Bulan Rajab-Sya’ban sebagai Garis Start untuk Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Oleh : Willi Ashadi, S.H.I., M.A. (dosen Prodi HI FPSB UII)—–
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).
Bulan ramadhan adalah bulan rahmat, bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh ampunan Allah swt. Bulau ramadhan adalah bulan yang sangat istemewa karena di dalamnya diturunkn nya Al-Quran. Yaitu pada malam laitul Qadr yang mana malam itu diturunkan nya Al-Quran dan malam itu lebih baik dari pada seribu bulan.
Bulan Ramadhan adalah bulan dengan penuh ampunan Allah swt. Apakah harus menunda untuk mensucikan diri dari dosa pada bulan ramadhan adalah kata yang tepat?
Memang bulan ramadhan adalah bulan yang disebut sebagai bulan suci dan penuh ampunan, tetapi alangkah lebih baiknya untuk memasuki bulan ramadhan kita harus mempersiapkan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan yaitu pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban. Kedua bulan ini juga memiliki banyak keutamaan dan manfaat salah satunya untuk menyiapkan bekal untuk menyambut bulan ramadhan.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang suci. Patutlah sebagai muslim kita harus mempersiapkan diri memasukinya dengan cara yang suci pula. Dengan apa kita mempersiapkan diri kita untuk menyambut bulan ramadhan?
Bulan Rajab dan Sya’ban adalah waktu yang tepat untuk menyambut bulan suci ramadhan karena pada bulan ini pula terkandung banyak keutamaan-keutamaan dan dapat dijadikan bekal untuk menyambut bulan suci ramadhan.
Keutamaan bulan rajab adalah sebagai salah satu bulan haram. Sebagaimana Rasullullah saw bersabda,
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).
Dan yang lainnya bulan rajab adalah bulan yang didalamnya di lipatgandakan amal shaleh dan dilipatgandakan pula dosa. Allah swt berfirman “
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.”
Adapun keutamaan Bulan Sya’ban adalah :
- Rasulullah banyak mengerjakan Puasa sunnah
Tidaklah Rasulullah berpuasa hampir satu bulan penuh, ketika pada bulan sya’ban (kecuali bulan ramadhan). Keutmaan bulan sya’ban ini diriwayatkan kepada abu salamah. Aisyah RA menceritakan kepadanya :
“Rasulullah SAW tidak pernah melaksanakan shaum (puasa) lebih banyak dalam sebulan selain Syaban. Beliau [hampir] melaksanakan shaum pada Sya’ban seluruhnya,” (H.R. Bukhari No. 1834).
Rasulullah sudah mencotohkan kepada kita tentang keutamaan bulan sya’ban kepada kita melalui amalan yang beliau lakukan pada bulan Sya’ban yaitu berupa puasa sunnah.
- Amalan di bawa naik kepada Allah swt.
Keutamaan bulan Syaban ini dikisahkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid.
Rasulullah SAW bersabda:
“Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara Rajab dan Ramadan, yaitu bulan yang berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rab semesta alam. Aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa,” (HR. Nasa’i No: 2317).
Keutamaan yang lain yang ada di bulan sya’ban adalah dimana amal baik dan buruk kita langsung diangkat kepada Allah swt dan rasulullah telah membuktikan itu kepada kita, bahwa alasan beliau sangat senang berpuasa pada bulan sya’ban salah satunya amal beliau diangkat ketika beliau dalam keadaan berpuasa.
- Perintah perbanyak Shalawat kepada nabi.
Salah satu peristiwa umat muslim yang belum banyak diketahui adalah bahwa pada bulan sya’ban diturunkan oleh Allah perintah untuk bershalawat kepada nabi Muhammad yaitu surah Al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi :
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
Bukan tanpa alasan bahwa bulan sya’ban menjadi momentum diturunkannya perintah untuk bersholawat kepada nabi muhammad, karena bulan sya’ban adalah bulan yang mempunyai keutamaan sendiri dan berada diantara kedua bulan yang mulia dan sering kali bulan sya’ban di lupakan bahkan dilalaikan oleh umat muslim kebanyakan.
Rasulullah saw bersabda :
“Orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, ia tidak mau membaca shalawat kepadaku”
Rasulullah bersabda demikian karena menurut para ulama ada yang menarik dari ayat tentang perintah bersholawat kepada nabi, yaitu tidak ada satupun perintah Allah yang Allah lakukan kecuali bershalawat kepada nabi muhammad. Dalam redaksi ayat ini Allah memerintahkan kepada hambanya dan segaligus Allah juga melakukannya. Dan sungguh bershalawat kepada nabi Muhammad adalah salah satu amalan yang sangat besar bagi kita.
- Persiapan bulan Ramadhan
Letak bulan sya’ban sebelum bulan ramadhan adalah menjadi momentum dimana dalam bulan sya’an kita bisa menyiapkan diri untuk menyambut bulan ramadhan nantinya. Banyak amalan yang dapat dilakukan untuk menyambut ramadhan sebagaimana yang telah di contohkan oleh nabi kepada kita. seperti : perbanyak puasa sunnah, sebagai momentum untuk mengganti puasa ramadhan tahun lalu jika ada. Bulan sya’ban dapat kita jadikan sebagai waktu yang tepat untuk mulai membiasakan diri untuk melakukan amalan-amalan saleh sebelum bulan ramadhan.
Semoga kita dipertemukan dengan bulan Ramadhabn 1444 H sekaligus kita berdoa semoga Bulan Ramadhan tahun ini menjadikan kita pribadi yang bertakwa. Amin Ya Robbalalamin.