Janji Allah bagi Hamba yang Bersedekah

Oleh : Sulasmi, S.Psi.—–

Keluarkan yang ada di sakumu, maka akan datang sesuatu dari arah mana yang tidak kamu duga. Ungkapan ini cukup sederhana namun sejatinya mengandung makna yang cukup mendalam terutama sangat erat berkaitan dengan bersedekah. Bersedekah tidak hanya dalam bentuk harta kekayaan tapi juga berupa ibadah seperti berdzikir, beramal dan perbuatan baik yang lainnya.

Perintah mencari nafkah/harta

Di muka bumi ini kita memang diwajibkan untuk berusaha mencari harta dan nafkah.  Selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kebutuhan sosial, perlu kita ketahui bersama bahwa sebagian rizeki yang kita peroleh ada hak orang lain di dalamnya.  Ada hak fakir, miskin, anak yatim-piyatu atau orang lain yang membutuhkan, sesuai firman Allah dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzaariyat ayat 19 :

artinya : “Bahwa dalam setiap harta terdapat hak orang lain (orang yang meminta-minta dan orang yang tidak meminta-minta).”

Tidak sedikit orang yang sangat mencintai hartanya hingga tidak mempedulikan bahwa kemungkinan keluarga, orang yang ada di lingkungannya membutuhkan kepeduliannya.  Kadang orang berprasangka apabila ketika ingin bersedekah maka harta kita akan berkurang oleh karena itu kita seharusnya menghilangkan prasangka kepada Allah ﷻ tersebut. Islam mengajarkan bahwa sedekahkan apa yang kamu sukai. Qur’an Surat Ali-Imran Ayat 92:

Yang artinya:

“Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui”

Pada umumnya banyak manusia memang tidak akan puas dengan harta yang dimiliki, maka Allah ﷻ juga akan terus memberikan harta bagi orang-orang yang berusaha memilikinya, akan tetapi kita juga tetap harus ingat bahwa semua yang kita miliki adalah hanya titipan Allah ﷻ dan nanti di akhirat akan dipertanggungjawabkan.  Untuk itu diharapkan cara memperoleh dan menggunakan atau memanfaatkan harta yang kita miliki dilakukan juga di jalan Allah seperti sedekah, zakat, infaq, dan lainnya.

Bersedekah adalah salah satu upaya menggunakan harta yang kita miliki di jalan Allah ﷻ.  Ada satu jalan yang Allah ﷻ sangat meridha terhadap cara atau jalan menggunakan harta tersebut dan jalan tersebut juga merupakan cara untuk lebih memperbanyak harta sekaligus menjadikan hidup lebih bahagia. (insyaAllah). Allah ﷻ berfirman, dalam Al-Qur’an surat Saba’ 34 dan 39 :

Yang artinya: “Katakanlah sesungguhnya Tuhanku melapangkan rizki bagi siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah ﷻ akan menggantinya dan Dialah pemberi rizki yang baik.”

Dalam tafsir Al-Muyassar (Alrasik.uii.ac.id), Allah ﷻ akan menggantikannya di dunia dan juga di akhirat dan nikmat mana lagi selain mendapatkan nikmat yang ada di akhirat.. Karena Allah ﷻ tahu bahwa kita telah bersusah payah dalam mencari harta, apalagi ketika mencari harta tidak lupa mengingat Allah ﷻ.

Allah ﷻ tentu akan membalas kebaikan yang telah kita lakukan misal dari harta yang telah kita sedekahkan.  Balasan yang kita terima belum tentu berwujud harta pengganti yang sama bahkan mungkin beserta tambahannya, tetapi dapat juga dalam bentuk kesehatan, pengampunan dosa bahkan juga dapat berbentuk pahala dan nikmat akhirat yang tiada akhir.  WAllahu a’lam.

Keutamaan bersedekah

Bersedekah mengandung makna dan keutamaan yang sangat banyak, orang yang bersedekah dengan ikhlas akan mendapatkan perlindungan dan naungan Arsy di hari kiamat.  Menjadi obat bagi penyakit, baik penyakit jasmani maupun rohani.  Bersedekah juga untuk membersihkan harta yang kita miliki karena dalam rezeki yang kita peroleh ada sebagian hak orang lain (fakir miskin).  Selain itu sedekah berfungsi sebagai penghapus kesalahan, perisai dari neraka, pelindung di padang mahsyar,  juga merupakan wujud ketakwaan kita kepada Allah ﷻ (QS. Al-Baqarah: 2-3).

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ

Artinya :

“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan Sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka”

Allah akan melipatgandakan pahala orang yang bersedekah, QS. Al-Baqarah: 245 :

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Yang artinya “Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”

Begitu utamanya beramal dengan bersedekah dari kita mengajak, sampai kita bersedekah banyak sekali firman Allah yang tercantum dalam Al-Qur’an membahas keutamaan bersedekah sebagaimana tersebut di bawah ini:

  1. Gambaran Orang yang Mengajak Bersedekah

۞ لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

Allah berfirman dalam surat An-Nisa Ayat 114, “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali (bisik-bisikan) orang yang menyuruh bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mendamaikan di antara manusia. Dan siapa yang berbuat demikian dengan maksud mencari keridhoan Allah, tentulah Kami akan memberi kepadanya pahala yang amat besar.”

  1. Sedekahkan Harta yang Kita Sukai

Allah menggambarkan kesempurnaan amalan apabila bersedekah sesuatu yang kita sayangi dalam surat Ali-Imran ayat 92, “Kamu tidak sekali-kali akan dapat mencapai (hakikat) kebajikan dan kebaktian (yang sempurna) sebelum kamu dermakan sebagian dari apa yang kamu sayangi. Dan sesuatu apa juga yang kamu dermakan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”

  1. Pahala Orang yang Bersedekah

Tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 261, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui.”

  1. Sedekah di Waktu Sulit

Allah berfirman bagi hambanya yang kesulitan ekonomi untuk bersedekah dan menjanjikan adanya kemudahan setelah kesulitan. Firman Allah dalam surat At-Thalaq ayat 7, “Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan”.

Jenis-jenis sedekah

Ada berbagai sedekah yang pahalanya berbeda-beda, dalam ajaran agama Islam, sedekah dibagi menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut:

  1. Sedekah Materi.

Sedekah materi adalah sedekah dengan memberikan barang-barang milik kita kepada orang lain. Bersedekah materi lebih mudah karena jelas terlihat, jelas wujudnya, dan jelas jumlahnya, seperti  memberikan uang, makanan, minuman, atau takjil untuk berbuka puasa kepada orang-orang yang berpuasa. Seseorang yang melakukan sedekah berbuka puasa bagi orang yang sedang berpuasa akan mendapatkan pahala puasa seperti orang yang berpuasa, sedekah ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Akan tetapi bersedekah materi, banyak sekali godaannya, karena jika kita tidak berhati-hati dalam menyampaikan, akan dapat menimbulkan penyakit hati seperti sombong. Sehingga kita harus benar-benar meluruskan niat kita bersedekah hanya karena Allah ﷻ. Ada satu ungkapan “berikan dengan tangan kananmu dan jangan sampai terlihat oleh tangan kirimu”.

  1. Sedekah Non Materi.

Sedekah non materi adalah sedekah yang dapat dilakukan seseorang dengan tanpa mengeluarkan materi.

Allah Maha Pemurah, Allah memberikan kesempatan kepada kita bersedekah sesuai dengan kemampuan kita jika memang kita tidak ada materi untuk kita sedekahkan kita dapat mensedekahkan tenaga, pikiran, nasihat, atau hanya sekadar memberikan senyum yang tulus kepada orang yang kita temui.

Bagi yang memiliki tenaga, pikiran dan kesempatan bersyukurlah karena dapat memberikan tenaga dan waktunya untuk mengurus masalah-masalah social, misalnya menjadi pengurus masjid, dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

  1. Sedekah Jariyah.

Sedekah atau amal jariyah adalah sedekah yang mengalir terus menerus pahalanya, walaupun  yang bersedekah telah meninggal dunia karena apa yang disedekahkan masih dapat atau terus dimanfaatkan, misalnya menyedekahkan hartanya untuk membangun masjid, pengembangan ilmu, pesantren, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya yang bermanfaat.

Bagi yang berilmu dapat menebarkan ilmunya agar bermanfaat bagi umat, dan bagi yang memiliki harta berlebih dan niatan yang kuat demi pengembangan Islam dapat mewakafkan atau mensedekahkan sebagian hartanya.

Bersedekah merupakan wujud ketakwaan dan rasa bersyukur kita kepada Allah ﷻ, semoga kita diberikan kekuatan, keikhlasan dan niat yang kuat untuk dapat melaksanakannya. Mampu menyedekahkan atau mewakafkan sebagian harta yang kita miliki dan semoga Allah ﷻ meridhoi amal ibadah yang telah lakukan dan yang kita niatkan. Aamiin.

sumber bacaan : al-hikmah, brilio.net