Strategi Dakwah untuk Generasi Z
OLeh: Nur Pratiwi Noviati (Dosen Prodi Psikologi) —-
Seorang remaja generasi Z tertarik dengan kajian agama yang dilakukan teman-temannya di kampus. Ia pun memiliki banyak pertanyaan mengenai masalah yang dialami dalam kehidupan sehari-harinya. Namun ia malu dan enggan bertanya langsung dengan teman atau orang lain, akhirnya ia memutuskan untuk mencari informasi melalui artikel online ataupun video kajian online. Ia juga bergabung dengan kelompok diskusi online yang terdiri dari orang-orang yang mempelajari Islam dan Muslim yang lebih berpengalaman.
Cerita ini menunjukkan bagaimana Generasi Z merespon dakwah Islam dengan cara yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka terbuka terhadap ide dan informasi baru melalui akses teknologi digital dan media sosial, serta memanfaatkan sumber informasi online untuk mempelajari lebih lanjut tentang agama. Mereka juga cenderung mencari jawaban serta pemahaman melalui diskusi dan interaksi online, yang dapat membantu mereka memahami lebih baik tentang agama yang baru mereka pelajari.
Pemahaman agama Islam yang baik sangat penting bagi Generasi Z karena dapat memberikan landasan moral dan nilai-nilai yang kuat dalam hidup mereka. Pemahaman agama juga dapat membantu mengatasi masalah dan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Mendorong mereka untuk berperilaku positif dan berkontribusi positif bagi masyarakat serta dapat menumbuhkan jiwa kemandirian dan tanggung jawab yang tinggi. Selain itu juga dapat menyediakan jalan hidup yang jelas dan memberikan tujuan hidup yang jelas dan memiliki makna, sehingga membantu meningkatkan kebahagiaan, kesejahteraan hidup serta mengatasi stres dalam kehidupan mereka.
Dalam Al-Qur’an pun juga disampaikan pentingnya mempelajari agama, hal ini tertuang dalam surah Al-Baqarah ayat 2 yang artinya “Tuhanmu yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tiada yang dapat memberi petunjuk kepadamu seperti Tuhanmu. Hendaklah kamu beribadah kepada-Nya.” Selain itu juga tercantum dalam surah Al-Qasas ayat 77 yang artinya “Maka apabila datang kepadamu petunjuk dari Ku, barangsiapa yang mengikuti petunjuk itu, ia tidak akan sesat dan tidak pula merugi” Ayat-ayat ini memberikan arahan untuk memahami agama Islam dengan benar dan berpegang pada petunjuk Allah. Generasi Z harus memahami bahwa belajar dan memahami agama adalah suatu kewajiban setiap Muslim, dan mereka harus berusaha untuk menjadi orang yang bertakwa kepada Allah.
Oleh karena itu, hal ini menjadi perhatian kita untuk dapat melakukan dakwah sesuai karakter dan kebutuhan generasi Z. Generasi Z memiliki karakter yang unik, sehingga terdapat lima tantangan yang dihadapi dalam menyampaikan informasi kepada mereka. Pertama, generasi Z memiliki banyak pilihan dan sumber informasi, sehingga mereka mungkin merasa sulit untuk memprioritaskan informasi yang penting. Kedua, kemampuan yang terbatas untuk memfilter informasi. Generasi Z mungkin tidak memiliki kemampuan untuk memilah informasi yang valid dan tidak, sehingga sulit untuk membedakan antara fakta atau opini. Ketiga, generasi Z memiliki preferensi untuk informasi yang dapat diterima melalui media visual seperti video dan gambar, sehingga informasi yang diterima melalui teks mungkin tidak efektif. Keempat, kemampuan yang terbatas generasi Z untuk berkonsentrasi. Generasi Z sering terdistraksi oleh lingkungan mereka dan memiliki kecenderungan untuk mengabaikan informasi yang tidak penting atau membosankan. Selanjutnya yang kelima, generasi Z mungkin memiliki tingkat kecurigaan terhadap sumber informasi tradisional seperti media cetak dan berita televisi, membuat mereka sulit untuk memastikan keabsahan informasi.
Untuk mengatasi tantangan ini, penyampaian informasi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi generasi Z, seperti menyampaikan informasi secara visual, memastikan keabsahan sumber informasi, dan membuat informasi menarik serta mudah dipahami, khususnya dalam pemahaman agama Islam. Berikut ini terdapat enam strategi dalam melakukan dakwah pada generasi Z.
Strategi pertama adalah menggunakan teknologi dan media sosial sebagai alat dakwah, seperti membuat konten video, podcast, dan aplikasi mobile. Kedua, menyediakan ruang untuk diskusi dan dialog yang berkaitan dengan ajaran Islam dan membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi Generasi Z. Ketiga, menyediakan pendidikan dan program-program yang mengarahkan Generasi Z untuk mengenal dan memahami ajaran Islam secara lebih dalam. Keempat, memfasilitasi komunitas dan kegiatan yang berkaitan dengan ajaran Islam dan mempromosikan kerja sama dan silaturahmi antar anggota masyarakat. Kelima, memberikan contoh dan inspirasi positif dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan ajaran Islam. Selanjutnya strategi keenam, menumbuhkan minat dan hobi-hobi produktif yang sesuai dengan ajaran Islam dan membantu membentuk jati diri yang kuat dan positif.
Strategi yang tepat dalam menyampaikan dakwah pada generasi Z adalah menggunakan bahasa dan metode komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan serta gaya hidup mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan informasi dan pengetahuan agama Islam secara menyenangkan dan interaktif. Selain itu, harus ada dukungan dan pemahaman dari masyarakat dan lembaga-lembaga agama untuk memfasilitasi proses dakwah.
Oleh karena itu, kata penutup yang tepat adalah “Mari bekerja sama dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip dakwah yang baik, untuk menyampaikan Islam dengan tepat dan efektif bagi generasi Z”.
Wallahu a’lam.