta difasilitasi untuk mengetahui makna dari terjemah ayat tersebut dan diberi tanggapan bahwa ayat yang telah dibaca/dihafal adalah media memahami masalah/makna hidupnya.
Mahasiswa pun sangat antusias untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi sekaligus mereka ingin mengetahui jalan keluar / jawaban permasalahan yang dihadapi melalui makna Al Quran.
Usai mengikuti kuliah lapangan, mahasiswa mendapat kesempatan berkunjung ke Laboratorium Psikologi dan juga berdiskusi dengan komunitas Psychology Study Club (PSC).