HIMAPRO Bedah Buku ‘Represi’

Himpunan Mahasiswa Psikologi Profesi (HIMAPRO), Program Magister Psikologi Profesi (MAPPRO) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) belajar menelaah berbagai pengalaman dan kasus psikologi yang ada di masyarakat melalui bedah buku karya mahasiswa MAPPRO FPSB UII, Fakhrisina Amalia, S.Psi berjudul REPRESI (penerbit : Gramedia), 24 Jumadil Awal 1440 H/31 Januari 2019. Kegiatan yang menghadirkan Arie Garda Nandjaya, S.Psi  sebagai pembedah tersebut dibuka oleh Dekan FPSB UII, Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog.

Dekan FPSB UII berharap dengan kegiatan-kegiatan tersebut ke depan akan semakin banyak mahasiswa S2-MAPPRO maupun mahasiswa S1 FPSB UII yang menghasilkan buku, baik buku pemikiran dan penelitian psikologi maupun buku-buku fiksi psikologi. Menurutnya, para ilmuwan psikologi dan psikolog sudah terlatih memahami pergolakan jiwa manusia. Pemahaman yg baik ini dapat dijadikan modal untuk menulis buku-buku fiksi seperti novel. Tentu saja kehalusan dan kelancaran bertutur kata harus diupayakan. Salah satunya adalah dengan membiasakan diri membaca novel yang bagus seperti REPRESI. Intinya, Dekan FPSB mengharapkan agar dari kampus lahir banyak penulis, sekurang-kurangnya penulis novel.

Dari salah satu peserta dan juga panitia penyelenggara, Tsabit Bisma Yunas (Bisma) diperoleh keterangan bahwa acara bedah buku tersebut dijadikan contoh sebagai bahwa sosok penulis tetap berkarya meskipun sedang menjalani perkuliahan. Setidaknya sampai saat ini penulis sudah menghasilkan 14 judul buku (5 diantaranya adalah novel). Penulis dapat menjadi motivasi tersendiri bagi para mahasiswa S2 Psikologi lainnya dalam berkarya dengan tetap semangat menjalani studi.

“Buku represi ini diangkat menjadi topik pembahasan karena isi dari buku represi yang merupakan novel berkategori novel remaja, banyak menyinggung kondisi psikologis yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Informasi mengenai pengalaman-pengalaman psikologis dikemas secara apik dalam bentuk cerita yang asik untuk dibaca oleh masyarakat terutama untuk usia remaja dan dewasa. Buku tersebut sangat bagus untuk dijadikan bahan diskusi karena selain bahasa yang digunakan mencerminkan anak muda jaman sekarang, isi cerita novel juga banyak memuat teori-teori psikologi. Pembaca seakan diajak mengidentifikasi karakter tokoh dalam novel dan kasus yang terjadi, sehingga membantu mahasiswa untuk mengasah kemampuan melihat suatu kasus atau masalah yang ada disekitarnya. Sangat cocok untuk dibaca dan direview oleh mahasiswa psikologi”, ungkap Bisma.

Sementara ketua penyelenggara, Dinu Hafidh Muvariz berharap agar acara bedah buku yang membahas tentang teori maupun kasus-kasus psikologis yang jarang ditemui di masyarakat akan terus bisa dilakukan pada masa mendatang, sehingga banyak memberikan manfaat untuk orang lain dan masyarakat sekitar.