Kegiatan Prodi Psikologi

Dosen Prodi Psikologi Banyak Terlibat di API, APSI dan HIMPSI

Wadah para ilmuwan Psikologi Islam yang didirikan pada Tahun 2002 lalu, Asosiasi Psikologi Islami (API) memasuki tonggak sejarah baru dengan berganti nama sebagai Asosiasi Psikologi Islam (API). Pelantikan pengurus baru dan rapat kerja API dilakukan pada Kamis, 14-04-2016  di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dalam susunan pengurus baru API yang diketuai oleh Prof. Subandi (UGM)  tersebut, Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yang dosen Prodi Psikologi, Dr.rer.nat. Arief Fahmie, S.Psi., MA. Psikolog dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Ketua Dewan Pertimbangan.

Selain dalam kepengurusan API beberapa dosen Prodi Psikologi juga terlibat dalam kepengurusan Asosiasi Psikologi Sekolah Indonesia (APSI) wilayah Yogyakarta, seperti Ibu Mira Aliza Rachmawati, S.Psi., M.Psi yang dipercaya sebagai Sekretaris dan Ibu Uly Gusniarti, S.Psi., M.Si selaku bendahara. Sedangkan di kepengurusan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) wilayah Yogyakarta, R. Sumedi Priyana Nugraha, Ph.D dipercaya untuk mengemban amanah sebagai koordinator Bidang Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat.

Selain sebagai pengurus inti beberapa dosen prodi psikologi FPSB UII juga terdaftar sebagai anggota di kepengurusan API, HIMPSI maupun APSI wilayah Yogyakarta.

Keterlibatan tersebut tentu menjadi satu paramater ‘kepedulian’ para dosen prodi psikologi terhadap pengembangan disiplin ilmu psikologi itu sendiri, baik yang bernafaskan Islam maupun  psikologi secara umum.

 

 

Wafa bersama Tim Debat Bahasa Arab kembali Ukir Prestasi

“Kami bersyukur bisa mengikuti event lomba ihtifal IPT USIM 2016 ini kedua kalinya. Tahun kemarin saya belum berkesempatan mengikuti lomba ini. Sejak awal harapan kami bisa masuk semifinal hingga final kalau bisa. Kami baru sampai semi final dan alhamdulillah telah memberi kami banyak pelajaran termasuk kekurangan kami selaku peserta Indonesia, khususnya dari UII terkait retorika debat yang baik dan stabilitas penggunaannnya dalam diri masing2 peserta”. Demikian ungkap salah satu Tim Debat Bahasa Arab UII asal Prodi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia angkatan 2014, Wafa yang telah berhasil meraih Juara III pada ajang Ihtifal IPT di USIM Malaysia, 14-18 April 2016 lalu.

Setelah banyak mendapatkan pengalaman debat di ajang asean dengan sistem yang lebih baik dan sudah mengikuti berstandar internasional, sosok asal Pamekasan Jawa Timur ini berharap agar langkah kaderisasi bisa dilakukan dengan segera pada tahun ini meski dia sendiri belum menemukan formulasi yang tepat.

 

Saat ditanya tentang event selanjutnya, puteri pasangan Achmad Afifi Sholeh dan Raudlatul Jannah tersebut berkeinginan untuk mengikuti debat Bahasa Arab di Qatar tahun 2017 mendatang. “semoga diberi kelancaran dan peluang besar untuk bisa terealisasi dan tidak hanya bagi UII tapi juga kampus-kampus lain di Indonesia”, harapnya.

Selamat dan semoga bisa menorehkan prestasi di ajang Debat Bahasa Arab di Qatar pada tahun 2017 mendatang.

MAPPRO Gelar Prosesi Sumpah Profesi Periode ke-29

Program Magister Psikologi Profesi (MAPPRO) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar prosesi Sumpah Profesi (periode ke-29), Sabtu, 16 April 2016 di Auditorium FPSB UII. Prosesi pengambilan sumpah dihadiri oleh Rektor UII, Dekan FPSB UII, Ketua MAPPRO FPSB UII, dan ketua HIMPSI Wilayah DIY, Drs.HellyP. Sutjipto, MA.

Dalam sambutannya, Helly P. Sutjipto berharap agar ke depan Psikologi UII benar-benar mampu memberi warna  ‘Islami’ pada setiap penyelesaian masalah psikologi di masyarakat. Hal tersebut dikaitkan dengan dengan surat AL Quran surat Al Imron ayat 103 yang menyatakan bahwa setiap umat hendaknya senantiasa mau berpegang teguh kepada tali Allah SWT dan janganlah bercerai berai. Berpegang teguh kepada tali Allah SWT tersebut juga dimaknai sebagai bentuk keberserahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dalam berbagai masalah hidup yang dihadapi.

 

Senada dengan hal tersebut, rektor juga menyampaikan banyaknya surat dalam Al Quran yang bisa dijadikan rujukan dalam menjalankan profesi sebagai seorang psikolog. Rektor juga mencontohkan perilaku Nabi Muhammad SAW yang bisa dijadikan teladan bagi para psikolog baru menjalankan profesinya.

FPSB Gelar Milad XXI

Semakan Al Quran kembali menjadi agenda pembuka puncak Milad ke-21 Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yang diselenggarakan pada hari Jumat, 15 April 2016. Agenda semakan Al Quran diselenggarakan di beberapa titik/lokasi, seperti di Mushola Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), ruang sidang Prodi Hubungan Internasional (HI), ruang sidang Prodi Ilmu Komunikasi (Ilkom), Mushola Baitul Hadi (FPSB UII) dan juga Hall FPSB UII. Beberapa staf pengajar, staf kependidikan, mahasiswa, petugas parkir dan juga petugas cleaning service tampak khusyuk mengikuti semakan tersebut.

 

Jelang siang atau tepatnya usai sholat Jumat, agenda puncak milad berlanjut dengan makan siang bersama civitas akademika FPSB UII. Banyaknya peserta makan bersama, berbagai menu yang disajikan seperti bakso, tekwan, rujak es krim, nasi kucing, nasi kuning pun ludes dalam sesaat. Sejurus kemudian agenda berlanjut dengan potong tumpeng, doa bersama, pembagian hadiah bagi para pemenang lomba keakraban (dosen & karyawan), pemberian penghargaan bagi mahasiswa, dosen dan karyawan berprestasi serta ditutup dengan pembagian doorprize.

Selamat dan semoga FPSB UII terus dapat memberikan manfaat bagi umat. Amiin.

Milad ke – 21, FPSB Kembali Gelar Pengajian Umum

Dalam rangka Milad ke-21, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII)  kembali menggelar ‘Pengajian Umum’ bagi warga sekitar kampus terpadu UII dengan menghadirkan ustadz Didik Purwodarsono selaku penceramah, Jumat, 8 April 2016 di Mushola Baitul Hadi FPSB UII. Acara diawali dengan pembacaan kalam Ilahi yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan Dekan. Dalam sambutannya, Dr. rer.nat. Arief Fahmi, MA., Psikolog berharap agar masyarakat bersedia bekerjasama dalam memantau perilaku para mahasiswa khususnya mahasiswa FPSB UII. “Jika ada perilaku mahasiswa kami yang menurut Bapak/Ibu kurang baik, mohon untuk diperingatkan atau ditegur”, harapnya. Usai sambutan Dekan, acara berlanjut dengan pembagian sebagian doorprize yang memang sudah disiapkan untuk kemudian mendengarkan ceramah pengajian.

Ust. Didik Purwodarsono mengawali ceramahnya dengan mengupas pesan tersirat dari lagu ‘Lir ilir’ yang memang penuh makna/pembelajaran. Pengasuh Ponpes Modern Miftahunnajah Yogyakarta tersebut juga mengajak jamaah untuk senantiasa mudah bersyukur atas semua nikmat yang sudah diberikan Allah SWT sembari mengajak para jamaah yang belum berkeluarga untuk senantiasa berbakti pada kedua orangtua.

Sedangkan kepada para orangtua Ust. Didik mengajak agar bisa mendidik anak dengan falsafah (basa Jawa) “pinter, kendel, tegel, prigel, supel”. Setiap orangtua harus ‘pinter’ atau ‘pandai’ dalam melihat potensi masing-masing anak.  Orangtua juga harus ‘kendel’ atau berani dalam membiayai pendidikan anak. Namun di sisi lain, orangtua juga dituntut ‘tegel’ atau tega  dalam mendidik anak-anak (tega untuk mengajak hidup sederhana/prihatin). Sedangkan ‘prigel’ dimaknai dengan semangat orangtua dalam mengajari atau mendidik anak  secara maksimal. Dan ‘supel’ dimaknai dengan kepandaian orangtua membangun komunikasi dengan anaknya.

FPSB Ukir Prestasi di GRADASI IV

Tim Basket Putra Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas islam Indonesia (UII) berhasil memboyong Juara 1 di ajang ‘Gelaran Olahraga dan Seni (GRADASI) IV’ yang diselenggarakan oleh LEM Universitas Islam Indonesia, 27 Maret – 10 April 2016. Dalam partai final yang berjalan seru dan alot, TIM Basket Putra FPSB UII berhasil mengatasi perlawan Tim Basket Putra Fakultas Ekonomi (FE) UII dengan skor 60:55.

Selain cabang olah raga basket, pada cabang olahraga futsal pun Tim Futsal Putra FPSB UII berhasil  meraih juara 2 setelah di partai final harus mengakui kehebatan Tim Futsal Putra FMIPA UII. Sedangkan di cabang lomba pidato, FPSB juga berhasil mengukir juara atas nama Hans Mahenta Fadli.

Perlu diketahui bersama, bahwa ajang kompetisi olahraga dan seni mahasiswa UII (Gradasi IV) tahun 2016 ini melombagakan banyak cabang, seperti sepakbola, futsal, bola voli, tenis meja, bulu tangkis, kaligrafi, fotografi, band, nyanyi solo, debat Bahasa Inggris, essai,  dan juga tilawah. Gradasi UII sendiri sudah digulirkan sejak tahun 2011 silam.

Selamat atas prestasi yang diperoleh dan semoga ke depan juga tetap bisa mengukir prestasi di level yang lebih tinggi (nasional-internasional). Amiin.

FPSB Lepas Pegawai Purna Tugas san Sambut Doktor Baru

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) secara resmi melepas dua orang pegawai yang sudah memasuki purna tugas yakni Bapak Surani dan Bapak Zumaroh pada hari Rabu, 6 April 2016 M. Selain melepas kedua pegawai yang sudah mengabdi lk.35 tahun pada UII itu, dalam acara tersebut juga diselenggarakan penyambutan ataupun tasyakuran atas selesainya studi S-3 dari Ibu Emi Zulaifah dan Ibu Qurrotul Uyun (meraih gelar Dr.Phill dari Leipzig, Jerman).

Dalam sambutannya, Dekan FPSB UII (Dr.rer.nat. Arief Fahmi, MA., Psikolog) berpesan kepada kedua pegawai purn tugas bahwasannya silaturrahmi harus tetap dipertahankan. “Kita hanya pisah secara status,  namun kami tetap menganggap bahwa bapak-bapak adalah tetap bagian dari keluarga FPSB UII. Dan kami harap bapak-bapak pun masih mau menganggap kami sebagai saudara”, pungkasnya.

 

Sedangkan kepada para Doktro Baru, dekan sangat berharap agar ilmu yang diperoleh benar-benar dapat memberi banyak manfaat bagi FPSB khususnya dan UII pada umumnya. Amiin

MAPPRO Gelar Tasyakuran atas Perolehan Akreditasi B

Program Magister Psikologi Profesi (MAPPRO) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar hajatan tasyakuran atas diperolehnya akreditas B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi-BAN PT, Selasa, 29 Maret 2016 di Mushola Baitul Hadi FPSB UII. Selain makan bersama, acara tasyakuran juga diisi dengan pengajian dan doa bersama.

Untuk pengajian, panitia penyelenggara menghadirkan ustadz Dr. Supriyanto Pasir sebagai pembicara yang mengupas tentang tips-tips  hidup bahagia. Menurut sosok yang akrab disapa Ustadz Pasir itu, taat kepada Allah SWT dan Rasulnya menjadi salah satu faktor penting dalam meraih kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Namun demikian, Ustadz Pasir juga menambahkan dzikrullah (sering mengingat Allah SWT) menjadi faktor penting selanjutnya dalam meraih kebahagiaan.  Selain itu, kepandaian kita dalam mensyukuri serta berbesar hati menerima setiap nikmat yang Allah berikan (sehingga kita merasa cukup) pun menjadi salah satu kunci yang tak bisa ditinggalkan.

 

Sedang faktor lain yang tak kalah penting agar hidup kita lebih bermakna dan bahagia adalah dengan berakhlak mulia dan memiliki keinginan untuk terus bisa berbuat baik kepada sesama.

Selamat atas raihan akreditasi MAPPRO FPSB UII, semoga Allah SWT meridhoi. Amiin.

Tim MARCOM FPSB Periode 2016-2017 Resmi Dilantik

Tim ‘Marketing and Communication-MARCOM’ Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) resmi dilantik pada hari Rabu, 23 Maret 2016 di R. Auditorium FPSB UII. Selain dihadiri tamu undangan, prosesi pelantikan juga dihadiri/disaksikan langsung oleh Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat. Arief Fahmie, S.Psi., MA., Psikolog.

 

Dalam pesan singkatnya, Dekan mengingatkan bahwa kenaikan animo pendaftar calon mahasiswa FPSB UII bukanlah menjadi tujuan utama dibentuknya Tim MARCOM, akan tetapi justeru  lebih pada penyampaian hal-hal atau program positif/baik kepada masyarakat.

Usai prosesi pelantikan, Kepala Unit Pemasaran, Kerjasama dan Humas (PKH), Ratna Permata Sari, S.I.Kom., MA menyampaikan susunan kepengurusan MARCOM beserta tugas yang harus diemban.  Bahkan tim inipun segera mendapat pelatihan Branding dan Product Knowledge yang disampaikan oleh Edy SR, Sabtu, 23 Maret 2016.

Selamat dan semoga Allah SWT memudahkan dan meridho semauanya. Amiin

Prodi Komunikasi Kaji Peran Media dalam Pemberitaan Bencana

 “Media mempunyai peran pentng dalam pembentukan perilaku masyarakat. Semoga seminar ini dapat membuka dan menambah wawasan tentang mitigasi bencana, baik dari sisi kebijakan, kajian, maupun regulasi. Sejalan dengan misis UII untuk menjadi rahmatan lil ‘alamin maka UII harus berperan dalam proses pemberitaan yang mengedukasi kepada masyarakat. Smoga ada tindak lanjut yg lebih jauh dengan pihak-pihak yang berkompeten dengan media bencana”. Demikian sambutan singkat sekaligus harapan yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Dr.rer.nat. Arief Fahmie, S.Psi., MA., Psikolog dalam acara Seminar Nasiona bertajuk Media dan Pemberitaan Bencana yang dihelat oleh Program Studi Ilmu Komunikasi FPSB UII bekerjasama dengan Dirjen Kominfo dan Monumen Pers Nasional, Selasa, 22 Maret 2016 di Sahid Rich Hotel Yogyakarta.

Hadir sebagai pemateri seminar diantaranya adalah Prof. Dr. Henry Subiakto, Ahmad  Arif dan Muzayin Nazaruddin, S.Sos., MA. Sedangkan Anang Hermawan, S.Sos., MA yang juga dosen prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII tampil sebagai moderator.   

Prof. Dr. Henry Subiakto yang saat ini masih dipercaya sebagai staf ahli Menteri Bidang Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam kesempatan tersebut mengingatkan peserta untuk senantiasa prefer terhadap bencana. Hal ini bukan tanpa alasan karena secara geografis Indonesia memang masuk dalam kategori rawan bencana. “Kita sebenarnya sangat dekat dengan bencana. Bencana bisa membuat suatu daerah menjadi terkenal. Akan tetapi yang membuat kita terkenal bukan hanya bencananya, namun juga pemberitaan di media dan juga cara mengelola atau menanganinya.  Saat kita bisa memberitakan dengan baik, bisa menangani dengan baik, maka bisa menjadi soft power”, ungkapnya.

Beliau juga mengingatkan perlunya para awak media untuk tahu dan punya pengetahuan tentang bencana guna mengurangi resiko terkena dampak bencana saat melakukan liputan bencana. Beliaupun mengapresiasi pemberitaan yang sudah dilakukan saat terjadi gempa Jogja sehingga Jogja mudah untuk bangkit kembali.

Ahmad Arif selaku pembicara kedua menyampaikan materi berjudul Jurnalisme Bencana, Bencana Jurnalisme (Ekonomi Politik di Balik Peliputan Bencana).  Wartawan Kompas ini banyak menyampaikan contoh peliputan atau pemberitaan bencana di Indonesia yang dianggap tak beretika atau bahkan oleh media asing dianggap keterlaluan (mengambil gambar korban secara vulgar, dll) sembari menegaskan bahwa konstruksi berita di media tidak akan lepas dari kepentingan ekonomi atau bisnis pemilik media dan hegemoni kuasa yang terbangun di belakangnya. “Tidak ada obyektifitas dalam pemberitaan media. Dramatisasi pemberitaan media memang dilakukan dalam rangka komoditi”, ungkapnya.  Dirinya menambahkan perlunya masyarakat untuk mengetahui tentang kebencanaan, karena ketidaktahuan akan kebencanaan tersebut sangatlah mematikan (baca: akan banyak menelan korban jiwa).

Sedangkan Muzayin Nazaruddin, S.Sos., MA yang juga ketua program studi Ilmu Komunikasi FPSB UII menyampaikan materi tentang Pemberitaan Bencana : Setelah Sepuluh Tahun… Menurutnya praktik jurnalistik kebencanaan di Indonesia berawal pada kejadian tsunami Aceh tahun 2014 lalu. Tsunami tersebut menurutnya sebagai penanda sejarah bahwa Indonesia sebagai negeri rawan bencana sehingga masyarakatnya perlu sadar akan kebencanaan serta  menjadi awal munculnya kesadaran di kalangan jurnalis bahwa bencana merupakan berita bernilai tinggi meski tanpa didramatisir.

Muzayin juga mengkritisi wajah pemberitaan bencana di Indonesia yang masih berkutat pada dramatisasi kisah sedih para penyintas, teledor dalam akurasi berita, absen dalam fase peringatan dini, absen ketika isu bencana sudah tidak ‘menjual’ lagi, lemah terhadap kontrol bantuan bencana serta terjebak dalam fungsi karitatif sebagai pengumpul dan penyalur bantuan bencana.

Oleh karenanya Muzayin berpendapat  perlunya regulasi yang kuat tentang pemberitaan bencana, perlunya penyusunan, penyepakatan, dan penegakan etika dalam pemberitaan bencana, perlunya dibentuk sebuah tim liputan bencana, serta mengganti dramatisasi pemberitaan saat sudah memasuki fase rekonstruksi dengan kampanye bangkit. Dramatisasi  pemberitaan hanya diperlukan pada fase tanggap darurat saja dengan tetap mematuhi prinsip-prinsip etis.