Kegiatan Prodi Psikologi

Psikologi Gelar Training and Development

“Saat ini banyak orang psikologi yang bekerja tidak di bidangnya (di bank, restoran, dll). Yang harus kita pikirkan adalah apa yang harus saya lakukan kalau sy lulus nanti?! ini yg harus dipikirkan. Kita Psikologi ada dimana-mana. Kita harus berbuat sesuatu. Kita harus berpikir saya duduk (baca : posisi) dimana nih? If you don’t have experience, you are nothing”. Demikian ungkap Nuzsep Almigo, S.Psi., M.Si kepada para mahasiswa prodi Psikologi dalam acara Training and Development, Jumat, 10 Maret 2017 di R. Auditorium FPSB UII.

 

Lebih jauh Nuzsep Almigo memotivasi mahasiswa untuk senantiasa meningkatkan diri dengan terus menambah pengetahuan dan pengalaman melalui pelatihan-pelatihan, termasuk mengikuti perkembangan alat tes psikologi yang semakin maju dengan melibatkan teknologi. Hal ini diyakini akan sangat membantu seorang lulusan psikologi bekerja pada bidangnya. “Diamond (berlian) kaalau ketemu di pinggir jalan meskipun kecil pasti akan diambil. Beda dengan batu biasa. Meski jauh lebih besar dari diamond, kalau ketemu di pinggiR jalan orang tidak mau mengambilnya. Itu bedanya kualitas dan tidak berkualitas”, ungkapnya.  

 

Nuzsep juga mengingatkan pentingnya berhati-hati dalam mengikuti sebuah training/pelatihan. Dia mengutip keterangan dari Dr. Djamaluddin Ancok yang  menyatakan bahwa banyak pelatihan yang menyesatkan. Kenapa menyesatkan? Karena banyak pelatihan yang berbiaya mahal tapi kurang mengena atau berbobot. Oleh karenanya dia mengajar agar dalam memilih pelatihan perlu critical thinking, seperti biaya, kesesuaian materi, kenyamanan tempat, travel, dll. Dan yang paling penting adalah debrief/refleksi. Kita akan bicara insight atau ilmu psikologi. Dengan debrief akan lebih maksimal.

 

Psikologi Raih Hibah Internasionalisasi Prodi

Program Studi Psikologi (Psi) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil memperoleh Hibah Internal Internasionalisasi Prodi dari Badan Pengembangan Akademik (BPA) UII senilai 380 juta. Hal ini disampaikan oleh Ka. Prodi Psikologi FPSB UII, Mira Aliza Rachmawati, S.Psi., M.Si usai nego costing dengan BPA UII, Kamis, 3 jumadil Akhir 1438 H / 2 Maret 2017 M lalu.

 

Menurut sosok yang akrab Bu Mira tersebut, dana yang diperoleh akan dialokasi untuk pengajuan proses akreditas ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA). “In sya Allah dengan jumlah tersebut saya kira cukup untuk bisa menjalankan program-program penunjang perolehan akreditasi Internasional yang akan kita ajukan pada tahun 2020 mendatang. Mohon doanya agar Allah SWT memudahkan usaha kami”, ungkapnya.

Akreditasi AUN-QA sendiri merupakan network pendidikan tinggi Asia Tenggara yang melakukan assessment  terkait apakah input, proses dan outcome sebuah prodi di Asia Tenggara sudah sesuai dengan standar yang semestinya. Kriteria penilaian meliputi : (1) Jenis lulusan yang akan dihasilkan (Expected learning outcome-ELO), (2) Spesifikasi program studi (Program specification),  (3) Struktur dan isi program studi (Program structure and content), (4) Strategi pembelajaran (Teaching and learning strategy), (5) Strategi penilaian hasil pembelajaran (Student assessment), (6) Kualitas dosen (Academic staff quality), (7) Tenaga kependidikan (Supporting staff), (8) Kualitas mahasiswa (Student quality), (9) Bimbingan dan dukungan terhadap mahasiswa (Student advice and support), (10) Fasilitas dan infrastruktur (Facilities and infrastructure), (11) Sistem penjaminan mutu proses pembelajaran (Quality assurance of teaching and learning process), (12) Program pengembangan/peningkatan mutu staf (Staff development activities), (13) Masukan dari pengguna lulusan (Stakeholder feedback), (14) Luaran (Output), (15) Kepuasan stakeholder (Stakeholder satisfaction).

Bu Mira menambahkan bahwa beberapa rencana program kerja dari Prodi Psikologi untuk memperoleh akreditasi AUN-QA tersebut sudah diagendakan, seperti (a) penyusunan kurikulum dan capaian pembelajaran yang memuat kekhasan psikologi Islam dan berstandar internasional, (b) peningkatan kompetensi dosen, (c) peningkatan kuantitas jumlah penelitian, pengabdian masyarakat dan publikasi ilmiah internasional, (d) peningkatan wawasan dan kompetensi mahasiswa, (e) pengembangan sistem pembelajaran dan manajemen mutu berbasis teknologi, (f) inisiasi laboratorium psikologi standar internasional serta (g) penyusunan AUN-QA SAR.\

Untuk tahun pertama fokus di penyusunan kurikulum dan capaian pembelajaran yang memuat kekhasan psikologi Islam dan berstandar internasional (a), peningkatan kompetensi dosen (b) dan penyusunan AUN-QA SAR (g). Adapun pihak-pihak yang akan dilibatkan (kerjasama) diantara adalah Psikologi UI yang sudah mendapat AUN-QA sejak thn 2013, UGM sebagai tenaga ahli dan universitas luar negeri seperti UWA Australia dan UM Malaysia”, pungkasnya. 

UPSI Kembali Silaturrahmi ke FPSB UII

Lembaga mahasiswa Majlis Mahasiswa Kolej Ung-ku Omar Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Tanjong Malim, Perak- Malaysia kembali bersilaturrahmi dengan Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yakni Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan juga Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM), Kamis, 09 Maret 2017 di Kampus Terpadu UII.  Kehadirannya bersama Prof. Dr. Rahmatullah Khan dan Nuzsep Almigo, S.Psi., M.Si disambut hangat oleh Dekan FPSB UII bersama ketua DPM/LEM FPSB UII di R. Auditorium FPSB UII. 

Dalam sambutannya, Prof. Rahmatullah Khan (Professor VK7, Faculty of Education and Human Development, Universiti Pendidikan Sultan Idris) menyatakan bahwa kehadiran mahasiswa UPSI ke UII merupakan pengalaman yang penting dan bersejarah, karena mereka berkunjung ke sebuah perguruan tinggi tertua di Indonesia. “Program lawatan ini merupakan lawatan akademik dan sosial yang akan mengukuhkan hubungan antara institusi dan juga antara negara. Kami berharap pelajar-pelajar kami dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya khususnya tentang alat tes psikologi”, ungkapnya.

Usai seremoni penerimaan, kedua lembaga mahasiswa melakukan diskusi yang didesain sebagai mini conference dengan mengangkat tema Psychology and Social Sciences as Studies to  Understand The Humanity.  Layaknya sebuah  conference,  dalam diskusi tersebut ada mahasiswa dari UPSI dan FPSB UII yang mempresentasikan hasil risetnya  untuk kemudian  didiskusikan. Keduanya pun saling memberikan saran/ feedback atas paparan yang sudah disampaikan.

Seiring dengan berjalannya diskusi antara lembaga kemahasiswaan, Prof. Dr. Rahmatullah Khan dan Nuzsep Almigo, S.Psi., M.Si selaku dosen pendamping pun terlibat diskusi penjajakan kerjasama dengan pimpinan dan pengelola FPSB UII. Visiting lecture, research collaboration, exchange of relevant information, documentation and material, dan beberapa program pengembangan lainnya menjadi bahasan penjajakan kerjasama. Namun demikian, Prof. Rahmatullah Khan berharap agar kerjasama yang dilakukan bisa lebih fokus. “Kita jalani satu demi satu dulu. Jangan terlalu banyak program. Khawatir tidak tergarap”, imbuhnya.

Selain berdiskusi, para mahasiswa UPSI pun mendapat kesempatan berkunjung ke laboratorium Psikologi FPSB UII untuk melihat-lihat dan bahkan ada beberapa mahasiswa mencoba untuk menggunakan alat tes yang ada.

“Kami sangat senang, karena  mereka dapat berkunjung untuk study banding dan mempercayakan agenda acara kepada kami (LEM dan DPM FPSB) selama 5 hari di Yogyakarta. Dalam operasional kinerjanya di jalankan oleh Pretisya ILKOM 14 dan Nuha Gunawan HI 14 selaku PJ Proker (LEM FPSB) dalam kunjungan akademik ini”, ungkap Ketua LEM FPSB UII, Akmal Maulana R.L.S. 

Akmal juga memaparkan bahwa ke depan hubungan tersebut juga akan ditindaklanjuti dengan pembuatan MoU antara Lembaga Mahasiswa FPSB UII dengan Persatuan Pelajar Psikologi UPSI.  Adapun implementasi awalnya adalah pembuatan project “Psychology’s International Virtual Conference” dengan melibatkan UPSI dan Universiti kebangsaan Malaysia (UKM). 

Sisi institusi PT alangkah lebih baiknya hubungan yang baik dapat berlanjut dalam bentuk MoU atau MoA sehingga akan mempermudah dlm menjalim kerja sama baik dalam hal riset, pendidikan (exchange, double degree) dan kebudayaan. Sehingga hal tersebut dapat lebih memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dg Malaysia dalam menghadapi kuatnya arus MEA saat ini”, pungkasnya.

FPSB Sosialisasikan Subsidi Kegiatan Lembaga Kemahasiswaan, UKM dan Call for Paper

Dalam rangka menyosialisasikan aturan-aturan draf panduan subsidi pendanaan dari kemahasiswaan universitas/fakultas terkait dengan ketentuan dan mekanisme pengajuan bantuan/subsidi mulai dari universitas-fakultas-prodi, secara khusus  Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pada hari senin, 6 Maret 2017 di R. Auditorium FPSB UII.

Bersama dengan Kepala Unit Kemahasiswaan, Alumni dan Dakwah islamiyah (KADI) FPSB UII, Dekan FPSB UII, Dr.rer.nat. Arief Fahmie, MA., Psi secara langsung menyampaikan aturan-aturan terkait subsidi kegiatan kemahasiswaan untuk lembaga, UKM, dan komunitas serta subsidi untuk kegiatan call for paper, lomba penalaran, bakat dan minat. Beberapa aturan pendanaan mengalami perubahan.

 

“Fakultas sendiri telah menganggarkan di RKAT untuk kegiatan kemahasiswaan seperti:PKM, minat bakat, subsidi kegiatan lembaga kemahasiswaan (LEM, UKM, komunitas), subsidi call for paper termasuk beasiswa dan anugerah mahasiswa berprestasi”, ungkap Kepala Unit PKH, Nur Widiasmara.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari DPM/LEM FPSB UII, Kognisia, Psikologi Study Club, HIMAKOM, HIMAPSI, KOMAHI, Engine, Komunitas Futsal dan masih banyak lagi. 

Prof . Marcus Stück Berbagi Pengalaman & Pengetahuan

Anak-anak tidak mungkin diajak berpikir tentang masalah yang dihadapinya.  Untuk itu perlu kita tunjukan kepada anak bahwa  kita peduli, care, cinta pada anak, baru  kemudian memberikan jalan keluar atas permasalahan yang dihadapi anak. Parameter biologis seperti halnya penggunaan alat test smartwatch, strees pilot dan sebagainya bisa lebih tepat diberikan kepada anak-anak jika dibandingkan dengan menggunakan kuesioner skala. Demikian kiranya inti sharing pengalaman yang disampaikan oleh Prof. Dr. rer. nat. habil. Marcus Stück pada mahasiswa Prgram pascasarjana Magister Psikologi Profesi (MAPPRO) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UI), Selasa, 28 Februari 2017.

Selain berbagi pengalaman, Prof. Dr. rer. nat. habil. Marcus Stück juga mengenalkan alat tes Hypersensitvity, yakni sebuah alat tes yang memanfaatkan teknologi untuk mengukur kondisi  atau tingkat stress seseorang.  Dengan alat ini juga diketahui bahwa seseorang akan mengalami penurunan tingkat stres usai mengikuti biodanza. Biodanza sendiri sangat tepat jika diberikan untuk melakukan terapi terhadap anak.

 

MAPPRO Gelar Sumpah Profesi ke-34

Program Magister Psikologi Profesi (MAPPRO) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mengambil sumpah 7 orang lulusannya, Sabtu, 25 Februari 2017 di R. Auditorium FPSB UII.

Ketua HIMPSI Wilayah Yogyakarta, Dr. Helly P. Soetjipto, MA dalam sambutannya kembali mengingatkan pentingnya para lulusan untuk mengemban tugas dan amanah sebagai psikolog tanpa memperhitungkan suku, agama, ras sebagaimana yang telah diikrarkan dalam sumpah tersebut.

Sementara Wakil Rektor II UII, Dr. Nur Feriyanto, M.Si menegaskan semakin pentingnya peran profesi psikolog di masyarakat saat ini dimana persoalan yang dihadapi masyarakat semakin banyak dan sangat komplek. “Anda bisa mengambil kesempatan tersebut untuk mengamalkan ilmu yang Anda miliki”, ungkapnya.

HIMPSI Jajaki Kerjasama denga FPSB UII

Pengelola Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Yogyakarta bertekad akan mengoptimalkan peran dan fungsi organisasi agar lebih bermanfaat bagi masyarakat luas,  berdaya saing/kuat, dan lebih bermartabat. Hal ini disampaikan oleh Haryanta, selaku pengurus HIMPSI Wil. Yogyakarta saat menyosialisasikan mimpi/cita-cita tersebut pada civitas akademika FPSB UII (dosen dan Mahasiswa), Senin, 30 Januari 2017 di R. Auditorium FPSB UII.   

Sosialisasi tersebut juga merupakan tahapan dalam proses penjajakan kerjasama yang ingin dibangun pengurus HIMPSI dengan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yang memiliki prodi Psikologi.  

 

Oleh karenya, Haryanta berharap agar setiap lulusan Psikologi (S1 dan S2) bisa segera mengurus kartu anggota HIMPSI dan ijin praktek (bagi lulusan S2) secepatnya. Karena selain akan mendapatkan proteksi (bagi yang akan membuka praktek psikolog) anggota juga akan mendapatkan 2x pelatihan gratis yang diselenggarakan HIMPSI dan juga potongan harga tiket dalam acara2 yang diselenggarakan HIMPSI.

Ketua HIMPSI Wilayah Yogyakarta, drs. Helly P. Soetjipto, MA berharap agar yang  dilakukan HIMPSI wilayah Yogyakarta nantinya bisa memperkuat sistem pendidikan psikologi dan menjadi trend setter pengembangan maupun peningkatan kompetensi Psikologi di Indonesia.

 

Membangun Keluarga Berdaya Tahan di Tengah Perubahan Zaman dalam Perspektif Islam

Perubahan yang terjadi pada pasangan hidup kita (suami/isteri) yang disebabkan oleh banyak faktor (usia, peristiwa, finansial, dll) dapat memicu konflik dan mengancam ketahanan keluarga. Namun apabila nilai-nilai dalam agama diterapkan secara benar, maka nilai-nilai agama itu akan tetap mempu menguatkan keluarga. Hal ini disampaikan oleh Dr.Phil. Qurrotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog  dan Dr. Phil Emi Zulaifah, M.Sc dalam acara pertemuan rutin Ikatan Keluarga Ibu-Ibu (IKI) Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat, 10 Februari 2017 di GKU. Prof. Dr. Sardjito, M.Ph Kampus Terpadu UII.

Selain penerapan nilai-nilai agama secara baik dalam keluarga sebagai salah satu modal penting dalam mempertahankan keluarga, keduanya juga menyampaikan hal-hal atau prinsip penting lainnya yang juga bisa dijadikan penguat dalam berkeluarga, seperti menemukan-menjalani-memelihara cinta dan cita-cita keluarga, menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna (termausk pasangan hidup kita), menyadari bahwa tidak ada keluarga yang tidak akan diuji oleh Allah SWT, senantiasa mengingat-ingat kebaikan pasangan dan mengingat-ingat kekurangan diri kita, menemukan/menyamakan misi dalam keluarga, bersabar-bersyukur-ridha dengan apa yang sudah diberikan Allah SWT, memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh pasangan (tidak ada manusia yang sempurna), serta mau menjadikan konflik sebagai sarana untuk membangun kekuatan keluarga.

 

Keduanya juga menambahkan bahwasannya sebagian orang ada yang mampu menerima setiap musibah dengan rasa syukur dan bahkan membuat semakin dekat dengan Allah SWT.  “Masing2 kita adalah ujian bagi yang lain. Bagaimana setiap periatiwa menjadikan kita semakin dekat dengan Allah. Ini yang menurut saya sangat penting..!”, pungkas Bu Uyun.

 

FPSB Gelar Tadarus ‘khusus’

Semoga Allah SWT memberi kekuatan pada UII dalam menghadapi cobaan yang diberikan ini dan orangtua yang ditinggalkan putra-putranya (baca: peristiwa Diksan Mapala) diberi ketabahan. Demikian harapan yang disampaikan  oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Dr.rer.nat. Arief Fahmie, M.A., Psikologi sesaat usai memimpin tadarus ‘khusus’ dan doa bersama pagi ini,  Kamis, 26 Januari 2017 di Mushola Baitul Hadi FPSB UII.

 

Tadarus yang diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan dan juga mahasiswa FPSB dilakukan dengan penuh khidmat/khusyuk. Semoga Allah mengabulkan permohonan/doa segenap keluarga besar FPSB UII khususnya dan doa dari segenap keluarga besar UII pada umumnya. Aamiin… 

AMI dan Perbaikan

“Audit sudan rutin kita lakukan sebagai penerapan ajaran Islam bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan tahun depan harus lebih baik dari tahun ini. Audit ini ingin menemukan peluang untuk memperbaiki diri. Oleh krn itu, pola diskusi menjadi jalan pemahaman kita bersama”. Demikian diungkapkan oleh Farham HM. Saleh selaku auditor Audit Mutu Internal (AMI) UII dalam acara penutupan AMI di FPSB  UII, Rabu, 18 Januari 2017. AMI di FPSB UII sendiri sudah dimulai sejak 13 Januari 2017.

 

Pak Farham dalam kesempatan tersebut menambahkan bahwa antara auditor dan auditee memang harus memiliki pemahaman yang sama. Hal itu penting agar proses audit lebih objektif. Beliau juga menekankan agar perbaikan yang dilakukan nantinya benar-benar mendetail, sehingga bisa membawa kebaikan di masa mendatang.

Dekan FPSB UII, Dr. Arief Fahmi, S.Psi., MA., Psikolog dalam kesempatan itu menegaskan akan melakukan upaya-upaya perbaikan yang dibutuhkan. “Temuan itu penyikapannya adalah bukan kesalahan. Tapi peluang untuk perbaikan. Tidak ada yang sempurna, tapi kita mesti saling mengingatkan untuk perbaikan yang akan datang”, ungkapnya.

AMI sendiri memang diselenggarakan secara rutin sebagai upaya untuk menjaga mutu pendidikan,