HI Gelar IAP Bagi Mahasiswa Baru
Program Studi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan agenda rutin tahunan berupa Introductory Academic Program, Sabtu, 15 September 2018 bertempat di GKU Prof. Dr. M. Sardjito kampus terpadu UII. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Prodi HI (mahasiswa program reguler dan program internasional) tersebut dibuka secara langsung oleh Dekan FPSB UII, Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog.
Dalam kegiatan yang diawali dengan pre test ini, peserta mendapatkan banyak materi terkait dengan proses/teknik belajar yang baik, seperti materi Why Critical Writing and Reading is Important: Introduction to Academic Responsibility yang disampaikan Ka. Prodi HI, Irawan Jati, S.IP., M.Hum., M.S.S, materi How to Read: Strategies in Effective Critical Reading oleh Sekretaris Program Internasional HI, Karina Utami Dewi, S.IP., M.A, materi How to Write : Techniques in Constructing Scholarly Writings oleh Geradi Yudhistira, S.Sos., MA, materi Academic Integrity : Ethic in Academic Writing oleh Hangga Fathana,S.IP., B.Int., dan juga Literasi Perpustakaan (Library Literacy) yang disampaikan oleh Tim Perpustakaan UII.
Irawan Jati bertutur bahwa berpikir kritis menjadi sesuatu yang penting dilakukan oleh setiap mahasiwa. Proses tersebut bisa dilakukan melalui 5 langkah, yakni memupuk rasa ingin tahu (curiosity), skeptis (scepticism) atau timbulnya rasa keraguan akan kebenaran sebuah informasi, rasional (rationality), berkreasi/kreatifitas (kreativitas) dan empati (empathy). Dengan kelima langkah tersebut maka informasi yang diperoleh relatif bisa dipertanggungjawabkan (bukan hoaxs).
Sedangkan teknik membaca yang efektif menurut Karina Utamai dewi bisa dilakukan dengan cara skimming, yaitu dengan melihat judul bab atau sub-bab tertentu yang kemudian dilanjutkan dengan membaca beberapa kata dalam suatu paragrap hingga menemukan beberapa kata kunci dari paragraph tersebut. ”Setelah selesai melakukan skimming, yang harus dilakukan adalah mengulanginya dari awal. Membaca bahan bacaan akan semakin mudah dilakukan setelah proses skimming selesai, karena di dalam otak kita, sudah mempunyai sebuah ruang untuk menyimpan informasi tersebut,” jelasnya.
Sementara teknik menulis menurut Geradi Yudhistira, S.Sos., M.A bisa diawali dengan analisis kasus yang akan ditulis, dilanjutkan dengan rencana penulisan, membaca dan membuat catatan, membuat draf dan menyiapkan referensi. Ketepatan dalam menganalisis sebuah kasus akan sangat menentukan kualitas sebuah tulisan ilmiah maupun opini.kemudian yang tak kalah penting adalah referensi. Dengan adanya referensi maka akan menghindarkan tulisan dari plagiarisme.
Terkait plagiarisme, Hangga Fathana memberikan sebuah tips kepada mahasiswa untuk sering membaca agar bisa mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari topik yang akan ditulis.
Kegiatan diakhiri dengan pos test.